Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Post Partum Blues Pada Ibu Post Partum DI Puskesmas Umban Sari Pekanbaru (original) (raw)
Related papers
JURNAL PROTEKSI KESEHATAN
Angka kejadian postpartum blues dibeberapa negara seperti Jepang 15-50%, Amerika Serikat 27%, prancis 31,7%, Nigeria 31,3% dan Yunani 44,5% (Curry, 2008). Angka kejadian postpartum blues di Asia cukup tinggi dan sangat bervariasi antara 2685%, sedangkan di Indonesia angka kejadian postpartum blues antara 50-70% dari wanita pasca persalinan. Di Indonesia salah satunya di Provinsi Riau tepatnya di Kota Pekanbaru sekitar 16,7%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian postpartum blues di Klinik Pratama Wilayah Kerja Puskesmas Payung Sekaki Kota Pekanbaru Tahun 2017. Penelitian ini dilaksanakan di 3 Klinik Pratama yang di Wilayah Kerja Puskesmas Payung Sekaki pada bulan September 2016 s/d Juli 2017. Sampel penelitian ini adalah 45 orang ibu postpartum di 3 Klinik Pratama yang diambil secara accidental sampling. Jenis penelitian ini adalah survey analitik dengan desain penelitian cross sectional. Analisa data dilakukan secara univariat ...
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Post Partum Blues Di RS Akademik Universitas Gadjah Mada
2020
ABSTRAK Latar belakang : Kejadian post partum blues atau depresi postpartum pada ibu nifas banyak ditemukan dan tidak diberikan penanganan ataupun pengobatan yang sesuai. Tujuan : Mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kejadian post partum blues. Metode : Jenis penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel dengan metode simple random sampling. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 31 responden yang bersalin di RS Akademik UGM yang diobservasi dan di interview secara terstruktur menggunakan kuesioner, penelitian ini dilakukan pada tanggal 12 Juli 2019 sampai dengan 31 Oktober 2019. Variabel Penelitian ini adalah umur, paritas, status pendidikan, status pekerjaan, pendapatan, status pernikahan, status kehamilan, dukungan suami, cara persalinan, dan kejadian postpartum blues . Hasil Penelitian : Mayoritas responden dengan umur 35 tahun, dengan status pendidikan tinggi, pendapatan tinggi, primipara, status kehamilan yang tidak diinginkan, t...
Faktor Risiko Kejadian Postpartum Blues DI Kota Palembang
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko dan angka kejadian postpartum blues di Kota Palembang. Metode: Penelitian ini merupakan survei analitik dengan rancangan cross sectional. Sampel adalah ibu postpartum yang diambil dari RSI Muhammadiyah, RS Bhayangkara dan RSI St. Khodijah tahun 2017 dengan jumlah 90 orang, menggunakan teknik Proporsional cluster random sampling. Analisis statistik menggunakan uji chi square dan regresi binary logistik.. Intrumen penelitian menggunakan instrument baku yaitu instrument EPDS (Edinburg Postnatal Depression Scale) dengan jumlah soal 10 pertanyaan. Hasil : Angka kejadian Postpartum blues sebesar 46,7%. Terdapat hubungan yang signifikan antara paritas (pv=0,0005; OR=15,117), dukungan keluarga (pv=0,009;OR=10,996), perencenaan kehamilan (pv=0,006;OR=9,863), pendidikan (pv=0,023;OR=3,656) dan kelelahan fisik (pv=0,029 ; OR=3,341), dengan kejadian Postpartum Blues. Kesimpulan Terjadinya postpartum blues melibatkan faktor-faktor biopsikososial sebelum dan setelah bersalin. Adanya kerentanan biologis, kerentanan psikologis, situasi stresfull, dukungan sosial kurang, dan strategi yang maladaptif, bersama-sama memberi kontribusi bagi berkembangnya postpartum blues. Dibutuhkan dukungan social, emosional, informasi dan bantuan tenaga bagi ibu postpartum dan mengenali penyebab postpartum blues sejak awal. Kata kunci : Post partum blues, faktor risiko, angka kejadian ABSTRACT Background: This study aimed to determine the risk factors and the incidence of postpartum blues in the city of Palembang. Methods: This study was analytic survey with a cross sectional design. The sample used is 90 postpartum with
Jurnal Penelitian Keperawatan Medik, 2019
Post partum blues is a mild effective syndromic disorder that occurs at the beginning of postpartum. Signs of symptoms that arise are sad reactions, crying, irritability, anxiety, self-blame, disturbances in sleep patterns and appetite disorders. Post partum blues symptoms are a multi-factorial mechanism consisting of hormonal factors, physical activity factors and psychosocial factors. This type of research is observational with cross sectional design. The population was all postpartum postpartum second day postpartum mothers in the postpartum Sembiring General Hospital Delitua sub-district in 2019 which was conducted on June 1-30, 2019. The sampling technique was done by total sampling which received 89 respondents and analyzed by chi square test significance level p = 0.05 . Independent variables are psychological and psychosocial factors and the dependent variable is post partum blues. The results of this study indicate that 66.3% of postpartum mothers experience post partum blu...
Jurnal Kesehatan Al-Irsyad, 2019
Ketidakmampuan menyusui dengan baik dan benar adalah salah satu masalah pada saat ibu mulai menyusui bayinya. Jika tidak segera ditangani akan mengakibatkan kekhawatiran dan kecemasan ibu tentang kemampuan menyusui. Apabila kondisi ini dibiarkan maka akan berlanjut menjadi postpartum blues bahkan depresi postpartum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kejadian postpartum blues dengan kemampuan menyusui pada ibu postpartum di RS PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta. Desain penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini sebanyak 57 ibu postpartum dengan teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling di Bangsal Firdaus RS PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta. Analisis data univariat dan bivariat dengan uji korelasi kendall-tau. Penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 30 responden (52,6%) yang mengalami kejadian postpartum blues ringan mampu menyusui. Nilai p value = 0,001 dan nilai ...
Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah
Postpartum blues merupakan gangguan psikologis yang dialami ibu pasca melahirkan. Rumah sakit di Indonesia belum banyak melaporkan tentang kejadiannya. Rendahnya ketertarikan ibu terhadap bayinya merupakan dampak dari postpartum blues. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan kejadian postpartum blues dengan motivasi ibu untuk menyusui di RS Al-Islam Bandung. Metode penelitian yang dilakukan adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional yang melibatkan 122 ibu postpartum hari ke-3 sampai hari ke-14. Instrumen untuk postpartum blues menggunakan Edinburgh postnatal depression scale (EPDS) dan motivasi menyusui dengan instrumen Breastfeeding motivation instrucsional measurement scale (BMIMS). Data dianalisis dengan korelasi Spearman rank. Hasil penelitian menunjukan bahwa 53,3% dari 122 responden mengalami postpartum blues, dan dari 65 responden yang mengalami postpartum blues 36 orang (55,4%) memiliki motivasi menyusui yang rendah. Hasil uji korelasi men...
2015
Post partum blues dikategorikan sebagai sindroma gangguan mental yang ringan oleh sebab ini sering tidak dipedulikan dan diabaikan sehingga tidak terdiagnosa. Tanda – tanda kecemasan, sensitive, depresi. Penyebab Post Partum Blues ASI tidak keluar, frustasi karena bayinya tidak mau tidur, menangis, suami yang tidak mau membantu, tidak mau mengerti perasaan istri, sensirian mengurus bayi, dan tidak ada yang memebantu.Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui Gambaran Kejadian Post Partum Blues Berdasarkan Gejala Dan Faktor Penyebab Pada Ibu Nifas Di Kelurahan Margadana Dan Sumur Panggang Tahun 2013. Dengan metodenya Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden (2.5%) berumur 20 – 35 tahun, paritas sebagian besar responden (47.5%) primipara, pekerjaan sebagian besar responden (52.5%) bekerja, jenis persalinan sebagian besar responden (100%), kejadian kecemasan sebagian b...
Kejadian Postpartum Blues pada Ibu Postpartum di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
Jurnal Ners dan Kebidanan (Journal of Ners and Midwifery)
Postpartum blues dikategorikan sebagai sindroma gangguan mental ringan yang sering dialami oleh wanita pasca persalinan sehingga sering tidak dipedulikan, tidak terdiagnosa dan tidak tertangani, apabila postpartum blues ini tidak sembuh selama 2 minggu maka akan berubah menjadi postpartum depression dan postpartum psycosis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kejadian postpartum blues pada ibu postpartum. Desain penelitian yang digunakan deskriptif kuantitatif dengan pendekatan waktu cross sectional. Tempat penelitian di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Jumlah sampel 30 responden dengan teknik pengambilan sampel quota sampling. Analisa data menggunakan analisis univariate. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian responden mengalami postpartum blues (53,3%) dengan resiko sedang mengalami depresi postpartum (43,3%) dan resiko berat untuk mengalami depresi postpartum (10%). Pada penelitian ini didapatkan 53,3% dari seluruh ibu postpartum di RS PKU Muhammadiyah Y...
Malahayati Nursing Journal, 2021
Introduction: According to the World Health Organization (WHO, 2017), in terms of gender, the female group recorded the highest incidence of mood disorders which was 5.1%; compared to males 3.6% (WHO, 2017). in terms of age, the incidence of mood disorders is high in the environment of late adulthood between 55 years to 74 years (7.5% women: 5.5% men) (WHO, 2017). Mental mood disorders occur in Southeast Asian countries 27% compared to other overseas like Africa (9%), Eastern Mediterranean (16%), Europe (12%), America (15%), and the West Pacific (21%) (WHO, 2017)Objective: To find out the benefits of applying supportive therapy in postpartum with the occurrence of baby blues in Banjar Negoro Village, Kec. Wonosobo Kab. Lampung Province Tanggamus in 2019.Method: This type of research is quantitative. The research design of the Quasi-Experimental method is one group pretest-posttest one group pretest-posttest approach. The population and sample were 20 people. Data analysis uses univa...
Faktor yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Postpartum Blues
Melahirkan adalah sebuah karunia terbesar bagi wanita dan momen yang sangat membahagiakan, tapi ada beberapa kasus dapat menjadi momen yang menakutkan, hal ini disebabkan pada wanita yang melahirkan sering mengalami perasaan sedih dan takut sehingga mempengaruhi emosional dan sensitifitas ibu yang dikenal dengan istilah post partum blues. Post partum blues merupakan kesedihan atau kemurungan setelah melahirkan, biasanya hanya muncul sementara waktu, yakni sekitar dua hari hingga dua minggu sejak kelahiran bayi. Ibu post partum blues harus ditangani secara adekuat, karena peran ibu sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak juga dalam hubungannya dengan peran ibu di keluarga. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap kejadian post partum blues. Penelitian ini dilakukan di BPM "D" dan di BPM "N" Kabupaten Bojonegoro pada bulan Januari-Februari 2018 dengan jumlah responden sebanyak 30 ibu nifas. Responden diminta untuk mengisi kuisioner Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS). Variabel independent dalam penelitian ini adalah umur, pendidikan, pekerjaan, status obstetrik, jenis persalinan, status kehamilan sedangkan variable dependent dalam penelitian ini adalah kejadian postpartum blues. Hasil yang di dapat dari penelitian tersebut adalah sebagai berikut : 1. Menurut Umur Berdasarkan usia ibu, postpartum blues sebagian besar terjadi pada rentang umur 20-35 tahun yaitu sebanyak 9 responden yang berarti ada hubungan umur dengan kejadian post partum blues. Hal ini dikarenakan seorang wanita masih produktif baik dalam masalah yang berkaitan dnegan kebutuhan fisik dan berperan aktif daam keluarga. Dengan adanya peran yang melekat tersebut dapat memicu seorang ibu untuk mengalami postpartum blues. 2. Menurut Tingkat Pendidikan