Keterampilan Literasi Informasi di Era Digital Berdasarkan Model The Big 6 (original) (raw)
Related papers
JoLLA: Journal of Language, Literature, and Arts, 2021
The outbreak of the corona virus pandemic in Indonesia has forced the government to act decisively by implementing various policies. One of them is the closure of crowded places, including schools. In order for teaching and learning activities to continue, an online learning system is implemented. Which requires habituation, especially in terms of processing information in accordance with the information literacy abilities of each student. One of the schools affected by this is SMAK St. Albertus Malang. This study aims to determine the application of the Big Six information literacy model at SMAK St. Albertus Malang in online learning during the pandemic. The descriptive qualitative research method uses unstructured observations, semi-structured interviews, and literature studies. The research results show that a) students can identify problems and the information they need; b) students know which sources of information are quality and reliable; c) students can easily access information sources, but only part of the information is fulfilled; d) students know how to make summaries; e) only part of the summary used by students and presenting it through the media that has been determined; and f) students feel quite efficient, effective and satisfied with the results obtained.
Analisis the Big Six Model Dalam Rangkaimplementasi Information Literacydi Perpustakaan
2008
Seiring dengan kemajuan informasi, semua orang harus menyadari bahwa mereka dapat mengambil manfaat pada situasi tersebut untuk seluruh jenis kebutuhannya. Di era ini, setiap individu harus mempelajari tentang bagaimana memperoleh informasi dan berusaha untuk mengaturnya sehingga dapat berguna bagi masyarakat. Langkah ini merupakan proses pencapaian terhadap apa yang dinamakan dengan literacy. Saat ini, kemajuan tersebut sedang mencapai pada titik yang disebut sebagai "the explosion of information" yang meliputi perbincangan Information Literacy, Computer Literacy, Technology Literacy dan Digital Literacy. Titik fokus dalam kajian ini adalah "information litercy" yang dimaksudkan sebagai suatu kemampuan untuk menemukan dan menggunakan informasi yang hasilnya diharapkan tercapainya sebuah kontinuitas pemberdayaan informasi. Dengan kemampuan ini, lalu para siswa, mahasiswa, dan masyarakat secara umum dapat belajar secara mandiri. Berkaitan dengan hal tersebut, tulisan ini mencoba menganalisis model penerapan Information Literacy dengan pendekatan the Big Six Models yang ditawarkan oleh Eisenberg and Berkowitz. Artikel ini memperlihatkan bagaimana model tersebut dapat diterapkan kepada siswa(i) di sekolah serta peran perpustakaan dalam mengantisipasi penerapan ini. Terakhir, tulisan ini juga mencoba mengangkat pandanganpandangan para ahli tentang rekomendasi mereka dalam implementasi model tersebut terhadap Information Literacy.
[Title: Information Literacy Skills Analysis of Scientific Information Center Librarian in The University of Jendral Soedirman Purwokerto Based On The Big 6 Model]This study analyzes the information literacy skills of librarians in the Pusat Informasi Ilmiah in Jenderal Soedirman University based models The Big6. This research includes the study population because the entire population is a librarian at Pusat Informasi Ilmiah in Jenderal Soedirman University that meet the criteria of sampled. The study population was the entire librarian or library staff and 12 faculty who have a background in the field of library science and librarianship or getting training, which amounted to 18 people. Data obtained by distributing questionnaires in the validity and reliability of the instrument. Acquisition of questionnaire data later in the tabulation transferred in the form of a percentage. Percentage yield further analyzed and interpreted. The results showed that nearly half the librarians have the skills in defining the problem is characterized by 44% .. Most have skills of information search strategy marked 56%. Half have found the skills of information access locations are marked 50%. Almost half the librarians have the skills or the information search strategies have an effective way to filter and extract information marked 33%. Most have skills synthesis or combining various information marked 61%. Most librarians are skilled in providing an assessment of results and processes that have successfully gone through marked 61%. Abstrak Penelitian ini menganalisis keterampilan literasi informasi pustakawan Pusat Informasi Ilmiah di lingkungan Universitas Jenderal Soedirman berdasarkan model The Big6. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif karena seluruh populasi pustakawan di Pusat Informasi Ilmiah di lingkungan Universitas Jenderal Soedirman yang memenuhi kriteria dijadikan sampel. Populasi penelitian ini adalah seluruh pustakawan dan atau petugas perpustakaan di 12 Fakultas yang memiliki latar belakang bidang ilmu perpustakaan dan atau pernah mengikuti pelatihan kepustakawanan, yaitu berjumlah 18 orang. Data diperoleh dengan melakukan penyebaran kuesioner yang di uji validitas dan reliabilitas instrumennya. Perolehan data kuesioner kemudian di tabulasi dalam bentuk persentase. Hasil persentase selanjutnya dianalisis dan diinterpretasikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, hampir setengah pustakawan memiliki keterampilan dalam mendefinisikan masalah ditandai dengan 44%. Sebagian besar memiliki keterampilan strategi pencarian informasi ditandai 56%. Setengah memiliki keterampilan menemukan lokasi akses informasi ditandai 50%. Hampir setengah pustakawan memiliki keterampilan strategi pencarian informasi atau memiliki cara yang efektif untuk menyaring dan memeras informasi ditandai 33%. Sebagian besar memiliki keterampilan sintesis atau menggabungkan berbagai informasi ditandai 61%. Sebagian besar pustakawan memiliki keterampilan dalam memberikan penilaian terhadap hasil dan proses yang sudah berhasil dilaluinya ditandai 61%. Kata kunci: literasi informasi; pustakawan
Kompetensi Literasi Informasi Pustakawan DI Era Infodemik
Nusantara - Journal of Information and Library Studies
The purpose of writing is to bring up creative librarian ideas and provide problem-solving strategies related to the circulation of hoax in the infodemic era. The discussion uses the literature review method related to infodemics, information literacy competencies, and librarian strategies in the social media era. High rapid social media and internet access users are not accompanied by literacy competencies. One of the efforts to build a knowledge ecosystem is through increasing information literacy competencies. In the context of libraries, social media influences the relationships and social interactions carried out by librarians. The wave of information that is not necessarily accurate is increasingly being spread through social media. Library information sources can be disseminated through social media applications with various platforms. His practice in the library is building scientific communication, knowledge management, promotion, marketing, and publication. Due to the rapi...
Kemampuan Literasi Digital Generasi Digital Native
Seminar Internasional Riksa Bahasa, 2019
Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan kemampuan literasi digital generasi digital native berdasarkan empat aspek kompetensi literasi digital yang dikemukakan Gilster (1997), yaitu aspek pencarian di internet (internet searching), pandu arah hypertext (hypertextual navigation), evaluasi konten informasi (content evaluation), dan penyusunan pengetahuan (knowlage assembly). Generasi digital native dalam penelitian ini merupakan pelajar SMP Pasundan 6 Bandung yang merupakan generasi Z terlahir berbarengan dengan adanya teknologi. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara. Berdasarkan pengembangan indikator dari aspek literasi digital yang dikemukanan Gilster, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan literasi digital pelajar SMP Pasundan 6 Bandung, pada aspek pencarian informasi di internet siswa dapat melakukannya. Sedangkan untuk aspek pandu arah hypertext banyak siswa yang tidak mengetahui. Pada aspek evaluasi dan penggunaan informasi siswa masih sangat rendah, hal ini diketahui bahwa siswa cenderung langsung menggunakan informasi yang didapat tanpa menyelidiki latar belakang informasi dan website penyedia informasi tersebut. Temuan dari hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan khususnya bagi orang tua, guru, maupun instansi guna memberikan arahan, pemahaman, dan peningkatan literasi digital terkait kegiatan dalam pencarian informasi di internet dengan bijak dan dapat dipercaya.
Literasi Media Digital Sebagai Upaya Meningkatkan Kompetensi Penulisan Berita
Wardah
Perkembangan teknologi membuat berita terus berkembang sehingga kita dapat dengan mudah menemukan berita. Namun dalam menghasilkan berita yang sesuai dengan kaidah, diperlukan kompetensi dalam menulis. Penelitian ini membahas pemanfaatan literasi media digital dalam upaya peningkatan kompetensi menulis berita bagi mahasiswa jurnalistik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan literasi media digital dengan keterampilan menulis berita. Metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan mix method, pendekatan kuantitatif digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman dan hubungan antar variabel. Sedangkan penelitian kualitatif digunakan untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi penulisan berita. Penelitian ini dilakukan di Fakultas Dakwah dan Komunikasi. Populasi penelitian terdiri dari 240 siswa dengan sampel sebanyak 118 siswa yang diambil dengan menggunakan teknik purposive random sampling. Instrumen kuantitatif menggunakan angket literasi media dan penulisan berita, in...