Visualisasi Museum Muhammadiyah Menggunakan Teknologi Augmented Reality (original) (raw)
Related papers
Implementasi Augmented Reality warisan Budaya Berwujud di Museum Propinsi
Jurnal Teknik Informatika
Abstrak --- Kebutuhan teknologi berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Bermacam teknologi telah diciptakan untuk berbagai macam keperluan, terutama didalam bidang informasi. Salah satu bentuk teknologi yang berkembang adalah Augmentet Reality (AR). Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan teknologi Augmeneted Reality pada warisan budaya berwujud di Museum Propinsi Sulawesi Utara. Augmented Reality merupakan teknologi yang menggabungkan benda maya dua dimensi atau tiga dimensi ke dalam lingkungan nyata secara real time. Aplikasi Augmented Reality warisan budaya berwujud di Museum Propinsi Sulawesi Utara ini dibuat dengan menggunakan aplikasi Layar. Metode yang digunakan sebagai tahapan penelitian adalah metodologi Rapid Application Development (RAD) yang merupakan metode proses perangkat lunak yang menekan pada daur pengembangan hidup yang singkat. Cara kerja aplikasi ini yaitu kamera difungsikan sebagai alat input yang akan menangkap marker atau markeless. Hasil yang diperol...
Penyajian Ruang Pameran Sejarah Berteknologi Augmented Reality pada Museum Gedung Sate Bandung
Waca Cipta Ruang
Penelitian ini membahas mengenai penyajian sebuah ruang pameran yang didukung oleh media penyampaian digital augmented reality (AR). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi lapangan dan dokumentasi sebagai data yang dianalisa. Terdapat beberapa jenis media digital yang dapat diaplikasikan pada museum untuk memberikan informasi dengan cara yang menarik, informatif dan interaktif untuk pengguna, salah satunya adalah augmented reality (AR). Augmented reality merupakan teknologi yang menggabungkan sebuah lingkungan nyata dengan dunia maya dalam bentuk citra tiga dimensi yang disajikan dalam layar. Penulis melakukan pengamatan mengenai penerapan teknologi AR pada ruang pameran sejarah di museum Gedung Sate. Teknologi tersebut menyebabkan pengunjung dapat menikmati ruangan yang disajikan dengan dua cara, yaitu yang dapat dinikmati secara nyata (real) dan ruangan yang ditangkap oleh visual pengunjung secara maya/virtual, walaupun berada pada ruangan yang sama. Di ru...
Konferensi Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (KNASTIK), 2013
Augmented Reality (AR) dikenal sebagai teknologi interaktif yang mampu memproyeksikan objek maya ke dalam objek nyata secara real time. Perkembangan teknologi AR dewasa ini telah memberikan banyak kontribusi ke dalam berbagai bidang. Salah satu implementasi AR di bidang edukasi dan hiburan yaitu pemanfaatan AR dalam museum. Aplikasi AR yang diujicobakan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis, yaitu AR Desktop dan AR Mobile. Pengujian dilakukan dengan melakukan studi aplikasi dan studi pengguna. Pengunjung diminta untuk menggunakan beberapa aplikasi AR yang disediakan. Kemudian reaksi pengunjung diamati untuk menentukan kebutuhan pengguna. Beberapa pertimbangan dihasilkan dari penelitian ini. Metode pelacakan objek dengan jumlah marker yang terlalu banyak dinilai mengganggu tampilan ruang pamer museum. Aplikasi AR Desktop lebih tepat digunakan untuk menampilkan konten informasi secara detail. Sedangkan aplikasi AR Mobile mempunyai keunggulan karena sifatnya yang mudah berpindah. Penelitian ini juga membahas studi lain mengenai jenis konten, pengaruh pencahayaan, dan kesan pengunjung saat menggunakan aplikasi AR.
Rancang Bangun Augmented Tour Museum Sandi Yogyakarta Sebagai Media Informasi Pengunjung
Simetris: Jurnal Teknik Mesin, Elektro dan Ilmu Komputer
Museum Sandi yang berlokasi di Jl. Faridan Muridan Noto No. 21, Kotabaru, Yogyakarta menampilkan berbagai koleksi persandian bersejarah dalam bentuk realia, replika, mesin, gambar, dan dokumen terkait persandian. Berdasarkan data yang diperoleh, media informasi yang digunakan dalam memperkenalkan informasi museum kepada masyarakat menggunakan brosur, katalog, dan media sosial (instagram dan twitter). Di dalam brosur dan katalog hanya memuat informasi mengenai koleksi persandian yang ada di museum, belum terdapat informasi mengenai tata letak ruang pamer dan alur kunjungan Museum Sandi. Berdasarkan fakta tersebut, pada penelitian ini dirancang Augmented Tour Museum Sandi untuk mempermudah pengunjung memperoleh informasi mengenai tata letak ruang pamer serta alur kunjungan di Museum Sandi. Model pengembangan yang digunakan pada penelitian ini adalah model waterfall. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa perancangan Augmented Tour Museum Sandi da...
Jurnal JTIK (Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi)
At this time, information and communication technology is growing rapidly. One example of technological developments is Augmented Reality (AR). Augmented Reality in theory is to present virtual effects in the real world. This AR technology has been applied in several fields. One of them is in the field of education. In this study, an AR application was made as an educational medium for the history of the heritage buildings of the Ottoman Empire, especially for Madrasah students in the subject of Islamic Cultural History (SKI). This research will discuss the history of heritage buildings of the Ottoman Empire such as; Hagia Sophia Monument, Yeni Valide Mosque, and Blue Mosque. The Ottoman Empire was one of the world's Islamic empires that played a major role in the spread of Islamic teachings. This AR application uses the Marker Based Tracking method and the Fast Corner Detection algorithm. The tools used are Android Studio, Unity 3D, Sketchup, Figma, and Vuforia. The results of ...
Abstraks Museum Radya Pustaka Surakarta adalah museum tertua di Indonesia yang dibangun pada tahun 1890 oleh Kanjeng Raden Adipati Sosrodiningrat IV, pepatih dalem pada masa pemerintahan Pakoe Boewono IX dan Pakoe Boewono X. Akan tetapi Museum ternyata museum ini kurang diminati oleh masyarakat, sehingga diperlukan suatu promosi kepada masyarakat agar mau untuk datang berkunjung dan mempelajari obyek-obyek yang ada di dalam museum tertua tersebut. Salah satu langkah yang bisa ditempuh adalah membuat suatu aplikasi pengenalan obyek-obyek museum Radya Pustaka berbasis augmented reality (AR). AR sendiri adalah suatu teknologi yang terbilang baru yang menggabungkan dunia virtual 3D dengan dunia nyata secara bersamaan. AR memerlukan webcam untuk menangkap gambar marker yang apabila terbaca dengan baik akan muncul suatu obyek yang merupakan salah satu koleksi Museum Radya Pustaka. Obyek virtual 3D dari koleksi museum sebelumnya dibuat dahulu dengan software pembuat model 3D, dalam penelitian ini menggunakan software Blender 3D 2.49b yang di dalamnya terdapat fungsi untuk meng-export obyek 3D ke bentuk format file .wrl yang dengan mudah digunakan oleh program AR. Pengujian terhadap aplikasi tersebut didapatkan beberapa kondisi, antara lain sistem dapat mendeteksi marker dengan sempurna dalam rentang jarak antara 4 -40 cm dari kamera, dalam penelitian ini lebih sering menggunakan kamera yang ada pada laptop/notebook. Sistem tidak dapat menampilkan obyek di atas marker apabila marker terhalang oleh obyek lain di dunia nyata atau terlalu miring atau terlalu banyak cahaya maupun kekurangan sehingga marker tidak dapat dikenali. Dengan pembuatan aplikasi ini diharapkan dapat ikut mempromosikan Museum Radya Pustaka dan untuk mengenalkan teknologi AR kepada masyarakat, khususnya kalangan pelajar. Kata Kunci: Augmented Reality, marker, obyek virtual 3D.
Implementasi Augmented Reality pada Museum La Galigo
INTEK: Jurnal Penelitian, 2018
Augmented Reality (AR) is known as an interactivetechnology capable of projecting virtual objects into real objectsin real time. The development of AR technology today hascontributed a lot of various fields. One of AR implementation ineducation and entertainment is AR utilization in museum. ARapplication that tested in this research is AR Mobile. Testing isdone by conducting application studies and user studies. Visitorsare required to use some of the AR applications provided. Then avisitor's reaction is observed to determine the user's needs. Somemethods of this research is the method of tracking the object withthe number of markers and the method of tracking objectswithout markers. This study also discusses other studies oncontent type, visitors' impression when using AR application.From the results of application testing obtained 93% ofrespondents stated that this application is very good and simplifyand help visitors. Testing the questionnaire to 30 respondents onthe...
Penggabungan Objek Virtual Dengan Objek Nyata Pada Augmented Reality Untuk Museum Lampung
Jurnal Informatika Darmajaya, 2010
Information on historic objects in the Museum of Lampung are generally in the form of text that are static and limited. Information on the object as name of the object, as long as objects, useful objects, as well as functions found on museum objects shaped only static text with small font so it looks less informative and interesting. Application of augmented reality technology used to develop an application that is useful as a medium for additional information on the objects in the Museum of Lampung in the form of a virtual text, 3D objects, animations, audio, and video. This application was built using software libraries ARtoolkit to display additional information in the form of a virtual text, 3D objects, and animation. Macromedia Flash Player 8 is used as an additional interface for displaying information in the form of audio and video. This application was given the name ARMULA, which stands for Augmented Reality Museum of Lampung. With this application is expected to make the object more informative and interesting, so as to increase the interest and fascination of the public to the Museum of Lampung.
KOMPUTEK
Universitas Muhammadiyah Ponorogo is a well-known campus in the district of Ponorogo. From various regions in the Madiun residency many people are familiar with the Muhammadyah Ponorogo University campus. There are also many other campuses that are socialized to schools in various ways to promote their campuses. This research resulted in an Augmented Reality application as an introduction to the Android-based Campus Building Muhammadiyah Ponorogo. The purpose of this application is to support the development of technology and also facilitate campus PMB in socializing Ponorogo Muhammadiyah University Campus to prospective new students and can be operated anywhere by the user. Users of this system can see images of campus buildings in 3D virtuosity and building information. This application was successfully run on an android smartphone and successfully presented campus information.
Desain Komunikasi Visual, Manajemen Desain dan Periklanan (Demandia)
Indonesia memiliki berbagai kekayaan budaya, salah satunya adalah batik yang dapat ditemukan hampir di tiap daerah dan memiliki kekhasannya masing-masing. Keanekaragaman batik serta motif-motifnya yang memiliki nilai filosofi menjadi penting untuk didokumentasikan, dijaga dan dilestarikan sehingga muncul museum khusus batik atau tekstil khas Indonesia seperti Museum Tekstil Jakarta dan Museum Batik Pekalongan. Museum adalah lembaga yang berfungsi sebagai tempat pengamanan, pendataan, perawatan, dan pengelolaan benda bukti material hasil budaya manusia untuk mendukung usaha pelestarian dan perlindungan kekayaan budaya bangsa. Sayangnya museum di Indonesia seperti hidup segan mati tak mau, pengunjung yang terus berkurang dan minimnya dana menjadi beberapa penyebab museum menjadi tidak menarik untuk dikunjungi. Banyak museum yang melupakan bahwa visitor experience sangat penting untuk dibangun, dikelola dan dijaga kekonsistennya. Tulisan ini difokuskan pada visitor experience berdasark...