Penelitian Pengembangan Potensi Ekonomi Kreatif Menuju Kota Kreatif di Kota Depok Jawa Barat (original) (raw)

Analisis Potensi Ekonomi Kreatif Provinsi Jawa Timur

E-Mabis: Jurnal Ekonomi Manajemen dan Bisnis

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sektor basis, pertumbuhan wilayah, subsektor ekonomi dominan dan klasifikasi potensi perekonomian sektor ekonomi kreatif Provinsi Jawa Timur tahun 2014-2016. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis location quotient (LQ), model rasio pertumbuhan (MRP), overlay dan tipologi klassen. Berdasarkan hasil penelitian subsektor ekonomi kreatif yang merupakan subsektor basis atau memiliki keunggulan komparatif adalah subsektor kriya dan kuliner. Subsektor ekonomi kreatif yang merupakan subsektor potensial berdasarkan pada kriteria pertumbuhan struktur ekonomi wilayah adalah subsektor arsitektur, kuliner dan periklanan. Subsektor ekonomi kreatif yang merupakan subsektor potensial atau dominan berdasarkan kriteria pertumbuhan dan kriteria kontribusi adalah subsektor kuliner. Subsektor ekonomi kreatif yang tergolong sebagai subsektor yang

Potensi Pengembangan Investasi Berbasis Ekonomi Kreatif Di Kota Denpasar

Jurnal Ekonomi Kuantitatif Terapan

This research aimed to analyze Investment Potentials and Investment Business Climate based on Creative Economies in Denpasar City. To achieve this research objective, Location Quotient (LQ), Anova, and Performance-Importance Analysis techniques were employed. This study utilized both secondary and primary data. The results showed that creative economy-based investment potentials and those which were expandable in Denpasar City including: Handicraft, Printing and Publishing, Fashion, Culinary and Music. There were differences in the impact of Number of Workforce and Investment and Economic Value per Creative Economy Sub-Sector as follows: the workforce posed significant impact on Handicraft, Printing and Culinary; while Investment and Economic Value significantly impacted Handicraft, Fashion and Culinary. Developments of creative economy-based investments which need to be prioritized, given attention to and properly handled by Denpasar City Government including: (i) Operational effic...

Strategi Pengembangan Ekonomi Kreatif di Kota Malang

2021

The purpose of this research is to find out the development strategies of 4 creative economic in Malang City. The method used in this research is descriptive qualitative analysis using SWOT analysis to carry out strategies with the aim of improving the development of the creative economy by looking at strengths, weaknesses, opportunities and threats. Based on the results of the study, 4 creative economic sub-sectors in Malang City have different variations of strategies for each sector, creative economic sub-sectors also have various problems in carrying out their creative efforts. Problems such as human resources in the music and culinary sector, besides financial problems in the craft, culinary, fashion and music sectors.Other problems such as technological problems as a support for the craft and culinary sub-sector. Business people in 4 creative economic sub-sectors are forced to make an innovation or creative idea to create creative output.

Upaya Pengembangan Kota Surakarta Menuju Kota Wisata Kreatif

ABSTRAK Kota Surakarta merupakan kota yang sarat akan nilai budaya yang potensial untuk dikembangkan menjadi kota wisata kreatif. Wisata kreatif merupakan sebuah konsep pariwisata yang mengubah pola pikir wisatawan dari buying product menjadi buying experience. Kota yang kreatif berisi orang-orang yang punya kombinasi pengetahuan begitu mendalam tentang kotanya, di mana banyak orang dengan kualitas yang berbeda diizinkan untuk mengembangkan diri. Penulis mengamati bahwa aspek di atas tepat untuk mendiskripsikan kota Surakarta saat ini. Kesimpulan yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah Kota Surakarta merupakan kota yang mempunyai potensi yang sangat besar untuk dapat dikembangkan menjadi kota wisata kreatif. Akar budaya yang kuat yang menjadi latar belakang pengembangannya. Untuk dapat mengembangkan Kota Surakarta menuju kota wisata kreatif maka perlu melakukan upaya pengembangan, yaitu dengan melakukan pengembangan terhadap tiga aspek penting dalam pengembangan konsep...

Pemetaan Industri Kreatif DI Kota Cirebon (Prospek Dan Tantangannya Dalam Upaya Peningkatan Ekonomi Masyarakat)

At-tijaroh: Jurnal Ilmu Manajemen dan Bisnis Islam, 2020

The development of the economy and creative industry is developing so rapidly, that the Indonesian government encourages all regions to develop the creative economy to boost the local economy, one of which is to form a special body that manages and manages the creative economy from the central to the regional level, namely the Creative Economy Agency or BEKRAF. Cirebon City has a very strategic geographical location because it is located in the path of the crossing of goods and services through the north coast (pantura) which connects the western region which is the center of national economic circulation. This study uses a survey method with a qualitative approach and descriptive analysis. The results of this study indicate that the culinary sub-sector is the largest sub-sector of the other types of creative economy in the city of Cirebon with a percentage reaching 42%, followed by the Fashion economy 15%, Craft Economy, Architecture and Visual Design respectively by 12%. whereas f...

Menggali Potensi Sentra Industri Kreatif Sidoarjo, Jawa Timur

2015

Ekonomi kreatif berkembang berdasarkan ketrampilan kewirausahaan dan upaya mandiri masyarakat kreatif di Jawa Timur pada umumnya, dan Sidoarjo pada khususnya sebagai studi kasus bahan kajian. Sidoarjo memiliki potensi sumber daya alam dan sumber kekayaan budaya yang berkembang kearah industri kreatif. Budaya lokal menjadi kekuatan karena memiliki kearifan budaya tradisi. Kearifan tradisi itu menjadi modal dasar keahlian kreatif yang menjadi ketrampilan khusus dan diturunkan dari generasi ke generasi. Tradisi sebagai modal dasar yang dimiliki pelaku kreatif, memberikan energi untuk mempertahankan diri, memecahkan berbagai masalah termasuk teknologi, dan menjadi sumber ide untuk kegiatan kreatif berorientasi ekonomi. Dengan metode deskriptif, tulisan ini memberikan contoh aplikasi kearifan lokal yang kreatif pada sentra industri logam dan batik Jetis Sidoarjo.

Pengembangan Desain Batik Dermo Untuk Penguatan Ekonomi Kreatif Kota Kediri

2021

Batik products provide the second largest contribution of 20-30 percent of gross domestic product (GDP) in the creative economy sub-sector. In the sub-district of Dermo, some of its residents live from agriculture, handicrafts and the batik industry. From the team's observations, it was found that Dermo Village was the leading village for batik producing. The Batik industry is a home industry that can support a portion of the population of the Dermo Village. The development of batik is very much influenced by the design abilities of the batik makers. The batik groups in Kelurahan Dermo are mostly housewives, so the problem of design is a problem. But no less creative and innovative, handicrafts have become one of the largest creative industries in Indonesia, although they are not as sophisticated as today's electronic devices or gadgets, handicrafts are still one of the alternatives or choices of society to satisfy and please their hearts. Moreover, Indonesian handicrafts ar...

Pengembangan Ekonomi Kreatif Sebagai Paradiplomasi Kota Metropolitan Seoul

Jurnal Dinamika Global, 2021

Seoul Metropolitan City is one of the metropolitan cities in South Korea, which able to perceive its interest with self-government in international activities. Seoul Metropolitan City government has implemented paradiplomacy to develop its creative economy which is limited to aspects of music, drama, and fashion. This article uses qualitative methods with literature studies to support the required data. This article also seeks to describe the paradiplomacy carried out by the Seoul Metropolitan City government with self-government in a unitary state with a literature review covering transgovernmentalism, foreign relations, paradiplomacy, and creative economy. Besides, the authors also argue that the Seoul Metropolitan City government could optimize its potential with policies or actions taken by the Seoul Metropolitan City government on the aspects of music, drama, and fashion towards the global public.

Pemetaan Industri Kreatif di Kota Cirebon

Abstrak Perkembangan ekonomi dan industri kreatif berkembang begitu pesat, sehingga pemerintah Indonesia mendorong semua daerah untuk mengembangkan ekonomi kreatif untuk menigkatkan ekonomi lokal, salah satunya adalah dengan membentuk badan khusus yang mengelola dan mengurusi ekonomi kreatif dari tingkat pusat hingga daerah yaitu Badan Ekonomi Kreatif atau BEKRAF. Kota Cirebon memiliki letak geografis yang sangat strategis karena terletak di jalur perlintasan barang dan jasa melalui pantai utara (pantura) yang menghubungkan wilayah bagian barat yang menjadi pusat perputaran ekonomi nasional. Dengan letak yang sangat strategis tersebut Kota Cirebon seyogyanya mampu memanfaatkan dengan baik setiap peluang yang dimiliki, terutama peluang ekonomi yang begitu besar jika mampu memanfaatkan dan mengelolanya dengan baik. Oleh karena itu Kota Cirebon perlu melakukan identifikasi dan pemetaan ekonomi kreatif sehingga bisa membuat perencanaan dan penyusunan strategi pengembangan ekonomi kreatif di Kota Cirebon. Penelitian ini menggunakan metode survey dengan pendekatan kualitatif dan analisis deskriftif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Sub sektor kuliner merupakan sub sektor paling besar dari jenis ekonomi kreatif lainnya di Kota Cirebon dengan persentase mencapai 42%, disusul kemudian oleh ekonomi Fashion 15%, Ekonomi Kriya, Arsitektur dan Desain Visual masing-masing sebesar 12%. sedangkan untuk wiyalah yang paling banyak pelaku ekonomi kreatifnya adalah Kecamatan Kejaksan dengan persentasi mencapai 45,8%, disusul Kecamatan Harjamukti 37%, Kecamatan Pekalipan 25%, Kecamatan Kesambi 10,7% dan Kecamatan Lemahwungkuk 6%. Dari data tersebut maka ekonomi kuliner, Fashion dan Kriya bisa dijadikan sebagai subsektor unggulan untuk Kota Cirebon, sedangkan Kecamatan Kejaksan dan Kecamatan Kesambi bisa dijadikan sebagai pusat ekonomi kreatif yang ada di Kota Cirebon. Potensi untuk menjadikan ekonomi Kreatif sebagai salah satu sektor pendongkrak ekonomi lokal di Kota Cirebon sangatlah besar, dengan syarat terjadi kerjasama yang baik antara para pihak terkait sehingga sinergi dan manajemen pengelolaannya berjalan selaras dan seimbang, selain itu juga diperlukan 3 (tiga) langkah penting untuk meningkatkan dan mengembangkan ekonomi loka melalui ekonomi kreatif yaitu : membangun komitmen bersama, menentukankomoditas unggulan dan terakhir adalah menciptakan local branding Kata Kunci : Ekonomi Kreatif, Pemetaan, Peningkatan ekonomi.