Pengembangan Modal Sosial Mahasiswa Universitas Pancasakti Makassar (original) (raw)

Pengembangan Modal Sosial Masyarakat Dalam Muwujudkan Program Makassar Tidak Rantasa

Journal of Neurosurgery, 2021

Abstrak Program Makassar tidak Rantasa sebagai suatu inovasi dan solusi dalam menangani permasalahan kebersihan yang ada yang ada di Kota Makassar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai-nilai modal sosial masyarakat di Kecamatan Mariso dalam mendukung program Makassar tidak rantasa. Metode dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Proses pengumpulan data dengan teknik wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Data diperoleh dari informan yang terdiri dari unsur pemerintah kota, kecamatan, keluarahan, agen pembaharu tokoh masyarakat dan masyarakat biasa. Hasil penelitian menujukkan modal sosial masyarakat dalam program tersebut dengan partisipasi mereka dalam kegiatan bergotong-royong dalam menjaga kebersihan dan senantiasa berpegang pada nilai-nilai sipakatu (Saling memanusiakan), sipakainge (Saling mengingatkan) dan sipakalebbi (Saling menghargai). Kata Kunci: Agen Pembaharu, Makassar Tidak Rantasa, Modal Sosial.

Analisis Modal Sosial Yang Dikembangkan Guru Ekonomi DI Sma Negeri Kota Pontianak

SOSIO-DIDAKTIKA: Social Science Education Journal

This study aims to describe the social capital developed by economics teachers in Pontianak City High School. The approach used in this research is descriptive qualitative. Data was collected from 10 economics teachers in Pontianak City High School. Data analysis techniques using qualitative descriptive techniques. Data collection techniques used are interviews, observation and documentation and field notes / log books to see intellectual capital and social capital developed by economics teachers to improve the quality of graduates, and data collection instruments in the form: interviews to teachers about the social capital they develop and interviews with students and principals as a cross check data. It also observes the activities of teachers in developing social capital. The results showed that the social capital developed by economics teachers in Pontianak State High School includes Trust through the activities of teachers building mutual trust with their students in race activ...

Pengembangan Madrasah melalui Modal Sosial

Jurnal Kependidikan, 2020

The purpose of this research is to describe the study of social capital as capital for madrasa in development of their institutions. Madrasa is an educational institution labeled as Islamic which initially did not immediately receive public attention. Many attempts have been made to obtain the legality of recognition of its existence. In addition, madrasa are educational institutions that have a close image with community contributions in the sense that madrasa cannot be separated from society. This contribution is an important asset for the survival and existence of madrasa. Madrasa in its development involves the community as the center of the progress of the institution. This community contribution is a social capital that can improve the quality of madrasa through their role and support. In the study of social capital, there are three main elements, namely trust, value and network. The three of them are related to each other and form a bond as an asset in developing madrasa. Ma...

REVITALISASI NILAI-NILAI PANCASILA UNTUK MEREDUKSI KONFLIK SOSIAL STUDI KASUS DI SAMPANG, MADURA

Pusat Studi Pancasila UGM, 2013

Salah satu kebanggaan bangsa Indonesia bahwa bangsa ini hidup di negara yang memiliki keberagaman budaya dan agama. Negara senantiasa mengapresiasi keberagaman budaya dan agama (pluralisme). Meskipun untuk mewujudkan sikap toleransi, dialog lintas budaya dan agama, selalu mendapat berbagai tantangan, negara selalu mempunyai niat dan iktikad baik. Keinginan negara yang senantiasa mengedepankan toleransi, multikultural, sering bertolak belakang dengan kondisi faktual terkini, karena masih banyaknya bukti-bukti intoleransi dalam kehidupan. Intoleransi ini menimbulkan pertentangan/konflik, seperti konflik di Sampang, Madura. Kekerasan yang dialami komunitas Syiah di Sampang, Madura, telah terjadi sejak tahun 1980. Rentetan kekerasan ini terus berlangsung hingga terjadi ledakan kekerasan dan penyerangan pada Agustus 2012 lalu yang memakan korban jiwa dan harta benda. Konflik ini muncul karena rendahnya implementasi nilai-nilai keagamaan yang berwawasan multikultur di Sampang, Madura. Pemicu munculnya aksi kekerasan berawal dari konflik individu, namun meletus menjadi konflik kolektif. Puncak aksi kekerasan massal terjadi ketika masjid dan rumah komunitas Syi’ah dibakar oleh komunitas anti Syi’ah. Saat ini 400 warga Syiah yang mengungsi di GOR Sampang sejak Agustus 2012 menolak relokasi dan ingin kembali ke kampung halaman. Sementara mayoritas warga dari dua Desa bekas konflik (anti Syiah) menuntut tetap menolak pengungsi Syiah kembali ke Desanya. Bila tetap memaksa kembali ke kampungnya, pengikut aliran Tajul Muluk tersebut (Syi’ah) harus kembali ke Ahli Sunnah Wal Jamaah.

PENGEMBANGAN KOMPETENSI TENAGA KEPENDIDIKAN DI UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Jurnal Office, 2016

Penelitian ini dimaksudkan untuk menguji Pengembangan Kompetensi Tenaga Kependidikan di Universitas Negeri Makassar yang meliputi: pengembangan kompetensi tenaga kependidikan dan stategi atau upaya meningkatkan kompetensi tenaga kependidikan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan yang menjadi informan adalah pembantu rektor II (PR II), kepala biro, kepala bagian, kepala sub bagian, dan staf. Data dikumpulkan menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan analisis deskriptif kualitatif yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan keimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan yakni: 1) Pola pengembangan kompetensi tenaga kependidikan. Pola pengembangan kompetensi tenaga kependidikan di Universitas Negeri Makassar seperti kompetensi umum, kompetensi fungsional, dan kompetensi manajerial, sudah cukup optimal diberikan kepada tenaga kependidikan seperti: pendidikan dan pelatihan, workshop, pelatihan fungsional, pelatihan struktural jabatan, dan pengembangan kompetensi IT. 2) Strategi pengembangan kompetensi tenaga kependidikan di Universitas Negeri Makassar seperti pelatihan sudah cukup optimal diberikan kepada tenaga kependidikan, namun strategi pengembangan kompetensi seperti pendidikan, mentoring, dan coaching masih perlu ditingkatkan atau dikembangkan. 3) Faktor yang mempengaruhi pengembangan kompetensi tenaga kependidikan di Universitas Negeri Makassar yakni faktor internal seperti: visi, misi, tujuan, strategi pencapaian tujuan, sifat dan jenis kegiatan, dan jenis teknologi yang digunakan, serta faktor eksternal seperti: kebijakan pemerintah, sosio-budaya masyarakat, dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

MAKALAH Pengembangan Masyarakat

SURAKARTA 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberadaan organisasi sosial tidak lepas dari adanya nilai dan norma dalam masyarakat. Di mana nilai merupakan sesuatu yang baik, dicita-citakan, dan dianggap penting oleh masyarakat. Oleh karenanya, untuk mewujudkan nilai sosial, masyarakat menciptakan aturan-aturan yang tegas yang disebut norma sosial. Nilai dan norma inilah yang membatasi setiap perilaku manusia dalam kehidupan bersama. Sekumpulan norma akan membentuk suatu sistem norma. Inilah awalnya organisasi sosial terbentuk. Sekumpulan nilai dan norma yang telah mengalami proses institutionalization menghasilkan organisasi sosial. Para ilmuan sosial hingga saat ini masih berdiskusi tentang penggunaan istilah yang berhubungan dengan "seperangkat aturan/ norma yang berperan untuk anggota masyarakatnya". Istilah untuk menyebutkan seperangkat aturan/ norma yang berperan untuk anggota masyarakatnya itu, terdapat dua istilah yang digunakan, yaitu "social institution" dan "organisasi kemasyarakatan". Manakah yang benar? Tentu semunya tidak ada yang salah, semuanya benar. Hanya saja ada perbedaan penekanannya. Mereka yang menggunakan istilah "social institution" pada umumnya adalah para antropolog, dengan menekankan sistem nilai-nya. Sedangkan pada sosiolog, pada umumnya menggunakan istilah organisasi kemasyarakatan atau yang dikenal dengan istilah organisasi sosial, dengan menekankan sistem norma yang memiliki bentuk dan sekaligus abstrak. Pada tulisan ini, akan digunakan istilah organisasi sosial dengan tujuan untuk mempermudah tingkat pemahaman dan sekaligus merujuk pada kurikulum sosiologi yang berlaku saat ini. Pada awalnya organisasi sosial terbentuk dari norma-norma yang dianggap penting dalam hidup bermasyarakatan. Terbentuknya organisasi sosial berawal dari individu yang saling membutuhkan, kemudian timbul aturan-aturan yang disebut dengan norma kemasyarakatan yang dilingkupi kepemimpinan lokal daerah tersebut. B. Rumusan Masalah Dari latar belakang yang sudah dipaparkan diatas, maka rumusan masalah yang dapat

Mahasiswa Wirausaha Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar

Jurnal Sosialisasi: Jurnal Hasil Pemikiran, Penelitian dan Pengembangan Keilmuan Sosiologi Pendidikan, 2019

Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif, teknik dalam menentukan informan menggunakan purposive sampling berjumlah 10 orang. Adapun kriteria informan yaitu berstatus mahasiswa aktif kuliah, mahasiswa yang memiliki usaha serta menjalankan usahanya dan mahasiswa aktif kuliah yang menjalankan usahanya di luar kampus. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dokumentasi. Teknik analisis data kualitatif tipe dekskriptif melalui tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Teknik pengabsahan data melalui member check. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; 1) Alasan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar menjadi wirausaha yaitu; (a) alasan keuangan. (b) alasan sosial. (c) alasan pemenuhan diri. (d) ingin menuangkan kreatifitas dan hobi. 2) Kendala yang dihadapi mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar dalam melakukan usahanya yaitu; (a) takut gagal, (b) kurangnya modal usaha, dan (c) waktu. 3) Dampak mahasiswa yang berwirausaha terhadap prestasi akademiknya di Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar yaitu berdampak positif dan berdampak negatif.

Pengembangan Model Pendidikan Karakter Berbasis Penguatan Modal Sosial Bagi Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga

2015

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan model pendidikan karakter yang sesuai dalam membangun karakter mahasiswa UIN Sunan Kalijaga. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh merosotnya karakter mahasiswa yang disebabkan oleh city syndrome, belum siapnya mahasiswa hidup mandiri, dan kondisi yang “terkotak-kotak” karena visi spiritualitas keagamaan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, perguruan tinggi membutuhkan “jembatan” untuk mengatasi pandangan yang merasa berbeda, yaitu melalui modal sosial yang substansinya adalah menjalin, membangun, memperkuat, dan memperkaya hubungan sesama manusia. Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R & D), menggunakan analisis data model mixed method, dengan memberikan bobot lebih besar pada analisis kualitatif. Hasil implementasi model ini secara kualitatif dapat dilihat dari peningkatan aktualisasi nilai-nilai karakter para mahasiswa, baik nilai ketaatan beribadah, kepedulian, kerjasama, tanggungjawab, maupun kejujuran. Se...

Stratifikasi Sosial Masyarakat DI Kota Makassar

Makassar as the capital city of South Sulawesi province has a diverse society. This social diversity is contributed by four big ethnics, which are Bugis, Makassar, Mandar, and Toraja. Pe ople whose ancestor is a patrician often claimed themselves as an elite group, the highest social level amongst others. Thus, this social stratum and patrician title have gradually disappeared, and as a result this usage is very limited during special cust om ceremony. Stratum is no longer judged by ancestry or title, but mostly determined by the level of education. This paper explains the dynamic citizenship of socio - cultural groups which interact one another in Makassar.