PEMBENTUKAN AKHLAK ANAK USIA DINI MENURUT IBN MISKAWAIH (original) (raw)
Related papers
PERENCANAAN KESISWAAN ANAK USIA DINI
Tri Kumala Dewi , 2023
Manajemen kesiswaan adalah suatu penataan atau pengaturan segala aspek aktivitas yang berkaitan dengan peserta didik, yaitu dari mulai masuknya peserta didik (siswa) sampai keluarnya peserta didik (siswa) tersebut dari suatu sekolah atau suatu lembaga pendidikan. Manajemen peserta didik (kesiswaan) keberadaanya sangat dibutuhkan di lembaga pendidikan karena siswa merupakan subjek sekaligus objek dalam proses transformasi ilmu dan ketrampilan . Manajemen peserta didik bertujuan mengatur berbagai kegiatan dalam bidang kesiswaan agar kegiatan pembelajaran di sekolah lancar, tertib dan teratur. Beberapa ahli berpendapat bahwa tujuan manajemen peserta didik adalah untuk menciptakan kondisi lingkungan sekolah yang baik serta agar siswa dapat belajar dengan tertib sehingga tercapai tujuan pengajaran yang efektif dan efisien. Ada tiga tugas utama dalam bidang manajemen peserta didik untuk mencapai tujuan tersebut yaitu penerimaan peserta didik, kegiatan kemajuan belajar serta bimbingan dan pembinaan disiplin
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemandirian anak usia dini di TK. Tauladan Kecamatan Pare Kabupaten Kediri Tahun Pelajaran 2015/2016. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan observasi, wawancara, dokumentasi dan membuat cacatan lapangan. Untuk mengembangkan kemandirian pada anak kelompok B, guru menggunakan model pembelajaran sentra balok yang telah ditentukan oleh sekolahan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perkembangan kemandirian anak berkembang baik. Kata Kunci: Kemandirian, Anak Usia Dini.
Keluarga ideal menurut Hindu adalah keluarga yang cukup sandang, papan, selalu rukun dan berpendidikan Hita Sukaya (Sukinah).Fungsi keluarga memberikan pendidikan nilai-nilai spritual keagamaan .Pendidikan Agama Hindu adalah pembentukan karakater luhur (Swami Satya Narayana) yang tertuang dalam konsep pendidikan budi pakerti. (Titib,2003:75). Sebagai pendidikan umum maka yang ditanamkan dalam keluarga tentunya adalah pendidikan nilai yang bersumber dari ajaran atau konsep-konsep agama Hindu
PENANAMAN DISIPLIN PADA ANAK USIA DINI
The children discipline is to give an understanding of what is good and bad. Education needs to instil discipline in children that making mistakes is certainly contains a number of consequences, for which the penalty function in children's education. Discipline is the behavior of the value that can be done by force and could be voluntary. For young children, a form of discipline should be implemented voluntarily and through play. Teachers, parents and the community are factors were the factors most influential to child disipline. ABSTRAK Kedisplinan pada anak-anak adalah memberikan pengertian akan mana yang baik dan yang buruk. Pendidikan disiplin perlu di tanamkan pada anak bahwa berbuat kesalahan tentu mengandung sejumlah konsekuensi,untuk itulah fungsi hukuman dalam pendidikan anak. Disiplin merupakan perilaku nilai yang bisa dilakukan secara paksa dan bisa dilakukan dengan sukarela. Untuk anak usia dini, bentuk disiplin harus dilaksanakan secara sukarela dan melalui bermain. Guru, masyarakat dan orangtua adalah faktor-faktor adalah faktor-faktor yang paling berpengaruh untuk mendisiplinkan anak. Kata kunci : displin, anak-anak, permainan PENDAHULUAN Kekerasan pada anak kian marak terjadi di Indonesia, baik kekerasan di sekolah (School Violence) yang dilakukan oleh guru terhadap siswa di sekolah maupun kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan oleh orang tua terhadap anak. Para pelaku kekerasan pada anak (guru atau orang tua) seringkali berdalih bahwa yang mereka lakukan tersebut adalah cara untuk mendisiplinkan anak. Mereka berpikir bahwa jika anak tidak melaksanakan aturan yang mereka buat, maka mereka wajib diberi sanksi atau hukuman yang salah satu bentuknya adalah hukuman fisik. Salah satu kasus pembinaan disiplin yang berbau kekerasan terjadi di Sekolah Dasar Sisir Kota Batu Malang. Dengan dalih membentuk kedisiplinan siswa selama belajar di kelas, seorang guru 'memplester' mulut siswanya yang
STRATEGI PEMBENTUKAN SIKAP MEMELIHARA LINGKUNGAN PADA ANAK USIA DINI
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang strategi pembentukan sikap memelihara lingkungan pada anak usia dini pada sekolah formal. Penelitian ini dilaksanakan di Lembaga di bawah yayasan Ar-Risalah Bogor yaitu siswa-siswa Taman Kanak-Kanak Ar-Risalah Bogor dan siswa-siswa kelas tiga Sekolah dasar yang kursus di Yayasan Ar-Risalah Bogor. Sampel penelitian sebanyak 35 responden. Pemilihan responden dilakukan secara purposive sampling. Kriteria dalam pengambilan responden adalah siswa Taman Kanak-kanak kelas B dan siswa Sekolah Dasar setinggi-tingginya kelas tiga. Hasil penelitian menunju dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap sikap dalam memelihara lingkungan yang dilakukan dengan menggunakan program komputer SPSS seri 10.0, adalah sebagai berikut: Dari 15 item pertanyaan dimana nilai maksimum pertanyaan masing-masing 2, maka probabilitas skor tertinggi adalah 30 dan probabilitas skor terendah -30, diperoleh hasil dilapangan adalah skor tertinggi 30 dan terendah 16 dan rata-rata (mean) sebesar 26,14 dan standar deviasi sebesar 3,76. Hal itu berarti siswa memiliki sikap dalam memelihara lingkungan yang cukup baik karena mendekati skor tertinggi (30). Dengan demikian, secara sederhana penelitian ini menunjukkan bahwa: pertama, Pendekatan proses pembelajaran yang dilakukan secara kontekstual (contextual teaching and learning) terbukti dapat membantu siswa dalam membentuk sikap memelihara lingkungan yang baik. Kedua, Strategi pendekatan kontekstual juga dapat diterapkan pada anak usia dini, yang mana selama ini masing belum mendapatkan perhatian.
DASAR-DASAR GERAK ANAK USIA DINI
Perkembangan motorik merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam perkembangan individu secara keseluruhan. Pada dasarnya, perkembangan ini merupakan perkembangan yang sejalan dengan kematangan saraf dan otot anak. Sehingga, setiap gerakan sesederhana apapun, adalah merupakan hasil pola interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dari si stem dalam tubuh yang dikontrol oleh otak. perkembangan anak usia dini terdiri dari 6 macam aspek yaitu kesadaran personal, kesehatan emosional, sosialisasi, komunikasi, kognisi dan keterampilan motorik. Orangtua harus dapat mengenali dan mendeteksi sejak dini kelebihan dan kekurang perkembangan motorik anak sehingga dapat dilakukan intervensi dan stimulasi sejak dini. Perkembangan anak usia dini merupakan sebuah perubahan secara bertahap dalam kemampuan, emosi, dan keterampilan yang terus berlangsung hingga mencapai usia tertentu dan akan lebih teroptimalkan jika lingkungan tempat tumbuh kembang anak mendukung anak untuk bergerak bebas. B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian perkembangan motorik pada anak usia dini? 2. Apa saja macam-macam aktivitas yang dapat mengembangkan kemampuan motorik pada anak? 3. Bagaimana konsep gerak dasar anak usia dini ? 4. Bagaimana pengaruh perkembangan motorik bagi perkembangan individu anak? BAB II PEMBAHASAN