Communication Technologies and Virtual Learning Environment (VLE) in Teaching Literature (Teknologi Komunikasi dan Pembelajaran Virtual Lingkungan (VLE) dalam Mengajar Sastra (original) (raw)
Related papers
Perkembangan Teknologi Maklumat dan Komunikasi (ICT) telah banyak mempengaruhi budaya kehidupan masa kini. Teknologi ini mempengaruhi cara anak-anak muda bermain, bersosial dan berkomunikasi serta telah memberi impak yang besar di dalam sistem pendidikan. Menyedari keadaan ini, Kementerian Pendidikan Malaysia (KPM) telah mengambil langkah proaktif dalam merangka perubahan baru dalam sistem pendidikan selari dengan perkembangan teknologi semasa. Inisiatif baharu bagi memastikan kejayaan konsep pembestarian sekolah ini, KPM telah memperkenalkan satu platform Pembelajaran Teradun yang di kenali sebagai Persekitaran Pembelajaran Maya-Frog (Frog VLE). Sehubungan itu, hampir kesemua sekolah di Malaysia iaitu hampir 10,000 buah sekolah telah dibekalkan dengan kemudahan ICT (Projek 1BestariNet) bagi merealisasikan konsep pembestarian ini. Penulisan ini akan menerangkan pandangan dan pelaksanaan Frog VLE dalam pengajaran dan pembelajaran di bilik darjah dalam kalangan guru. Kata kunci: Frog VLE, persekitaran pembelajaran maya, penerimaan, kaedah pelaksanaan Pengenalan Selari dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat kini, transformasi sistem pendidikan negara amat perlu dijayakan bagi menghasilkan impak positif kepada pembelajaran pelajar. Penggunaan teknologi secara dinamik dalam dunia pendidikan telah memberi kesan langsung kepada perkembangan kurikulum dan pedagogi pendidikan itu sendiri (Savin-Baden et al., 2010; Simelane & Mji, 2014). Sebagai mengambil langkah proaktif, Kementerian Pendidikan Malaysia (KPM) telah merangka perubahan baru dalam sistem pendidikan selari dengan perkembangan teknologi semasa. Antara perubahan yang telah dilaksanakan adalah penarafan sekolah bestari kepada sekolah-sekolah terpilih (Projek Sekolah Bestari), di bawah Pelan Pembestarian Sekolah, di mana pelan strategik ini telah
Journal on Education, 2021
The research aims to find out the problem of Learning based on Virtual Learning Environment (VLE) for high school / MA students in biological materials in the COVID-19 era. This research is qualitative research with a fenomenology approach. Data collection techniques in research are observations, interviews, and questionnaires. The technique of ensuring the validity of data is triangulation. Data analysis techniques are data reduction, data presentation, and data verification. The results of the study can be concluded that SMA Negeri 12 Kerinci students have difficulty in understanding the concepts and learning materials and teachers has difficulty in practicing and evaluating learning outcomes, SMA Negeri 4 Kerinci students lack motivation and participation in learning and teachers have difficulty in making teaching materials, and MAS Koto Rendah students often experience internet network disruptions, students are less active in learning, and students have low motivation to learn v...
PENGEMBANGAN MEDIA VIRTUAL REALITY ADENGAN BISU UNTUK PEMBELAJARAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK
Media Virtual Reality Adengan Bisu diplih karena alat ini menarik dan menyenangkan. Alat ini mampu membuat kesan nyata (tiga dimensi) yang akan membawa peserta didik untuk masuk ke dalam video (Adegan Bisu) sehingga peserta didik mampu merasakan alur. Media Virtual Reality belum pernah digunakan di dunia pembelajaran. Oleh karena itu, peneliti ingin mengembangkan media Virtual Reality Adengan Bisu sebagai media yang menyenangkan dan menumbuhkan minat menulis peserta didik agar karya dan keterampilan literasi anak lebih berkembang. Untuk membuat suatu eksperimen, media tersebut dijadikan bahan penlitian pengembangan. Penelitian pengembangan (Research and Development) dapat berupa penciptaan produk baru atau penyempurnaan produk yang sudah ada. Pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk (Sugiyono, 2012: 407). Dalam penelitian ini, peneliti memfokuskan pada pengembangan media pembelajaran yang merupakan penyempurnaan produk yang sudah ada berupa Virtual Reality untuk pembelajaran menulis teks cerita pendek. Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi masalah dalam proses pembelajaran di kelas yang diduga penyebab rendahnya hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran menulis adalah kurangnya media yang mendukung. Oleh sebab itu, media Virtual Reality Adengan Bisu dipilih untuk memerbaiki kekurangan tersebut. Media tersebut menyenangkan, inovatif, dan akan membuat peserta didik menjadi aktif.
Abstrak – Telah dilakukan penelitian dan pengembangan media pembelajaran laboratorium virtual yang bertujuan untuk mengatasi miskonsepsi peserta didik materi fisika inti dan radioaktivitas Subjek uji coba adalah peserta didik kelas XII IPA SMA Binamu berjumlah 30 orang. Prosedur pengembangannya menggunakan model Four-D terdiri dari tahap pendefinisian, perancangan, dan pengembangan. Hasil penelitian menunjukkan (1) media laboratorium virtual model presentasi dan tutorial pada materi aktivitas zat radioaktif dan daya tembus sinar radioaktif diperoleh hasil valid dan reliabel. Setiap tampilan dilengkapi navigasi, petunjuk, hyperlink,dan fasilitas lainnya untuk memudahkan penggunaan program, (2) perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Buku Bacaan, dan Lembar Kerja Peserta Didik selain dibuat dalam bentuk hardcopy, juga softcopy autorun CD. Penilaian menunjukkan valid dan reliabel, (3) aktivitas peserta didik di atas 85%, menunjukkan pembelajaran yang dilakukan mampu mengaktifkan peserta didik. Persentase persepsi peserta didik adalah 93,05% menunjukkan sangat setuju terhadap pembelajaran fisika berbasis media laboratorium virtual, (4) berdasarkan tes akhir, terjadi peningkatan pemahaman konsep yang baik peserta didik dibandingkan sebelum diberi media laboratorium virtual. Abstract – The develovment research of learning instrument of virtual laboratory was conducted which aimed at contending the misconception about nuclear physics. The subject of the study was 30 students grade XII IPA at SMA 1 Binamu,Jeneponto.The procedure of development referred to four-D model consisted of definition phase, design phase, and development phase. The result of the study revealed that (1) the virtual laboratory media developed in form of presentation and tutorial model that consisted of radioactivity-decay and emerge power of radioactive radiation gotten valid and reliable result.each of media display completed with navigation, program instruction, hyperlink and several other facilities to allow users to run the program.(2)the learning instrument in form of lesson plan, the textbook, and student's workbook presented in softcopy of CD autorun.product was valid and reliable. (3) the student's activities during the learning process were above 85%, show that the students agree with instrument physiscs learning basis on virtual laboratory. (4) according to the tes result, the concept comprehension of students was improve than before given virtual laboratory media.
Journal of documentation and information science, 2019
The purpose of this paper is to find out the description of the knowledge management process that occurs in individuals involved in distance learning activities as a literacy event "Virtual Sharing (VS)" in Ruang Belajar Aqil (RBA) and contribute to evaluating the implementation of the program. Researchers used a qualitative method and descriptive approach to describe a complete concept of distance learning in this study. Data collection techniques are carried out by observing secondary data that has been collected since the first time the program was run. The results showed that each individual involved in Virtual Sharing activities experienced a different knowledge management process in the stage of Virtual Sharing activities consisted of desk research, sharing sessions, discussions, and follow-up. Sharing and discussion activities with experts who have tacit knowledge in the form of experience and knowledge in a particular practice make individuals have independence in managing the information and knowledge. Distance learning as a literacy event plays a role to create literate individual, development of the process needed on the implementation of the program. The recommendations given expected to be useful in improving the quality of the program and the self-capacity of individuals. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran proses manajemen pengetahuan yang terjadi pada individu yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran berjarak sebagai kejadian literasi "Virtual Sharing (VS)" di Ruang Belajar Aqil (RBA) dan berperan sebagai evaluasi atas pelaksanaan program tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif untuk menggambarkan secara lengkap konsep dalam penelitian ini. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan mengamati data sekunder yang telah dikumpulkan sejak pertama kali program dijalankan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tiap individu yang terlibat dalam kegiatan Virtual Sharing mengalami proses manajemen pengetahuan yang berbeda dalam tahap kegiatan Virtual Sharing yang terdiri dari desk research, sharing session, discussion, dan follow up. Kegiatan berbagi dan diskusi dengan narasumber yang memiliki tacit knowledge berupa pengalaman dan pengetahuan dalam suatu praktik tertentu menjadikan individu memiliki kemandirian dalam mengelola informasi dan pengetahuan yang didapat. Pembelajaran berjarak sebagai kejadian literasi berperan untuk membentuk individu yang literat, pengembangan proses pembelajaran perlu dilakukan dalam pelaksanaan program. Usulan yang diberikan diharapkan dapat bermanfaat dalam peningkatan kualitas program dan kapasitas individu yang terlibat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kevalidan serta respon mahasiswa/siswi terhadap media pembelajaran Galaksi Linktree. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Subjek penelitian ini adalah Mahasiswa/Mahasiswi Pendidikan Fisika angkatan 23 reguler A Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan Google From dan wawancara. Teknik analisis data dilakukan dengan tahap analisis data kevalidan media oleh ahli media dan ahli materi, kemudian analisis respon mahasiswa setelah menggunakan media pembelajaran Galaksi Linktree secara mandiri. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil angket respon dari 20 mahasiswa secara keseluruhan rata-rata respon terhadap media pembelajaran Galaksi Linktree berbasis media pembelajaaran adalah 87,6%. Sesuai dengan kriteria responden Mahasiwa, yaitu jika presentase respon mahasiswa lebih dari 50% maka dapat dikatakan "sangat positif". Jadi sesuai dengan teori yang sudah dijelaskan sebelumnya, maka respon mahasiswa setelah menggunakan media pembelajaran Galaksi Linktree secara mandiri adalah sangat positif dan media dinyatakan menarik minat dalam Pengembangan Literasi Digital Kependidikan.
Media Pembelajaran Bahasa Dan Sastra (Studi Pustaka)
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Metalingua, 2021
This research is a library research, namely the data or materials needed from the library in the form of books, encyclopedias, dictionaries, journals, documents, and magazines. Learning media is needed in the subjects taught in schools, one of which is Indonesian. The components of Indonesian lessons include listening, speaking, reading, and writing. The four samples when in the learning process using learning media it will be memorable and interesting, so that students get real experiences in the learning process. This research was conducted with the aim of describing various kinds of learning media that can be used in language and literature learning.
Kepelbagaian teknik pengajaran dan pembelajaran dengan kemudahan yang disediakan dapat menarik minat pelajar supaya lebih inovatif dan berdaya saing. Program Persekitaran Pembelajaran Maya (FROG VLE) telah dibekalkan oleh 1Bestari Net ke semua sekolah kerajaan baik sekolah rendah mahupun sekolah menengah. Bahagian Teknologi Pendidikan setiap negeri dengan bantuan Pusat Kegiatan Guru (PKG) sedang menjalankan Kajian Penggunaan Persekitaran Pembelajaran Maya (FROG VLE) dalam kalangan guru dan pelajar di sekolah-sekolah setiap negeri . Sekolah-sekolah akan disenaraikan mengikut tahap penggunaan dan diumumkan sekolah paling aktif penggunaan FROG VLE seluruh Malaysia pada setiap bulan. Namun terdapat sekolah-sekolah yang tidak mengakses program ini sebaiknya dan mengaplikasi elemen-elemen FROG VLE dalam pengajaran dan pembelajaran. Beberapa faktor perlu dirungkai dalam memaksimakan penggunaan Persekitaran Pembelajaran Maya (FROG VLE) ini. Faktor kemahiran komunkasi dalam kalangan guru adalah amat penting terutamanya di sekolah rendah dalam menarik minat pelajar memahami dan menggunakan Persekitaran Pembelajaran Maya (FROG VLE). Keberkesanan kemahiran komunikasi dalam kalangan guru perlu dititikberatkan supaya tahap penggunaan dapat dipertingkatkan.