Berguru dalam Tradisi Keilmuan Islam (original) (raw)

Tradisi Keislaman di Perguruan Tinggi

2016

Eksistensi umat beragama selalu ditandai dengan adanya tradisi-tradisi keagamaan. Hal ini tidak hanya dalam lingkup besar seperti suatu negara tetapi bahkan sampai lingkup yang terkecil yaitu lapisan masyarakat pedesaan. Pembahasan berikut dalam makalah ini upaya menciptakan suasana religius secara praktis dengan melibatkan seluruh civitas akademika terutama mahasiswanya dalam pelaksanaan beberapa tradisi keislaman. Penerapan tradisi keislaman yang penulis paparkan dalam pembahasan berikut lebih spesifik terfokus pada proses perayaan Nuzulul qur'an dan peringatan Maulid Nabi Muhammad saw.

Pengembangan Tradisi Keilmuan Pada Masyarakat Islam Kontemporer

2015

In the era contemporary development of the science is evolving very fast. Each of the discipline of the science developed scientific and create a various of inventions. This should be accepted, facing and offset by the increase in scientific knowledge are adequate so that Muslims do not failed experience by an increasingly forward without forget about eliminating Islamic identity. Muslims need to combine intellectual mindset, deductive-inductive and daring use of academic-philosophical mindset to unlock insight within a Muslim that Islam was a religion that invites people to reach for the happiness afterlife of the world, materially-spiritual and body-spiritual, because intrinsically, human was created to live in the world. Insightful thinking as it forms the scientific tradition of the Muslim integrality - interconnectivity. Pluralities and relativities of Islamic should be realized within the Muslim Ummah. This is will bring the implications against the diversity of Muslims in the...

Paradigma Al-Quran Dalam Tradisi Keilmuan Islam

EL-Ghiroh

Al-Quran as paradigm is the basic of scientific tradition in Islam, because al-Quran have the ability as the mode of thought, mode of inquiry, which than generates mode of knowing.In the Islamic scientific tradition, al-Quran is used as the main point that regulate many aspect of life, particularly as a basic education paradigm. The paradigm of al-Quran used as the relationship between revelation, reason, and science. So, this the basic beliefs of Islam, give stability and confidence to themself to the straight path of life and also herd them to the day hereafter. There is a symbiotic relationship between the Qur'an and science. In addition, the Qur'an has to indicate the main points and reflect on the education system. To make the Qur'an as scientific tradition of Islam, then we must seek to understand its meaning; clear the mind, heart and soul in building a heart to understand the Quran; realize that the Koran is the source of knowledge; and using the methodology of t...

TRADISI TINGKEBAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM: SINKRETISME BUDAYA

Mutthohharoh, 2024

Tradisi Tingkeban, yang diketahui selaku upacara 7 bulanan kehamilan, ialah salah satu peninggalan budaya warga Jawa yang mengakar kokoh dalam kehidupan sosial mereka. Dalam perkembangannya, tradisi ini hadapi sinkretisme dengan ajaran Islam, paling utama sehabis proses Islamisasi di Jawa. Riset ini bertujuan buat menganalisis tradisi tingkeban dalam perspektif Islam dan menggali gimana unsur- unsur budaya Jawa berintegrasi dengan ajaran keislaman. Dengan memakai tata cara kualitatif serta pendekatan historis- sosiologis, riset ini menyoroti sebagian aspek berarti dalam tradisi tingkeban, semacam doa serta zikir dalam prosesi, pemakaian simbol- simbol adat yang diadaptasi dengan nilai- nilai Islam, serta pemaknaan spiritual terhadap kelahiran. Hasil kajian menampilkan kalau tingkeban selaku wujud sinkretisme tidak cuma jadi medium buat melindungi penyeimbang antara adat serta agama, namun pula merepresentasikan gimana Islam berperan selaku kerangka yang fleksibel dalam melestarikan tradisi lokal, tanpa mengabaikan syariat. Tradisi ini menampilkan gimana warga Muslim Jawa sanggup memadukan 2 sistem kepercayaan buat menguatkan bukti diri budaya serta spiritual mereka.

BAYT AL-HIKMAH: Institusi Awal Pengembangan Tradisi Ilmiah Islam

Abstrak: Dalam catatan sejarah, Bayt al-Hikmah merupakan institusi awal dalam pengembangan tradisi ilmiah Islam. Aktivitas yang diperankan Bayt al-Hikmah telah memotivasi umat Islam untuk memperdalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan, baik yang berasal dari ajaran Islam maupun di luar Islam yang dapat mencerdaskan masyarakat Muslim saat itu dari keterbelakangan peradaban. Tulisan ini mengeks-plorasi alasan pendirian Bayt al-Hikmah, profil dan aktivitas institusi, para patron dan ilmuwan yang terlibat di dalamnya, dan pengaruhnya dalam pengembangan pendidikan Islam. Penulis menyimpulkan bahwa pendirian Bayt al-Hikmah merupakan upaya pemerintah Bani Abbas untuk menghidupkan dan menerjemahkan karya-karya asing, terutama Yunani. Kesadaran ini mendorong bangkitnya ilmuwan-ilmuwan Muslim Abad Pertengahan yang memiliki pengaruh besar bagi perkembangan per-adaban Barat. Abstract: Bayt al-Hikmah: A Pioneering Institution in the Development of Islamic Scientific Tradition. Historically, Bayt al-Hikmah is recorded as a pioneering institution in the development of Islamic scientific tradition. The role played by Bayt al-Hikmah had motivated the Muslim society to make a thorough study on various disciplines of science both from Islamic and the other origins that brought the Muslims to the fore against the backwardness of civilization of that time. This essay explores the reason of the founding of Bayt al-Hikmah, its profile, the scientist and learned persons engaged therein, as well as the influence in the development of Islamic education. The author concludes that the establishment of Bayt al-Hikmah is an effort by the Bani Abbasid rule to translate foreign works especially from the Greek. Such consciousness threw light in the emergence Muslim scientists of the Middle age which had a significant influence on the development of Western civilization.

Memperbaiki Tradisi Keilmuan

RETORIKA : Jurnal Kajian Komunikasi dan Penyiaran Islam

Tradisi keilmuan bisa kita pahami sebagai pemahaman ilmu pengetahuan secara turun menurun dari para pendahulu yang senantiasa diikuti terus menerus. Ilmu yang ada yang diwariskan dalam masyarakat Islam juga bermacam ragam. Adapun ilmu yang dipahami adalah ada ilmu aqliyah maupun naqliyah. Kedua macam ilmu ini sangatlah diperlukan manusia untuk mengatasi berbagai persoalan hidup yang ada. Keduanya harus dimiliki untuk kebaikan dunia dan akhirat. Keduanya amat diperlukan untuk umat Islam saat ini karena sedang mengalami kemunduran. Umat Islam saat ini sangat terpuruk dan terbelakang dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, padahal sesungguhnya umat Islam dulunya sangat hebat dalam ilmu pengetahuan. Di mana bangsa Barat dan Amerika masih bodoh. Mereka dulunya adalah para pemimpin dalam ilmu pengetahuan. Namun saat ini umat Islam mengalami kemunduran. Ini disebabkan oleh faktor politik dan penjajahan ekonomi. Oleh karena itu perlu diupayakan upaya memperbaiki tradisi keilmuan, agar kejayaa...

Akar Timbulnya Dikotomi Ilmu dalam Dunia Islam

Jurnal kependidikan Islam, 2011

Pendidikan Islam tidak mengkontraskan ilmu agama dan ilmu umum, ilmu dan agama mempunyai huhungan yang erat, keduanya tak bisa dipisahkan dan saling melengkapi. Manusia bebas menuntut ilmu dan mengembangkan telcnologi tetapi semua itu harus didasari oleh agama. Ilmu pengetahuan dan teknolot idak selayaknya justru menjerumuskan manusia. Tin^nya ilmu yang dilandasi oleh keimanan dan kesaiehan akan menghasilkan teknologi yang amat bermanfaat bagi keseimbangan dan kelestarian hidup umat manusia dan alam semesta secara universal dan menjadi amal yang bemilai tinggi disisi Allah. Kata Kunci: Dikotomi Ilmu, Dunia Islam. Pendahuluan ' Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Surabaya. Dikotomi: Pembagian dua bagian, pembelahan dua, barcabang dua bagian, Atau pembagian didua kelompok yang saling bertentangan.

Karakteristik Inovasi Pendidikan DI Perguan Tinggi Keagamaan Islam

Al-Ulum Jurnal Pemikiran dan Penelitian ke Islaman, 2016

Perkembangan pendidikan, seperti halnya didunia pendidikan Islam, maka tidak bisa terlepas dari yang namanya pembaharuan atau istilah lainnya Inovasi untuk mencapai kearah yang lebih baik, oleh sebab itu, kegiatan Inovasi pendidikan di dunia pendidikan Islam ini perlu dilakukan dan dikembangkan untuk memecahkan masalah-masalah yang ada dan berkembang di dunia kependidikan. Oleh sebab itu, keberadaan kegiatan inovasi pendidikan ini merupakan suatu ide baru, yang dirasakan sebagai hal yang baru bagi individu ataupun kelompok orang yang kompeten dalam bidang dan dunia pendidikan, inovasi pendidikan yang dilakukan tersebut baik berupa hasil inversi atau discoveri, yang dirancang dan digunakan untuk mencapai suatu tujuan pendidikan atau untuk memecahkan masalah dalam dunia pendidikan. Namun dalam konteks pendidikan, Inovasi dapat berjalan dengan baik dan akan menghasilkan suatu hal yang positif dan lebih baik, jika para praktisi pendidikan memahami beberapa karakteristik dari Inovasi pendidikan tersebut, karena hal itu merupakan sifat yang melekat pada diri Inovasi pendidikan itu sendiri. Berbagai model Inovasi Pendidikan dapat Invention, Development, Diffusion dan lain sebagainya.Sedangkan karakteristik inovasi pendidikan dapat berupa Relative advantage, Compatibility, Testability, Observability, Complexity, dan lain sebagainya.

Titik Singgung Islam dan Kepercayaan Tradisi dalam Sĕrat Dahor Palak

Manuskripta, 2018

adalah jurnal ilmiah yang dikelola oleh Masyarakat Pernaskahan Nusantara (Manassa), asosiasi profesi pertama dan satu-satunya di Indonesia yang memperhatikan pengkajian dan pelestarian naskah Nusantara. Jurnal ini dimaksudkan sebagai media pembahasan ilmiah dan penyebarluasan hasil penelitian di bidang filologi, kodikologi, dan paleografi. Terbit dua kali dalam setahun.