Pengetahuan dan Penggunaan APD dengan Gangguan Kesehatan Kulit Pada Pemulung di TPA Sukawinatan Kota Palembang (original) (raw)
Related papers
Jurnal Kesehatan Global
Pekerja Daur Ulang Sampah Kamboja masih tergolong kurang lengkap dalam menggunakan alat pelindung diri (APD), sehingga menyebabkan pekerja mengalami keluhan penyakit kulit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara penggunaan APD dengan keluhan penyakit kulit pada pekerja. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Jenis penelitian survey analitik menggunakan pedekatan cross sectional study. Sampel merupakan total populasi sebanyak 42 orang. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan analisis bivariat dengan menggunakan uji chi-square pada taraf kepercayaan 95% (a = 0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 18 orang menggunakan APD pada saat bekerja terdiri atas 3 orang (16,7%) mengalami keluhan penyakit kulit dan 15 orang (83,3%) tidak mengalami keluhan penyakit kulit. Selain itu, terdapat 24 orang tidak menggunakan APD pada saat bekerja terdiri atas 13 orang (54,2%) mengalami keluhan penyakit kulit dan 11 orang (45,8%) tidak mengalami kelu...
Risiko Kesehatan pada Pemulung di TPA Air Dingin Kota Padang
Jurnal Kesehatan Manarang, 2022
Scavengers live by collecting garbage, used items that can be recycled. Collecting garbage is one of the jobs that have health and safety risks and problems such as complaints of itchy skin, redness and burning. Scavengers working at the TPA Air Dingin were found not using personal protective equipment (APD) when working. This study aims to determine the factors that cause complaints of skin disorders in scavengers. The cross sectional research design is located at the TPA Air Dingin Padang City in 2021. The population is all scavengers who work at the TPA Air Dingin. The sample is a scavenger selected by the Simple Random method. Sampling (SRS). The number of samples is 91 respondents. data collection through interviews using a questionnaire. Data were analyzed using chi aquare statistical test for bivariate analysis and logistic regression for multivariate analysis. The results of the analysis of age, length of work, years of service,'personal hygiene and personal protective equipment'were associated'with complaints of skin disorders'(p value < 0.005). Dominant factors affecting complaints of skin disorders are age and years of service. It is recommended that scavengers use personal protective equipment (APD) that functions properly to avoid complaints of skin disorders. Supervision and policies from relevant agencies regarding the importance of using personal protective equipment (APD) for scavengers. In addition, it is necessary to conduct outreach activities to scavengers about the importance of personal hygiene and the use of personal protective equipment (APD).
Gangguan Kulit Pemulung DI Tpa Kenep Ditinjau Dari Aspek Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health, 2018
scavenger is one of job that have a risk for the health or work safety cause usually interact with the garbage as a source of disease factor and can be a good place for disease vector development. The purpose of this study is to know the skin disease that happens at scavenger from occupational safety and health aspect. The population are 43 people , and the sample amount is 33 people which found from simple random sampling technique. The result showed that most of damage excerpter are women with work period from more than 4 years, work in less than 8 hours a day. From 33 people, 27 people have skin disease, with 7 people got tinea unguium diagnosis.. Another kind of skin disease that found at scavenger are, tinea korporis, tinea falvalis,tinea versikolor, candidiasis, karbonkel, folikulitis, dan miliria rubra that cause of mush,parasite, and high perspiration activity. Skin disease can happens cause of the more of cloth using and high temperature climate and less of personal hygiene...
Academia edu, 2018
ABSTRAK Aktivitas yang dilakukan oleh petugas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung sangatlah berisiko untuk terjadi kecelakaan selama bekerja dan kurangnya pemahaman yang baik dalam penggunaan APD dari faktor risiko yang membahayakan kesehatannya dan kurang adanya ketegasan dari pihak Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) kepada petugas TPA Suwung untuk menyadari betapa pentingnya penggunaan Alat Pelindung Diri (APD). Sebagian besar pekerja dan pengemudi alat berat tidak seluruhnya memakai APD standar yang aman kelayakannya. Misalnya memakai alat pelindung kepala dengan topi biasa, tidak menggunakan alat pelindung pernapasan (masker) dan memakai alat pelindung kaki (sepatu boot) hanya dengan sepatu biasa, sehingga menimbulkan Penyakit Akibat Kerja (PAK) dengan keluhan seperti gatal-gatal dan juga nyeri pada kaki akibat tertusuknya benda tajam. Sehingga perlu adanya sosialisasi dan pelatihan tentang penggunaan APD demi meningkatkan pengetahuan dan sikap yang lebih baik lagi bagi petugas TPA Suwung yang selalu berhadapan dengan benda-benda dan lingkungan yang dapat memicu terjadinya suatu kejadian yang tidak diinginkan. Kata Kunci: Pengetahuan dan Sikap Petugas DLHK, Penggunaan APD Referensi (46:1990-2016) _____ ABSTRACT Activities conducted by Suwung Landfill (TPA) officers are very risky for accidents during work and a lack of good understanding in the use of PPE from risk factors that endanger their health and lack of firmness from the Department of Environment and Hygiene (DLHK) to TPA officers Suwung to realize how important the use of Personal Protective Equipment (PPE). Large-sized workers and heavy equipment drivers do not apply standard safety APD eligibility. For example wearing a head protector with a regular cap, not using a protective respirator (mask) and wearing a foot protector (boots) only with ordinary shoes, resulting in occupational diseases (PAK) with complaints such as itching and also pain in the leg As a result of the sharp stabbing. So that the need for socialization and training on the use of PPE in order to improve knowledge and better attitude for Suwung TPA officers who are always dealing with objects and environments that can trigger the occurrence of an undesirable event. Key Word: Knowledge and Attitude of DLHK Officer, Use of PPE. Reference:(46:1990-2016)
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Penyakit kulit merupakan penyakit pada bagian tubuh paling luar dengan gejala berupa gatal-gatal dan kemerahan yang disebabkan oleh bahan kimia, sinar matahari, virus, imun tubuh yang lemah, mikroorganisme, jamur, faktor personal hygiene. Menurut data Puskesmas Kecamatan Bantar Gebang tahun 2017 penyakit kulit termasuk 5 penyakit terbanyak, yaitu sebanyak 2.537 kasus baru. Tujuan dari penelitian diketahui kejadian penyakit kulit pada pemulung di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Kelurahan Sumur Batu Kecamatan Bantar Gebang Kota Bekasi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi Cross Sectional. Sampel penelitian 75 responden, pengambilan sampel dilakukan dengan accidental sampling. Analisis data dilakukan dengan uji univariat dan uji chi-square (CI 95% (pv=0,05)). Hasil penelitian didapatkan variabel yang berhubungan dengan kejadian penyakit kulit adalah variabel umur (pv=0,008), jam kerja (pv=0,001), masa kerja (pv= 0,019), kebersihan kulit (pv=0,002)...
Jurnal Kesehatan Lingkungan (JKL), 2019
The level of an individual’s education has a big contribution towards the mindset and health problems. The knowledge regarding personal hygiene is necessary to improve the health and behaviour of the ragpickers at Suwung landfill in preventing the symptoms of skin diseases. The purpose of this study was to determine the relationship of personal hygiene knowledge with the skin disease symptoms on ragpickers.This research was an analytical survey conducted through interview method with cross-sectional approach. The sample size was 70 ragpickers at Suwung landfill. The result of ragpickers’ knowledge at Suwung landfill was 15,7% of good, 45,7% of medium, and 38,6% of bad. The research found 54.3% samples had skin disease symptoms while 45.7% were negative. It was found that symptoms of skin diseases experienced such as itching, bumps, skin redness and scaly skin. From Chi-Square test results obtained p-value = 0.029 ɑ (0.05), means the knowledge of personal hygiene and the skin disease...
Determinan Keluhan Penyakit Kulit pada Pemulung di Tempat Pembuangan Akhir
Faletehan Health Journal
Pemulung yaitu orang atau pekerja informal yang independen yang bekerja mengambil bahan/barang tidak terpakai yang terbuat dari plastik, kardus dan besi yang dapat dijual dan didaur ulang kembali. Risiko penularan penyakit pada pemulung lebih besar terjadi karena pekerjaannya berkaitan langsung dengan sampah. Penyakit berbasis lingkungan dapat berupa gangguan pada kulit yang disebabkan oleh bakteri, virus dan jamur. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan kulit pada pemulung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh pemulung di TPA Bangkonol Kabupaten Pandeglang. Sampel dalam penelitian ini sejumlah 120 pemulung, diambil dengan total sampling. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara personal hygiene (Pv=0,000), pengetahuan (Pv=0,000), ketersediaan informasi (Pv=0,000), dan masa kerja (Pv=0,000) dengan keluhan penyakit kulit. Sementara itu...
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT & GIZI (JKG)
Skin disease is a disease related to the environment and human behavior. The incidence of skin diseases has increased because the cause of the disease is alive and breeding in landfills and poor waste collection. This is based on the environment of scavenger workers who have materials that can cause various kinds of skin disorders. Based on the results of preliminary surveys that have been carried out, the number of scavengers in the final disposal site of Kelurahan Falls is 75 people with different age characteristics, different levels of education and length of work. The problem at TPA Falls is work behavior on waste pickers. From observations from the field observations found that the scavenger working conditions in the garbage dump in the Kelurahan Falls generally suffer from skin disorders due to personal hygiene (skin, foot, nail and hand hygiene) which are not given enough attention and the use of Personal Protective Equipment (PPE) that is incorrect and incomplete. The purpo...
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, 2012
Pemulung merupakan pekerjaan yang cukup berbahaya bagi kesehatan ataupun keselamatan kerja karena selalu berinteraksi dengan sampah sebagai sumber berkumpulnya kuman penyakit dan sarana yang baik bagi berkembangbiaknya vector penyakit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dermatosis (kelainan kulit) yang dialami pemulung ditinjau dari aspek keselamatan dan kesehatan kerja. Populasi berjumlah 450 orang dan tersebar dalam 3 strata kelompok umur yaitu 6-14 tahun, 15-50 tahun dan > 50 tahun. Sampel berjumlah 82 orang yang diambil dengan cara proportional stratified random sampling. Hasil penelitian menunjukkan pemulung terbanyak adalah perempuan dengan masa kerja berkisar 1-17 tahun, bekerja selama 8-11 jam sehari. Dari 46 orang yang mengalami gangguan kulit, 4 orang (9 %) mengalami dermatitis kontak. Gangguan kulit lain yang tersebar di antara pemulung adalah scabies, tinea korporis, tinea falvalis,tinea versikolor, candidiasis, karbonkel, folikulitis, dan miliria rubra yang disebabkan karena jamur, parasit dan aktivitas keringat yang berlebih. Gangguan kulit ini terjadi karena pakaian yang berlapis dan cuaca panas serta kebersihan diri yang kurang dari pola kerja pemulung.
Gangguan Kesehatan Pada Pemulung DI Tpa Alak Kota Kupang
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia
Pemulung merupakan salah satu dari kelompok pekerja informal yang berisiko mengalami gangguan kesehatan akibat pekerjaannya. Penelitian ni bertujuan menganalisa gangguan kesehatan yang dialami pemulung selama bekerja di TPA Alak. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional dengan rancangan cross sectional study yang dianalisis menggunakan uji chi square. Responden penelitian sebanyak 100 orang yan diambil menggunakan teknik simpel random sampling. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 10 jenis gangguan kesehatan yang dialami pemulung di TPA Alak dengan jumlah gangguan bervariasi pada setiap responden. Hasil analisis statistik diperoleh umur (p=0,000), lokasi tinggal (p=0,004), jam kerja (p=0,000) dan masa kerja (p=0,002) berkorelasi secara signifikan dengan jumlah gangguan kesehatan yang dialaminya. Kesimpulan penelitian ini adalah umur, lokasi tinggal, jam kerja, dan masa kerja berpengaruh secara signifikan terhadap jumlah gangguan kesehatan yang dialami pemul...