PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN PLASTISIN DI TK SATU ATAP SDN LAMLHEU KABUPATEN ACEH BESAR (original) (raw)
Related papers
Meningkatkan Kreativitas Anak Prasekolah Dengan Bermain Plastisin
Avicenna: Jurnal Ilmiah
Bermain plastisin bagi anak usia dini mempunyai banyak manfaat, salah satunya yaitu meningkatkan kreativitas anak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi bermain plastisin terhadap tingkat kreativitas anak prasekolah di PAUD Anak Cemerlang Kota Bengkulu.Penelitian ini menggunakan metode pre-eksperimen dengan menggunakan rancangan penelitian “one group pre test and post test design”, sampel dalam penelitian ini sebanyak 15 anak, dengan pengambilan sampel secara purposive sampling.Hasil penelitian Analisis univariat menunjukkan tingkat kreativitas anak prasekolah sebelum diberikan terapi bermain plastisin 9 orang anak mulai berkembang dan 6 orang anak berkembang sesuai harapan. Tingkat kreativitas anak setelah diberikan terapi bermain plastisin menjadi 14 orang anak berkembang sesuai harapan dan 1 orang anak berkembang sangat baik. Rata-rata tingkat kreativitas sebelum diberikan terapi bermain plastisin adalah 47,83 dengan standar deviasi 4,21. Rata-rata tingkat kreati...
PLASTISIN SEBAGAI SOLUSI HOSPITALISASI ANAK PRA SEKOLAH
Hospitalisasi pada anak, 2019
Anak usia prasekolah merupakan anak yang mempunyai rentang usia 3 hingga 6 tahun 1. Pada masa usia prasekolah aktifitas anak yang meningkat menyebabkan anak sering kelelahan dan rentan terserang penyakit serta akibat daya tahan tubuh yang lemah, hingga anak diharuskan untuk menjalani hospitalisasi 2. Hospitalisasi pada anak merupakan proses yang terjadi karena suatu alasan yang berencana ataupun darurat, sehingga mengharuskan anak untuk tinggal di rumah sakit menjalani terapi dan perawatan sampai pemulangan kembali kerumah. Hospitalisasi ialah salah satu penyebab stres baik pada anak maupun keluarganya, terutama disebabkan oleh cemas akibat perpisahan dengan keluarga, perlukaan tubuh dan rasa sakit (nyeri), serta kehilangan kendali 2. Berbagai respon akan diperlihatkan oleh anak, diantaranya banyak anak menolak saat menjalani perawatan dirumah sakit karena harus menyesuaikan diri dengan lingkungan rumah sakit yang asing, apalagi menjalani rawat inap dalam jangka waktu yang lama 3,4. Peralatan medis yang terlihat bersih dan prosedur medis dianggap akan menyakitkan dan membahayakan karena dapat melukai bagian tubuhnya. Hal inilah yang dapat menimbulkan terjadinya kecemasan anak 5. Anak usia prasekolah biasanya mengalami separation anxiety atau kecemasan perpisahan karena anak harus berpisah dengan lingkungan yang dirasakannya aman, nyaman, penuh kasih sayang, dan menyenangkan seperti lingkungan rumah, permainan, dan teman sepermainannya 6,7. Kecemasan terbesar pada anak usia prasekolah selama menjalani hospitalisasi adalah kecemasan terjadinya perlukaan pada bagian tubuhnya. Hal ini disebabkan karena keterbatasan pemahaman anak mengenai tubuh. 2 1
2012
Aniek Wirastania (2012). Program Bimbingan melalui Permainan Kreasi Plastisin untuk Meningkatkan Kreativitas Peserta Didik (Studi Eksperimen Semu pada Peserta Didik Kelas III SD Laboratorium Percontohan UPI Bandung Tahun Ajaran 2011/2012). Penelitian ini bertujuan untuk menguji keefektifan program bimbingan melalui permainan kreasi plastisin untuk meningkatkan kreativitas peserta didik sekolah dasar. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, metode quasi experiment, dengan desain non equivalent pretest-posttest control group design. Pelaksanaan penelitian dilakukan melalui empat tahapan sebagai berikut : studi pendahuluan, uji rasional program, pelaksanaan program, dan pengungkapan akhir untuk melihat keefektifan pelaksanaan program. Hasil penelitian menunjukkan (1) kreativitas peserta didik secara umum berada pada kategori sedang, (2) program bimbingan melalui permainan kreasi plastisin secara hipotetik dan empirik diprediksi dapat meningkatkan kreativitas ...
Upaya Meningkatkan Kreativitas Anak Usia Dini Melalui Bermain Plastisin
Jurnal Dirosah Islamiyah, 2021
Creativity is the ability to think about things in new and unusual ways and give birth to something unique, or create something original. Plasticine is a material that is made of flexible and can be shaped as desired. This study aims to increase early childhood creativity through playing plasticine. This type of research is Classroom Action Research. This research was conducted in 2 cycles, each stage, namely Planning, Implementation, Observation and Reflection. Data collection techniques are observation, interviews, documentation, field notes. The data analysis used is descriptive analysis with a qualitative approach. Subjects in this study were group B with a total of 14 children consisting of 9 boys and 5 girls. The results showed that the creativity of children increased, namely from the pre-cycle the number of undeveloped children decreased from 12 children to 0 (85.7%) in cycles I and II, then children who began to develop from pre-cycle 2 children (14 , 3%) to 9 children (64.3%) in cycle I and to 0 in cycle II. Children who developed as expected from pre-cycle from none to 5 children (35.7%) in cycle I and 3 children (21.4%) in cycle 2. Children who developed very well in pre-cycle and cycle I did not there were 11 children (78.65%). These results indicate that playing plasticine can increase the creativity of early childhood in
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan kreativitas anak usia dini pada pembelajaran sebelum dan sesudah menggunaka media plastisin, (2) perbedaan kreativitas antara kelompok anak yang diajarkan dengan media plastisin dan media balok di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 5 Mataram. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuasi eksperi-men dengan desain pretest-posttest control group design. Teknik observasi digunakan untuk mengetahui kreativitas anak. Teknik analisis data menggunakan uji T-test. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) ada perbedaan kreativitas anak usia dini pada pembelajaran sebelum dan sesudah menggunakan media plastisin. (2) ada perbedaan yang signifikan mengenai kreativitas anak antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Perolehan mean kreativitas eksperimen lebih besar dari pada mean kelompok kontrol yaitu 37,00 > 31,17. Hasil uji-t data posttest kemampuan kreativitas kelompok kontrol dan kelompok eksperimen menunjukkan bahwa nilai t-tabel dengan derajat bebas (df) 34 dengan taraf signifikansi α = 0,05 adalah sebesar 2,032. Nilai t-hitung 3,389 > t-tabel 2,032 dan nilai p-value 0,000< taraf signifikansi 0,05. Kata Kunci: penggunaan, media plastisin, kreativitas anak usia dini Abstract This research aims to know: (1) there are the differences of early childhood creativity of learning before and after using Plastisin, (2) the differences of creativity in learning by using Plastisin and Block of children group at TK Aisyiyah Bustanul Athfal 5 Mataram. This research used quasi-experiment with pretest-posttest control group design. The data collection technique used observation. Analysis data technique was done with T-test. The result of the research was (1) There are differences of early childhood creativities in learning before and after using plastisin media. (2) There are significance differences between creativities the experiment and control group. Creativity experiment mean was bigger than control group 37.00 > 31.17. The result of T-test data from post-test, the creativity ablity of control and experiment group showed that t-table with standard deviation (df) 34 with significance α = 0.05 was 2.032. t-count score 3.389>t-table 2.032 and p-value 0.000 < significance 0.05. Keywords: the use of, plastisin media, children creativity.
PERKEMBANGAN KREATIVITAS ANAK MELALUI BERMAIN BALOK
Kreativitas merupakan salah satu potensi anak yang harus dikembangkan sejak dini. Setiap anak memiliki bakat kreatif, bila ditinjau dari segi pendidikan, bakat kreatif dapat dikembangkan, oleh karena itu perlu dipupuk sejak usia dini. Melalui aktivitas bermain yang sistematis dan disesuaikan dengan kelompok usia pertumbuhan dan perkembangan maka potensi kreativitas anak akan berkembang secara optimal. Meningkatkan kreativitas anak perlu dikembangkan seperti yang telah dilakukan di TK Islam Nibras yang khusus perkembangan kreativitas anak melalui kegiatan bermain di sentra balok. Aktivitas anak bermain balok akan mendorong anak untuk berpikir kreatif, mengimajinasikan sesuatu, dan menghasilkan karya yang unik. Bermain balok sangat bermanfaat bagi pengembangan kreativitas anak karena memberi mereka kebebasan untuk bereksperimen, berimajinasi, dan menciptakan sesuatu dari nol. Aktivitas ini juga membantu mengembangkan keterampilan berpikir kreatif, merancang, bercerita, serta memecahkan masalah dengan cara yang menyenangkan dan mendidik.
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat, 2021
Perlu sekali adanya inovasi untuk guru agar di setiap materi yang telah diterima oleh siswa mampu diingat serta dilaksanakan dengan sangat baik. Ini semua tidak terlepas dari kreativitas para guru untuk memberikan inovasi, misalnya dengan memanfaatkan limbah non organik berupa limbah plastik sebagai tugas dalam mata pelajaran SBdP. Limbah plastik di SDM 8 Dau berkecenderungan tidak dimanfaatkan serta belum adanya tindakan pasti dalam menanggulanginya. Oleh karenanya perlu diadakan pelatihan pemanfaatan limbah plastik motif Khas Kabupaten Malang yang diadakan di SDM 8 Dau sekaligus pengenalan ciri khas dari Kabupaten Malang. Dalam hal ini, paling tidak tim pengabdi ikut membantu dalam mengurangi pencemaran limbah. Target luaran ini dapat meningkatan kreativitas serta minat guru dan dapat banyak mempengaruhi peningkatan prestasi siswa, dan juga memberikan banyak nilai positif. Adapun tujuan dilakukan kegiatan pengabdian ini 1) memberikan materi tentang pemanfaatan limbah plastik dan j...
Siti Fathimah , 2021
ABSTRAK Siti Fathimah, 153131044, Pengaruh Metode Permainan Bubur Kertas Dan Playdough Terhadap Kreativitas Anak Usia Dini Di TK Aisyiyah Pucangan 1 Kartasura Kabupaten Sukoharjo Tahun 2020/2021, Skripsi: Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Tarbiyah, IAIN Surakarta Februari 2021. Kata Kunci : Kreativitas, Bubur Kertas, Playdough Penelitian ini dilatarbelakangi adanya permasalahan kreativitas anak usia dini. Hal ini dibuktikan dengan hasil pengamatan pada saat pembelajaran terutama dibidang seni. Disini peneliti mengambil aspek seni karena dalam aspek tersebut memiliki banyak penunjang dalam mengembangkan kreativitas. Kegiatan seni yang biasa anak lakukan adalah dengan melukis dengan krayon, dalam prakteknya anak masih mengikuti instruksi atau meniru dari apa yang guru lakukan. Jadi, anak masih belum dapat merealisasikan apa yang mereka imajinasikan atau mereka pikirkan. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1). Untuk mengetahui kreativitas anak yang menggunakan metode permainan bubur kertas. (2). Untuk mengetahui kreativitas anak yang menggunakan metode permainan playdough. (3). Untuk mengetahui perbedaan kreativitas yang menggunakan metode permainan bubur kertas dengan playdough di TK Aisyiyah Pucangan 1 Kartasura. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif eksperimen dengan jenis Quasi Eksperimental. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah tes untuk mengetahui kreativitas anak usia dini. Sampel penelitian ini sebanyak 48 anak yakni 24 anak dari kelas B1 dan 24 anak dari kelas B3 di TK Aisyiyah Pucangan 1 Kartasura. Uji normalitas dari kelompok eksperimen yang metode permainan bubur kertas 𝜒² hitung 8.625 < 𝜒² tabel 11.070. Uji normalitas dari kelompok eksperimen yang metode permainan playdough 𝜒² hitung 7.16 < 𝜒² tabel 11.070. Uji homogenitas Fhitung 1,15 < Ftabel 2,00. Uji homogenitas yang digunakan rumus t-test independent sample. Hasil analisis dapat disimpulkan bahwa: (1). Kreativitas anak B1 di TK Aisyiyah Pucangan 1 Kartasura dengan menggunakan metode permainan bubur kertas yang memiliki kategori rendah 16.7%, pada kategori sedang 45.8%,dan tinggi 37.5%. (2). Kreativitas anak B3di TK Aisyiyah Pucangan 1 Kartasura dengan menggunakan metode permainan playdough yang memiliki kategori rendah 29.1%, pada kategori sedang 58.2%, dan tinggi 12.5%. (3). Hasil hipotesis dengan rumus t-test independent sample dengan taraf signifikan signifikan 5% adalah 1,711 sehingga t hitung > t tabel atau 1,769 > 1,711 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi terdapat perbedaan kreativitas pada penggunaan metode permainan bubur kertas dan playdough di kelompok B namun dengan bubur kertas menghasilkan kreativitas lebih baik di TK Aisyiyah Pucangan 1 Kartasura Sukoharjo Tahun Ajaran 2020/2021.
Ghina Hananti, 2023
Hospitalisasi merupakan suatu keadaan dimana anak mempunyai masalah kesehatan dan harus menjalani perawatan dirumah sakit hingga keadaanya membaik dan diperbolehkan untuk pulang. Saat menjalani hospitalisasi, anak akan merasa cemas dan stress. Hal tersebut disebabkan karena anak merasa tinggal di tempat yang asing dan rasa sakit yang ia rasakan pada tubuhnya. Menurut data BPS tahun 2018, angka kecemasan pada anak usia prasekolah di Jawa Tengah sebanyak 4,1% dari jumlah penduduk. Salah satu tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi ansietas pada anak usia prasekolah yaitu dengan bermain terapeutik plastisin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh plastisin dalam penurunan tingkat ansietas pada anak usia prasekolah akibat hospitalisasi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan metode rancangan studi kasus. Subyek penelitian adalah 2 orang pasien anak dengan ansietas ringansedang. Bermain terapeutik menggunakan plastisin dilakukan dengan cara meremas, memilin dan mencetak berbagai bentuk sesuai dengan keinginan anak yang dilakukan 1x pertemuan selama 2 hari dalam waktu 30 menit. Data diperoleh dari wawancara, observasi, dokumentasi dan instrument penelitian SCAS. Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2023 di ruang Gardenia RS. Mitra Siaga Kabupaten Tegal. Data disajikan dalam teks naratif. Penelitian ini bertujuan untuk menunjukan adanya pengaruh bermain terapeutik plastisin dalam menurunkan tingkat ansietas pada anak usia prasekolah akibat hospitalisasi dan dapat menjadi salah satu terapi komplementer.