KELOMPOK 1_TUBES TEP_EVALUASI PENGELOLAAN ASRAMA MAHASISWA ITS.pdf (original) (raw)
Related papers
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN FASILITAS TERHADAP KEPUASAN MAHASISWI PADA ASRAMA AL.docx
Dalam menggapai kebutuhan akan penginapan kualitas pelayanan menjadi dasar yang dapat mempengaruhi pilihan konsumen. Masyarakat akan menuntut pelayanan dan fasilitas yang baik, sehingga konsumen lebih teliti dalam menentukan pilihan yang akan digunakannya. Terutama masalah penginapan, sangatlah berperan penting bagi kenyamanan akan kehidupan setiap harinya, fasilitas yang ada didalam penginapan harus seimbang dengan tingkat kebutuhan dan tersediannya pelayanan yang ramah dan nyaman. Pelayanan merupakan aktivitas, manfaat, atau kualitas yang ditawarkan untuk dijual. Berbagai macam bentuk pelayanan yang diberikan turut mempengaruhi kualitas konsumen dan timbal baliknya terhadap sebuah perusahaan. Konsumen akan terus menggunakan jasa pelayanan secara terus-menerus atau akan berpindah ke pelayanan jasa yang lain, yang menurut mereka memberikan pelayanan yang lebih baik dari pemilik sebelumnya. Kualitas pelayanan merupakan bagian utama suatu kesatuan dalam penginapan. Kualitas pelayanan dibagi menjadi dua kriteria kualitas pelayanan yang baik dan kualitas pelayanan yang buruk, sehingga kualitas pelayanan harus diperbaiki dan di maksimalkan semaksimal mungkin. Kualitas pelayanan bukanlah suatu hal permanen atau kaku, melainkan suatu hal yang fleksibel dan dapat dirubah. Perubahan ini tentunya berupa peningkatan kualitas pelayanan agar semakin lebih baik lagi. Dalam proses perubahan ini perlu beberapa hal untuk menunjang prosesnya. Misalnya survei atau observasi kepada pelanggan, termasuk didalamnya berupa
MAKALAH ANALISIS INSTRUMEN EVALUASI
Universitas Sebelas Maret, 2023
Dalam dunia pendidikan, penilaian merupakan bagian penting dan tidak dapat dipisahkan dari proses belajar mengajar. Sistem penilaian yang baik akan mendorong guru menggunakan strategi mengajar yang lebih baik dan memotivasi siswa untuk belajar lebih giat. Penilaian biasanya dimulai dengan kegiatan pengukuran. Pengukuran atau measurement merupakan salah satu cabang ilmu statistika terapan yang tujuannya memberikan dasar untuk merancang pengujian yang lebih baik guna menghasilkan pengujian yang berfungsi optimal, valid, dan reliabel. Untuk mengetahui apakah tujuan pendidikan sudah tercapai perlu diadakan tes. Sebuah tes yang baik sebagai alat pengukur harus dianalisis terlebih dahulu. Dalam menganalisis butir soal dalam tes harus memperhatikan daya serap, tingkat kesukaran, daya beda, fungsi pengecoh, validitas, dan reabilitas. Hal tersebut dilakukan agar tes yang diberikan kepada siswa sesuai dengan daya serap siswa, tingkat kesukarannya, dan soal yang diberikan pun harus valid. Sehingga, tujuan dari pembelajaran dapat tercapai.
EVALUASI HEURISTIK PADA DESAIN ANTARMUKA WEBSITE STMIK SUMEDANG
Sebagai suatu lembaga pendidikan yang berkaitan dengan masyarakat secara langsung, perguruan tinggi juga perlu membuat brand bagi lembaganya. Brand yang melekat pada lembaga sekolah (yang positif) akan menentukan bagaimana alumninya diterima di lembaga pendidikan yang lebih tinggi dan bagaimana alumninya diterima di masyarakat, termasuk di dunia kerja. Evaluasi desain antarmuka merupakan bagian dari desain interaksi pada Human Computer Interaction (HCI). Penelitian ini berfokus pada evaluasi heuristik pada desain antarmuka webisite STMIK Sumedang untuk mengetahui tingkat kegunaan desain antarmuka. Jumlah pengunjung website kampus akan terus bertambah, dan kenapa perguruan tinggi STMIK Sumedang harus memperbaiki layanan kepada pengunjung website seperti informasi akademik (kalender akademik, repository publikasi tugas akhir, skripsi, dan jurnal), informasi event-event kampus dan laporan keluhan layanan keluhan. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa antarmuka website STMIK Sumedang pada umumnya telah mampu memberikan kemudahan bagi pengunjung namun ada beberapa poin yang perlu ditingkatkan dalam hal kemudahan penggunaan dan keakuratan informasi.
Sostenis Sampeliling.com, 2021
ABSTRAK By: Sostenis Sampeliling Proses penulisan karya ilmiah mashasiswa sebagai Tugas Akhir Studi (TAS) dengan maksud dan tujuan adalah agar mahasiswa dapat mengerti dan memahami level kualifikasi keilmuan dalam penelitian dan ilmu tata cara menuliskan hasil penelitian yang dapat mengkomunikasikan karya tulisnya. Berdasarkan dengan Standar Mutu Pendidikan Tinggi (SM Dikti) dan Standar Operasional Prosedur (SOP) Pndidikan Tinggi, maka mahasiswa diwajibkan menulis tugas akhir sebagai tanda mahasiswa mengakhiri proses jenjang atau kualifikasi pendidikan tertentu. Jenjang pendidikan Sarjana (S1) menulis TAS Skripsi, Jenjang Pendidikan Program Magister (S2) menulis TAS Tesis dan Jenjang Pendidikan Doktoral (S3) menulis TAS Disertasi. Sebagai syarat melangkah ke ujian sidang akhir pendidikan pada suatu perguruan tinggi. Menghasilkan KTI yang berkualitas dan bermamfaat kepada masyarakat atau publik pada umumnya. https://www.academia.edu/50367921/PEMAHAMAN\_KEDALAMAN\_ANALISIS\_PENELITIAN\_DAN\_KTI\_TUGAS\_AKHIR\_STUDI\_TAS\_MAHASISWA\_SKRIPSI\_TESIS\_DAN\_DISERTASI\_
Universitas Sebelas Maret, 2023
Dalam dunia pendidikan, penilaian merupakan bagian penting dan tidak dapat dipisahkan dari proses belajar mengajar. Sistem penilaian yang baik akan mendorong guru menggunakan strategi mengajar yang lebih baik dan memotivasi siswa untuk belajar lebih giat. Penilaian biasanya dimulai dengan kegiatan pengukuran. Pengukuran atau measurement merupakan salah satu cabang ilmu statistika terapan yang tujuannya memberikan dasar untuk merancang pengujian yang lebih baik guna menghasilkan pengujian yang berfungsi optimal, valid, dan reliabel. Untuk mengetahui apakah tujuan pendidikan sudah tercapai perlu diadakan tes. Sebuah tes yang baik sebagai alat pengukur harus dianalisis terlebih dahulu. Dalam menganalisis butir soal dalam tes harus memperhatikan daya serap, tingkat kesukaran, daya beda, fungsi pengecoh, validitas, dan reabilitas. Hal tersebut dilakukan agar tes yang diberikan kepada siswa sesuai dengan daya serap siswa, tingkat kesukarannya, dan soal yang diberikan pun harus valid. Sehingga, tujuan dari pembelajaran dapat tercapai.
Lena Wahyuni, 2020
Abstrak Sampah telah menjadi permasalahan yang kongkret bagi setiap lapisan masyarakat, untuk merubah hal tersebut maka dirasa perlu diadakan pembiasaan pengelolaan sampah yang baik terhadap lapisan mayarakat, lapisan masyarakat yang dimaksut adalah agen perubahan (agen of change) bersekala besar yaitu mahasiswa calon guru, dengan menanamkan kebiasaan pengeloaan sampah yang baik dapat dimulai dari diri pribadi mahasiswa calon guru untuk ditularkan pada peserta didiknya kelak. Dengan menggunakan metode penelitian deskriptif ekspolarif yaitu untuk menggabarkan suatu keadaan atau fenomena peneliti gunakan untuk mengetahui sejauh mana kesadaran mahasiswa terhadap pengelolaan sampah khususnya persepsi terhadap pentingnya pemilahan sampah, dilakukan survey dengan menggunakan google form terhadap mahasiswa yang telah mengampu matakuliah pendidikan lingkungan di Jurusan Tadris Matematika Fakuktas Tarbiyah dan ilmu keguruan Institut Agama Islam Negeri Metro Lampung. Abstract Garbage has become a concrete problem for every level of society, to change this, it is necessary to practice good waste management for all levels of society, the level of society that is intended to be a large-scale agent of change, namely student teacher candidates, by instilling habits Good waste management can be started from the personal self of prospective teacher students to be transmitted to their students later. By using the descriptive expolential research method, which is to describe a situation or phenomenon the researcher uses to determine the extent of student awareness of waste management, especially the perception of the importance of sorting waste, a survey using google form is carried out on students who have taught environmental education courses in the Mathematics Tadris Department, Faculty of Mathematics and Natural Sciences. Tarbiyah and teacher training at the Metro Lampung State Islamic Institute.