POLIGAMI, KENAPA TIDAK? TINJAUAN BERBAGAI ASPEK Penulis (original) (raw)

POLIGAMI ANTARA TEKS DAN KONTEKS DAN KAITANNYA DENGAN NIKAH SIRI

IMANUDDIN BA, 2020

Poligami merupakan salah satu isu hukum yang terbilang cukup menyeruak di tengah masyarakat. Diskusi tentang poligami ini berkutat pada ambiguitas antara ideal hukum dengan praktik lapangan. Sering sekali lelaki menjadikan poligami ini sebagai gerbang dilakukannya praktik nikah siri agar tidak diketahui istri pertamanya. Di samping itu poligami rentan membawa perpecahan, ketidakakuran dan tidak jarang terabaikannya hak dan kewajiban suami-istri dalam rumah tangga, termasuk pengabaian terhadap anak yang dilahirkan. Dengan itu, artikel ini hendak mengulas bincang pemahaman poligami antara teks dan konteks dan kaitannya dengan nikah siri.

POLIGAMI DALAM FILSAFAT ILMU

Isa Ridwan, 2018

Poligami merupakan realitas kehidupan yang ada di masyarakat, baik dilakukan secara legal dan resmi, atau secara sembunyi sembunyi dan illegal. Angka pasti kejadian poligami di Indonesia, sampai saat ini belum ada datanya. Berdasar data dari Kemenag RI1, jumlah yang mengajukan ijin berpoligami ke pengadilan pada tahun 2004 sebanyak 1.016 pemohon, tahun 2005 sebanyak 989 pemohon, dan 2006 sebanyak 1.148 pemohon. Tetapi angka ini jauh lebih rendah dari kenyataan poligami di lapangan, karena masih banyaknya pernikahan poligami yang bersifat sirri, yaitu tidak dicatatkan resmi ke KUA. Di luar negeri sendiri belum ada data resmi berapa angka kejadian poligami yang pasti, tetapi berdasar dokumentasi yang ada, praktek poligami terjadi disekitar 80% komunitas yang ada di dunia, termasuk Amerika Serikat.2 Di beberapa Negara seperti Arab Saudi, Mesir, praktek poligami adalah legal berdasar konstitusi di Negara tersebut. Sedangkan Negara lain seperti Jerman, secara tegas melarang praktek poligami. Sedangkan Indonesia, berdasar UU Pernikahan no 1 tahun 1974, membolehkan dengan beberapa syarat tertentu. Alasan seseorang melakukan poligami sangatlah bervariasi, bisa karena alasan keyakinan dan kepercayaan agama, kebiasaan keluarga dan masyarakat, tradisi budaya, atau kebutuhan akan peningkatan populasi dan ekonomi agriculture. Pro dan kontra mengenai praktek pernikahan poligami ini terjadi, karena adanya perbedaan sudut pandang baik dari sisi agama, budaya, moral, dan hukum.

DASIMA DAN GADIS PANTAI: POTRET PERKAWINAN BERMASALAH DALAM SASTRA

Abstract: The unusual marriage sometimes raises the pros and contras. Many stories are written based on its unusualiness. Here is the study of both writers’ view--Ali and Ananta Toer--towards the theme. Ali took the history of most famous Nyai, Nyai Dasima, with her conflicts with her both foreign or local husbands. Other, Ananta Toer wrote about the artificial temporary marriage of the unknown coastal girl to the aristocrat. Both marriage shew the weak of female position amongst patriarchal domination. This is the study of comparison between both writers’ view. At the end, the study show that both unusual marriage weakened positions of female characters both in domestic or public areas.

POLIGAMI DALAM PANDANGAN POSITIVISME

NUR EL-ISLAM Jurnal Pendidikan dan Sosial Keagamaan, 2020

Positivism is a philosophical school that states natural science as the only true source of knowledge and rejects metaphysical activities. Positivism knows no speculation, all based on empirical data, all results are based on real facts and the results have benefits and goals. poligami when viewed from positivism is highly irrelevant in the current context, this is as stated by Muhammad Abduh, According to Abduh polygamy which aims to find pleasure then it is prohibited. If the reason is intended only to meet biological needs it is not allowed, but if the reason is due to an emergency then it may be allowed to do. In this discussion positivism is more inclined to forbid polygamy than allow, this relates to the results obtained from the epistemology. that all sources of knowledge are based only on ratios and empirical facts that are real and useful. When related to the current context, polygamy by many men is more detrimental to women and brings benefits to men. then polygamy is forbidden because it is more detrimental to many parties than to favor one party.

Seandainya Saya Penulis

Penerbit Bimotry Yogyakarta, 2015

MENULIS tentulah menjadi sebuah impian sebagian besar orang. Akan tetapi untuk bisa menghasilkan karya terbaik tentulah akan banyak proses yang kita lalui. Bagi saya sebagai seorang esais dibeberapa media massa, menulis harus tetap dijadikan menu utama sehari-hari, meskipun aktivitas yang saya hadapi begitu padat. Hal itu disebabkan menulis butuh konsistensi dan disiplin agar semangat tersebut tetap menyala. Bila sehari saja kita tidak sempatkan atau paksakan untuk menulis beberapa kata, maka dipercaya semangat menulis sangat sulit untuk terus dipupuk dalam benak kita. Singkat kata, tahapan racikan yang sudah saya sebutkan diatas harus dapat kita jadikan acuan bersama dalam meracik dan meramu frase atau kata yang tercecer hingga kemudian menjadi sebuah sajian karya tulisan yang siap disajikan kepada pembaca. Selamat menikmati menulis

MENSTIMULASI KEMAMPUAN MENULIS WRITING SISWA

Bahasa inggris merupakan bahasa internasional dan merupakan bahasa kedua di Negara kita. Dalam mempelajari bahasa Inggris, ada beberapa skill yang harus dikuasai oleh siswa salah satunya adalah skill writing. Dalam writing ada banyak hal yang harus diperhatikan mulai dari kosa kata, struktur kalimat, maupun penggunakan tanda baca, dll. Oleh karena itu, siswa-siswa masih banyak yang merasa kesulitan dalam writing. Maka dari itu, keterampilan menulis merupakan salah satu skill yang harus diperkuat pengajarannya oleh guru di kelas. Akan tetapi, pada implementasinya skill ini sering diabaikan oleh guru dengan berbagai alasan. Pada pengajaran di kelas, guru berusaha memberikan pemahaman kepada siswa serta menggunakan banyak media yang dapat menstimulasi peningkatan kemampuan siswa dalam menulis. Salah satu media yang digunakan adalah Koran yang menggunakan bahasa inggris.