Daftar Isi Pendahuluan Sekelumit Tentang Jin Muslim Tersebut Masih Adakah Iblis Pada Zaman Ini? (original) (raw)
Related papers
Ontologi Iblis Dalam Al-Qur’An
Dialogia, 2017
The man carrying out his devotion to Allah SWT always harassed by demons. Devil is the enemy of Allah SWT. Indeed, the existence of Devil as the enemy of Allah SWT as well as humans. But who is the real devil? Do they belong to certain creature which are different from human beings, jinn, angels, animals and others?. Then, what is exactly interpretation of the devil in human life? This issue is very rarely discussed. The writer concludes that "Devil" is a genie. It also indicates that Allah has commanded angels andg genie to prostrate to Adam. These two creatures are commanded to prostrate. Thus, there is no kinds of Devil, as human beings, angels, animals and others. The term "satan" is used when he "in action" interferes humans. While the term "devil" is used in normal circumstances. To avoid the temptations of the devil, the Qur'an offers a very wise solution that is to keep people following the instructions or teachings written in the Qur'an. In asking for guidance (hida> yah), scholars divided into two kinds, namely first, the guidance that the actor is the man himself and secondly, the guidance that the actor is God. These instructions are not only the ability to know the direction of the first guidance, but also the ability to perform it.
Dialog Dengan Jin Muslim (Muhamad Isa Dawud
melakukan pemotretan melalui satelit dan menghancurkan tempat-tempat yang penuh misteri. Hendaknya tidak ada seorang pun diantara pembaca yang beranggapan bahwa penulis menyodorkan hadiah ilmiah ini dengan mudah. Sebab penulispun telah menghabiskan dana yang cukup besar, semaksimal yang dapat disediakan untuk menghadirkan Jin Muslim yang selalu menjauhkan diri dari saya selama masa persembunyiannya. Penulispun harus memeras keringat dan otak dalam berbagai diskusi saya dengannya, karena dia tidak bersedia memenuhi undangan saya. Dia betul-betul takut akan usaha pembunuhan terhadap dirinya yang dilakukan oleh Iblis dan pengikut-pengikutnya. Karenanya, terkadang dia berpura-pura tertidur, sebagai siasat menghindarkan diri dari kepungan musuh-musuhnnya. Akhirnya, keyakinan dan kepercayaan saya kepada Allah jugalah yang bisa meyakinkan dirinya untuk menemui saya. Saya juga harus mengajarkan kepadanya akidah, seraya menegaskan bahwa barangsiapa takut kepada Allah, maka Allah akan menjadikan segala sesuatu takut padanya. Sedangkan orang yang tidak takut kepada Allah, maka Allahpun akan menjadikan dirinya takut kepada segala sesuatu. Saya yakinkan pula kepadanya bahwa tipu muslihat setan tidak ada artinya dalam nisbatnya dengan seorang muslim yang beriman kepada Allah, baik dia Jin maupun manusia. Lantas, secara tiba-tiba terjadilah dialog berikut ini: (huruf 'J' adalah Jin. Sedangkan 'P' adalah untuk Penulis) P: "Pernahkah engkau melihat Iblis?" Tanya saya J: "Pernah, sekali ketika saya masih kecil, dan beberapa kali ketika saya sudah remaja dan sebelum saya memeluk agama Islam." 4 P: "Untuk apa engkau menghadap Iblis, padahal saat itu engkau masih kecil?" J: "Aku tidak pergi menemuinya atas kemauanku sendiri. Tetapi ayahkulah yang mengajakku menemuinya, agar dia (Iblis) memberikan berkahnya kepadaku." P: "Semoga Allah mengutuknya, dan segala puji bagi Allah yang telah menganugerahi engaku dengan masuk Islam." J: "Alhamdulillah, alhamdulillah, aku telah masuk Islam… P: " Katakan padaku bagaimana bentuknya" J: "Bentuknya ya, seperti jin yang telah aku katakan kepadamu. Akan tetapi Allah memberikan kutukan kepadanya dan kepada keturunanya dengan rupa yang buruk, sekalipun dia bias menjelma dalam bentuk apa saja. Dia memiliki ekor sangat pendek, sekitar 4-6 cm atau lebih sedikit. P: "Apakah ekornya tersebut secara umum dimiliki oleh semua jin, atau hanya pada Iblis dan anak cucunya saja?" J: "Alhamdulillah, hanya iblis dan anak cucu setannya saja yang memiliki ekor seperti itu. Sepertinya mereka itu makhluk istimewa. Sedangkan jin, sama sekali tidak punya ekor seperti yang kalian bayangkan. Ekor setan
Perkawinan Manusia dengan Jin: Kajian atas Naskah Ākām al-Marjān fī Ahkām al-Jān
Jurnal Lektur Keagamaan, 2018
In some stories circulating in the community, as well as in some writings, there is information about the existence of marriages of humans with supernatural beings (jinns). For example, the marriage story between Panembahan Senopati and Ratu Kidul, an event that seems impossible to occur because of two different realms, namely the real world with the supernatural. However, this event can occur, whether human beings with supernatural beings, or vice versa, with specific goals and objectives, such as seeking wealth, immunity, magic, and various other pleasures according to the wishes of the culprit. In the text of Ākām al-Marjān fī Ahkām al-Jān, there is one chapter that explains this, namely the existence of a relationship between humans and jinn, and vice versa, in various aspects. One of them is in the form of a marriage bond. It was also explained about the legal consequences it caused, especially about whether or not the action was carried out. This text is written in Arabic. Thi...
Iblis dan Fir’aun Makhluk yang Paling Bertauhid dan Ma’rifat
2018
Makhluk yang paling bertauhid dan paling ma’rifat kepada Allah adalah Iblis dan Fir’aun, Iblis lebih mengenal Allah dan pernah berdialog langsung dengan-Nya. Keengganannya menuruti perintah Allah untuk bersujud kepada Adam adalah bukti bahwa dia benar-benar bertauhid murni tidak mau menodai kemurnian tauhidnya dengan bersujud kepada selain Allah. Dia adalah pecinta sejati yang lebur dalam kecintaannya terhadap Sang Khalik, tidak mau menyakiti perasaan kekasihnya karena semua yang terjadi pada dirinya adalah bentuk masyῑah -Nya. Sesungguhnya Allah hendak menguji Iblis, dan ia pun masuk dalam ujian-Nya dengan tidak menuruti perintah-Nya ( ‘aṣā ). Allah memudahkan Iblis berbuat maksiat jika sudah masuk dalam ujiannya, sebagaimana Ia memudahkannya berbuat taat jika tidak diujinya. Tegasnya, bahwa kamaksiatan (pembangkangan) dan ketaatan semuanya diciptakan oleh Allah dan Iblis pun memilih pembangkangan dan kemudian Allah menetapkan yang demikian sebagai takdirnya. Diantara penghuni sur...
Kajian Sistematik Teologi Mengenai Personalitas Iblis: Periode Media-Persia Sampai kepada Injil
Diligentia: Journal of Theology and Christian Education, 2021
The personality of Satan shares massive discussion together with fluctuation. The debate plays surround his figurity and personality. Biblical period denotes distinct knowledge. This essay attempts to delve and explore the personality of Satan in the period of Midian-Persian to New Testament time especially in the Gospel. This research is a qualitative work that occupying literatures, articles and books to reconstruc the personality of Satan. As the result, the sociological infuences of Midian-Persian significantly contribute the knowledge of God's people. They considers Satan as a symbol of war enmity. Further, in the Gospel period, Bible writters supply various of personality to describe Satan's existence.
Mereka kernudian berselisih pendapat. Sebagian menSatakan, Allah itu materi fidak seperti materi biasanya. Sebagian lain menyebutkan, Da tidak seperti materi. it.Kalanganinikembaliberbedapandangan.Ada:it. Kalangan ini kembali berbeda pandangan. Ada :it.Kalanganinikembaliberbedapandangan.Ada:Bng mengatakan, Allah ifu caha5n. Dan, ada yang mengatakan bahwa Allah seperti sifat ernas batangan yang berkilau. Dernikian pendapat yang dikemulokan His1am bin Al Hakam. Hisyam menSntakan, Tuhan itu sebesar fuiuh jengkal sesuai ukuran rengkal diri-Ny6.sz Allah Mahaluhur dari sernua anggap ifu. Penulis berkata: Pendapat di atas berkonselnrensi bahwa wujud Tuhan bisa direka-reka. Hal ini kontradiktif dengan pendapat tentang ketauhidan Allah. Telah disepakati bahwa substansi hanya dimiliki oleh sesuafu png menriliki jenis dan padanan. Sesuatu itu mernbufuhkan substansi yang terpisah dan berbeda dariqa. Sernentara Allah # tidak menrpunyai jenis dan padanan. Hkirkanlah mengapa mereka menetapkan kedahuluan Allah tanpa manusia, dan mengapa tidak memperbolehkan unfuk-Nya sesuafu ynng bisa dialami manusia, seperti sakit atau kematian? Kernudian dilotakan kepada Anda, "Siapa yang mengklaim Tuhan itu materi, dengan dalil apa pun lrang menetapkan kebaruan materi. Maka, perrryrataan tersebut mengindikasikan bahwa Tuhan yang fuida pkini adalah materi baru 1nng tidak dahulu." 92 Ini jetas perbrntan kafari. Ah memohon perlindungan kepada Alah. Alangl<ah tepat perr4,ntan Nu'aim bin Hamnrad berikut: /&" Siap Sang manyantpkan Alhh dqUBn nahfuk-lVp; dia kafir... 'i'ttr' Lih. Komentar Adz-Dzahabl RA. dalam Sgar A'kn An-Nubala' (13/299rW), tertndap pern!,atan yang nylaneh irn. ?tSnD"qor&tt-fS-il 'itu adalah awan yarg butumpuk-twnp*'. " ii 1-?rpDqaQe,a
Pengakuan Setan pada Hari Kiamat dalam QS Ibrahim/14:22
2018
Hasil dari penelitian ini adalah memperhatikan bagaimana hakikat pengakuan setan pada hari kiamat sehingga dari pengakuan setan inilah para pengikutnya menyesali perbuatan mereka dan itu salah satu tujuan dari setan untuk menambah-nambah penyesalan terhadap mereka. Dalam pengakuan setan perlu diketahui bagaimana wujud pengakuannya itu sendiri salah satu dari wujud pengakuannya adalah menjanjikan janji yang palsu, serta yang paling penting adalah hikmah dari pengakuan setan dalam hal ini hikmah pengakuan setan adalah memberikan peringatan akan adanya hari kiamat dan semua perbuatan akan dipertanggung jawabkan, dan pelajaran bagi manusia bahwa setan benar-benar musuh yang nyata