Transaksional Budaya Belis (original) (raw)
Related papers
Dinamika Psikologis Perkawinan Adat Budaya Belis
Jurnal Ilmiah Bimbingan Konseling Undiksha, 2022
The Alor society uses moko as the payment methods of belis and it is the treasure given by the groom to propose the bride (it is called dowry in East Nusa Tenggara). Moko cannot be remade because it is limited among the Alor society. In the tradition of the Alor society, moko must be given by the groom to the bride during the process of the traditional marriage ceremony. The tradition of giving moko refers the sacredness of marriage, social status, identity, and cultural preservation or conservation. Moko becomes the symbol of appreciation for women who will be married in a traditional marriage for the Alor society. The purpose of the study is to identify the impact and causes of the moko tradition that was experienced by married couples because of domestic violence still occurred in Alor district. This research was conducted in Alor district, East Nusa Tenggara by involving two research participants. The method used in this research was a qualitative method with a phenomenological approach. The results of the research showed that the practice of the moko tradition carried out by the Alor society made the women became an economic commodity and the expensive price of moko often triggered the domestic violence after marriage.
Banal Politik Transaksional Para Pemilih (Tinjauan Psikologis)
Insight : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi
Organizing a democratic party-general election (Election)-in Indonesia today is no stranger to the term 'money politics' or transactional politics. Ideally, a political choice in a democratic party is based on an interest in the candidate's vision and mission or based on shared ideology and is carried out in accordance with the values and norms that exist in society. But in fact, transactional politics have been commonplace from the biggest political event to the lowest level or in other terms to be 'banal' or considered normal in our society. This study uses a qualitative approach with a phenomenological study in which the results are a description of the psychological dynamics of transactional political actors in this case the voters. The results obtained that in the review of the dynamics field theory of the principals began with a motivation symbolized as a V (Vector) towards the goal in the form of money without significant obstacles or permeable bondaries in the psychological environment of the research subject. In the typology of the personal living space symbolized as (P) believing that; 1) Giving is considered a representation of prosocial actions; 2) Giving is something that is considered not violating the values and norms of individuals and society; 3) Individuals have the resources and opportunity to conduct transactional politics.
2019
Dalam Penelitian ini yang menjadi permasalahan utamanya adalah bentuk tindak tutur langsung dan tidak langsung yang terjadi di pasar tradisional Karya Nugraha kota Baubau yang bisa dijadikan sebagai bahan pembelajaran bahasa Indonesia di SMA. Rumusan penelitian adalah bagaimanakah tindak tutur dalam transaksi jual beli di pasar tradisional Karya Nugraha kota Baubau bisa dijadikan sebagai bahan pembelajarn bahasa Indonesia di SMA? Berdasarkan pendekatan teoritis termasuk studi pragmatis. Sedangkan berdasarkan metodologisnya termasuk pendekatan kualitatif. Tekhnik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik simak, yang terdiri dari tekhnik sadap dan tekhnik catat. Hasil analisis data percakapan pembeli dengan penjual sayuran di pasar Karya Nugraha kota Baubau yaitu (1) berdasarkan deskripsi tindak tutur dalam bertransaksi; (2) berdasarkan tuturan dalam percakapan yang dapat dilihat dari jenis tindak tutur yang digunakan yaitu tindak tutur lokusi, tindak tutur ilokusi dan tinda...
Kajian Teologis Terhadap Budaya Belis Dalam Perkawinan Masyarakat Sumba
BONAFIDE: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen
Penelitian ini membahas tentang kajian teologis terhadap praktik pemberian belis dalam perkawinan masyarakat Sumba. Budaya atau kebiasaan ini sudah dilakukan secara turun-temurun dan selalu bersinggungan dengan pernikahan gereja. Hal ini dilakukan karena terdapat begitu beragam tanggapan terhadap belis dalam perkawinan masyarakat Sumba, terutama dari kalangan orang Kristen. Metode penelitian yang digunakan adalah studi pustaka. Obyek kajian adalah pemberian mahar dalam pernikahan Ishak dan Ribka, Yakub dan Rahel, Daud dan Mikhal, serta Sikhem dan Dina. Refleksi teologis yang diperoleh dari kajian ini: Pertama, mahar dalam Alkitab diberikan sebagai tanda penghargaan kepada perempuan dan kepada keluarganya. Kedua, mahar sebenarnya bukanlah sebuah paksaan tetapi lebih kepada kemampuan seseorang pria untuk membuktikan rasa cintanya kepada perempuan yang hendak dijadikan istrinya. Sebab itu jika diterapkan terhadap budaya belis pada masyarakat Sumba, belis sebenarnya tidak bertentangan d...
DINA AMALIA, 2024
Islam sebagai agama telah diyakini oleh umat manusia hampir separuh dari penduduk bumi, di mana mereka meyakini adanya Tuhan yang esa dengan mentauhidkan Allah swt. Sebagai Tuhan yang tidak beranak dan tidak diperanakan serta tidak membutuhkan bantuan dari makhluk nya dan dapat melakukan kekuasaannya tanpa adanya campur tangan dari yang selain-Nya. Di sisi lain Islam sebagai suatu norma moral, pada tatanan bermasyarakat dalam pranata sosial terkadang terlepas dari pola pikir dan pola tindak umatnya. Islam masih dianggap sebuah ajaran yang hanya mengajarkan dan bahkan memerintahkan umatnya untuk beribadah secara vertikal belaka, belum masuk ke dalam relung hati kaum muslimin untuk dilaksanakan secara kaffah dalam segala lini kehidupan, yang bukan hanya spiritual namun aktual sosial kemasyarakatan atau bermuamalah.
Bentuk Tindak Perlokusi Dalam Transaksi Jual Beli Berbahasa Indonesia DI Pasar Kue Weru Cirebon
Jurnal Tuturan
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan ragam bentuk tindak perlokusi yang terdapat dalam transaksi jual beli berbahasa Indonesia di pasar kue Weru Cirebon. Penelitian ini berupa penelitian deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini meliputi penggalan tuturan transaksi jual beli berbahasa Indonesia antara pedagang dan pembeli di pasar kue Weru Kabupaten Cirebon yang diduga merupakan ragam tindak perlokusi. Teknik pengumpulan data menggunakan metode simak. Penerapan metode simak ini dengan menggunakan teknik dasar sadap serta teknik lanjutan teknik simak bebas libat cakap. Validitas data menggunakan teknik triangulasi sumber data dan teori. Analisis data meliputi: reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 10 peristiwa tutur yang mengandung tindak perlokusidalam transaksi jual beli berbahasa Indonesia di pasar kue Weru Cirebon, terdapat 3 macam bentuk tindak perlokusi , yaitu tindak perlokusi berbentukmeyakinkan, tindak ...
Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa), 2020
Most people are trapped by their monotonous activities, they tend to look for more practical entertainment through smart phones, the internet or television. That might reduce the real meaning of social interaction. The existence of public space itself is one of many factors that encourgage people to do social interaction. Therefore, as what the author has read in a literature study, that third place able to be one of the bridges of social interaction. Third Place provides a catalyst space between home and work, making the third place a comfortable haven. Third Place is not a place of work or home, but a place to relax that can allow you to have a open community life. The selection of a cultural center as a third place because the cultural center can pour various expressions of human needs, dreams and desires. In addition, the location of the site is next to Taman Ismail Marzuki. Seeing that there are several programs that cannot be accommodated by Taman Ismail Marzuki and the nee...