Sinergi PSSI dengan Negara (original) (raw)
Related papers
The state is a product of society, because the state is a social institution. In terms of the state as a totality, the community in itself resides in the desire to organize themselves, so that 'organization' and 'obedience' are two inaccessible things in the society of the country. Organizations occur naturally thanks to inner encouragement, while obedience is a logical consideration of state organizations. This depends on the state between individuals which is related to mutual dependence and mutual giving. The state is essentially an institution of public self-organization. Therefore, however society consists of groups, groups, ethnic groups, but the whole consists of the totality contained in which contains the spirit of unity, what is meant by the group is not dissolved but is correlated by the relationship of giving, and also by positive synthesis. The state is essentially a social institution so that the state is the society itself. The community represents itself in the State, with its authority and he raises it to organize and approve himself in achieving mutual prosperity in the transition. In this sense the state declares society not as an object outside the state, but as a genetic source of itself.
KONSEP HUBUNGAN BANGSA DAN NEGARA
Abstrak -Sebagai makhluk sosial, setiap manusia mempunyai kecenderungan untuk hidup bersama dan berkelompok dengan sesamanya, serta mendiami suatu daerah yang disebut masyarakat. Masyarakat tersebut tentunya mempunyai perbedaan dalam hal SARA, yang berkumpul bersama dalam suatu tempat sehingga membentuk bangsa. Tempat dari suatu bangsa itu tinggal disebut negara. Dalam konsep berbangsa dan bernegara tentunya terdapat proses terbentuknya, hubungan, fungsi, serta tujuan bangsa dan negara. Tujuan konsep hubungan bangsa dan negara adalah menjelaskan mengenai pengertian bangsa dan negara, proses terbentuknya bangsa dan negara, fungsi, serta tujuan negara. Metode yang digunakan dalam makalah ini adalah menentukan materi terkait dengan konsep hubungan bangsa dan negara, mencari literatur dari materi yang terkait baik melalui buku, internet, maupun sumber informasi yang lain, serta diakhiri dengan penyusunan makalah konsep hubungan bangsa dan negara. Dengan demikian semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi para pembaca untuk menambah wawasan.
PERAN KOMPETENSI APARATUR SIPIL NEGARA DALAM MENINGKATKAN KINERJA
Setiap organisasi publik atau swasta didirikan untuk mencapai tujuan tertentu, dan untuk mencapai keberhasilan diperlukan landasan kompetensi guna meningkatkan kinerja. Berdasarkan latar belakang yang kuat berupa kompetensi, dengan demikian, kompetensi menjadi sangat berguna untuk membantu organisasi meningkatkan kinerjanya. Peningkatan kualitas Aparatur Sipil Negara diarahkan untuk mewujudkan birokrasi yang bersih, akuntabel, efisien dan produktif, pelayanan publik yang prima, serta berdaya saing. ASN adalah pegawai pemerintahan (birokrat) yang bertugas untuk menjalankan segala urusan administrasi dan manajemen pemerintahan serta melayani kepentingan masyarakat, setiap ASN harus memiliki sikap dengan kesiapan untuk berubah, agar tidak tergilas oleh perubahan zaman yang terus bergulir. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara menegaskan bahwa setiap Aparatur Sipil Negara (ASN) harus mempunyai kompetensi manajerial, teknis dan sosial kultural agar dapat menjalankan tugas fungsinya dengan baik. Kompetensi manajerial diperlukan agar setiap ASN khususnya yang memegang jabatan tertentu memiliki kemampuan untuk merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan dan mengevaluasi program dan/atau kegiatan di instansinya. Kompetensi teknis diperlukan agar ASN secara teknis mampu menjalankan tugas dan fungsi jabatannya dengan baik. Sedangkan penguasaan kompetensi sosial kultural diharapkan agar setiap ASN dapat memperhatikan aspek-aspek sosial, budaya maupun lingkungan strategis yang mempengaruhi dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya. Kata Kunci: Kompetensi, ASN, Kinerja
SIBER INTELIJEN UNTUK KEAMANAN NASIONAL
Jurnal Renaissance, 2021
Penelitian ini membahas tentang siber intelijen untuk keamanan nasional. Suatu negara dituntut untuk dapat menguasai teknologi informasi dan komunikasi secara baik dan benar serta tepat guna, karena dunia siber dapat menjadi potensi ancaman serta penyelenggaraan keamanan siber yang belum terintegrasi dapat berdampak terhadap kedaulatan negara dan ketahanan nasional. Intelijen dijadikan alat untuk mendeteksi dini ancaman – ancaman siber yang datang dari dalam atau luar negeri. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian desktriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif serta metode pengumpulan data melalui observasi, studi kepustakaan, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui kedudukan siber intelijen didalam bidang intelijen; (2) Siber intelijen dalam tata kelola intelijen negara. Hasil dari penelitian ini adalah peran siber intelijen sebagai bentuk “baru” dalam tata kelola intelijen negara dapat menjadi lebih jelas dan menghindari permasalahan yang mungkin dapat timbul. Dalam hal ini, perhatian terhadap isu-isu ini harus dibarengi dengan adanya solusi dalam menyiapkan sumber daya manusia, infrastruktur, dana dan teknologi yang mumpuni untuk dapat menjadikan siber intelijen sebagai aset bagi kepentingan keamanan nasional dan negara
Pendidikan dinilai sebagai modal paling efektif untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Mustahil tanpa pendidikan peradaban manusia akan semakin maju dan berkembang.