Perkembangan Jiwa Keagamaan Pada Anak dan Remaja (original) (raw)

Perkembangan Jiwa Keagamaan Pada Remaja

2020

Masa remaja adalah masa transisi dari anak-anak menuju masa dewasa, masa yang sangat rentan karena masa penyesuain terhadap perubahan-perubahan baik secara fisik, psikis dan emosi yang terjadi pada diri remaja. Masa remaja di bagi menjadi tiga fase, yaitu fase remaja awal dalam rentang usia 12 sampai 15 tahun, fase remaja madya rentang usia 15 sampai 18 tahun, dan fase remaja akhir dalam rentan usia 18 sampai 21 tahun. Perkembangan agama pada remaja seiring dengan perkembangan fisik dan psiskis remaja, terdapat beberapa aspek yaitu pertumbuhan pikiran dan mental hal ini ditandai dengan adanya sifat kritis pada diri remaja terhadap ajaran agama. Perkembangan perasaan ditandai dengan perasaan sosial, etis dan estetis mendorong remaja untuk menghayati kehidupan agama yang terbiasa di lingkungannya. Pertimbangan sosial, ditandi remaja lebih memilih kehidupan dunia daripada akhirat, namun di saat tertentu remaja mencari kebahagiaan jiwa dengan menggantungkan diri kepada Tuhan. Perkemba...

Memahami Perkembangan Jiwa Keagamaan Pada Anak Dan Remaja

2016

The main issues discussed in this study was to understand the development of religious life in children and adolescents, according to Zakiyah Darajat that religious life in children and adolescents had been developed in line with the development of their physical and psychological. While in the context of the education of children and adolescents, parents and educators must understand and recognize how well the religious development in children and adolescents. The purpose of this research was to find scientific theories which are concrete and valid related to religion on mental development in children and adolescents. This research is a libarary research with descriptive qualitative using the Analysis Contain Approach, which analyzes the theories from the up to date and authentic sources. The research result found that: the stage of religious development in children through three stages, namely; (1) The Fairly Tale Stage (Fables Level); (2) The Realistic Stage (Confidence); and (3)...

Makalah Perkembangan Jiwa Keagamaan pada Anak dan Remaja

Manusia dilahirkan dalam keadaan lemah, fisik maupun psikis. Walaupun dalam keadaan yang demikian ia telah memiliki kemampuan bawaan yang bersifat laten. Potensi bawaan ini memerlukan pengembangan melalui bimbingan dan pemeliharaan yang mantap lebihlebih pada usia dini.

Prilaku Menyimpang Remaja terhadap Perkembangan Jiwa Keagamaan

2018

Perilaku menyimpang yang juga biasa dikenal dengan nama penyimpangan sosial adalah perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kesusilaan atau kepatutan, baik dalam sudut pandang kemanusiaan (agama) secara individu maupun pembenarannya sebagai bagian dari pada makhluk sosial. Penyimpangan terhadap norma-norma atau nilai-nilai masyarakat disebut deviasi (deviation), sedangkan pelaku atau individu yang melakukan penyimpangan disebut devian (deviant). Kebalikan dari perilaku menyimpang adalah perilaku yang tidak menyimpang yang sering disebut dengan konformitas. Konformitas adalah bentuk interaksi sosial yang di dalamnya seseorang berperilaku sesuai dengan harapan kelompok.

Perkembangan Jiwa Keberagamaan Anak Usia 4-6 Tahun

PERKEMBANGAN JIWA BERAGAMA ANAK USIA 4-6 TAHUN, 2023

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengetahui perkembangan Jiwa Keberagamaan Anak usia 5 tahun di dalam proyek mini riset. Metode yang digunakan dalam

Perkembangan Jiwa Keagamaan Pada Orang Dewasa Dan Usia Lanjut

Kiki Eka Rasanti, 2019

Manusia adalah makhluk yang eksploratif karena manusia memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri baik secara fisik maupun psikis. Manusia disebut sebagai makhluk potensial, karena pada diri manusia tersimpan sejumlah kemampuan bawaan yang dapat dikembangkan. Selanjutnya manusia juga disebut sebagai makhluk yang memiliki prinsip tanpa daya, karena untuk tumbuh dan berkembang secara normal manusia memrlukan bantuan dari luar dirinya. Perkembangan yang negatif akan terlihat dalam berbagai sikap dan tingkah laku yang menyimpang. Bentuk tingkah laku menyimpang ini terlihat dalam kaitanya dengan kegagalan manusia untuk memenuhi kebutuhan, baik yang bersifat fisik maupun psikis. Para ahli psikologi perkembangan membagi perkembangan manusia berdasarkan usia menjadi beberapa tahapan atau periode perkembangan. Secara garis besarnya priode perkembangan ituterbagi menjadi: 1) Masa prenatal; 2) Masa bayi; 3) Masa kanak-kanak; 4) Masa prapubertas; 5) Masa pubertas (remaja); 6) Masa dewasa; 7) Masa usia lanjut. Setiap masa perkembangan neniliki ciri-ciri tersendiri, termasuk perkembangan jiwa keagamaan. A. Macam-macam Kebutuhan Dalam bukunya Pengantar Psikologi Kriminil Drs. Gerson W. Bawengan, S.H mengemukakan pembagian kebutuhan manusia berdasarkan pembagian yang dikemukakan oleh J.P Guilford sebagai berikut: 1. Kebutuhan Individual Terdiri Dari: a. Homeostatis, yaitu kebutuhan yang dituntut tubuh dalam proses penyesuain diri dengan lingkungan. Kebutuhan ini meliputi kebutuhan tubuh akan zat, protein, air, garam, mineral, vitamin, oksigen dan lainya. b. Regulasi temperatur adalah penyesuaian tubuh dalam usaha mengatasi kebutuhan akan perubahan terhadap temperatur badan. c. Tidur merupakan kebutuhan manusia yang perlu dipenuhi agar terhindar dari gejala halusinasi. d. Lapar adalah kebutuhan biologis yang harus dipenuhi untuk membangkitkan energi secara organis.

perkembangan jiwa keagamaan anak

Adolescents who exhibit behaviors according to the prevailing norms and values, the teen said to have morality. While teens who show behavior contrary to the prevailing norms and values, then the teenager is said to commit immoral acts. The results of previous studies, concluded that, individuals need a controller in thinking, behaving , acting , namely religion or religiosity. Religiosity can affect every aspect of an individual's life, both psychologically and physically. This study aims to examine the relationship between religiosity and morality in adolescents at Madrasah Aliyah. This type of research uses a quantitative approach to the type of correlational research. The population numbered 93 students of Madrasah Aliyah 2012-2013 school year. The sampling technique using simple random technique, the sample in the study totaled 63 students. Analyzed using product moment. The results of this study showed a correlation coefficient ( r) of 0.775 with a significance ( p ) of 0.000, where p < 0.01. Based on data analysis, the conclusions drawn from this study is that there was a significant relationship between religiosity and morality teen Madrasah Aliyah Boarding Schools in the city of Palembang.

Perkembangan Jiwa Agama Pada Masa Remaja (Al-Murahiqah)

PIONIR: Jurnal Pendidikan, 2016

Psikologi secara umum mempelajari gejala-gejala kejiwaan manusia yang berkaitan dengan pikiran (cognisi), perasaan (emotion), dan kehendak (conasi). Psikologi atau ilmu jiwa sebagai salah satu disiplin ilmu yang otonom, memiliki keterkaitan dengan masalahmasalah yang menyangkut kehidupan batin manusia yang paling dalam, yaitu agama. Maka dari psikologi ini pula kemudian lahir cabang ilmu yaitu tentang psikologi agama. 1 Psikologi agama merupakan cabang psikologi yang meneliti dan mempelajari tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan keyakinan terhadap agama yang dianutnya serta dalam kaitannya dengan perkembangan usia masing-masing. Upaya untuk mempelajari tingkah laku keagamaan tersebut dilakukan melalui pendekatan psikologi. Penelaahan tersebut merupakan kajian empiris. Salah satu periode dalam rentang kehidupan individu adalah masa (fase) remaja. Masa ini merupakan segmen kehidupan yang penting dalam siklus perkembangan individu, dan merupakan masa transisi yang dapat diarahkan kepada perkembangan masa dewasa yang sehat.