Faktor-faktor Yang Berpengaruh Terhadap Populasi Sapi Potong Di Kabupaten Blora Provinsi Jawa Tengah (original) (raw)
Related papers
2016
ABSTRAK Penelitian telah dilaksanakan di Rumah Potong Hewan (RPH) milik Pemerintah Kota Bandung, yakni Ciroyom dan Cirangrang pada bulan Juni sampai dengan bulan Juli 2015. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor berat badan sapi, harga sapi impor, harga sapi lokal, dan jenis kelamin secara bersama-sama mempengaruhi jumlah pemotongan sapi impor; dan faktor yang paling berpengaruh terhadap jumlah pemotongan sapi impor di RPH Pemerintah Kota Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah purposive sampling , dengan subjek penelitian adalah 20 orang pemotong yang terdiri dari 15 orang pemotong RPH Ciroyom dan 5 orang pemotong RPH Cirangrang. Teknik pengumpulan data, terdiri dari: observasi, wawancara, dan pencatatan. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Variabel yang diamati, antara lain: jumlah pemotongan sapi impor, berat badan sapi, harga sapi impor siap potong, harga sapi lokal siap potong, dan dummy jenis kelamin. Analisis data menggunakan analisi...
JSEP (Journal of Social and Agricultural Economics), 2020
This research aims to determine the factors affected the income of farmer in business of beef cattle in Lampasio district, Tolitoli regency. This research applied purposive sampling technique in choosing sample. There were 36 selected sampless as respondents of three districts: Sibea, Lampasio, and Tinading. The observed variables were the characteristics of respondents’ income such as breeders’ age. Level of education, number of family, and farming experinence. The multiple regression was employed to find out the significant effect of the farmer income. The result showed that farmer age is old with low education level, with more than 7 years experience. The coefficient value of R by 0,131which means that observed variables was 13,1% whereas the value of unobserved variables in this research was 86,9%. Eventhough there is no significant variable effect to farmer income, the education effects positvively to farmer income. Keywords: income, beef cattle, multiple regression
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret – Mei 2015 dengan sasaran adalah Kelompok Tani Subur, Sukamaju, Taman Rahayu dan Mekarsari di Kecamatan Panjalu; serta Kelompok Saluyu, Karya Mukti dan Karya Legog di Kecamatan Cihaurbeuti; yang merupakan salah satu sentra produksi sapi potong di Kabupaten Ciamis. Penelitian dilaksanakan dengan mewawancarai 100 anggota kelompok yang dipilih secara proporsional (proportional simple random sampling). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan pemeliharaan ternak dipengaruhi oleh variabel tenaga kerja keluarga, curahan waktu kerja, umur, pendidikan, kredit, bimbingan teknis dan keanggotaan dalam kelompok; sedangkan variabel pengalaman tidak berpengaruh terhadap kemampuan pemeliharaan ternak. Untuk meningkatkan kemampuan pemeliharaan ternak, maka peternak dapat meningkatkan penggunaan tenaga kerja keluarga dan curahan waktu kerja, meningkatkan pendidikan non formal melalui kegiatan penyuluhan dan bimbingan teknis, membuka akses terhadap kredit, serta meningkatkan keterlibatannya dalam kelompok.
Dampak Kebijakan Impor Ternak dan Daging Sapi terhadap Populasi Sapi Potong Lokal di Indonesia
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis, 2020
The growth of local cattle shows the positive growth and it followed by increasing of local beef production. On the other side, the high of beef demand which cannot be met by local beef production causes an increase volume of beef import each year. Based on these problem, Indonesia seeks to increase local beef production by empowering domestic farmers through cattle and beef import policies. This study aims to analyze the impact of cattle and beef import on population of local cattle in Indonesia. This study utilized time series data during the period 1990-2017, by using simultaneous equations model (2SLS). The result of this study, decreasing of feeder cattle and beef import policies reduce the population of local cattle in Indonesia. On the other hand, increasing of breeding cattle escalate population of local cattle in Indonesia.
2015
Penelitian telah dilaksanakan di Rumah Potong Hewan (RPH) milik Pemerintah Kota Bandung, yakni Ciroyom dan Cirangrang pada bulan Juni sampai dengan bulan Juli 2015. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor berat badan sapi, harga sapi impor, harga sapi lokal, dan jenis kelamin secara bersama-sama mempengaruhi jumlah pemotongan sapi impor; dan faktor yang paling berpengaruh terhadap jumlah pemotongan sapi impor di RPH Pemerintah Kota Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah purposive sampling, dengan subjek penelitian adalah 20 orang pemotong yang terdiri dari 15 orang pemotong RPH Ciroyom dan 5 orang pemotong RPH Cirangrang. Teknik pengumpulan data, terdiri dari: observasi, wawancara, dan pencatatan. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Variabel yang diamati, antara lain: jumlah pemotongan sapi impor, berat badan sapi, harga sapi impor siap potong, harga sapi lokal siap potong, dan dummy jenis kelamin. Analisis data menggunakan analisis regresi berganda non linier yang sebelumnya model persamaan diuji ketepatan modelnya (Goodness of Fit) melalui uji multikolinieritas, uji autokorelasi, dan uji heteroskeditas, serta pengujian statistik menggunakan uji F dan uji t.
Dinamika Populasi Sapi Potong DI Kecamatan Pamona Utara Kabupaten Poso
2011
The objective of this research was to identify the dynamic population of beef cattle at North Pamona of Poso regency. This research was an analytical descriptive study conducted using survey method on 572 respondents taken using a purposive sampling method from all villages at North Pamona. The result showed that the composition of beef cattle were 533 (34.88%) bull and 995 (65.12%) cows. The total number of bull calves, bullock and bull were 93, 100 and 340, respectively, while the heifer calves, heifers and cows were 135, 130 and 738 respectively. The birth rate was 30.89% or 14.83% of the total population whereas the motility rate was 2.7% so that the natural increase was 12.13%. ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengetahui Dinamika populasi sapi potong di Kecamatan Pamona Utara Kabupaten Poso, selama dua bulan, dimulai bulan Agustus sampai dengan September 2010. Penelitian bersifat deskriftif analitik dengan penentuan responden berdasarkan purposive sampling. Variabel amatan da...
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Adopsi Inovasi SITT Sapi Potong di Kabupaten Bengkulu Selatan
Jurnal Penyuluhan, 2021
Adoption of the crop-livestock system (CLS) technology innovation is influenced by internal and external factors of farmers. The purpose of this study was to determine the influencing factors of CLS adoption technology innovation for beef cattle in South Bengkulu Regency. The research was carried out from January to April 2020 at the location of the Integrated intensive livestock village (Integrated ILV) in South Bengkulu Regency located at 5 villages. Data were collected through a census involving 73 farmers i.e. farmers’ characteristics, performance of the extension agents, attributes of CLS innovation, communication channels, farmers' attitudes towards innovation, and the farmer adoption of CLS. Data analysis using SEM-PLS method. The results showed that farmer adoption of CLS was significantly influenced by the performance variables of the extension agents and the attributes of innovation, but not influenced by communication behavior and farmers’ attitudes.
Prevalensi Penyakit Surra pada Sapi Potong di Kecamatan Cluring Banyuwangi
Jurnal Medik Veteriner, 2019
Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan data dan informasi tentang prevalensi penyakit Surra di Kecamatan Cluring Kabupaten Banyuwangi. Penyakit Surra adalah penyakit pada ternak dan hewan liar yang disebabkan oleh Trypanosoma evansi. Jenis pemeriksaan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pemeriksaan parasitologis dengan ulas darah melalui pewarnaan giemsa dan metode Microhematocrit Centrifugation Technique (MHCT). Deteksi T. evansi dinyatakan positif melalui hasil pengamatan ulas darah jika nampak struktur tripomastigote dan undulating membran pada bagian posterior, sedangkan dengan uji MHCT ditunjukkan dengan adanya pergerakan dari T. evansi karena memiliki flagella bebas panjang. Hasil pemeriksaan dari 64 sampel darah sapi potong diperoleh hasil negatif. Angka prevalensi di lokasi penelitian adalah 0%. Faktor pemicu tidak timbulnya penyakit Surra pada ternak sapi potong dilihat dari keberadaan vektor, manajemen pemeliharaan, fase infeksi T. evansi dalam tubuh host, kondis...
Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Efisiensi Usaha Penggemukan Sapi Potong di Kabupaten Ciamis
Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian Pertanian VI 2016, 2017
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Tingkat efisiensi usaha penggemukan sapi potong di Kabupaten Ciamis, dan (2) Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap efisiensi usaha penggemukan sapi potong di Kabupaten Ciamis. Data yang digunakan terdiri atas data primer dan data sekunder. Sampel penelitian sebanyak 100 peternak. Tingkat efisiensi usaha dianalisis dengan menggunakan Revenue Cost Ratio (R/C), sedangkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap efisiensi usaha dianalisis dengan menggunakan persamaan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Tingkat efisiensi usaha (R/C) penggemukan sapi potong di Kabupaten Ciamis sebesar 1,36 yang menunjukkan bahwa usaha penggemukan sapi potong tersebut efisien; dan (2) Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap efisiensi usaha penggemukan sapi potong di Kabupaten Ciamis adalah pertambahan bobot badan, nilai pembelian, nilai penjualan, modal, tenaga kerja keluarga, jumlah kepemilikan ternak, dan jumlah anggota keluarga. Kata kunci : Efisiensi Usaha, Penggemukan, Sapi Potong