Peran Transfer Pengetahuan Dalam Meningkatkan Kesiapan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Menyongsong making indonesia 4.0 (original) (raw)
Related papers
Develop
Persepsi para pelaku UMKM di Kabupaten Jombang yang tergabung dalam komunitas Pengusaha Makanan dan Minuman (PERMAMIN) sangat positive tercermin dari penerapan teknologi yang mereka gunakan yang ditunjukan dengan peralihan alat produksi yang menggunakan mesin dengan kapasitas besar dan canggih, serta penggunaan media social sebagai alat promosi yang digunakan oleh para pelaku usaha tersebut, namun di balik hal positive tersebut menyisakan beberapa kendala, dengan adanya teknologi maka dibutuhkan modal yang besar, gampangnya para pesaing untuk meniru produk serta Sumber daya Manusia yang cakap dan terampil dalam mengaplikasikan teknologi tersebut
Kesiapan Industri Kecil Dan Menengah Dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0
JURNAL PENDIDIKAN DAN KEWIRAUSAHAAN, 2021
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesiapan industri kecil dan menengah dalam menghadapi revolusi industri 4.0 pada industri kecil dan menengah di kota Blitar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian explanatory research. Jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu 97 pelaku industri kecil dan menengah subsektor makanan dan minuman di kota Blitar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai Average Variance Extracted (AVE) untuk variabel Manajemen Organisasi sebesar 0,767; variabel Orang dan Budaya sebesar 0,808; variabel Produk dan Layanan sebesar 0,705; variabel Teknologi sebesar 0,709 dan variabel Operasi Pabrik sebesar 0,705. Artinya kelima variabel tersebut berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesiapan industri kecil dan menengah dalam menghadapi revolusi industri 4.0.
Kompetensi Sumber Daya Manusia untuk Meningkatkan Kinerja Usaha Mikro Kecil Menengah
Journal of Management and Bussines (JOMB)
This study aims to analyze the competence of knowledge, Skills and abilities of human resources in improving the performance of micro, small and medium enterprises in South Bengkulu Regency. This research method is descriptive quantitative. This study conducted a survey on 100 managers of micro, small and medium enterprises in South Bengkulu Regency, using a purposive sampling method. Research data collection used a questionnaire with a Likert scale, and data analysis techniques used path analysis with PLS SEM. The results of the study show, a) the p value of knowledge on the performance of SMEs is 0.000 < α = 0.05; b) the p value of Skills on MSME performance is 0.035 < α = 0.05; c) p value Ability on MSME performance is 0.014 < α = 0.05. In conclusion, the competence of knowledge, Skills and abilities of human resources can significantly affect the performance improvement of Micro, Small and Medium Enterprises in South Bengkulu Regency. Keywords: Ability, UMKM Performan...
Pengaruh Kemtraan Terhadap Kinerja Usaha Mikro Dan Kecil Tahu DI Indonesia
Jurnal Agribisnis Indonesia
A partnership is a form of cooperation that is needed to be done for business development so that it can be globally competitive. With the existence of a partnership, it can improve the ability of small businesses through capital support and professional resource training to increase business income and continuity. In Indonesia, tofu business is one of the micro and small businesses that have the potential to be developed. To improve business performance, it is necessary to collaborate among tofu businesses and large businesses or state-owned enterprises. The purpose of this study was to analyze the effect of partnerships and other factors on the performance of the tofu business in Indonesia. Tofu businesses can be grouped into two categories, namely partner and non-partner businesses. To estimate the performance of tofu businesses in Indonesia, multiple linear regression method was used. The data used in this study were collected from the Central Bureau of Statistics and the Minist...
2018
AbstrakKegiatan praktik kerja industri dilaksanakan untuk membentuk keterampilan siswa.MOU dibuat antara SMK dengan mitra sekolah yang isinya untuk menyalurkan siswa ke dunia usaha dunia industri. Berdasar daftar jenis pekerjaan di dunia usaha dunia industri, di ketahui 15 jenis pekerjaan belum terkait dengan pembentukan keterampilan siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kondisi variabel, serta untuk mengetahui dan menganalisis peran Dunia Usaha Dunia Industri terhadap pembentukan keterampilan siswa. Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.Keseluruhan populasi diambil sebagai responden, sebanyak 138 siswa kelas XI pemasaran.Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan dokumen. Teknik analisis data menggunakan uji asumsi klasik dan analisis regresi linear sederhana dengan alat bantu SPSS versi 23.0. Simpulan penelitian adalah kondisi variabel dunia usaha dunia industri dan pembentukan keterampilan dikategorikan sangat kuat.Dunia ...
2019
meningkatkan penguasaan pengetahuan melalui berbagi pengetahuan. Berbagi pengetahuan menjadi suatu faktor penting dalam penerapan manajemen pengetahuan pada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar dapat meningkatkan kinerjanya sehingga dapat meningkatkan daya saing dalam era global. Penelitian sebelumnya mengenai model berbagi pengetahuan pada UMKM Indonesia, mengusulkan model konseptual faktor-faktor pendahulu berbagi pengetahuan yang terdiri dari lima dimensi (kepercayaan, budaya organisasi, struktur organisasi, sikap karyawan, dan motivasi) yang diukur oleh 19 item. Penelitian ini bertujuan untuk menyederhanakan dimensi faktor pendahulu berbagi pengetahuan karena adanya item antar dimensi yang sebenarnya saling berkorelasi sangat dimungkinkan. Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan menggunakan analisis komponen utama (principal component analysis) terhadap 19 item pengukur faktor-faktor pendahulu berbagi pengetahuan, menggunakan sampel sebanyak 55 responden dengan un...
Validasi Model Transfer Pengetahuan Dari Perguruan Tinggi Ke Industri Kecil
Jurnal teknik industri, 2012
Penelitian sebelumnya telah dibangun efektivitas model transfer pengetahuan dari Universitas ke Industri Kecil. Model ini divalidasi dengan wawancara dengan pakar dari Universitas Trunojoyo dan pemilik Industri Kecil di Bangkalan. Penelitian ini memvalidasi penelitian yang sebelumnya secara kuantitatif dengan menggunakan kuesioner. Validasi dilakukan di Trunojoyo University dan Industri Kecil di Bangkalan. Penelitian ini menggunakan 22 proses ditransfer. Berdasarkan analisis unit, ada dua jenis responden: (1) 22 dosen sebagai sumber transfer pengetahuan, (2) 4 industri kecil sebagai penerima transfer pengetahuan. Data dihitung dengan menggunakan SEM PLS berbasis. Dari hasil perhitungan, faktor yang paling yang mempengaruhi efektivitas transfer pengetahuan dari University untuk Industri Kecil adalah arah transfer pengetahuan, ketersediaan penerima, bentuk pengetahuan, sistem informasi dan hubungan pribadi. Ada hubungan antara variabel endogen sebagai model sebelumnya. Hanya ada hubungan yang signifikan hubungan antara karakteristik lingkungan dan karakteristik penerima.
Edukasi Kewirausahaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Bangkit dan Maju
Indonesia still lacks entrepreneurs to be able to grow into a developed country. For this reason, it is necessary to work smart so that the Indonesian people have the soul and ability to become reliable entrepreneurs in various business sectors. One of the business sectors that is quite widely carried out by the people of Indonesia, namely the micro, small and medium business sector which absorbs a lot of labor and is able to survive when the crisis hit Indonesia, to increase people's interest in becoming entrepreneurs, the government and academics need to provide training and knowledge about entrepreneurship. This training aims to provide additional knowledge to webinar participants about entrepreneurship so that they have a strong foundation in running entrepreneurship. This training is the result of cooperation from several universities, policy makers and practitioners in the field of law from various regions in Indonesia. This training is expected to be able to motivate webinar participants to be able to become entrepreneurs who are reliable and tough in running their business. This training was attended by students, micro, small and medium enterprises and other practitioners in the field of entrepreneurship.
Pengembangan Model Konseptual Transfer Pengetahuan dari Perguruan Tinggi Ke Industri Kecil
Jurnal teknik industri, 2009
Industri kecil sekali dari sektor informal yang dapat memecahkan masalah karyawan. Industri kecil merupakan masalah utama di Indonesia. Hal ini adalah kelemahan penting dari industri kecil di Indonesia. Untuk tujuan ini, perlu lembaga untuk membuat industri kecil di Indonesia berpengetahuan dengan program transfer pengetahuan. Salah satu lembaga tersebut adalah universitas. Universitas sebagai pusat pengetahuan, harus melakukan transfer pengetahuan secara efektif. Berdasarkan masalah ini, perlu membangun efektivitas model transfer pengetahuan. Tulisan ini merupakan penelitian yang mulanya bertujuan untuk membangun model transfer pengetahuan dari Universitas untuk Industri Kecil. Sebagai penelitian awal tulisan ini menggunakan studi pustaka untuk membangun model dan wawancara untuk memvalidasi. Berdasarkan studi literatur, model konseptual dibangun dari 6 (enam) dimensi sebagai faktor kunci dari transfer pengetahuan (variabel endogen) (karakteristik universitas, karakteristik industri kecil, karakteristik media, karakteristik pengetahuan, karakteristik lingkungan dan efektivitas transfer pengetahuan) dan 29 variabel eksogen. Model ini divalidasi oleh enterviews dengan ahli dari Universitas Trunojoyo dan pemilik Industri Kecil di Bangkalan. Dari validasi, model ini dibangun dari 6 Variabel endogen 26 variabel eksogen.
Pendampingan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Dalam Meningkatkan Produktivitas Usaha
Journal of Dedication to Papua Community
Pembiayaan dapat digunakan untuk membantu pengusaha yang memerlukan modal usaha serta membantu pemerintah untuk meningkatkan pembangunan dalam berbagai sektor khususnya sektor ekonomi mikro, dan salah satu peranan pembiayaan modal usaha yaitu untuk meningkatkan perkembangan usaha, namun adakalanya dibatasi oleh kemampuan permodalan. Kurangnya permodalan UMKM disebabkan karena biasanya usaha ini adalah usaha individu atau badan usaha perorangan yang modal usahanya adalah modal sendiri, sedangkan modal pinjaman dari lembaga keuangan sulit diperoleh, karena persyaratan secara administratif dan teknis yang diminta oleh bank tidak dapat dipenuhi. hasil pendampingan beberapa UMKM yang ada di Kabupaten Sorong yaitu UMKM Kebun Buah Naga, UKM Produk Mie Basah dan UMKM Warung Makan Je'Neberang menunjukkan bahwa terdapat beberapa kendala yang dihadapi terutama pada aspek permodalan yang minim serta sulitnya mengakses pembiayaan. Misalnya : Kendala proses produksi Mie basah prianto yaitu terkait kepemilikan alat produksi mie yang tidak mampu mengimbangi proses produksi guna memenuhi permintaan konsumen. Ketidakmampua untuk melakukan pengadaan alat produksi ini dikarenakan tekendala permodalan usaha sehingga dalam proses pendampingan ini diberikan solusi bagaimana mendapatkan akses permodalan untuk menujang produkstivitas usaha.