Logika Berfikir Deduktif & Induktif (original) (raw)

Filsafat Ilmu : Berfikir Induktif deduktif

Universitas Negeri Medan Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisiproposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.

Penalaran Deduktif dan Induktif

paragraph deductive and Inductive in indonesia languangue, 2019

Inductive paragraphs are therefore 'conclusion-oriented'. The main conclusion is the most important part of the reasoning and usually comes at the end of a paragraph. ... In a deductive paragraph, the claim is usually provided in the first sentence of the paragraph.

Jendela Logika dalam Berfikir: Deduksi dan Induksi sebagai Dasar Penalaran Ilmiah Imron Mustofa

Abstrak Logika memiliki peran yang sangat penting dalam pengembangan pengetahuan serta pengkajian-pengkajian pengetahuan tertentu. Sebagai sebuah ilmu pengetahuan ia menjadi dasar yang menentukan pemikiran agar lurus, tepat dan sehat. Sebab fungsi logika menyelidiki, merumuskan serta menerapkan hukum-hukum yang ditepati. Logika merupakan ilmu yang memberikan prinsip-prinsip yang harus diikuti agar dapat berfikir valid menurut aturan yang berlaku. Ini dikarenakan, Penalaran ilmiah menghendaki pembuktian kebenaran secara terpadu. Antara kebenaran rasional dan factual ataupun deduktif dan induktif yang keduanya menggunakan hipotesa sebagai jembatan penghubungnya. Baik deduktif dan induktif bukan tanpa cacat, karenanya perlu sebuah identifikasi lebih jauh, guna mencapai suatu metode penalaran ilmiah yang mengamini pembuktian terpadu, antara rasional dan kebenaran factual.

Berfikir Logis dan pembuktian dengan induksi matematika

Jurnal, 2015

Tujuan pembelajaran matematika di jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah adalah untuk mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan keadaan di dalam kehidupan dan di dunia yang selalu berkembang melalui latihan bertindak atas dasar pemikiran secara logis, rasional, kritis, cermat, jujur, efisien, dan efektif (Puskur, 2002). Di samping itu, siswa diharapkan dapat menggunakan matematika dan pola pikir matematika dalam kehidupan sehari-hari dan dalam mempelajari berbagai ilmu pengetahuan yang penekanannya pada penataan nalar dan pembentukan sikap siswa serta keterampilan dalam penerapan matematika. Hal senada juga diungkapkan oleh Soedjadi (2004) bahwa pendidikan matematika memiliki dua tujuan besar yang meliputi: (1) tujuan yang bersifat formal yang memberi tekanan pada penataan nalar anak serta pembentukan pribadi anak, dan (2) tujuan yang bersifat material yang memberi tekanan pada penerapan matematika serta kemampuan memecahkan masalah matematika. Dari tujuan di atas terlihat bahwa matematika sangat penting untuk menumbuhkan penataan nalar atau kemampuan berpikir logis serta sikap positif siswa yang berguna dalam mempelajari ilmu pengetahuan maupun dalam penerapan matematika dalam kehidupan sehari-hari. Namun, sampai saat ini masih banyak keluhan, baik dari orang tua siswa maupun pakar pendidikan matematika, tentang rendahnya kemampuan 1

Filsafat Ilmu Konsep Dasar Berfikir Ilmiah dengan Penalaran Deduktif

Berpikir merupakan sebuah proses yang membuahkan pengetahuan. Proses ini merupakan serangkaian gerak pemikiran dalam mengikuti jalan pemikiran tertentu yang akhirnya sampai pada sebuah kesimpulan yang berupa pengetahuan. Manusia berpikir untuk menemukan pemahaman atau pengertian, pembentukan pendapat, dan kesimpulan atau keputusan dari sesuatu yang dikehendaki (Achmadi, 1998). Menurut Himsworth (1997), manusia adalah makhluk yang berpikir. Setiap saat dari hidupnya, sejak dia lahir sampai masuk liang lahat, dia tak pernah berhenti berpikir. Hampir tak ada masalah yang menyangkut dengan perikehidupan yang terlepas dari jangkauan pikirannya, dari soal paling remeh sampai soal paling asasi (Hardiman, 2004).

Pendekatan Induktif-Deduktif Disertai Strategi Think-Pair-Square-Share Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Dan Berpikir Kritis Serta Disposisi Matematis Siswa Sma

Infinity Journal, 2013

Makalah ini melaporkan temuan satu eksperimen dengan disain tes awal-tes akhir dan kelompok kontrol yang dilaksanakan dengan mengimplementasikan pendekatan induktifdeduktif disertai dengan strategi Think-Pair-Square-Share untuk meningkatkan kemampuan pemahaman dan kemampuan berpikir krtis matematis siswa. Studi ini melibatkan 81 siswa kelas-11 dari satu SMA di Cimahi. Instrumen penelitian terdiri dari tes pemahaman matematis, tes berpikir kritis matematis dan skala pendapat. Studi menemukan bahwa pendekatan induktif-deduktif disertai dengan strategi Think-Pair-Square-Share lebih unggul dalam meningkatkan kemampuan pemahaman dan berpikir kritis matematis siswa daripada pembelajaran biasa. Kemampuan pemahaman dan kemampuan berpikir krtis matematis siswa yang mendapat pembelajaran dengan pendekatan induktif-deduktif disertai dengan strategi Think-Pair-Square-Share tergolong sedang dan kemampuan matematis siswa yang memperoleh pembelajaran biasa tergolong kurang. Namun ditemukan tidak terdapat perbedaan disposisi matematis pada kedua kelas, dan diposisi matematis tersebut tergolong sedang. Selain itu, studi juga menemukan terdapat asosiasi yang lemah antar kemampuan pemahaman, berpikir kritis, dan disposisi matematis. Namun siswa menunjukkan pendapat yang positif terhadap pembelajaran dengan pendekatan induktif-deduktif disertai strategi Think-Pair-Square-Share. Kata Kunci : pendekatan induktif-deduktif, strategi Think-Pair-Square-Share, pemahaman matematis, berpikir kritis matematis, diposisi matematis This paper presents the findings from a pretest-post test experimental control group design conducted by using inductive-deductive approach accompanied with Think-Pair-Square-Share strategy to investigate students" mathematical understanding and critical thinking abilities and students" disposition toward teaching approach. The study involved 81 grade-11 students from a Senior High School in Cimahi. The instrumens were mathematical understanding and mathematical critical thinking abilities tests, and an opinion scale. The study found that inductive-deductive approach accompany with Think-Pair-Square-Share strategy was able to improve students" mathematical understanding and mathematical critical thinking abilities better than conventional teaching. Mathematical understanding and mathematical critical thinking abilities of students taught by inductive-deductive