MINIM MITIGASI, GEMPA dan TSUNAMI SEALAU MENGINTAI (original) (raw)
Related papers
PENERAPAN DESAIN MINIMALIS TERHADAP RUMAH TINGGAL SEDERHANA
Juli Yanda Putra , 2018
Abstrak Rumah adalah sebuah bangunan yang dijadikan tempat tinggal pada jangka waktu tertentu. Dalam arti khusus, rumah mengacu pada konsep-konsep social kemasyarakatan yang terjalin di dalam bangunan tempat tinggal seperti keluarga, tempat bertumbuh, makan, tidur, beraktivitas dll. Dilihat dari pengertiannya, jelas bahwa rumah memiliki fungsi untuk memberikan perlindungan sebagai tempat tinggal dan beraktivitas. Minimalis merupakan suatu kata yang cenderung mengarah ke suatu kesederhanaan. Dalam desain suatu rumah, minimalis termasuk salah satu konsep yang sekarang ini digemari oleh masyarakat. Minimalis dalam arsitektur menekankan hal-hal yang bersifat esensial dan fungsional. Bentuk-bentuk geometris elementer tanpa ornamen atau dekorasi menjadi karakternya. Kajian ini bertujuan untuk mengemukakan pentingnya penerapan konsep desain minimalis yang dilakukan dengan pengumpulan data primer maupun sekunder, evaluasi data melalui analisis data dari berbagai referensi, dan kesimpulan berupa penjelasan dan berbentuk narasi. Hasil dari kajian ini menunjukkan bahwa konsep rumah minimalis harus sesuai dengan iklim atau cuaca yang ada dilingkungan sekitarnya. Kata Kunci : Rumah, desain, konsep, iklim, minimalis PENDAHULUAN Gejala seni yang cenderung mewabah di kalangan masyarakat kota bahkan sebagian di desa adalah munculnya desain Minimalis, baik itu interior dan arsitektumya. Desain Minimalis di perumahan memang menjadi tren yang berkembang pesat pada masa kini. Desain minimalis menampilkan keindahaan dari kesederhanaan dan fungsionalitas ini bergeser menjadi mindset minimalis yang berbeda. Minimalis menjadi identik dengan garis-garis horizontal maupun vertikal pada fasade bangunan. Seringkali garis-garis tersebut tidak fungsional sama sekali, hanya tempelan tanpa fungsi. System estetika tidak lagi dikembangakan dari teori arsitektur bergaya ini. Padahal teori-teori arsitektur tersebut biasanya memiliki dasar, alasan dan filosofi yang kuat. Gaya minimalis telah dialih fungsikan makna dan nilai yang terkandung di baliknya, menjadi sebuah bangunan yang mahal (segi ekonomi), perawatannya pun mahal, banyak ornament "minimalis" yang tidak perlu, bahkan seringkali di cat dengan warna-warna yang mencolok. Konsep rumah minimalis biasanya diperuntukkan bagi keluarga baru yang hanya memiliki tiga hingga empat anggota keluarga saja. Beberapa kelebihan dari rumah minimalis diantaranya adalah waktu pengerjaan yang cepat, harga rumah relatif lebih murah. Tetapi kekurangan dari
SYARIAT ISLAM DAN REMAJA DI ACEH-MINI RISET
UIN Ar-Raniry, 2019
Studi syariat islam 1 PENERAPAN SYARIAT ISLAM DAN KALANGAN REMAJA DI ACEH (Mini riset studi syariat islam di aceh) Rahmat Syukri (180503105) abstrak Pelaksanaan syariat Islam di Aceh telah dilaksanakan masyarakat Aceh jauh sebelum syariat Islam itu diformalkan dalam aturan pemerintah.Elaborasi nilai-nilai Islam ke dalam adat dan budaya Aceh telah menjadikan masyarakat Aceh sebagai masyarakat yang religius. penerapan syariat islam adalah bagaimana caranya kita sebagai umat islam dan juga sebagai penduduk aceh yang dikenal sebagai daerah yang kental akan syariat islamnya, bisa menanamkan nilai-nilai syariat islam kepada remaja-remaja aceh yang merupakan penerus yang akan meneruskan budaya yang telah ada diaceh nantinya dan yang akan menjadi pemimpin untuk kedepannya, maka sangat penting untuk tau bagaimana penerapan syariat islam di aceh khususnya untuk para remaja saat ini. prilaku remaja aceh saat ini belum sesuai dengan syariat islam hal ini diakibatkan oleh kurangnya penanaman syariat islam secara kaffah di aceh itu sendiri. Kata kunci: syariat islam,remaja aceh A. Pendahuluan Aceh sebagai salah satu provinsi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia mempunyai arti penting bagi keutuhan Indonesia. Aceh memiliki keistimewaan dalam bidang agama, selain memang merupakan daerah pertama datangnya Islam di Indonesia, juga merupakan salah satu pusat perkembangan peradaban Islam di Asia Tenggara dengan penduduk mayoritas Islam lalu timbul inisiatif dari para pemimpin Aceh pada saat itu serta didukung oleh masyarakat Aceh untuk memohon kepada Pemerintah Pusat (Jakarta) agar diberikan status Daerah Istimewa kepada Aceh dan melaksanakan syariat Islam. Namun, dalam realita hal tersebut tidak pernah terealisasi, Hal tersebut merupakan awal penyebab dari munculnya pemberontakan DI/TI yang dipimpin oleh Teungku M. Daud Bereueh 1 .
LAPRAK PEMBELAHAN SEL: MITOSIS DAN MEIOSIS
Suatu organisme yang hidup membutuhkan pertumbuhan dan perkembangan. Proses pertumbuhan dan perkembangan ini diperankan oleh satuan unit hidup terkecil, yaitu sel. Terdapat dua jenis pembelahan sel pada umumnya, yaitu secara mitosis dan meiosis. Mitosis dan meiosis memiliki beberapa perbedaan mendasar, yaitu jumlah set kromosom anakan dan tempat terjadinya masing-masing pembelahan. Suatu pengamatan telah dilakukan untuk mengetahui apa yang membedakan kedua jenis pembelahan ini. Pengamatan mitosis dilakukan dengan akar bawang, yang baru tumbuh, sebagai subjek dari pengamatan pembelahan mitosis dan preparat jaringan organ testis Rattus novergicus, yang sudah diawetkan, sebagai subjek pengamatan pembelahan meiosis. Proses interfase adalah satu-satunya fase yang dapat diamati sebagai hasil dari pengamatan bawang bombay. Struktur sel penyusun jaringan organ testis, seperti tubulus seminiferus, sel Leydig, dan spermatogonium, adalah hasil dari pengamatan preparat jaringan organ testis Rattus novergicus.
PERSEPSI TERHADAP PETANI, PETANI KECIL, DAN BURUH TANI
Pokok masalah yang diajukan pada artikel ini adalah bagaimana persepsi terhadap petani, petani kecil dan buruh tani. Berbicara mengenai Istilah "petani kecil" pada intinya tidak ditemukan dalam seluruh kebijakan baik pada undang-undang maupun turunannya.Pengertian tentang "petani" di Indonesia cenderung umum dan dangkal.Pembagian atas komoditas begitu penting, padahal dalam kenyataannya seorang petani kadang kala menjalankan banyak bidang usaha lain sekaligus. Batasan ini juga berkaitan erat dengan persepsi petani, secara resmi dimaknai sebagai "sumber daya manusia". Persepsi pemerintah terhadap petani di Indonesia, petani berada dalam format relasi "negara-rakyat", petani sebagai sumber daya untuk pembangunan, dan basis petani adalah komoditas. Jadi, menurut persepektif pemerintah, buruh tani bukanlah petani. Kata-kata Kunci : persepsi, petani, petani kecil, buruh tani PENDAHULUAN Pelaku utama pembangunan Pertanian adalah para Petani, yang pada umumnya berusaha dengan skala kecil.Petani dalam produk legislatif pemerintah adalah warga negara yang mengelola komoditas.Pendefinisian "petani" sebenarnya tidak sesederhana kelihatannya. Definisi inilah yang mempengaruhi kebijakan pertanian secara keseluruhan. Petani juga dipersepsikan lemah, di bawah, dan kurang memiliki pengetahuan. Menurut perspektif pemerintah buruh tani bukanlah petani dikarenakan dimaknai dalam hal sumbangannya pada produksi komoditas. Di Indonesia, buruh tani umumnya telah berumur tua, berpendidikan rendah, dan pengalaman kerja telah puluhan tahun. Kalangan muda cenderung kurang menyukai kerja menjadi buruh karena gajinya kecil, kerja berat, tidak kontinu, dan gengsinya rendah. Sangat jarang tenaga kerja muda mau menjadi buruh tani.Dalam hal keterlibatan pada program pemerintah, dapat dikatakan bahwa kalangan buruh tani merupakan golongan yang tidak dilibatkan.
GERAKAN PEMUDA ANSOR DAN KELOMPOK MINORITAS KEAGAMAAN
Relasi antar umat beragama di Indonesia mengalami beberapa persoalan yang eskalasinya meningkat pada masa reformasi. Persoalan tersebut menimbulkan berbagai dampak seperti diskriminasi bahkan persekusi. Kelompokkelompok yang disebut sebagai kelompok minoritas keagamaan seperti Kristen di Bogor, Ahmadiyah di Bogor, dan Syiah di Sampang menjadi contoh kelompokkelompok yang mengalami hal tersebut. Dalam persoalan tersebut, Gerakan Pemuda Ansor mengambil peranan sebagai kelompok yang melakukan pembelaan dan advokasi terhadap kelompok-kelompok tersebut.
TINJAUAN TENTANG MITIGASI BAHAYA TSUNAMI DI PESISIR PANTAI DAN PULAU-PULAU KECIL
A REVIEW OFfSUNAMIHAZARD MITIGATIONINTHE COASTALAND SMALL ISLANDS The coastal areas of Indonesia, both geographically and geologically, have huge potentia/for tsunami and earthquake hazards. The tsunami that happened in Indonesia is commonly caused by shallow and strong earthquakes on the seabed. Basically, the hazard mitigations are divided into structural and non-structural. Structural mitigation can be formed as soft protection by creating a greenbelt, while hard protection by constructing a breakwate1; seawall andgroins. The greenbelt is a simple, easy and cheap method for tsunami mitigation in coastal areas and small islands. It can be made by planting mangroves or other plants that suitable with coastal characteristics. On the other hand, non-structural mitigation,for instance, can be made by creating several related policies on disaster mitigation activities.