Peningkatan Pelaksanaan Keselamatan Pasien oleh Mahasiswa melalui Peran Pembimbing Klinik (original) (raw)

Pengetahuan Mahasiswa Keperawatan Tentang Sasaran Keselamatan Pasien

Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing)

The people’s demands for service satisfaction and patient safety during care were a major challenge for the world of nursing. Students must be equipped with adequate knowledge, attitudes and skills in implementing the patient safety goals program. The purpose of this study was evaluate the knowledge and learning experience of students towards Patient Safety Goals (PSG). Descriptive research was conducted on 71 level II students who had obtained patient safety subject chosen by convenient sampling technique. The questionnaire was used to measure the level of knowledge about PSG. The FGD was conducted on 7 participants to explore lecture in class and laboratory practice experiences. Student knowledge about patient safety goals rated category fairly by 53,5% of the samples. Good level of knowledge on patient safety goals 4. Lecturers are expected to emphasize the interests of patient safety goals when teaching subjects related to patient and family services. It is necessary to develop ...

Persepsi Mahasiswa dan Dosen terhadap Pembelajaran Keselamatan Pasien pada Tahap Klinik Program Pendidikan Kedokteran Gigi Universitas YARSI

2019

Pelayanan kesehatan di bidang kedokteran gigi yang tidak aman mengakibatkan peningkatan potensi morbiditas dan mortalitas serta beban finansial bagi sistem layanan kesehatan.Penerapan pembelajaran keselamatan pasien berkaitan erat dengan manajemen pasien yang dihadapi, karena itu pembelajarannya perlu dilakukan pada tahap klinik pendidikan dokter gigi. Penelitian ini bertujuan menganalisis persepsi dosen dan mahasiswa terhadap pembelajaran keselamatan pasien di tahap klinik pendidikan dokter gigi Universitas YARSI. Penelitian dilakukan pada seluruh mahasiswa dan dosen tahap klinik di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas YARSI pada bulan Februari Maret 2018. Responden diberikan kuisioner dengan skala Likert (1-5) mengenai topik keselamatan pasien menurut WHO. Data dianalisis dengan uji paired t dan Wilcoxon. a . Persepsi dosen dan mahasiswa mengenai pengetahuan keselamatan pasien cukup baik, namun terdapat perbedaan bermakna (p=0.002) antara persepsi proses pengajaran dosen dengan ...

Gaya Kepemimpinan Yang Efektif Dalam Meningkatkan Keselamatan Pasien

Healthcare Nursing Journal, 2021

Abstrak Keselamatan pasien merupakan hak pasien, pasien berhak memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di rumah sakit dan pelayanan kesehatan harus mendahulukan keselamatan nyawa pasien. Keselamatan pasien menjadi prioritas untuk layanan kesehatan di seluruh dunia. Insiden keselamatan pasien menimbulkan dampak buruk dan kerugian berupa kematian, gangguan fungsi tubuh/ kecacatan, kerugian finansial dan menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan rumah sakit. Salah satu faktor untuk meningkatkan keselamatan pasien adalah kepemimpinan. Kepemimpinan dengan gaya kepemimpinan yang effektif dapat meningkatkan keselamatan pasien. Tujuan penelitian ini adalah memberikan gambaran gaya kepemimpinan yang efektif untuk meningkatkan keselamatan pasien. Design penelitian ini yaitu study literatur tentang gaya kepemimpinan yang efektif untuk meningkatkan keselamatan pasien. Hasil peneltian menunjukan bahwa gaya kepemimpinan yang efektif untuk meningkatkan kesel...

Gambaran Perilaku Mahasiswa Tentang Patient Safety DI Era New Normal Sebelum Praktik Klinik

Al-Asalmiya Nursing: Jurnal Ilmu Keperawatan (Journal of Nursing Sciences)

Keselamatan pasien (patient safety) merupakan prinsip dasar dari pelayanan kesehatan yang memandang bahwa keselamatan merupakan hak bagi setiap pasien dalam menerima pelayanan kesehatan. Insiden keselamatan pasien yang selanjutnya disebut insiden adalah setiap kejadian yang tidak disengaja dan kondisi yang mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cidera yang dapat dicegah pada pasien terdiri dari kejadian yang tidak diharapkan (KTD), kejadian nyaris cidera (KNC), kejadian tidak cidera (KTC), kejadian potensial cedera (KPC), dan sentinel. Mutu pelayanan yang baik saja tidak cukup berarti bagi pasien tanpa memperhatikan bagaimana derajat unsur resiko dan keselamatan yang diterima oleh pasien. Tinggi rendahnya sebanding dengan tingkat ketersediaaan fasilitas pelayanan, untuk mencapai keseimbangan terbaik antara risiko dan manfaat keselamatan yang diterima oleh pasien. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap, dan tindakan mahasiswa DIII Keperawatan Fakultas...

Pengaruh Program Mentoring Terhadap Penerapan Budaya Keselamatan Pasien

Jurnal Manajemen Keperawatan, 2013

Budaya keselamatan pasien merupakan dasar utama dalam keselamatan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh program mentoring terhadap penerapan budaya keselamatan pasien di ruang rawat inap di salah satu rumah sakit swasta di Semarang. Metode penelitian ini menggunakan quasi experiment design: pretest-posttest with control group design, sampel yang digunakan 90 perawat (45 pada kelompok intervensi dan 45 pada kelompok kontrol). Hasil menunjukkan terdapat pengaruh antara penerapan budaya kelompok kontrol dengan kelompok intervensi sesudah progam mentoring (p= 0.056, 2= 4.5 = 0.1) dan RR 2.5. Hasil analisis menunjukkan bahwa kelompok yang tidak mendapatkan program mentoring akan beresiko mengalami penurunan dalam penerapan budaya keselamatan pasien sebesar 2.5 kali lebih besar dibandingkan kelompok yang mendapatkan program mentoring keperawatan. Kata kunci: budaya keselamatan pasien, mentoring keperawatan

Budaya Keselamatan Pasien DI Rumah Sakit Pendidikan

BUDAYA KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT PENDIDIKAN, 2021

Latar belakang, masalah implementasi keselamatan pasien di rumah sakit pendidikan masih belum berjalan dengan baik yang diduga karena budaya keselamatan pasien belum menjadi bagian dari nilai-nilai yang mendasari pemberian asuhan yang berkualitas. Tujuan penelitian mengidentifikasi tingkat kehandalan budaya keselamatan pasien dan mengembangkan model budaya keselamatan pasien di rumah sakit pendidikan. Metode pengumpulan data adalah survey menggunakan kuesioner. Sumber data adalah primer. Dimensi waktu adalah one shot study. Sampel penelitian adalah petugas pemberi asuhan pasien dan komite mutu keselamatan pasien di tujuh RS Pendidikan Indonesia, menggunakan proporsional stratified random sampling. Unit analisis adalah individu sebesar 1400 responden (respon rate 88%). Analisis data menggunakan path analysis. Hasil penelitian, budaya keselamatan pasien secara keseluruhan menggambarkan dimensi staffing memiliki tingkat kehandalan paling rendah , dan Organizational learning-continuous improvement mempunyai tingkat kehandalan paling kuat. Sedangkan, implementasi enam sasaran keselamatan pasien menunjukkan meningkatkan komunikasi efektif memiliki nilai terendah dan mengidentifikasi pasien dengan benar memiliki nilai tertinggi. Secara parsial, budaya keselamatan pasien mempengaruhi implementasi enam sasaran keselamatan pasien. Hasil penelitian menunjukkan terdapat arah korelasi negatif, artinya semakin tinggi budaya keselamatan pasien dan implementasi enam sasaran keselamatan pasien, maka akan semakin rendah kejadian tidak diharapkan.

Efektivitas Program Mentoring Terhadap Peningkatan Pengetahuan Keselamatan Pasien

2020

Patient safety culture is fundamental in implementing safety in a hospital. Hospitals must ensure the application of patient safety in the health services they provide to patients. The foundation of good patient safety will improve the quality of health services, especially nursing care. Efforts to implement a patient safety culture can be various and mentoring is a more appropriate way. This is because mentoring can provide support to individuals in the learning process with more strength. This research uses quasy experimental research with a non equivalent design. This design consists of two groups, namely the experimental group and the control group. Then the pre-test was done in both groups, and intervention was followed in the experimental group. After four mentoring sessions, a new post test was carried out on both groups. The research was conducted D III Nursing Abdurrab University, Pekanbaru. The research sample in this study is nursing students who will practice nursing cli...

Kepatuhan Mahasiswa Dalam Melakukan Praktik Klinik DI RS Jiwa

2019

Latar Belakang : Budaya disiplin dewasa ini belum sepenuhnya terwujud, baik di lingkungan keluarga, masyarakat, maupun di lingkungan pendidikan. Di dalam dunia pendidikan, disadari bahwa pendidikan masih perlu meningkatkan kedisiplinannya. Salah satu tujuan dari proses belajar mengajar dalam pendidikan Keperawatan adalah adanya perubahan tingkah laku baik aspek pengetahuan (kognitif), aspek sikap (afektif), maupun aspek psikomotorik. Tujuan : Penelitian ini bertujuan menilai kepatuhan mahasiswa keperawatan dalam melakukan praktik klinik di RS Jiwa Prof Ildrem Medan periode Maret-April 2019. Metode : Rancangan penelitian ini adalah observasional dengan metode deskriptif. Besar sampel yang digunakan adalah 60 mahasiswa perawat yang melakukan praktik klinik di RS Jiwa Prof Ildrem Medan periode Maret-April 2019. Indikator yang dipakai dalam penelitian yaitu kehadiran, jam kerja dan tanggung jawab tiap mahasiswa selama melakukan praktik klinik. Hasil : Hasil penelitian ini didapatkan seb...

Hubungan Kompetensi Keselamatan Pasien dengan Perilaku Keselamatan Pada Perawat di RSU X Tangerang

Keselamatan pasien merupakan issue penting di tatanan pelayanan kesehatan. Berkembangnya penyakit, virulensi kuman serta perubahan lingkungan menuntut perawat untuk meningkatkan kompetensi keselamatan pasien. Perilaku keselamatan perawat masih belum memadai, fenomena yang ada di RSU X menunjukkan perilaku yang kurang aman dalam melaksanakan pekerjaan sementara pembekalan dan supervisi mengenai keselamatan pasien telah dilakukan rutin. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan antara kompetensi keselamatan pasien dengan perilaku aman dari perawat di RSU X. Desain peneiltian ini adalah korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan di RSU X, Tangerang Banten. Responden dalam penelitian ini sebanyak 184 perawat. Hasil penelitian didapatkan hubungan yang signifikan antara tingkat kompetensi dengan perilaku keselamatan pasien dengan nilai p value 0.0001. Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan tingkat kompetensi dengan perilaku keselamatan pasien dari perawat di RSU X.