Hubungan Perilaku Masyarakat Dengan Kebiasaan Buang Air Besar Sembarang Dan Kejadian Penyakit Diare ( Studi Kepustakaan ) (original) (raw)
Related papers
Pemberdayaan Masyarakat dalam Perubahan Perilaku Buang Air Besar Sembarangan
Jurnal Abdimas Mahakam, 2021
Penyakit diare masih menjadi masalah kesehatan yang penting, karena menyumbang sekitar 4.800 kematian anak-anak balita di seluruh dunia. Dengan incidence 11%, diare menjadi penyebab kematian kedua pada anak balita di Indonesia. Pencegahan dan pengendalian diare utamanya melalui intervensi air minum dan jamban sehat. Pengabdian masyarakat bertujuan melakukan perubahan perilaku BABS, dengan empat tahap: membangun kesepahaman, persamaan persepsi, penyuluhan, dan pendampingan rumah tangga sasaran. Pada akhir tahapan, dilakukan evaluasi untuk menilai keberhasilan, hambatan, dan rencana tindak lanjut. Dikembangkan juga konsep ”berbagi peran” terhadap seluruh mitra pengabdian. Kegiatan pengabdian masyarakat menghasilkan jamban sehat sebanyak 16 buah, dan diakses 21 rumah tangga. Hasil ini menandakan bahwa seluruh rumah tangga di Kelurahan Segala Mider telah terakses jamban sehat. Penerapan konsep “berbagi peran” mampu menghasilkan luaran sesuai target, membentuk sistem kerja gotong royong ...
Karakteristik Masyarakat Desa Jatirejoyoso Mengenai Perilaku Buang Air Besar Sembarangan
CoMPHI Journal: Community Medicine and Public Health of Indonesia Journal
Introduction: The proportion of open defecation behavior in Indonesia ranks second highest after India. Stop open defecation is the first pillar of the Community-Led Total Sanitation (CLTS) program as the main focus. Disposing feces that not eligible with sanitation requirements can cause soil pollution, the provision of clean water, and trigger the disease vectors. Aim of study: This study describes the characteristics of the people in Jatirejoyoso Village, Kepanjen District, Malang Regency regarding the ownership of healthy latrines, and the behavior of open defecation. This research sample was taken using a purposive sampling method of 46 households. Results and Discussion: The results showed 42 respondents (91.3%) understood the importance of healthy latrines. Meanwhile, 32 respondents (69.56%) behaved defecate in the river, and 14 (30.44%) of respondents conducted defecation in a neighbor's toilet. Residents who don’t have latrines because of the cost factor, as many as 40 ...
Merubah Sikap Terhadap Buang Air Besar Sembarangan Melalui Program Pemicuan : Kebijakan Nasional
Jurnal Dunia Kesmas
Perilaku buang air besar terbuka (BABS) masih menjadi masalah besar di Indonesia. Di daerah pedesaan perilaku ini masih umum, salah satunya di Desa Bumiharjo, Lampung Timur pada tahun 2016, perilaku BABS masih dilakukan oleh 561 kepala keluarga. Kementerian Kesehatan telah meluncurkan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dengan pendekatan pemicu yang pilar pertamanya adalah Open Defecation Free (ODF). Program ini belum sepenuhnya dilaksanakan di desa. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan program pemicu STBM terhadap perubahan sikap masyarakat tentang buang air besar sembarangan. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian eksperimen semu. Hasil penelitian menunjukkan program pemicu memiliki pengaruh pada perubahan sikap masyarakat terhadap BABS (p = 0,002). Berdasarkan hasil penelitian ini, kebijakan STBM nasional dengan konsep pemicu harus terus dilaksanakan sampai ODF Village tercapai di seluruh Indonesia.
2019
Penyakit Diare merupakan salah satu penyakit yang bisa menyebabkan kematian kalau tidak mendapatkan penanganan atau penanggulangan yang cepat dan tepat. Penyakit diare itu dipengaruhi oleh perilaku higienis seseorang,dalam menjaga tingkat kebersihan dirinya ,dalam hal ini peneliti ingin meneliti hubungan angka kejadian diare cuci tangan dengan kebiasan yang tidak memperhatikan cuci tangan yang baik dan benar. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh perilaku higienis dengan kejadian diare di dusun Jagabaya Desa Rajdatu Kecamatan Cineam. Hasil analisis bivariat menggunakan uji chi square diperoleh nilai p = 0,000 yang berarti bahwa ada hubungan antara perilaku higienis dengan kejadian penyakitt Diare Di Dusun Jagabaya Desa Rajadatu Kecamatan Cineam. Disarankan kepada semua pihak terkait mulai dari pemeritahan setempat,kader kader kesehatan beserta masayarakat untuk lebih meningkatkan pengetahuan dibidang kesehatan dan menerapkan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) untuk me...
Hubungan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Dengan Kejadian Diare Pada Balita
PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat
Diare merupakan masalah kesehatan masyarakat dengan angka kesakitan dan kematian yang tinggi, terutama pada kalangan balita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perilaku hidup bersih dan sehat dengan kejadian diare pada balita. Penelitian ini adalah penelitian survey analitik dengan rancangan cross sectional serta analisis chi square. Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Martapura Barat dengan jumlah sampel 76 responden ibu yang memiliki balita. Hasil penelitian ada hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan kejadian diare (P value 0.000 < α= 0.05). tidak ada hubungan antara penimbangan balita dengan kejadian diare (P value 0.293 > α= 0.05). Ada hubungan antara penggunaan air bersih dengan kejadian diare (P value 0.026 < α= 0.05). Ada hubungan antara penggunaan jamban sehat dengan kejadian diare (P value 0.049 < α= 0.05). Ada hubungan antara perilaku cuci tangan pakai sabun dengan kejadian diare (P value 0.001 < α= 0.05). Perilaku hidup b...
Jurnal Ilmiah Kesehatan
Masih sekitar 70 juta penduduk Indonesia yang Buang Air Besar Sembarangan (BABS), dengan jumlah terbesar berada di perdesaan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui metode pemicuan sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) terhadap perubahan perilaku buang air besar sembarangan (BABS). Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan rancangan/desain penelitian quasy experiment pendekatan Times Series Design. Penelitian dilaksanakan di Desa Tanjung Agung Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Pesawaran. Sampel sebanyak 24 kepala rumah tangga menggunakan teknik Cluster Sampling, Jenis data yang digunakan adalah data primer. Analisa bivariat ini dilakukan pengujian statistik Uji repeated anova. Hasil penelitian didapatkan ada pengaruh penerapan metode pemicuan sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) terhadap perubahan perilaku buang air besar sembarangan (BABS) dengan nilai ρ-value perilaku sebesar
Hubungan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Dengan Kejadian Diare Pada Anak Balita
KOSALA : Jurnal Ilmu Kesehatan
Latar Belakang. Salah satu tujuan upaya kesehatan anak adalah menjamin kelangsungan hidup anak melalui upaya menurunkan angka kematian bayi baru lahir, bayi dan balita. Penyebab kematian terbanyak pada balita adalah Diare. Prevalensi Diare pada balita di Indonesia 11,5% dan Jawa Tengah 11,1% (Riskesdas, 2018). Penyebab balita mudah mengalami diare adalah perilaku hidup masyarakat yang kurang baik dan keadaan lingkungan yang buruk. Oleh karena itu perlu meningkatkan keterlibatan keluarga dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Tujuan dan Manfaat. Untuk mengetahui hubungan perilaku hidup bersih dan sehat dengan kejadian diare pada balita. Subjek Penelitian. 44 ibu yang memiliki anak balita di Posyandu Kartini III Metode. Penelitian berupa observasi analitik, desain korelasi dengan metode cross sectional. Pengambilan sampel secara sampling jenuh. Analisa bivariat menggunakan uji chi square dan multivariat menggunakan uji regresi logistik Hasil Penelitian. Penerapan PHB...
Peran Serta Masyarakat dengan Angka Kejadian Diare
Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada
Pendahuluan: Diare merupakan salah satu penyebab paling umum dari morbiditas dan mortalitas anak, diperburuk oleh air yang tidak memadai, layanan sanitasi dan kebersihan, dan kekurangan gizi, terutama di negara-negara berkembang. Tujuan: Mengetahui peran serta masyarakat dengan angka kejadian diare. Metode: Desain penelitian kuantitatif menggunakan pendekatan analitik observasional dengan Cross Sectional. Jumlah sampel 69 orang, pengumpulan data wawancara mendalam, observasi, dan telaah dokumen, dianalisis univariat dan bivariat dengan bantuan SPSS versi 21. Hasil: Menunjukan uji statistik chi-square diperoleh nilai p = 0,000 < 0,05 peran masyarakat. Kesimpulan: Bahwa ada hubungan peran masyarakat dengan angka kejadian Diare. Oleh karena itu, dalam melakukan sosialisasi dan edukasi atau penyuluhan tentang kejadian Diare kepada seluruh masyarakat dengan bekerja sama dengan tenaga kesehatan sehingga bisa meningkatkan peran aktif masyarakat tentang kesehatan
Studi Literatur Hubungan Kebersihan Air, Sanitasi, Dan Personal Hygiene Dengan Prevalensi Diare
2021
Background : Maintaining personal and environmental hygiene is a must to improve health and reduce the risk of being infected with viruses and bacteria that can cause disease. Unclean habits such as using dirty water, having poor environmental sanitation and personal hygiene are one of several factors that often cause diarrhea, especially in children. This study aims to determine the relationship between water hygiene, sanitation, and personal hygiene with the prevalence of diarrhea. Research Method : Literature study by looking for international journals related to the relationship of water hygiene, sanitation, and personal hygiene with the prevalence of diarrhea. Journal search is done by accessing the Google Scholar, Pubmed, and Science Direct databases, then screening is carried out based on the criteria for the year of publication of the journal, open access journals, topic suitability, abstracts, full text journals, eliminating duplication, and journals with RCT research metho...
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi
One of the public health problems that is still a global problem is the habit of open defecation. The habit of open defecation (BABS) is one example of a very bad and unhealthy habit. The purpose of this study was to determine the description and relationship between the dependent and independent variables. This research is a quantitative research with a cross sectional research design. The total population in this study were all residents of the Silo Lama village, Silau Laut sub-district with a total of 1264 families and the sample in the study was 125 families in Silo Lama Village, Silau Laut District. Procedures for collecting data were interviews and questionnaires, data analysis was carried out univariate and bivariate with the help of the SPSS program. The results showed that age and open defecation behavior did not have a relationship with p = 0.695 (> 0.05), and the variables associated with open defecation were education, knowledge, attitudes, and habits. It is better if...