Population Abundance of Damselfly (Zygoptera) in Bogani Nani Wartabone National Park, North Sulawesi (original) (raw)

Kelimpahan Populasi Capung Jarum (Zygoptera) di Kawasan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone, Sulawesi Utara (Population Abundance of Damselfly (Zygoptera) in Bogani Nani Wartabone National Park, North Sulawesi)

JURNAL BIOS LOGOS

Abstrak Capung jarum (Zygoptera) berperan penting bagi keberlangsungan ekosistem.Pada suatu ekosistem, serangga ini berfungsi sebagai agen pengendali hayati dan bioindikator lingkungan.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelimpahan capung jarum yang ada pada tiga habitat di Kawasan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone, Sulawesi Utara.Pengambilan sampel dilakukan secara purposive random sampling. Koleksi capung jarum menggunakan teknik sweepingmengikuti garis transek sepanjang 500 m pada setiap tipe habitat. Jumlah transek pada setiap tipe habitat sebanyak 3 garis transek yang dibuat sepanjang aliran sungai.Hasil penelitian didapatkan sebanyak 13 spesies capung jarum yang terdiri dari 4 famili, yaitu Coenagrionidae, Chlorocypidae, Calopterygidae, dan Platycnemididae. Famili yang paling banyak ditemukan jumlah spesiesnya adalah Coenagrionidae, sedangkan yang paling sedikit Platycnemididae. Berdasarkan tipe habitat, jumlah spesies yang paling banyak ditemukan di hutan primer s...

Biotic Index of Dragonflies in The Suranadi Natural Park Area West Lombok

Jurnal Pijar Mipa, 2020

The aims this researc to analyze the biotic index of dragonflies (Odonata) in the Suranadi Nature Park. This research is a descriptive exploratory research. The method used in data collection is the survey method on predetermined transect lines, namely the forest left, right, middle forest and river paths. Data retrieval is done 2 times in 1 month in the morning at 08.00-11.00 WIB and evening at 15.00 - 17.00 WIB. The results showed that the biotic index of dragonflies in Suranadi Nature Park showed that there were 3 species that had the greatest biotic index, namely Gynacantha subinterupta, Zyxomma obtusum and Libelago linearis. There are 13 species that have a biotic index of 0-2. The conclusion is that the dragonfly biotic index in Suranadi Nature Park is more in the 0-2 category, which means that dragonflies still have a wide distribution so they are very commonly found throughout the Suranadi Nature Park.

DISTRIBUSI SPASIAL DAN TEMPORAL IKAN ENDEMIK RAINBOW SELEBENSIS (Telmatherina celebensis Boulenger) DI DANAU TOWUTI, SULAWESI SELATAN

Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 2017

Rainbow selebensis (Telmatherina celebensis) adalah salah satu jenis ikan endemik di Danau Towuti. Ikan tersebut memiliki warna tubuh yang indah dan berpotensi sebagai ikan hias air tawar yang bernilai ekonomis. Dikhawatirkan akan terjadi penurunan populasi ikan tersebut di alam akibat perubahan lingkungan dan penangkapan ikan yang intensif. Penurunan kualitas lingkungan tersebut secara tidak langsung berkaitan dengan penebangan hutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi spasial dan temporal ikan Rainbow Selebensis. Penelitian dilakukan di perairan Danau Towuti dari bulan Maret 2002 sampai dengan April 2003. Ikan ditangkap menggunakan jaring insang eksperimental (experimental gill net) dengan 4 ukuran mata jaring yaitu ¾, 1, 1¼, dan 1½ inci di 4 stasiun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan Rainbow selebensis berdistribusi luas di perairan Danau Towuti mulai dari wilayah litoral sampai dengan ke tengah danau. Jumlah ikan yang diperoleh lebih banyak dan ukuran ika...

Macrozoobenthos Community at the Pond Culture Area in Malakosa Coastal, Parigi-Moutong, Central of Sulawesi

Biodiversitas, 2006

The research have been conducted in the coastal area of Malakosa Parigi Moutong, Central of Sulawesi. The aimed of this research were to study the differences of community structure of macrozoobenthos and relationship among substrate (organic matter, sand, clay, silt, SO4 and Fe contents) with species number and biodiversity indices. Stratified random sampling in the soil conducted through grabbed the soil in the plots each size of 25x25x10 cm3 representatives station which including; the beach, mangrove, new pond close to the mangrove, the traditional pond, semiintensive pond with three replication respectively. Macrozoobenthos was preseved in 10% formalin solution and it identfication than counting of individual and species numbers, diversity, evenness and dominance indices. Water and soil qualities analyzes each station. Results showed that macrozoobenthos community in mangrove and the beach were better than the breakishwater pond which were pointed by diversity indices and speci...

Keragaman Kumbang (Coleoptera: Famili Tenebrionidae) di Distrik Bonggo, Kabupaten Sarmi, Papua

JURNAL BIOLOGI PAPUA, 2018

Diversity study of beetles from Family of Tenebrionidae was conducted at forest areas in the district Bonggo, Sarmi Papua from September-October 2010. The Beetles were collected using a cross-wet trap placed at three locations in the former logged merbau (Intsia sp.) and sengon (Albisia sp.) areas. The data collected were the number of species and number of individuals in each species with indicators to compare beetle diversity based on species richness (s). The result showed that out of a total of 8 individuals of Tenebrionidae, there were seven different species identified during field observations. The highest number of beetles was found in the former logged Intsia spare as (4 species at third location and 2 species at the first location) followed by former logged Albisia sp areas (1 species at both locations).Key words: diversity, beetles, Tenebrionidae; Bonggo District, Jayapura.

Wetland Birds Diversity at Way Pegadungan Rajawali Village Bandar Surabaya District Central Lampung Regency

Jurnal Sylva Lestari, 2015

Lahan basah Way Pegadungan merupakan lahan basah yang memiliki perbedaan penutupan komunitas antara kedua sempadan sungai. Salah satu sempadan dialihfungsikan menjadi persawahan, sedangkan sisi lainnya masih alami. Untuk mengetahui perbedaan keanekaragaman jenis burung di kedua komunitas tersebut dilakukan penelitian dengan metode titik hitung (IPA) dan line transect. Pengamatan dilakukan dengan diam pada titik hitung dan mencatat burung yang dijumpai. Pada masing-masing komunitas diambil 6 titik hitung dengan masing-masing 3 hari pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 41 spesies burung yang terdiri atas 17 famili dengan total individu 796 pada lahan basah persawahan dan 46 spesies burung dengan total individu 655 individu yang terdiri dari 17 famili pada lahan basah alami. Lahan basah alami memiliki indeks keanekaragaman sebesar 3,44 dengan indeks kesamarataan sebesar 0,90, nilai ini lebih tinggi dibandingkan lahan basah yang telah beralih fungsi menjadi persawahan dengan indeks keanekaragaman sebesar 2,91 serta dalam kondisi yang stabil dengan indeks kesamarataan sebesar 0,78. Kedua komunitas pada lahan basah ini memiliki kesamaan spesies mendekati identik (IS=1) dengan indeks kesamaan sebesar 0,73.

Jenis dan Kekerabatan Kupu-Kupu (Lepidoptera) di Taman Hutan Raya Sulawesi Tengah

Biotropika: Journal of Tropical Biology, 2021

ABSTRAK Jenis dan hubungan kekerabatan kupu-kupu erat kaitannya dengan pelestarian dan pemanfaatan sumber daya hayati di Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jenis dan kekerabatan kupu-kupu (Lepidoptera) di Taman Hutan Raya Sulawesi Tengah. Pengambilan sampel kupu-kupu menggunakan sweeping net dengan metode purposive sampling pada tiga lokasi Daerah Aliran Sungai (DAS) yang berbeda yaitu Vatutela, Kawatuna, dan Poboya. Sampel kupu-kupu yang diperoleh di lokasi penelitian selanjutnya diidentifikasi di Laboratorium Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 97 spesies dari lima famili kupu-kupu, yaitu Papilionidae (14 spesies), Pieridae (16 spesies), Nymphalidae (46 spesies), Lycanidae (15 spesies), dan Hesperiidae (6 spesies). Sampel penelitian yang digunakan untuk analisis hubungan kekerabatan adalah 23 spesies dari lima famili kupu-kupu yang mendominasi pada lokasi penelitian. Karakter yang diamati meliputi 32 karakter. Analisis hubungan kekerabatan dihitung menggunakan indeks kesamaan Sorensen, selanjutnya diolah menggunakan perangkat lunak Multivariate Statistical Package (MVSP). Hubungan kekerabatan terdekat yaitu antara spesies Appias ithome dan A. zarinda yang didukung dengan indeks similaritas di atas 0,90 dan hubungan kekerabatan terjauh terjadi antara spesies Bibasis sp. dengan spesies lainnya yang berasal dari famili Hesperiidae yang didukung dengan indeks similaritas di bawah 0,7. Kata kunci: kekerabatan, kupu-kupu, Sulawesi Tengah, taman hutan raya ABSTRACT Species and cladystic of butterflies is closely related to the preservation and utilization of biological resources in Indonesia. This study aims to determine species and cladystic of butterflies (Lepidoptera) in Grand Forest Park Central Sulawesi. Sampling of butterflies using a sweeping net with a purposive sampling method at three different watershed (DAS) locations, namely Vatutela, Kawatuna, and Poboya. Butterfly samples obtained at the research location were then identified at the Biology Laboratory, Faculty of Teacher Training and Education, Tadulako University. The results showed that there were 97 species from 5 butterfly families, namely Papilionidae (14 species), Pieridae (16 species), Nymphalidae (46 species), Lycanidae (15 species), and Hesperiidae (6 species). The research sample used for the analysis of kinship is 23 species from five butterfly families that dominate the research location. The observed characters included 32 characters. Analysis of kinship was calculated using the Sorensen similarity index, then processed using the Multivariate Statistical Package (MVSP) software. The closest kinship relationship is between the species Appias ithome and A. zarinda which is supported by a similarity index above 0.90 and the farthest relationship occurs between the species Bibasis sp. with other species from the Hesperiidae family which were supported by a similarity index below 0.7.