Karakteristik Masyarakat Desa Jatirejoyoso Mengenai Perilaku Buang Air Besar Sembarangan (original) (raw)

Kebiasaan Masyarakat Buang Air Besar DI Desa Bogem Kecamatan Sukomoro Magetan

2014

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif melalui pendekatan survey. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dengan panduan kuesioner. Sebagai populasi adalah masyarakat di Desa Bogem Kecamatan Sukomoro Kabupaten Magetan, dengan target populasi 92, semuanya dijadikan subyek penelitian. Data dikumpulkan dengan cara wawancara menggunakan kuesioner, yang hasilnya dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir setengahnya masyarakat di Desa Bogem Kecamatan Sukomoro Magetan yang buang air besar di sembarang tempat. Dan bahwa perilaku masyarakat dalam Buang Air Besar sebagian besar kurang memenuhi syarat kesehatan. Disarankan agar masyarakat desa Bogem Kecamatan Sukomoro Kabupaten Magetan mengubah perilaku mereka menjadi lebih baik terkait dengan Buang Air Besar Sembarangan, serta kepada petugas kesehatan perlu memberikan penyuluhan tentang bahaya atau akibat yang akan terjadi kalau masyarakat buang air besar di sembarang tempat, supaya Desa Bogem masuk dala...

Hubungan Karakteristik Penduduk dengan Perilaku Buang Air Besar Sembarangan (BABS) di Desa Silo Lama Tahun 2022

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi

One of the public health problems that is still a global problem is the habit of open defecation. The habit of open defecation (BABS) is one example of a very bad and unhealthy habit. The purpose of this study was to determine the description and relationship between the dependent and independent variables. This research is a quantitative research with a cross sectional research design. The total population in this study were all residents of the Silo Lama village, Silau Laut sub-district with a total of 1264 families and the sample in the study was 125 families in Silo Lama Village, Silau Laut District. Procedures for collecting data were interviews and questionnaires, data analysis was carried out univariate and bivariate with the help of the SPSS program. The results showed that age and open defecation behavior did not have a relationship with p = 0.695 (> 0.05), and the variables associated with open defecation were education, knowledge, attitudes, and habits. It is better if...

Eterminan Perilaku Bab (Buang Air Besar) Sembarangan DI Desa Jamberama Kecamatan Selajambe Kabupaten Kuningan

Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi

Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh sekretariat Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)di Indonesia, hingga tahun 2015, 62 juta (53%) penduduk pedesaan masih belum memiliki akses kesanitasi yang layak. 34 juta dari mereka masih melakukan BAB (buang air besar) sembarangan. Padatahun 2015, data dari Puskesmas Selajambe, menunjukkan bahwa 74,98% rumah tangga di DesaJamberama memiliki jamban di rumah mereka. Ini berarti bahwa ada 25,02% rumah tangga yang tidakmemiliki jamban di rumah mereka. Ini mengindikasikan bahwa mereka memiliki peluang untukmelakukan perilaku BAB sembarangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan prevalensiBAB sembarangan dan menganalisis faktor determinan dari perilaku BAB sembarangan di DesaJamberama, Kecamatan Selajambe. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus-September 2016dengan desain cross sectional. Pengambilan sampel dari populasi menggunakan teknik total samplingsehingga ada 469 sampel diundang untuk berpartisipasi. Variabel independe...

Hubungan Faktor Predisposisi Penduduk Dengan Perilaku Buang Air Besar Sembarangan (Babs) Di Kelurahan Margahayu Kota Bekasi Tahun 2021

Eva Purnamayanti, 2021

Buang Air Besar Sembarangan (BABS) merupakan salah satu perilaku tidak sehat. BABS merupakan suatu aksi membuang kotoran ataupun tinja ditempat sembarangan. BABS dilakukan ditempat misalnya seperti ladang, hutan, semak-semak, sungai, tepi laut maupun zona terbuka yang lainnya serta dibiarkan menyebar mengkontaminasi area tanah, udara dan juga air. Belum Open Defecation Free (ODF) atau dengan kata lain masih BABS, dengan ditemukan jumlah kasus 116 di Kelurahan Margahayu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor predisposisi penduduk berdasarkan umur, pendidikan, pendapatan, pengetahuan, sikap dan kebiasaan buang air besar dengan perilaku buang air besar sembarangan di Kelurahan Margahayu Tahun 2021. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain Cross Sectional. Pengambilan sampel dilakukan secara Proportional Random Sampling yaitu sebanyak 59 sampel. Data yang telah dikumpulkan dianalisis menggunakan uji univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukan ada hubungan yang signifikan perilaku BABS dengan umur (p-value = 0,032), pendidikan (p-value = 0,046), pendapatan (p-value = 0,030). Sedangan tidak ada hubungan signifikan dengan pengetahuan (p-value = 0,734), sikap (p-value = 1,000), kebiasaan buang air besar (p-value = 0,858). Diketahui adanya hubungan signifikan antara variabel umur dengan perilaku BABS, variabel pendidikan dengan perilaku BABS, variabel pendapatan dengan perilaku BABS. Saran melanjutkan program yang telah ada mengenai pembinaan jamban sehat yaitu Gerakan Seribu Rupiah Siapkan Jamban Sehat (Geser Si Jahat) dan Tabungan Sedot Tinja (Bung Senja).

Hubungan Perilaku Masyarakat Dengan Kebiasaan Buang Air Besar Sembarang Dan Kejadian Penyakit Diare ( Studi Kepustakaan )

2021

Penyediaan sarana pembuangan tinja masyarakat terutama dalam pelaksanaannya tidaklah mudah, karena menyangkut peran serta masyarakat yang biasanya sangat erat kaitannya dengan pengetahuan, sikap, tindakan.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Hubungan perilaku masyarakat dengan kebiaasaan buang air besar sembarangan dan kejadian penyakit diare. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian studi kepustakaan dengan pendekatan deskriptif dan Cross sectional. Data yang diperoleh dari hasil penelitian akan disajikan secara tekstular/narasi dan dibuat sintesis GRID (Tabel Sintesis) kemudian di analisis.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) Perilaku buang air besar (BAB) berhubungan dengan kejadian diare pada masyarakat di desa Krajan, Kecamatan Jatinom. 2) Perilaku Open Defecation berhubungan dengan kejadian diare pada masyarakat Kecematan Sajad Kabupaten Sambas. 3) Perilaku merupakan variabel dominan yang mempengaruhi perilaku STBM pada masyarakat di Kecamatan Inderal...

Pemberdayaan Masyarakat dalam Perubahan Perilaku Buang Air Besar Sembarangan

Jurnal Abdimas Mahakam, 2021

Penyakit diare masih menjadi masalah kesehatan yang penting, karena menyumbang sekitar 4.800 kematian anak-anak balita di seluruh dunia. Dengan incidence 11%, diare menjadi penyebab kematian kedua pada anak balita di Indonesia. Pencegahan dan pengendalian diare utamanya melalui intervensi air minum dan jamban sehat. Pengabdian masyarakat bertujuan melakukan perubahan perilaku BABS, dengan empat tahap: membangun kesepahaman, persamaan persepsi, penyuluhan, dan pendampingan rumah tangga sasaran. Pada akhir tahapan, dilakukan evaluasi untuk menilai keberhasilan, hambatan, dan rencana tindak lanjut. Dikembangkan juga konsep ”berbagi peran” terhadap seluruh mitra pengabdian. Kegiatan pengabdian masyarakat menghasilkan jamban sehat sebanyak 16 buah, dan diakses 21 rumah tangga. Hasil ini menandakan bahwa seluruh rumah tangga di Kelurahan Segala Mider telah terakses jamban sehat. Penerapan konsep “berbagi peran” mampu menghasilkan luaran sesuai target, membentuk sistem kerja gotong royong ...

Analisis Penerapan Stop Buang Air Besar Sembarangan Pada Masyarakat Di Pasayangan Martapura Kabupaten Banjar

Jurnal Formil (Forum Ilmiah) Kesmas Respati, 2022

Permasalahan yang muncul pada kebiasaan masyarakat Pasayangan yang memilki kebiasan Permasalahan yang muncul pada kebiasaan masyarakat Pasayangan yang memilki kebiasan MCK di aliran sungai. Sehingga pemerintah kab. Banjar mencanangkan untuk program pembangunan jamban keluarga di setiap rumah pemduduk dan penghapusan jamban apung disungai. Penghapusan jamban apung tersebut bagian dari upaya Pemerintah Kabupaten Banjar meningkatkan sanitasi dan mendorong masyarakat hidup lebih sehat, terutama yang bermukim di bantaran sungai. Pasalnya, berdasar penelitian, air di Sungai Martapura mengandung bakteri e-coli mencapai 9.000 hingga 10.000 ppm (part per milion). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis hubungan pengetahuan dan persepsi dengan pemanfaatan jamban keluarga. Metode penelitian ini adalah bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan crossectional study. Dengan populasi sebanyak 60 responden dan sampel sampel diambil secara Total Population dengan menggunak...

Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Kebiasaan Buang Air Besar Sembarangan (BABS) Desa Pematang Jering Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara Tahun 2023

Miracle Journal

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat terdiri dari lima pilar dimana pilar pertama adalah program stop buang air besar sembarangan. Program ini bertujuan menjaga lingkungan menjadi bersih, sehat, nyaman dan tidak berbau. Akan tetapi program ini masih diabaikan oleh sebagian besar masyarakat Desa Pematang Jering Kecamatan Sei Suka. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi kebiasaan Buang Air Besar Sembarangan (BABS) di Desa Pematang Jering Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara Tahun 2023. Metode penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi kebiasaan buang air besar sembarangan (BABS) masyarakat Desa Pematang Jering Kecamatan Sei Suka yang terdiri dari pengetahuan, sikap, pendidikan dan penghasilan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis dengan univariat dan bivariat melalui uji chi-square. Hasil peneli...

Bystander Warga Pinggiran Sungai Terhadap Perilaku Membuang Sampah Sembarangan DI Desa Pekauman

Jurnal Ecopsy

Bystanderadalah fenomena sosial dimana semakin besar jumlah orang yang ada di sebuah tempat kejadian, akan semakin kecil kemungkinan orang-orang tersebut membantu seseorang yang sedang berada dalam situasi darurat di tempat kejadian itu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran bystander warga pinggiran sungai yang menghadapi situasi perilaku membuang sampah sembarangan di sungai dan sekitarnya. Penelitian ini menggunkan metode kualitatif dengan teknik wawancara mendalam serta teknik observasi non partisipan yang dilakukan pada 2 orang subjek. Hasil penelitian adalah subjek satu memiliki perilaku bystander karena merasa perilaku menjaga lingkungan adalah tanggungjawab pemerintah dan semua warga, sedangkan subjek dua tidak memiliki bystander karena kepedulian murni muncul dari dalam kemudian wujud peduli yaitu dengan menegur orang yang membuang sampah sembarangan di sungai.