Faktor yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Postpartum Blues (original) (raw)
Related papers
Faktor Risiko Yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Postpartum Blues
2015
Background: During the postpartum period, approximately 80% of women will experience a variety of disorders feelings, if it does not get proper treatment will continue into the postpartum blues, postpartum depression to postpartum psychosis. Postpartum blues is a form of interference due to feelings of adjustment to the birth of the baby, who appeared on the first day until the fourteenth day after the delivery process. Objective: To identify risk factors that influence incidence of postpartum blues in health center working area city of Yogyakarta. Methods: This study was non-experimental studies using cross-sectional study design with quantitative and qualitative approaches. Subjects in the study of postpartum maternal health center working area of Yogyakarta amounted to 80 respondents in January-March 2014 sampling technique with accidental sampling. Data collection using questionnaires Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS), social support husband questionnaire and in-depth ...
Faktor- Faktor yang Menyebabkan Kejadian Postpartum Blues
2020
About 70-80% of postpartum mothers experience mood or feeling disorders. In general, this condition is still considered normal, felt from 2-3 days after delivery and normally disappears after 2 weeks post partum. The purpose of this study was to determine the factors that cause the symptoms of postpartum blues to appear. This research method used qualitative through a phenomenological approach by taking the population by means of purposive sampling. The results showed that age and parity did not always trigger the symptoms of postpartum blues, the causes of postpartum blues were worrying about the baby, maternal fatigue, comments from people around the mother, husband's support and presence, adaptation to the baby's presence.
Faktor-Faktor Psikologis yang Mempengaruhi Postpartum Blues
Psympathic : Jurnal Ilmiah Psikologi, 2017
Pregnancy and childbirth are the natural and normal processes experienced by every woman. In the process of pregnancy and childbirth every woman undergoes both physical and psychological changes so that women need to be prepared before entering this stage. Those who are not ready will be more likely to experience postpartum blues. This study aimed to determine the psychological factors that affect postpartum blues. The method was quantitative correlational with purposive sampling technique. Participating mothers were 6 months postpartum (n=41). The research instruments were Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS), coping stress scale, social support scale, and adjustment scale. The data was analyzed by simple linear regression. The result of this study showed that from the three independent variables giving predictions the biggest influence on the emergence of postpartum blues were adjustment variable (56,3%), then coping stress (46,1%), and social support (30,2%).
Faktor Determinan yang Mempengaruhi terjadinya Postpartum Blues pada Ibu Nifas
Faletehan, 2022
Postpartum blues merupakan periode depresi sementara yang terjadi selama beberapa hari pertama masa nifas. Kondisi ini jika tidak teratasi dapat menyebabkan depresi pada ibu dan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan bayi yang telah dilahirkan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor dominan kejadian postpartum blues pada ibu nifas. Penelitian ini menggunakan desain korelasi dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel 68 responden dengan teknik pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling. Edinburgh Postnatal Depression Scale (EDPS) digunakan untuk menentukan kejadian post partum, Multidimensional Scale of Perceived Social Support (MSPSS) untuk mengukur dukungan sosial, dan Breaf COPE scale untuk mengukur koping. Data dianalisis dengan menggunakan multiple Regression. Hasil penelitian menunjukkan rerata skor pospartum blues adalah 8,09 (SD=4,78). Faktor yang berhubungan adalah usia, pendapatan, jenis persalinan, kesiapan persalinan, dan dukungan sosial. Usia memiliki kekuatan hubungan yang paling kuat dan signifikan berkontribusi terhadap kejadian postpartum blues (Beta=0,347, p <0,01). Upaya untuk meningkatkan program deteksi postpartum blues, pendidikan kesehatan, dan dukungan sosial bagi ibu postpartum blues diperlukan.
Faktor Risiko Kejadian Postpartum Blues DI Kota Palembang
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko dan angka kejadian postpartum blues di Kota Palembang. Metode: Penelitian ini merupakan survei analitik dengan rancangan cross sectional. Sampel adalah ibu postpartum yang diambil dari RSI Muhammadiyah, RS Bhayangkara dan RSI St. Khodijah tahun 2017 dengan jumlah 90 orang, menggunakan teknik Proporsional cluster random sampling. Analisis statistik menggunakan uji chi square dan regresi binary logistik.. Intrumen penelitian menggunakan instrument baku yaitu instrument EPDS (Edinburg Postnatal Depression Scale) dengan jumlah soal 10 pertanyaan. Hasil : Angka kejadian Postpartum blues sebesar 46,7%. Terdapat hubungan yang signifikan antara paritas (pv=0,0005; OR=15,117), dukungan keluarga (pv=0,009;OR=10,996), perencenaan kehamilan (pv=0,006;OR=9,863), pendidikan (pv=0,023;OR=3,656) dan kelelahan fisik (pv=0,029 ; OR=3,341), dengan kejadian Postpartum Blues. Kesimpulan Terjadinya postpartum blues melibatkan faktor-faktor biopsikososial sebelum dan setelah bersalin. Adanya kerentanan biologis, kerentanan psikologis, situasi stresfull, dukungan sosial kurang, dan strategi yang maladaptif, bersama-sama memberi kontribusi bagi berkembangnya postpartum blues. Dibutuhkan dukungan social, emosional, informasi dan bantuan tenaga bagi ibu postpartum dan mengenali penyebab postpartum blues sejak awal. Kata kunci : Post partum blues, faktor risiko, angka kejadian ABSTRACT Background: This study aimed to determine the risk factors and the incidence of postpartum blues in the city of Palembang. Methods: This study was analytic survey with a cross sectional design. The sample used is 90 postpartum with
Hubungan Kejadian Postpartum Blues Dengan Motivasi Ibu Dalam Menyusui
Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah, 2020
Postpartum blues merupakan gangguan psikologis yang dialami ibu pasca melahirkan. Rumah sakit di Indonesia belum banyak melaporkan tentang kejadiannya. Rendahnya ketertarikan ibu terhadap bayinya merupakan dampak dari postpartum blues. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan kejadian postpartum blues dengan motivasi ibu untuk menyusui di RS Al-Islam Bandung. Metode penelitian yang dilakukan adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional yang melibatkan 122 ibu postpartum hari ke-3 sampai hari ke-14. Instrumen untuk postpartum blues menggunakan Edinburgh postnatal depression scale (EPDS) dan motivasi menyusui dengan instrumen Breastfeeding motivation instrucsional measurement scale (BMIMS). Data dianalisis dengan korelasi Spearman rank. Hasil penelitian menunjukan bahwa 53,3% dari 122 responden mengalami postpartum blues, dan dari 65 responden yang mengalami postpartum blues 36 orang (55,4%) memiliki motivasi menyusui yang rendah. Hasil uji korelasi men...
JURNAL PROTEKSI KESEHATAN
Angka kejadian postpartum blues dibeberapa negara seperti Jepang 15-50%, Amerika Serikat 27%, prancis 31,7%, Nigeria 31,3% dan Yunani 44,5% (Curry, 2008). Angka kejadian postpartum blues di Asia cukup tinggi dan sangat bervariasi antara 2685%, sedangkan di Indonesia angka kejadian postpartum blues antara 50-70% dari wanita pasca persalinan. Di Indonesia salah satunya di Provinsi Riau tepatnya di Kota Pekanbaru sekitar 16,7%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian postpartum blues di Klinik Pratama Wilayah Kerja Puskesmas Payung Sekaki Kota Pekanbaru Tahun 2017. Penelitian ini dilaksanakan di 3 Klinik Pratama yang di Wilayah Kerja Puskesmas Payung Sekaki pada bulan September 2016 s/d Juli 2017. Sampel penelitian ini adalah 45 orang ibu postpartum di 3 Klinik Pratama yang diambil secara accidental sampling. Jenis penelitian ini adalah survey analitik dengan desain penelitian cross sectional. Analisa data dilakukan secara univariat ...
Menara Ilmu
Post partum blues sering disebut dengan maternity blues atau baby blues syndrome, yaitu suatu sindroma gangguan efek ringan yang sering tampak dalam minggu pertama setelah persalinan dan memuncak pada hari ke tiga sampai ke lima dan menyerang dalam rentang waktu 14 hari terhitung setelah persalina. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya post partum blues pada ibu post partum di puskesmas umban sari pekanbaru.Metode penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan analitik korelasi melalui pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 73 ibu post partum dengan instrument penelitian menggunakan kuisioner. Teknik pengambilan sampel yaitu accidental sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan ibu post partum dengan umur yang beresiko 65,5%, tingkat pendidikan yang rendah 52,1%, dukungan keluarga yang mendukung 71,2%. Hasil bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan (p 0,00) dan dukungan dukungan kel...