PEMEROLEHAN BAHASA INDONESIA SEBAGAI BAHASA PERTAMA ANAK USIA 3-4 TAHUN (original) (raw)

PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA PADA ANAK USIA DINI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengkaji pemerolehan bahasa pertama pada anak usia dini di Paud Restu Bunda. Pemerolehan bahasa pertama sangat erat hubungannya dengan perkembangan kognitif yakni pertama, jika anak dapat menghasilkan ucapan-ucapan yang mendasar pada tata bahasa yang rapi, tidaklah secara otomatis mengimplikasikan bahwa anak telah menguasai bahasa yang bersangkutan dengan baik. Kedua, pembicara harus memperoleh katagori kognitif yang mendasari berbagai makna ekspresif bahasa-bahasa alamiah, seperti kata, ruang, modalitas, kualitas, dan sebagainya. Metode Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan analisis terhadap data yang berupa fonologi, frasa dan kalimat yang diperoleh dari responden penelitian. Pengumpulan data diperoleh dari wawancara, dialog, observasi, studi pustaka dan data mengenai pemerolehan bahasa pertama di Paud Restu Bunda. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemerolehan bahasa anak usia 2 s.d. 3 tahun dikembangkan melalui beberapa tahap yaitu 1) tahap tuturan dua kata, 2) tahap infleksi dan aglutinatif, dan 3) tahap pola kalimat tanya dan ingkar. Kemudian hasil kesimpulan umum tersebut, disusun kesimpulan khusus dengan cara melakukan penelitian tentang pemerolehan bahasa mengenai aspek-aspek kebahasaan diantaranya adalah aspek fonologi, frasa dan kalimat. Adapun hasil pemerolehan bahasa tersebut yaitu: 1) aspek fonologi anak usia 2-3 tahun pemerolehan fonologi anak sudah sempurna terutama pengucapan pada bunyi vokal dan diikuti dengan bunyi-bunyi konsonan 2) aspek morfem yang paling dominan yaitu morfem bebas, sedangkan bentuk morfem yang lain hanya beberapa saja yang terdengar, dan 3) aspek diksi anak mulai sangat menonjol ketika anak berusia 3 tahun.

ANALISIS PEMEROLEHAN BAHASA PERTAMA (BAHASA INDONESIA) PADA ANAK USIA 2 TAHUN (FONOLOGI

IZZATUN NISA, 2019

Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kemampuan seorang anak berusia dua tahun dalam berbicara. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui kemampuan anak usia dua tahun dalam berbicara dan kata apa saja yang diucapkan anak tersebut saat berbicara. Penelitian ini melakukan metode wawancara. Selain itu, tentunya banyak hal yang dapat memengaruhi kemampuan berbahasa anak usia dua tahun mengingat usia tersebut merupakan usia emas dalam mempelajari banyak hal. Bahasa anakpun dapat dipengaruhi oleh lingkungannya, baik itu lingkungan keluarga ataupun lingkungan teman bermainnya. Peran orangtua sebagai pembimbing merupakan hal yang sangat penting untuk membantu anak dalam mempelajari bahasa. Kata kunci: pemerolehan bahasa, berbicara; usia 2 tahun;

PEMEROLEHAN BAHASA INDONESIA ANAK USIA 3-5 TAHUN DI PAUD LESTARI DESA BLIMBING KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN

Abstrak Perkembangan bahasa anak dimulai sejak lahir sampai usia 5 tahun secara khusus telah memperoleh beribu-ribu kosakata, sistem fonologi dan gramatika serta aturan kompleks yang sama untuk menggunakan bahasa mereka dengan sewajarnya dalam banyak latar sosial. Berdasarkan pernyataan tersebut penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemerolehan bahasa Indonesia anak-anak usia dini yang berumur 3 hingga 5 tahun di PAUD Lestari desa Blimbing, kecamatan Paciran, Lamongan di lingkungan Sekolah pada tataran fonologi, morfologi, sintaksis dan semantik. Dari latar belakang tersebut, pusat dari penelitian ini adalah pemerolehan bahasa Indonesia pada anak-anak usia dini di Desa Blimbing Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan pada tataran fonologi, morfologi dan sintaksis serta semantik di lingkungan sekolah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan model analisis kategoris deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Anak usia 3 tahun mengalami perubahan bunyi /r/ diucapkan /l/ , /s/ diucapkan /c/ dan bunyi sedangkan pada anak yang berusia 4-5 tahun sudah memperoleh semua bunyi vocal dan bunyi konsonan, tidak ada perubahan bunyi /r/ yang berubah /l/. (2) Anak usia tiga tahun dalam pemerolehan morfologi belum memperoleh kata yang mendapatkan proses afiksasi serta muncul morfem yang tidak utuh sedangkan pada anak yang berusia 4 tahun sudah muncul morfem yang utuh dan prefiks {meN-} dan usia 5 tahun lebih banyak muncul pemerolehan afiksasi. (3) Pada tataran sintaksis, anak yang berusia 3 tahun hanya memperoleh ujaran dua kata, sedangkan anak yang berumur 4-5 tahun sudah memperoleh ujaran beberapa kata (4) Pada tataran semantik hampir semua ujaran anak mengandung makna denotatif, ada pula kalimat yang muncul dengan makna konotatif. Abstract The development of the child language is begin from born to the age of 5 years has in particular gained thousands of vocabulary, phonological and grammatical systems and the same complex rules for using their language appropriately in many social background. Based on that statement, this study aims to analyze the acquisition of Indonesian children early age 3 to 5 years old in PAUD Lestari Blimbing village, Paciran subdistrict, Lamongan in school environment at the level of phonology, morphology, syntax and semantics. From this background, the center of this research is the acquisition of Indonesian language in children of early age in Blimbing Village, Paciran Subdistrict, Lamongan Regency, at the level of phonology, morphology and syntax and semantics in the school environment. The research method that is used is qualitative descriptive with descriptive categorical analysis model. The results showed that: (1) 3 years old experiencing sound / r / pronounced / l/, / s / is pronounced / c / while in children aged 4-5 years have obtained all vocal sounds and consonant sounds, no change of sound / r / changed / l /. (2) Three years old children in morphological acquisition have not obtained a word that gets the affixation process and appears morpheme is not intact while in children aged 4 years have appeared the whole morphemes and prefix {meN-} and the age of 5 years more emerging acquisition of affixation. (3) On a syntactic level, a 3 years old child receives only two words of speech, while a 4-5 year old child has received a few words of speech. (4) At the semantic level almost all children speeches contain denotative meanings, there is also a sentence that appears with connotative meaning.

PENTINGNYA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA TERHADAP ANAK USIA DINI

Dalam dunia pendidikan, pembelajaran bahasa menjadi hal yang sangat penting diajarkan sejak dini. Bahasa merupakan suatu alat komunikasi manusia dalam menyampaikan sebuah pesan, gagasan ataupun ide yang ada di dalam pikirannya. Salah satu hal yang sangat luar biasa apabila anak-anak telah terlibat pada pembelajaran bahasa sejak kecil yakni mampu membuat mereka memiliki banyak pemahaman tentang berbagai hal. Pendidikan anak di usia dini merupakan waktu yang sangat baik dalam menerima pembelajaran bahasa Indonesia, di mana perkembangan bahasanya dapat kita lihat sejauh mana banyaknya kosakata yang mereka kuasai. Daya ingat anak kecil yang masih sangat kua membuat mereka sangat baik dan cepat dalam menangkap pembelajaran yang diberikan. Namun, jika mereka tidak mampu mengendalikan pemahamannya itu, maka dapat menghambat perkembangan psikologisnya karena di masa itu mereka masih mencari-cari perhatian dan masih bermain-main. Dengan demikian, sebagai pengajar bahasa Indonesia harus lebih paham dan harus mampu menyampaikan pembelajaran bahasa Indonesia dengan baik dan tepat.

PERKEMBANGAN BAHASA PADA ANAK USIA DINI

2021

Perkembangan bahasa pada anak usia dini itu sangat penting dikarenakan dengan bahasa itu menjadikan sebagai landasan dasar kemampuan seorang anak akan dapat meningkatkan kemampuan-kemampuan yang lain. Bahasa merupakan alat komunikasi utama bagi seorang anak untuk mengungkapkan berbagai keinginan maupun kebutuhannya. Anak-anak yang memiliki kemampuan dengan mengungkapkan pemikiran, perasaan, serta tindakan interaktif dengan lingkungannya. Pengembangan keterampilan bahasa anak usia dini sebenarnya ditujukan agar anak dapat berkomunikasi secara verbal dengan lingkungan sekitarnya, yang meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat sekitar. Kemampuan berbahasa tidak selalu ditunjukan oleh kemampuan membaca saja, tetapi juga kemampuan lainnya, seperti penugasan kosa kata, pemahaman, dan kemampuan berkomunikasi. Ada empat bentuk bahasa yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Kemampuan berbahasa berbeda dengan kemampuan berbicara. Bahasa merupakan suatu sistem tata bahasa yang relatif rumit, sedangkan kemampuan berbicara merupakan suatu ungkapan dalam bentuk kata-kata. Selain itu, terdapat pula beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan keterampilan berbahasa pada anak. Salah satu peran penting dalam proses tersebut perkembangan bahasa pada usia dini. Lingkungan yang baik juga berdampak baik pada proses memperoleh dan mengembangkan kosakata anak, sementara lingkungan yang buruk juga bisa berdampak negatif berdampak pada perkembangan ketrampilan bahasa pada anak, bahkan lingkungan yang baik pun dapat berdampak buruk seperti perkembangan bahasa keterampilan dalam mengembangkan anak belum sesuai dengan perkembangannya usianya. Kata Kunci: perkembangan bahasa anak, tahap tahapan.

PEMEROLEHAN BAHASA ANAK USIA 2 TAHUN

Language acquisition or acquisition is a process that takes place in a child's brain naturally when he obtains his first language or mother tongue. Language acquisition is usually distinguished from language learning. Language learning is related to the processes that occur when a child learns a second language after he learns his first language. Thus, language acquisition is related to the first language, while language learning is related to the second language. Every normal child will learn the first language (mother tongue) in his first years and the process takes place until about the age of five. In the process of development, all normal human children get at least one natural language. In other words, every normal child or having a reasonable growth gets something language, that is, first language or mother tongue in the first years of life, unless there is interference with the child. Keywords: 2-year-old 2-year-old child language acquisition.

Pemerolehan Bahasa Pertama Anak Usia 4 Tahun 3 Bulan di Makassar Indonesia

Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini

Pemerolehan bahasa pertama khususnya kosa kata dan kalimat anak usia dini sangat kompleks karena ada beberapa bahasa daerah yang memengaruhinya. Tujuan penelitian ini adalah mengeksplorasi penguasaan kosa kata dan kalimat anak. Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode simak libat cakap. Teknik pengumpulan data yaitu teknik rekam. Sumber data adalah informan seorang anak laki-laki usia 4 tahun 3 bulan. Data berupa jenis kata dan kalimat yang dituturkan anak. Data yang terkumpul ditabulasi ke node, dianalisis, dan dieksplor dengan software nvivo. Analisis data yaitu: reduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan. Temuan penelitian: Anak menggunakan adjektiva, adverbial, kata tugas, nomina, dan verba. Anak lebih sering mengucapkan kata nomina karena sering berinteraksi dengan benda-benda yang ada di sekitarnya dan kata tugas paling sedikit diucapkannya. Pemerolehan kalimat terdiri atas kalimat deklaratif, imp...

PENGEMBANGAN KOSAKATA BAHASA BALI PADA USIA DINI (Usia 4-5 Tahun)

KULTURISTIK: Jurnal Bahasa dan Budaya, 2022

Pengembangan kemampuan berbahasa, terutama pengembangan kosakata bahasa Bali bagi Anak Usia Dini bertujuan agar anak mampu berkomunikasi secara lisan dengan lingkungannya. Pengembangan kosakata bahasa Bali usia dini yang ditanamkan adalah kosakata alus atau kruna alus. Kosakata bahasa Bali yang tergolong kruna alus adalah kosakata yang memiliki nilai rasa halus atau bersifat menghormati golongan terhormat, tergantung status sosial lawan bicara dan hal yang dibicarakan. Kosakata dasar dalam bahasa Bali yang dikembangkan oleh anak usia dini menyangkut: istilah kekerabatan, nama-nama bagian tubuh, kata ganti, kata bilangan pokok, kata kerja pokok, kata keadaan pokok, serta benda-benda universal.Kosakata dasar tersebut diajarkan kepada anak untuk pengajaran bahasa. Kajian pengembangan kosakata bahasa Bali ditampilkan secara deskriptif kualitatif. Data dikumpulkan dari beberapa sumber sebagai acuan pustaka. Pengajaran kosakata memiliki peran sangat penting dalam meningkatkan pemahaman d...