MERAJUT KEHARMONISAN DALAM BINGKAI KEMAJEMUKAN AGAMA DI INDONESIA (original) (raw)

PENGELOMPOKAN KEILMUAN DALAM ISLAM : PERSPEKTIF BURHANI

Burhan menurut bahasa merupakan argumentasi atau pendapat yang begitu kuat dan jelas. Secara istilah merupakan logika (pikiran), al-burhan artinyasuatu aktifitas intelektual untuk bisa membuktikan suatu kebenaran dari proposisi yang melalui suatu pendekatan deduksi dengan suatu cara untuk menghubungkan suatu proposisi yang satu dari yang telah terbukti yang secara aksiomatik.Dengan ini, burhan merupakan suatu aktifitas intelektual untuk bisa menetapkan suatu dari proposisi tertentu.Yang untuk mendapatkan suatu pengetahuan, epistemologi burhani yang menggunakan suatu aturan silogisme.Dalam bahasa Arab nya, silogisme diterjemahkan dalam al-qiyas al-jam"i mengacu pada suatu makna asal, dan mengumpulkan.

TOLERANSI BERAGAMA MEMBANGUN KEHARMONISAN DALAM KERAGAMAN DI INDONESIA

RIBHI GHULAMULHAQ SIREGAR, 2024

This research examines religious tolerance in indonesia as a country with a diversty of religions and beliefs. The purpose of this research is to discuss the concepts, challenges, implementation or application, principles and strategies for strengthening religious tolerance in indonesia. The research method uses a qualitative approach with data collection techniques through literature studies from various scientific sources. The results showed that religious tolerance in indonesia still faces various challenges such as extremism, social inequality, and the influence of social media. A comprehensive strategy is needed, including strengthening multicultural education, interfaith dialog, and community empowerment to build sustainable tolerance.

KEWENANGAN LEMBAGA PERADILAN AGAMA DI INDONESIA

Indonesia telah tumbuh sebagai negara yang berdasarkan pada kedaulatan hukum. Dengan kenyataan bahwa Negara Indonesia merupakan sebuah negara yang terbentuk dari berbagai agama, ras, bahasa, dan budaya. Islam dan hukum Islam selalu berjalan beiringan tidak dapat dipisah-pisahkan. Maka dari itu pertumbuhan Islam selalu diikuti dengan pertumbuhan hukum islam itu sendiri. 2 Peradilan Agama telah tumbuh dan melembaga di bumi nusantara ini sejak agama Islam dianut oleh penduduk yang telah berada di wilayah ini selama berabad-abad sebelum kehadiran penjajah. Keberadaan Peradilan Agama pada waktu itu belum mempunyai landasan hukum secara formal. Peradilan Agama ini muncul bersamaan dengan adanya kebutuhan dan kesadaran hukum umat Islam Indonesia. 3 Maka tuntutan hukum yang digunakan di dalam Peradilan Agama di Indonesia juga ditentukan, serta jenis-jenis perkara yang dikuasai oleh sebuah badan peradilan juga ditentukan. Maka setiap pengadilan yang ada di indonesia, telah ditentukan dalam hal apa saja dan di mana proses peradilan itu patut untuk dilaksanakan. Peradilan Agama pada awalnya diatur dengan beberapa peraturan perundang-undangan yang tersebar di berbagai peraturan, mulai dari sebelum tahun 1882 hingga kemudian baru pada tahun 1989 Peradilan Agama diatur dalam satu peraturan perundang-undangan, yaitu 1

KONTEKSTUALISASI KLAIM KEBENARAN DALAM AGAMA

This article discusses the truth claims contained in religion. Every religion claims that its teachings teach the truth. Religion functions as an instrument of the aims and views of humankind, so that it can be in harmony with the value of goodness that is inherent with God. There is a crossroads of views regarding truth claims on religion, including God. Claims of religious truth are considered valid only in historical contexts which can be verified. Religion does not describe the world accurately, but promotes individual moral awareness and provides comfort to humans.

MENCIPTAKAN KEHARMONISAN DALAM KEBERAGAMAN Oleh : ZUNAIROH ZIDAL ULA Nim : 23010560025 Tugas: UAS Islam Moderasi Beragama Pengampu

Article, 2023

Indonesia's diversity has many aspects, including differences in religious beliefs, racial differences, ethnic diversity, cultural diversity, language differences, and differences in social status. This cultural wealth requires protection, preservation and maintenance in harmony with society. In this article, we will explore the concept of diversity and the challenges it faces, as well as look for solutions and strategies to create harmony amidst this diversity. In this research review, the author uses a qualitative approach with library research methods. Information is collected from various literary sources such as books, journals, research reports, policy documents and media news. The results and discussion of this article are that the importance of harmonious diversity in Indonesia is emphasized as an important step in maintaining social stability. The concept of religious moderation is seen as an approach that is able to create balance, tolerance and respect for diversity of beliefs

KEWENANGAN ABSOLUT PERADILAN AGAMA DI INDONESIA

Rifki Lukman Hakim, 2018

Pengadilan Agama merupakan salah satu pelaksana kekuasaan kehakiman yang ada di indonesia, peradilan agama memiliki kewenangan untuk memeriksa, mengadili, dan memutus perkara yang berubungan dengan masyarakat yang beragama islam. Kewenangan pengadilan agama didasarkan pada undang – undang No 7 tahun 1989 jo Undang – undang No 3 tahun 2006 tentang peradilan Agama. Diantara kewenangan pengadilan agama yaitu mengenai perkara : Perkawinan, Warisan, Wasiat, Hibah, Wakaf, Zakat, Infaq, shodaqoh, dan Sengketa Ekonomi Syariah.

SINKRETISME DALAM AGAMA HINDU DAN BUDDHA DI BALI

In religious life, at first the existence of Hindu and Buddhist very harmonious and contradictory in their home country, namely India. But the two religions in Indosesia seem very harmonious, especially in the era of the Majapahit kingdom. Moreover, the existence of Hinduism and Buddhism in Bali very harmony and even complement each other in practice and spiritual order. Buddhism is very much a substance similar to the teachings of Hinduism. In some Hindu literature was found a lot in common with the essence of Buddhism, and vice versa. Very often found literature-literature that reflects the harmony of both religions, among others: Lontar Siwagama, Kekawin Mahabharata, Ramayana Kekawin, Kekawin Arjuna Wiwaha, Kekawin Bharata Yudha and Kekawin Sutasoma, Sanghyang Kamahayanikan, Bubugsah Gagakaking and so on. By looking at it as if the two religions fused in practice in Bali, especially in the implementation of religious activities such as the ritual tawur agung in connection with the celebration of Nyepi Saka as the New Year.