NAMA : KHOFIFAH AWALIA RAMADANI NIM : R1B117003 TUGAS : BIOGEOGRAFI EKOSISTEM (original) (raw)
A.Pengertian Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi. B. Komponen Pembentuk Ekosistem • Komponen hidup (biotik) • Komponen tak hidup (abiotik) Kedua komponen tersebut berada pada suatu tempat dan berinteraksi membentuk suatu kesatuan yang teratur. Misalnya, pada suatu ekosistem akuarium, ekosistem ini terdiri dari ikan, tumbuhan air, plankton yang terapung di air sebagai komponen biotik, sedangkan yang termasuk komponen abiotik adalah air, pasir, batu, mineral dan oksigen yang terlarut dalam air. Ekosistem merupakan suatu interaksi yang kompleks dan memiliki penyusun yang beragam. Di bumi ada bermacam-macam ekosistem. 1. Susunan Ekosistem Dilihat dari susunan dan fungsinya, suatu ekosistem tersusun atas komponen sebagai berikut. a. Komponen autotrof • (Auto = sendiri dan trophikos = menyediakan makan). Autotrof adalah organisme yang mampu menyediakan/mensintesis makanan sendiri yang berupa bahan organik dari bahan anorganik dengan bantuan energi seperti matahari dan kimia. Komponen autotrof berfungsi sebagai produsen, contohnya tumbuh-tumbuhan hijau. b. Komponen heterotrof • (Heteros = berbeda, trophikos = makanan). Heterotrof merupakan organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik sebagai makanannya dan bahan tersebut disediakan oleh organisme lain. Yang tergolong heterotrof adalah manusia, hewan, jamur, dan mikroba. c. Bahan tak hidup (abiotik) Bahan tak hidup yaitu komponen fisik dan kimia yang terdiri dari tanah, air, udara, sinar matahari. Bahan tak hidup merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat hidup. d. Pengurai (dekomposer) Pengurai adalah organisme heterotrof yang menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati (bahan organik kompleks). Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen. Termasuk pengurai ini adalah bakteri dan jamur. 2. Macam-Macam Ekosistem Secara garis besar ekosistem dibedakan menjadi ekosistem darat dan ekosistem perairan. Ekosistem perairan dibedakan atas ekosistem air tawar dan ekosistem air Laut. a. Ekosistem Darat
Related papers
TUGAS MAKALAH TEKNIK PENELITIAN BIOKIMIA NAMA : ELFIRA JUMRAH NRP : G851140071
Teknologi DNA rekombinan atau sering juga disebut rekayasa genetika merupakan kegiatan manipulasi gen dengan teknik DNA rekombinan dengan tujuan mengubah, menghilangkan atau memunculkan ekspresi gen tersebut pada suatu organisme hidup. Obyek rekayasa genetika mencakup hampir semua golongan organisme, mulai dari bakteri, alga, fungi, tumbuh-tumbuhan, hewan tingkat rendah, dan hewan tingkat tinggi. Biasanya gen dari organisme yang lebih tinggi diekspresikan pada organisme yang lebih rendah. Teknologi ini juga memberikan kesempatan yang tidak terbatas untuk menciptakan kombinasi baru dari gen yang tidak ada pada kondisi normal. Melalui rekayasa genetika, akan dihasilkan kombinasi baru dari materi genetik melalui penyisipan molekul asam nukleat kedalam suatu sistem DNA vektor (plasmid bakteri, virus dan lain-lain) dan kemudian memasukkan vektor ini kedalam suatu inang sehingga akan dihasilkan suatu produk gen dalam jumlah banyak gen mungkin bisa diibaratkan seperti software biologi yang diprogram untuk menjalankan pertumbuhan, perkembangan dan fungsi organisme. Dengan merubah software dengan cara yang tepat dan terkontrol, akan memungkinkan untuk menghasilkan perubahan yang diinginkan dalam organisme. Berkembangnya ilmu genetika dan ditemukannya gen, maka manusia pun memiliki alternatif lain yang lebih efektif yaitu melalui teknik rekayasa genetika (Genetic Engineering) dengan cara melakukan perubahan langsung pada DNA. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan DNA rekombinan. Teknik DNA rekombinan adalah suatu teknik di dalam rekayasa genetika untuk menghasilkan sifat baru dengan cara merekombinasikan gen tertentu dengan DNA genom. Teknik DNA rekombinan merupakan kumpulan teknik untuk merekombinasi gen dalam tabung reaksi. Teknik itu diantaranya isolasi DNA, teknik memotong DNA, teknik menggbung DNA dan teknik untuk memasukan DNA ke dalam sel hidup. Setelah DNA rekombinan terbentuk maka dilakukan proses transformasi ke host cell kemudian dilkakukan proses inkubasi sel bakteri tersebut.
Nama :Armansyah Maulana Harahap NIM :4143220002 Kelas :Biologi Non Kependidikan A 2014
• AWAL MULA TUMBUHAN BERBIJI (Spermatophyta) : Awal mula tumbuhan darat dikarenakan adanya tumbuhan air yang disebut alga hijau. Bukti adanya tumbuhan tertua ini dilihat adanya tumbuhan yang berusia 450 tahun menyerupai tumbuhan lumut saat ini. Selama beberapa tahung berkembangnya tumbuhan ini dibagi lagi menjadi dua bagian yaitu yang pertama tumbuhan lumut dan tumbuhan berpembuluh atau paku. Tumbuhan ini telah memiliki jaringan xylem dan floem yang membentuk akar tumbuhan tegak. Tumbuhan paku ini juga menjadi awal dari tumbuhan yang menghasilkan biji, sekarang sudah 90% dari seluruh jenis tumbuhan yang ad merupakan tumbuhan berbiji. Kelompok tumbuhan biji meliputi gymnosepermae atau tumbuhan berbiji terbuka adalah kelompok tumbuhan dimana bijinya tidak dilindungi oleh daun buah, sehingga biji kelihatan langsung seperti kita lihat pada biji tumbuhan hias pakis haji. Sehingga berkembang lagi satu kelompok tumbuhan berbiji tertutup (angiospermae) atau biasa disebut anthophyta (tumbuhan berbunga) dan spermatophyta (tumbuhan berbiji). Tumbuhan berbiji merupakan tingkatan tertinggi karena sudah memilki akar, batang dan daun sejati untuk menunjang hidup di daratan. Serta bunga sebagai alat kelamin yang berwarna-warni. Akar, batang dan daun tersebut berbeda satu sama lain dalam hal fungsi, bentuk dan ukuran karena menyesuaikan dengan lingkungan hidup. Keistimewaan tumbuhan berbiji adalah pada kekuatannya. Biji dapat bertahan pada keadaan yang sesulit apapun dan rentang waktu yang lama. Keragamaan tumbuhan berbiji adalah hasil dari tumbuhan kelompok konifer. Evolusi tumbuhan berbiji dimulai pada tahun 125 juta tahun silam dengan ditandai dengan tumbuhan berbunga. Gymnospermae telah hidup di bumi sejak periode Devon (410-360 juta tahun yang lalu), sebelum era dinosaurus. Pada saat itu, Gymnospermae banyak diwakili oleh kelompok yang sekarang sudah punah dan kini menjadi batu para Pteridospermophyta (paku biji), Bennettophyta dan Cordaitophyta. Anggota-anggotanya yang lain dapat melanjutkan keturunannya hingga sekarang. Angiospermae yang ditemui sekarang dianggap sebagai penerus dari salah satu kelompok Gymnospermae purba yang telah punah (paku biji). Gymnospermae berasal dari Progymnospermae melalui proses evolusi biji. Hal tersebut dapat dilihat dari bukti-bukti morfologi yang ada. Selanjutnya Progymnospermae dianggap sebagai nenek moyang dari tumbuhan biji. Progymnospermae mempunyai karakteristik yang merupakan bentuk antara Trimerophyta dan tumbuhan berbiji. Meskipun kelompok ini menghasilkan spora, tetapi juga menghasilkan pertumbuhan xylem dan floem sekunder seperti pada Gymnospermae. Progymnospermae juga sudah mempunyai kambium berpembuluh yang bifasial yang mampu menghasilkan xilem dan floem sekunder. Kambium berpembuluh merupakan ciri khas dari tumbuhan berbiji. Salah satu contoh Progymnospermae adalah tipe Aneurophyton yang hidup pada jaman Devon, sudah menunjukkan system percabangan tiga dimensi dengan stelenya yang bertipe protostele. Contoh lainnya adalah tipe Archaeopteris yang juga hidup di jaman Devon. Kelompok ini dianggap lebih maju karena sudah menunjukkan adanya system percabangan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Vegetasi adalah istilah untuk keseluruhan komunitas tetumbuhan. Vegetasi merupakan bagian hidup yang tersusun dari tetumbuhan yang menempati suatu ekosistem. Persebaran Tumbuhan ditentukan oleh faktor geologis, geografis (seperti ketinggian dan garis lintang) dan curah hujan. Dengan demikian disetiap belahan bumi akan berbeda jenis vegetasinya. Daerah tropis merupakan daerah dengan rata-rata curah hujan yang tingi setiap tahunnya yaitu 200-225 cm/tahun. Selain memiliki curah hujan yang tinggi, daerah topis juga mendapat sinar matahari yang cukup sepanjang cukup. Daerah tropis meliputi daerah 23 0 LU-23 0 LS yang memanjang di sepanjang garis Khatulistiwa. Penyinaran yang cukup dan curah hujan yang tinggi menyebabkan daerah tropis memiliki keragaman vegetasi. Keragaman vegetasi tersebut memiliki tipe-tipe tersendiri yang membedakannya dengan vegetasi di daerah lain. B. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana karakteristik vegetasi daerah tropic ? 2. Bagaimana tipe vegetasi dareha tropic dan daerah sekitarnya ? 3. Bagaimana tipe vegetasi berdasarkan iklim di Indonesia ? C. TUJUAN Makalah ini disusun untuk mendiksripsikan bagaimana krakteristik vegetasi di daerah tropis melalui poin-poin tertentu. Selain karakteristik vegetasi di daerah tropis makalah juga disusun untuk menjelaskan bagaimana sebenarnya tipe-tipe vegetasi daerah tropic dan daerah sekitarnya serta bagaimana tipe vegetasi berdasarkan iklim di Indonesia. BAB II PEMBAHASAN 1
Nama : Syahidah Fitria Amalia NIM : 1112101000043 BIOKIMIA GIZI
Penyakit DM merupakan penyakit gangguan metabolik terutama metabolisme karbohidrat yang disebabkan oleh berkurangnya atau ketidaan hormone insulin dari sel beta pangkreas, atau akibat gangguan fungsi insulin,atau keduanya. Ada 3 jenis penyakit DM yaitu sebagai berikut : a. DM tipe I juga disebut Insulin Dependen Diabetes Melitus (IDDM) atau DM dengan ketergantungan insulin karena pangkreas sejak awal tidak menghasilkan insulin. DM tipe I cenderung diturunkan, tidak ditularkan, terjadi pada usia dini yaitu anak atau remaja ( 11-13 tahun) biasanya ada riwayat orang tua atau keluarga yang menderita DM. Kaum pria sebagai penderita sesungguhnya dan perempuan sebagai pihak pembawa gen atau keturunan. b. Dm tipe II atau Non Insulin Dependen Diabetes Melitus( NIDDM) atau DM tanpa ketergantungan insulin. Penyakit terjadi karena produk insulin dari pancreas berkurang diikuti kepekaan jaringan tubuh tehadap insulin dan terjadi pada usia dewasa.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.