PENGARUH FREKUENSI DAN WAKTU PENCUCIAN BERBANTU ULTRASONIK MENGGUNAKAN ISOPROPANOL TERHADAP KADAR GLUKOMANAN DAN VISKOSITAS TEPUNG PORANG (Amorphophallus oncophyllus) (original) (raw)

EKSTRAKSI GLUKOMANAN DARI TEPUNG PORANG (Amorphophallus oncophyllus) DENGAN KOMBINASI PERLAKUAN WAKTU EKSTRAKSI DAN ANTI-SOLVENT

Jurnal Teknologi Pertanian, 2023

Exports of porang tubers form glucomannan are more economically valuable than form of chips. Glucomannan is a water-soluble fiber that can be extracted using polar solvents and precipitated using non-polar anti-solvents. Selecting the best extraction time and using the anti-solvent ratio could increased the yield of glucomannan. The used of anti-solvent Isopropyl alcohol (IPA) had a lower dielectric constant compared to ethanol, so it is more non-polar. An aim of this research was to obtain the best yield from a combination of extraction time treatment and the ratio of IPA as anti-solvent. The design used was a randomized complete factorial design (RALF) with two levels that is extraction time (1, 2 and 3 hours) and the ratio of porang flour to isopropyl alcohol (1:10, 1:15 and 1:20). The results showed that the interaction of extraction time and IPA anti-solvent ratio had a significant effect on the yield of glucomannan. The interaction of the 2 hour extraction time treatment with the anti-solvent ratio (1:15) produced the best glucomannan yield that is 66.69%. The results of FTIR testing of porang flour and glucomannan extraction results showed a shift in the wave number for each vibration, especially in the fingerprint area. C-H vibrations from β-glycosidic and β-manosidic bonds resulting from glucomannan extraction were detected at wave numbers 806.25 cm-1 and 875.68 cm-1 .

PENGARUH PRA-PERLAKUAN ADSORPSI KARBON AKTIF TERHADAP FOULING MEMBRAN ULTRAFILTRASI POLISULFON (UF-PSf) PADA PENYISIHAN BAHAN ORGANIK ALAMI (BOA) AIR GAMBUT

Jernih: Jurnal Tugas Akhir Mahasiswa, 2020

Fouling merupakan salah satu kendala yang membatasi kinerja membran ultrafiltrasi (UF). Keberadaan Bahan Organik Alami (BOA) menjadi penyebab utama terjadinya fouling membran pada air gambut. Pra-perlakuan adsorpsi mampu menjadi solusi untuk mengurangi fouling dan meningkatkan performa membran UF polisulfon (UF-PSf). Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki pengaruh pra-perlakuan adsoprsi terhadap perubahan nilai fluks pada membran UF- PSf, dan menganalisis model pembentukan fouling yang paling tepat untuk menggambarkan proses hibrid adsorpsi dan UF-PSf. Proses hibrid adsorpsi dan UF-PSf dilakukan pada kondisi optimum dengan pH 4 dan dosis optimum Powdered Activated Carbon (PAC) 1040 mg/L pada tekanan 1-3 bar. Tekanan operasi terbaik terjadi pada tekanan 3 bar dengan nilai fluks permeat sebesar 85,064 L/m2.jam dan rejeksi BOA sebesar 85,24% (UV254) dan 85,07% (KMnO4). Modified Fouling Index (MFI) merupakan pemodelan yang tepat untuk menggambarkan pembentukan fouling pada proses hi...

PENGARUH SUHU DAN WAKTU EKSTRAKSI DENGAN GELOMBANG ULTRASONIK TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava L.)

Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan (ITEPA), 2019

This research was conducted to determine temperature and time extraction with ultrasonic waves on the antioxidant activity of guajava leaf extract and obtain the temperature and extraction time with ultrasonic waves that are appropriate to produce the highest antioxidant activity. The experimental design used in this research was a Factorial Completely Randomized Design with time treatment consisting of 3 levels, namely 10 minutes, 20 minutes and 30 minutes and temperatures consisting of 3 levels, namely 40°C, 45°C and 50°C. The treatment was repeated two times, so that 18 experimental units were obtained. Data were conducted using analyzed of variance and if treatment had a significant effect, followed by Duncan's test. The results showed that the interaction between temperature and time of extraction of guajava leaves with ultrasonic waves had a very significant effect (P<0.01) on yield, total phenol, total flavonoids, total tannins and antioxidant activity of guajava leave...

PENGARUH SUBTITUSI TEPUNG PORANG (Amorphophallus oncophyllus) PADA TEPUNG TAPIOKA TERHADAP KADAR AIR, PROTEIN, LEMAK, RASA DAN TEKSTURNUGGET AYAM

TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production

Tujuan dari penelitian nugget ayam yang ditambahkan tepung porang ini adalah mengetahui pengaruh penambahan tepung porang yang berbeda jumlahnya dalam nugget ayam dan mengetahui pengaruh tepung porang terhadap sifat kimia dan organoleptik nugget ayam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah percobaan dengan menggunakan rancangan acak lengkap dengan 5 perlakuan dan 5 kali ulangan. Perlakuan yang dilakukan adalah: P0 = nugget ayam dengan 0% tepung porang; P1 = nugget ayam dengan 5% tepung porang; P2 = nugget ayam dengan 10% tepung porang; P3 = nugget ayam dengan 15% tepung porang; dan P4 = nugget ayam dengan 20% tepung porang. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa penambahan tepung porang pada nugget ayam memberikan perbedaan yang sangat nyata (P<0.01)terhadap kadar air, rasa, dan tekstur, sedangkan pada kadar protein dan lemak tidak memberikan perbedaan yang sangat nyata (P>0.05). Perlakuan terbaik pada penelitiian ini adalah penambahan tepung porang 10% pada nugget ayam, hasilnya menunjukan pada kadar air (9,65±1,98%), kadar protein (11,19±0,13%), kadar lemak (3,19±0,06%), rasa (3,68±0,62) dan tekstur (3,52±0,50).

PENGARUH KONSENTRASI ETANOL TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK RIMPANG ILALANG (Imperata cylindrica (L) Beauv.) PADA EKSTRAKSI MENGGUNAKAN GELOMBANG ULTRASONIK

Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan (ITEPA)

This research porpose to determine the appropiate concentration of ethanol to obtain the highest antioxidant activity of cogon grass rhizome (Imperata cylindrica (Linn.) Beuv.) extract using ultrasonic wave. This research used a completely randomized design method with the treatment of concentration ethanol which consisted of six levels : 40, 50, 60,70, 80 and 90%. The whole treatment was repeated three times to obtain 18 units of the experiment. The data were analyzed by ANOVA, if the treatment showed the influenced then it continued by Duncan test. The result showed that the best treatment is using ethanol 70% with characteristic extract : yield was 14.13%, total phenolic was 129.57 mgGAE (Gallic Acid Equivalent)/g extract, total flavonoid was 90.91 mgQE (Quercetin Equivalent)/g extract and antioxidant activity was 56.03% with the IC50 value 0.098 mg/ml

PENETAPAN KADAR FENOL TOTAL DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL 70% KULIT BUAH TIN UNGU DAN HIJAU (Ficus Carica Linn) DENGAN SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

Journal of Pharmacopolium

The peel of the fig (Ficus carica Linn) contains many polyphenolic compounds that have antioxidant activity. Antioxidant is a compound able to prevent the oxidation of fats or other compounds that are easily oxidized. The aim of the present study was to determine the total phenol content and antioxidant activity of 70% ethanol extract of purple and green fig peels. The method used Folin-Ciocalteu to total phenolic and antioxidant activity used DPPH. The results showed that the highest total phenol content was in the thick extract of the purple fig peel at 7.8749 mgGAE/mL and the lowest total phenol content was in the dry extract of the green fig fruit at 1.9577 mgGAE/mL. The viscous extracts of purple and green fig peels had IC50 of 257.3838 g/mL and 283.4893 g/mL, while the dried extracts of purple and green fig peels had 1216, 229 g/mL and 1365,016 g/mL had high antioxidant activity very weak.

PENGARUH JENIS PELARUT PADA EKSTRAKSI MENGGUNAKAN GELOMBANG ULTRASONIK TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK KULIT BUAH LEMON (Citrus limon (Linn.) Burm F.)

Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan (ITEPA)

This study aims to determine the effect of solvent types on antioxidant activity of lemon peel (Citrus limon (Linn.) Burm F.) extract and to obtain the right solvent types with the highest antioxidant activity of lemon peel extract. The experimental design used in this research was a completely randomized design with the treatment of solvent types (aquades, acetone 70%, ethanol 70% and methanol 70%). The treatment was repeated four times to obtain 16 units of the experiment. Data were analyzed with analysis of variance (ANOVA) and followed by Duncan test. The result showed that the best treatment was obtained extract with ethanol 70% solvent with antioxidant activity was 52.72% and the IC50 value 471.33 mg/L, followed by yield was 37.68%, vitamin C was 227.90 mg AAE/g extract and total flavonoid was 7.14 mg QE/g extract.

UJI EFEK IMUNOSTIMULASI EKSTRAK ETANOL HERBA CIPLUKAN (Physalis angulata L.) TERHADAP AKTIVITAS DAN KAPASITAS FAGOSITOSIS SEL MAKROFAG PADA MENCIT PUTIH BETINA

Scientia : Jurnal Farmasi dan Kesehatan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek imunostimulan dari estrak etanol ciplukan (Physalis angulata L.) terhadap aktivitas dan kapasitas makrofag, jumlah leukosist, dan berat relatif limfa. 12 ekor mencit putih betina dibagi menjadi 4 kelompok, yang pertama kelompok kontrol (I) yang menerima Na CMC 0,5%, kelompok II, III, IV menerima dosis ekstrak etanol 100,300,500 mg/ Kg BB yang diberikan secara peroral untuk 7 hari. Pada hari ke 8, sel leukosit dihitung, dan suspensi Staphylococcus aureus (SA) diinjeksi secara intraperitoneal dan kemudian aktivitas dan kapasitas makrofag dihitung, berat relatif limpa juga diukur. Hasilnya ekstrak etanol daun ciplukan pada dosis 100, 300, 500 mg/Kg BB mempengaruhi jumlah leukosit total secara bermakna (p<0,05), juga memepengaruhi aktifitas dan kapasitas makrofag serta berat relatif limfa secara bermakna (p<0,05).

EFEKTIVITAS KONJAK UMBI PORANG (Amorphophallus oncophyllus) SEBAGAI PANGAN FUNGSIONAL PENURUN KOLESTEROL PADA LANSIA

Jurnal Keperawatan Dirgahayu (JKD), 2022

ABSTRAK Penyakit yang terbanyak pada lansia adalah penyakit tidak menular seperti penyakit jantung, hiperkolesterol, kencing manis, stroke, rematik dan cedera. Tujuan penelitian ini mengetahui efektifitas umbi porang (Amorphophallus oncophillus) terhadap kadar kolesterol pada penderita kolesterolemia. Penelitian menggunakan desain penelitian murni (rancang acak sederhana) dengan the pretest and postest control grup design, pengambilan data dilakukan di awal dan di akhir sebelum dan sesudah penderita mengkonsumsi umbi porang (Amorphophallus oncophillus) dalam bentuk olahan mie Shirataki dalam waktu 2 (dua) minggu. Populasi dalam penelitian ini seluruh lansia yang ada di Posyandu Lansia Sri Untari 2 Desa Banjararum sejumlah 62 orang. Subyek penelitian 48 orang yang memenuhi kriteria inklusi teridiri dari 24 orang kelompok kontrol dan 24 orang kelompok perlakuan. Hasil penelitian dianalisis menggunakan Uji T berpasangan didapatkan pada kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan usia ...

OTOMATISASI PENGUKURAN KOEFOSIEN VISKOSITAS ZAT CAIR MENGGUNAKAN GELOMBANG ULTRASONIK

ABSTRAK: Viskositas adalah ukuran yang menyatakan kekentalan suatu cairan atau fluida. Ukuran kekentalan zat cair ini dapat ditentukan dengan memanfaatkan proses transmisi dan pantulan dari gelombang ultrasonik. Pada penelitian ini digunakan 10 sampel campuran dari 2 zat cair yang memiliki nilai kekentalan yang berbeda yaitu encer (solar) dan kental (oli EPA 90) dengan pemberian konsentrasi yang berbeda antara campuran yang satu dengan yang lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat alat pengukur viskositas zat cair secara otomatis menggunakan sensor ultrasonik. Analisis data pada pengujian pewaktu alat menunjukkan nilai KR sebesar 4.36% dan data pada pengujian alat keseluruhan KR sebesar 4.47%. Hal ini karena dipengaruhi oleh beberapa faktor baik dari luar maupun faktor dalam dari komponen itu sendiri. Dengan demikian maka alat pengukur viskositas zat cair ini telah bekerja sesuai program dan dapat digunakan untuk pengukuran karena KR alat masih dibawah 5%. PENDAHULUAN Bunyi dapat kita dengar karena adanya gangguan yang menjalar ke telinga kita. Karena gangguan ini, selaput kendang ditelinga kita bergetar dan getaran ini menjadi denyut listrik yang dilaporkan ke otak lewat urat syaraf pendengaran. Batas-batas frekuensi bunyi yang dapat kita dengar yaitu terletak antara 20 Hz-20.000 Hz. Bunyi yang frekuensinya terletak antara 20 Hz-20 kHz disebut daerah audio. Kurang dari 20 Hz disebut daerah infrasonik (tak dapat didengar). Lebih dari 20 kHz disebut daerah ultrasonik (tak dapat didengar). Bunyi menjalar sebagai gelombang mekanik longitudinal dalam medium padat, cair dan gas. Medium gelombang bunyi adalah molekul yang membentuk bahan medium mekanik ini. Penjalaran energi di dalam medium terjadi karena satu bagian medium mengganggu bagian medium disekitarnya. Jadi bisa dikatakan juga bahwa penjalaran gelombang didalam medium tersebut terjadi karena adanya interaksi didalam medium. Makin kuat interaksi didalam medium makin cepat penjalaran gelombangnya. Selain itu, laju penjalaran gelombang juga bergantung pada inersia medium, yaitu seberapa sukar medium digerakkan. Makin besar inersia medium, makin pelan penjalaran gelombang. Pemanfaatan gelombang ultrasonik bisa kita jumpai diberbagai bidang kehidupan antara lain: untuk pemeriksaan kualitas produksi didalam industri, mengukur dalamnya laut, mendeteksi kerusakan pada logam, mendeteksi janin dalam kandungan dan dapat 1 Jurusan Fisika UIN Maulana Malik Ibrahim Malang 183