Hubungan Pola Asuh Ibu Dengan Kejadian Stunting Pada Balita DI Desa Kertosari Wilayah Kerja Puskesmas Kertosari Banyuwangi (original) (raw)

Hubungan Karakteristik Ibu Dan Pola Asuh Gizi Dengan Kejadian Balita Stunted di Desa Hargorejo Kulon Progo DIY

2016

Stunted is a long linear growth based on the index of weight for age (PB/U) 30 years had stunted children. Most of the nutrition care pattern of mothers was average which was 78.9 % had stunted children. There was a correlations between height of mothers and stunted (p = 0.040 ). There was no correlations between the circumference during pregnancy and stunted (p=0.922). There was no correlation between maternal age and the incidence of stunted ( p = 0.635 ). There was a correlations between nutrition care pattern with stunted ( p = 0.000 ).

Hubungan Pola Asuh Ibu Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Umur 24 - 60 Bulan DI Wilayah Kerja Puskesmas Patebon II Kecamatan Patebon

Jurnal Surya Muda, 2023

Permasaalahan gizi merupakan suatu tantangan bagi negara-negara berkembang saat ini. Salah satu permasalahan gizi diantaranya adalah stunting. Balita merupakan kelompok yang rentan mengalami stunting. Berdasarkan data dari Tahunan Puskesmas Patebon II, kasus stunting tahun 2021 sebanyak 22% meningkat dari tahun 2020 yaitu 21%. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan pola asuh ibu dengan kejadian stunting pada balita umur 24-60 bulan di wilayah kerja Puskesmas Patebon II kecamatan Patebon. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan kuantitaif dengan desain Cross Sectional Study. Total responden pada penelitian ini adalah 110 ibu balita yang diambil secara simple ramdom sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebesar 25% dari 110 balita umur 24-60 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Patebon II mengalami stunting. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh dengan kejadian stunting dengan variabel praktik pemberian makan, pemberian imunisasi, praktik kebersihan, kebiasaan aktivitas fisik dan pemanfaatan pelayanan kesehatan (Uji Gamma, p>0,05).

Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kejadian Stunting Pada Balita DI Paud Al Fitrah Kecamatan Sei Rampah Kabupaten Serdang Bedagai

Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist), 2019

Menurut WHO, prevalensi balita pendek menjadi masalah kesehatan masyarakat jika prevalensinya 20%atau lebih. Karenanya persentasi balita pendek di Indonesia masih tinggi dan merupakan masalah kesehatanyang harus di tanggulangi. Global Nutrition Report tahun 2014 menunjukkan Indonesia termasuk dalam 17negara, di antara 117 negara, yang mempunyai tiga masalah gizi yaitu stunting, wasting dan overweight padabalita (PSG, 2015). Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian analitik dengan menggunakanpendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian adalah orantua balita yang berada di PAUD Al Fitrahkec. Sei Rampah, kab. Serdang Bedagai berjumlah 32 orang, sampel diambil secara accidental sampling.Analisa data menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas pola asuhorangtua adalah baik ( 56,25 %) dan status gizi pada balita mayoritas tidak stunting, kemudian hasil ujimenunjukkan bahwa ada hubungan antara pola asuh orangtua dengan kejadian Stunting ...

Hubungan Pola Asuh Ibu Dengan Kejadian Stunting Anak Usia 24-59 Bulan Di Posyandu Asoka II Wilayah Pesisir Kelurahan Barombong Kecamatan Tamalate Kota Makassar Tahun 2014

Health science journal, 2014

Stunting merupakan masalah gizi kronis yang muncul sebagai akibat dari keadaan kurang gizi yang terakumulasi dalam waktu yang cukup lama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh ibu (praktik pemberian makan, rangsangan psikososial, praktik kebersihan/Higyene, sanitasi lingkungan dan pemanfaatan pelayanan kesehatan) dengan kejadian stunting anak usia 24-59 bulan di posyandu Asoka II wilayah pesisir Kelurahan Barombong Kecamatan Tamalate Kota Makassar tahun 2014. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif melalui pendekatan analitik observasional dengan desain cross-sectional. Jumlah sampel sebanyak 62 orang dengan teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar sampel (54,8%) memiliki masalah stunting dan selebihnya (45,2%) memiliki status gizi normal. Untuk pola asuh ibu, terdapat sekitar 72,6% sampel dengan praktik pemberian makan yang baik, terdapat sekitar 71,0% sampel dengan rangsangan psikososial yang baik, sekitar 67,7% sampel dengan praktik kebersihan/higyene yang baik, sekitar 53,2% sampel dengan sanitasi lingkungan yang baik dan terdapat sekitar 66,1% sampel dengan pemanfaatan pelayanan yang baik. Berdasarkan hasil uji chi-square, menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara praktik pemberian makan (P=0,007), rangsangan psikososial (P=0,000), praktik kebersihan/ higyene (P=0,000), sanitasi lingkungan (P=0,000) dan pemanfaatan pelayanan kesehatan (P=0,016) dengan kejadian stunting anak usia 24-59 bulan di posyandu Asoka II wilayah pesisir kelurahan barombong. Untuk mencegah terjadinya peningkatan prevalensi stunting terutama pada Masyarakat Pesisir, diharapkan kepada orang tua terutama para ibu atau pengasuh agar lebih intensif dalam mengasuh anak dimana pola asuh menunjukkan hubungan yang signifikan dengan kejadian stunting pada anak usia 24-59 bulan. Upaya dalam memperbaiki praktik pemberian makan, rangsangan psikososial, praktik kebersihan/higyene, sanitasi lingkungan dan pemanfaatan pelayanan kesehatan memiliki peran yang besar dalam pertumbuhan tinggi badan anak.

Analisis Hubungan Pola Asuh Ibu Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Di Kabupaten Jeneponto

Al GIZZAI: PUBLIC HEALTH NUTRITION JOURNAL

Stunting ialah sesuatu kondisi dimana besar tubuh anak yang sangat rendah, yang dinyatakan pada usia dengan besar tubuh yang terletak pada minus 2 standar deviasi berdasarkan status gizi World Health Organization child growth standard. Pola asuh bunda dari kehamilan sampai 1000 hari awal kelahiran sangat mempengaruhi dalam kondisi gizi serta perkembangan anak. Tujuan dari riset ini merupakan mengenali ikatan pola asuh bunda dengan peristiwa stunting pada anak bayi di wilayah pesisir Desa Bonto Ujung Kecamatan Tarowang Kabupaten Jeneponto. Tipe riset yang digunakan merupakan riset kuantitatif, yang memakai pendekatan analitik observasional dengan desain potong lintang( Cross Sectional Study). Sample sebanyak 82 orang diperoleh dengan metode pengambilan total sampling yang dianalisis dengan memakai uji chi-square. Hasil riset ini menampilkan kalau tidak terdapat ikatan antara aplikasi pemberian makan( p=0. 945), pemanfaatan pelayanan kesehatan( p=0. 228), pendapatan keluarga( p=0. 600...

Hubungan Pola Asuh ibu dengan angka kejadian stunting Balita usia 6-59 bulan di desa Mataram Ilir, kecamatan Seputih Surabaya di Lampung Tengah Tahun 2019

Jurnal Kebidanan Malahayati

ABSTRAK Latar Belakang :Stunting merupakan bentuk dari proses pertumbuhan yang terhambat, dan merupakan salah satu masalah gizi yang perlu mendapat perhatian. Stunting menjadi permasalahan karena berhubungan dengan meningkatnya risiko terjadinya kesakitan dan kematian, perkembangan otak suboptimal sehingga perkembangan motorik terlambat dan terhambatnya pertumbuhan mental.Tujuan penelitian :Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan antara Pola Asuh ibu dengan angka kejadian stunting usia 6-59 bulan di desa Mataram Ilir, kecamatan Seputih Surabaya di Lampung Tengah.Metode penelitian :Penelitian ini adalah survey analitik dengan menggunakan Desain penelitian Cross Sectional, Populasi yang digunakan dalam penelitian adalah seluruh anak usia 6-59 bulan di Desa Mataram Ilir kecamatan Seputih Surabaya Lampung Tengah tahun 2018. Penarikan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel 237 orang.Analisa data yang dilakukan adalah univariat dan bivariat dengan uji chi-sq...

Hubungan Pola Asuh Orang Tua terhadap Kejadian Stunting pada Balita

Manuju, 2023

Stunting caused by several interrelated factors. The risk factors for stunting consist of direct and indirect factors. One of the indirect risk factors is parenting. Parenting plays an important role in minimizing the two main factors that cause stunting, infection and poor food intake. Based on researchers initial observations, according to Sukamulya Village cadres, parenting patterns in Sukamulya Village was quite good. However, the prevalence of toddler stunting reaches 35.9%. The purpose of this study is to determine the relationship between parenting patterns and the incidence of stunting in toddlers. This study uses a correlational quantitative design with a cross-sectional approach. The population of this research is 96 people in Sukamulya Village who have toddlers and the sampling selected by total sampling technique. Data were analyzed univariate and bivariate using Chi-Square test. The results showed that 22 of 96 or 22.9% parents had bad parenting and 31 of 96 or 32.3% toddlers is stunting. The results of the correlation test between the two variables showed a p-value=0.043. There is a relationship between parenting patterns and the incidence of stunting in toddlers. Researchers recommend to make parenting pattern a point of concern in resolvinng stunting.

Pola Asuh Dengan Kejadian Stunting Pada Balita DI Kabupaten Polewali Mandar

Jurnal Kesehatan Manarang

Stunting is a condition which indicated by chronic growth inhibition and caused by long-term malnutrition. In Tinambung district has 50.9% stunting cases. Stunting in children caused by several factors related among parenting. The objective of this study is to know association parenting consists of feeding practices, hygiene practices and seeking treatment practices in infants. This study was observational case control study with 51 stunting toddlers samples and 51 toddlers normal by systematic random sampling. The independent variables consist of feeding practices, hygiene practices and health seeking practices while the dependent variable is toddler who suffered stunting. Statistical analysis by bivariate with Chi Square test. There is association between feeding practices, personal hygiene practice with incidence of stunting toddlers. There is no association between seeking treatment practices with of stunting toddlers

Hubungan Pola Asuh Ibu, Pendidikan Ibu, dan Asi Eksklusif Dengan Kejadian Stunting pada Balita

JIK JURNAL ILMU KESEHATAN

Kejadian stunting pada balita merupakan salah satu permasalahan gizi secara global. Prevalensi anak stunting di bawah 5 tahun di Asia Tenggara 38%. Indonesia merupakan negara urutan kelima yang memiliki prevalensi anak stunting tertinggi setelah India, China, Nigeria dan Pakistan. Bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola asuh ibu, pendidikan ibu, dan ASI eksklusif dengan kejadian stunting pada balita. Penelitian ini menggunakan desain penelitian rancangan analitik dengan rancangan cross sectional dan teknik secara simple random sampling melibatkan 60 responden Populasi penelitian ini adalah balita.Alat ukur dalam penelitian ini adalah kuesioner Parenting style Dimensions Questionnaire (PSDQ) dan Asi Eksklusif. Dianalisis menggunakan uji statistik Chi-Square. Hasil penelitian diperoleh nilai pola asuh ibu (p value = 0,04 < 0,05), pendidikan ibu (p value = 0,00 < 0,05), dan ASI eksklusif (p value = 0,02 < 0,05), menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara Pola Asuh Ibu, Pendidikan Ibu, dan ASI Ekslusif Dengan Kejadian Stunting Pada Balita. Kesimpulan: Hasil penelitian ini adalah Sangat dianjurkan untuk ibu memberikan pola asuh yang baik, dan ASI Eksklusif terhadap balita selama 6 bulan pertama untuk mengurangi resiko terjadinya kejadian stunting pada balita.