Hukum adat jurnal (original) (raw)

Hukum Adat makalah

NAMA : DAHLIA ANDRIANI NIM : E1A012131 Kelas : A FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS JENDRAL SOEDIRMAN KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI PURWOKERTO 2015 1 BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu Negara di dunia yang dapat dikatakan kaya, baik dilihat dari kekayaan Sumber Daya Alam maupun dari banyaknya sukusuku yang ada disetiap daerah. Setiap suku di Indonesia memiliki norma dan nilai yang berbedabeda yang hidup di dalam lingkungan masyarakatnya. Dimana nilai dan norma yang diterapkan tersebut telah melekat dan ditaati oleh masyarakat itu sendiri. Karena normanorma merupakan aturan tingkah laku manusia yang bentuknya tidak tertulis sehingga masyarakat tidak menyadari bahwa norma tersebutlah yang disebut hukum adat. Meskipun tidak tertulis akan tetapi masyarakat sangat menaati normanorma tersebut. Taatnya masyarakat dengan aturan tidak tertulis ini menunjukan bahwa hukum adat itu ada sebelum hukum positif berada ditengah masyarakat, hukum adat sendiri berfungsi untuk mengatur kehidupan masyarakat. Istilah Hukum Adat pertama kali dikemukakan oleh Prof. Snouck Hurgrounje seorang ahli sastra dalam timur di Belanda (1894). Sebelum istilah hukum adat berkembang, dulu dikenal dengan istilah Adat Recht. Hukum adat adalah hukum yang berkembang dalam masyarakat sehingga sifatnya dinamis karena mengikuti perkembangan zaman dan mengikuti kebutuhan masyarakat yang setiap saat dapat berubah. Bentuk dari hukum adalah tidak dikodifikikasikan (disusun secara sistematis, bulat, tuntas dan tuntas). Sehingga tidak mempunyai asas legalitas. Dalam perjalanan sejarahnya Indonesia adalah Negara yang pernah dijajah oleh bangsabangsa Eropa, termasuk Negara Belanda yang cukup lama menjajah Indonesia. Selama masa penjajahan atau Indonesia dijajah Belanda, terdapat pengingkaran terhadap eksistensi hukum adat sebagai hukum yang digunakan untuk mengintegrasi organisasi kehidupan berskala antarlokal. Hal ini terlihat dengan adanya asas konkordasi (menginduk) yang diberlakukan di Indonesia 2 yang mengharuskan hukum yang digunakan adalah hukum Negara penjajah. Hukum Negara penjajah pada waktu itu lebih ditunjukan sebagai hukum yang tertulis yang berlaku sebagai hukum positif. Hukum yang berlaku pada masa ini lah yang menyebabkan masyarakat Indonesia dibagi menjadi 3 Golongan. Namun ketika Indonesia menyatakan diri sebagai negara yang merdeka dan bebas dari penjajahan melalui sebuah proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945. Maka dapat diartikan kemerdekaan tersebut merupakan lahirnya negara Indonesia yang berbentuk republik, lahirnya tata pemerintahan Indonesia, lahirnya tata hukum Indonesia serta lahirnya sistem hukum di Indonesia. Oleh sebab itu, bangsa Indonesia memiliki kewajiban untuk mengatur dirinya sendiri. Hal tersebut dilakukan dengan cara pembentukan suatu sistem hukum, hukum tersebut berisi tentang peraturan yang berlaku bagi seluruh rakyat Indonesia. Dan tata hukum tersebut harus bersumber dan berdasar atas pancasila dan UUD 1945. Dengan kata lain bahwa Tata Hukum Hindia Belanda tidak berlaku lagi di Indonesia sehingga digantikan oleh Tata Hukum Republik Indonesia. Pembentukan sistem hukum di Indonesia itu harus didasarkan pada Pancasila dan UUD 1945. Akan tetapi, sebelum adanya hukum positif yang bersifat unifikasi, yaitu suatu sistem hukum yang secara nasional dan berlaku untuk seluruh rakyat Indonesia. Maka hukum yang diterapkan adalah hukum yang bersumber pada nilainilai yang berlaku dimasyarakat itu sendiri. Hukum tersebut merupakan hukum kebiasaan pada masyarakat setempat yang sangat melekat dalam kebudayaan masyarakat itu. Hukum ini bentuknya tidak tertulis tetapi sangat megikat dan ditaati. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk membahas menegenai Pengakuan Hukum Adat dalam Hukum Positif di Indonesia. 3

Hukum adat

Salam sejahtera untuk kita semua. Pertama-tama kami panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karuniaNya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas karya tulis yang sangat sederhana ini.

Makalah Hukum Adat

Puja dan puji syukur selalu saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat, taufik, hidayah,serta inayah-nya, sehingga kami dapat penyusunan makalah materi mata kuliah Hukum Adat yang berjudul " masyarakat hukum adat Lampung ". Dalam makalah dengan tema Adat Lampung ini, kami membahas tentang asal mula Adat lampung serta proses atau adat istiadat dalam masyarakat lampung. Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik serta saran yang bersifat membangun guna perbaikan dan meningkatkan kualitas makalah dimasa yang akan datang. Demikian makalah ini kami susun, semoga bisa bermanfaat bagi kita semua serta menjadi tambahan refresi bagi penyusunan makalah dengan tema yang senada di waktu yang akan datang. Amin.. Pamulang, 30 november 2016 PENDAHULUAN

Artikel jurnal

Dealing with the policy of the minister of Education : The Total Ratio SMU : SMK = 30% : 70% in year 2014, to the future, the skill and the ability of SMK students are ready to build and to use so they are able to own the specialty. Consequently, the innovation in the science learning process that can develop science student skill is needed. This research is though development of science learning at vocational school using contextual model based on project to improve the learning result and science process skill students. After treated with this model, the teaching and learning advise used in teaching "ways in handling waste" topic using contextual model based on project valid with average 3,68, effective because is able to complete the indicator, there is an increase of Science Process Skill with an average score of 72,85 and 80,6% completeness classical or 29 among 36 students have completed. There is an increase students" cognitive learning outcomes, the average increased from 58,33 to 81,39 and 92 % classical completeness, or 33 among 36 students have completed. The average of affective and psychomotor learning outcomes students" achieve well defined indicators of success, were ≥ 70. A total of 91,18% or 31 among 34 students responded well to the project based learning.

Jurnal oke

This study aims to analyze the influence of production factors on the amount of nursery production, the level of efficiency produced and the management of production in the first goramy nursery business in 2x11 Enam Lingkung District, Padang Pariaman Regency. This research was conducted in March -April 2018 in 2x11 Enam Lingkung sub-district, Padang Pariaman Regency, West Sumatra. The research method used is survey and field observation. Data were analyzed using a quantitative descriptive approach. The research variables observed were land area (X1), number of larvae stocking (X2), amount of labor (X3), feed (X4) and total production (Y). The results of the research on the analysis of factors of production on the amount of nursery production showed that the factors of production of land area and feed had a non-significant positive effect, larvae had a significant positive effect on the amount of production while the labor had a non-significant negative effect on the amount of production. The level of technical, price and economic efficiency of this goramy breeding business is 0.887 or about 89%, 2,066 and 1,833 which means it is not efficient which means that the use of production factors needs to be increased in order to achieve efficient conditions. The result of return to scale with a value of 1.126 which indicates the category of increasing return to scale, which means that each additional factor of production will produce an additional proportion of production that is greater. Production management in this business can be said to be good in terms of product sustainability, collaboration between farmers and marketing agents, and the implementation of activities that follow the SOP that have been made together. Keyword : nursery, level of efficiency and production management ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk bertujuan menganalisis pengaruh faktor produksi terhadap jumlah produksi pendederan, tingkat efisiensi yang dihasilkan serta manajemen produksi pada usaha pendederan I ikan Gurami di Kecamatan 2x11 Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret -April 2018 bertempat di kecamatan 2x11 Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Metode penelitian yang digunakan survey dan observasi lapangan. Data dianalisis dengan pendekatan deskriptif kuantitatif. Variabel penelitian yang diamati yaitu luas lahan (X1), jumlah tebar larva (X2), jumlah tenaga kerja (X3), pakan (X4) dan jumlah produksi (Y). Hasil penelitian mengenai analisis faktor produksi terhadap jumlah produksi pendederan menunjukkan bahwa faktor produksi luas lahan dan pakan mempunyai pengaruh positif yang tidak signifikan, larva mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap jumlah produksi sedangkan tenaga kerja memberikan pengaruh negatif yang tidak signifikan terhadap jumlah produksi. Tingkat efisiensi teknis, harga dan ekonomi dari usaha pendederan ikan Gurami ini sebesar 0,887 atau sekitar 89%, 2,066 dan 1.833 yang artinya belum efisien yang artinya penggunaan faktor