Resiliensi Perspektif Al Quran (original) (raw)

Oposisi Perspektif Al-Qur’an

Rausyan Fikr: Jurnal Studi Ilmu Ushuluddin dan Filsafat, 2018

Democracy in a country, even a slightest association, is a demand for their citizens. One of the most important instruments in democracy is openness is reflected in the criticisms, suggestions, or advice. It must be realized in order to attain the goals and ideals together. To achieve this goal, the opposition to run a function that is vital and important, as checks and balances, controls government supported by a majority. Opposition is not only defined as a challenger to government policy, but as part of the democratic system to provide feedback, suggestions, and advice to the government. Democracy and meaningful opposition cannot be opposed to Islam. In the texts of the Qur'an or the Hadith of the Prophet there are many indications and guidance about it even though the text / literal in the Qur'an cannot be found lafadz democracy and the opposition, but the substance of democracy and the opposition reflected in the obligation to carry out enjoining and forbidding the evil or advised each other and advised reminded of the truth in order to achieve khair ummah.

Moderasi Beragama Perspektif Al-Qur'an

Pustaka Al-Fadhilah, 2022

Moderasi beragama adalah proses memahami, sekaligus mengamalkan ajaran agama secara adil dan seimbang, agar terhindar dari perilaku ekstrem, baik ekstrem karena terlalu berlebihan yang dapat memicu sikap radikal, maupun ekstrem karena terlalu longgar yang dapat menyebabkan sikap liberal. Keduanya tentu tidak sejalan dengan ajaran agama Islam yang hanif. Akibat tidak memahami moderasi beragama, banyak orang yang terjebak pada praktik keagamaan yang tidak sejalan dengan ajaran dan prinsip agama itu sendiri. Di kalangan remaja, ketidakpamahan terhadap moderasi beragama telah menyeret para siswa kepada perilaku esktrem kanan, sehingga menyebabkan radikalisme dan intoleransi, dan juga telah menjerumuskan mereka kepada perilaku ekstrem kiri yang menyebabkan liberalisme, pluralisme, dan sekularisme. Banyak faktor yang mempengaruhi sikap dan perilaku ekstrem para remaja tersebut, terutama para pelajar di bangku sekolah menengah atas. Lantas apa sebenarnya yang menyebabkan mereka bersikap demikian? Tidakkah selama ini materi pembelajaran agama di sekolah sudah cukup memadai dan disamakan secara nasional? Adakah kekurangan yang perlu dibenahi dalam kurikulum nasional untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam? Baca terus hingga tuntas buku ini untuk menemukan jawaban dan solusi yang konkrit atas permasalahan tersebut.

Resolusi Konflik Perspektif Fi Zhilalil Al-Qur’An

2021

ABSTRAK RESOLUSI KONFLIK PERSPEKTIF FI ZHILALIL AL-QUR’AN Oleh : Indah Suci Ati Konflik sering kali menjadi sebab munculnya ketidak adilan dan anti toleransi baik itu bersifat sosial, politik, ekonomi bahkan mampu merusak martabat kehormatan manusia. Maraknya kasus terorisme, kekerasan, serta intoleransi yang mengatasnamankan islam menjadi ciri khas gerakan-gerakan yang berpaham keagamaan extrim dan radikal. Sehingga Agama hanya di jadikan dalih lagitimasi terhadap pemahaman mereka. Pada dasarnya Al-Qur‟an mengandung nilai moral perdamaian dan keadilan pada segala waktu dan di dedikasikan untuk masyarakat baik muslim maupun non-muslim. Adanya kebutuhan akan penafsiran Al- Qur‟an di era kontemporer ini menggugah peneliti untuk mengkaji bagaimana model resolusi konflik yang di tawarkan.Tafsir Fi Zhilalil Al- Qur‟an yang ditulis oleh Sayyid Quthb adalah salah satu penjelasan yang memilki terobosan baru dalam penafsiran Al-Qur‟an hal ini karena pemikiran-pemikirannya berorientasi pada k...

Moderasi Beragama Perspektif Al-Quran Sebagai Solusi Terhadap Sikap Intoleransi

AL-MUTSLA

Penelitian ini membahas tentang konsep dan strategi moderasi beragama dalam perspektif Al-Qur’an. Sebagai negara multikuktural, Indonesia membutuhkan moderasi beragama dalam mengatasi berbagai konflik yang terjadi di masyarakat. Penelitian ini mencoba untuk mengkaji konsep moderasi beragama, peran moderasi beragama dalam mengatasi fenomena intoleransi dalam perspektif Al-Qur’an, dan strategi membangun dan memperkuat moderasi beragama di Indonesia. Metodologi penelitian ini menggunakan studi kepustakaan dengan melakukan analisis terhadap berbagai sumber literatur yang ada. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Moderasi beragama merupakan sikap beragama yang seimbang dalam pengamalan agama sendiri dan menghormati serta menghargai praktik agama orang lain yang berbeda keyakinan, dimana hal tersebut mutlak diperlukan di Indonesia guna mengurangi berbagai fenomena intoleransi.

Konsep Al-Rizq Perspektif Al-Qur’an

Mubeza, 2022

Tujuan artikel ini adalah untuk mengetahui caranya konsep al-rizq dalam perspektif Al-Qur'an. Al-Rizq sering dikaitkan dengan kekayaan atau penghasilan yang diperoleh seseorang. Dalam ekonomi konvensional, kesejahteraan saja disesuaikan dengan pendapatan masyarakatnya. Sementara itu, dalam ekonomi Islam ada konsep Al-rizq di mana pendapatan adalah dibahas secara keseluruhan sehingga dapat diketahui yang satu haq dan mana yang batil. Dalam studi ini penulis menggunakan metode sastra belajar dengan mempelajari berbagai referensi buku serta hasil serupa penelitian sebelumnya yang bermanfaat untuk memperoleh landasan teori dari masalah yang akan diteliti. Hasilnya menunjukkan bahwa dalam Al-Qur'an arti rezeki bukan hanya terlihat secara material, seperti makanan, buah-buahan atau pakaian yang bisa digunakan. Selain itu, konsep rezeki menurut Al-Qur'an adalah segala sesuatu yang diberikan Allah kepada manusia baik berwujud maupun tidak berwujud yang dapat bermanfaat dirinya d...

Ajaran Resiliensi dalam Al-Qur’an Surat Yusuf untuk Menghadapi Pandemi Covid-19

AL QUDS : Jurnal Studi Alquran dan Hadis

This research aims to investigate the teaching of resilience in Surah Yusuf and its implementation for Indonesia amidst the COVID-19 pandemic. This study employs library research method with qualitative descriptive approach. Content analysis theory was used to analyse the text of Surah Yusuf and relevant commentaries, while the positive psychology approach is used for the implementation of resilience teachings to individuals and society. The results indicate that the concept of resilience in Surah Yusuf is generally built on three main factors including piety (I have), patience (I am), and iḥsān (I can). The aspects of resilience in Surah Yusuf which can be implemented amidst the COVID-19 pandemic in Indonesia are patience, gratitude, resignation, optimism, innovation, solution, self-confidence, reputation, empathy, forgiveness, trust, professionalism, and prayer. In the resilience teaching in Surah Yusuf, the role of spiritual values in the process of building resilience is more decisive, when compared to western model resilience. The higher the individual's spiritual value, the stronger the level of resilience.

ASPEK RELEVANSI DALAM TERJEMAHAN TINDAK-TUTUR KINÂYAH AL-QUR'AN

Abstrak: Teori relevansi memandang penerjemahan sebagai ekspresi dan rekognisi dari intensi penulis teks sumber. Penelitian ini bermaksud mengungkap aspek relevansi dalam terjemahan Al-Qur'an. Untuk itu dipilih 13 tindak-tutur kinâyah tentang jima' beserta terjemahannya, yakni terjemahan Depag RI dan terjemahan alternatif. Selanjutnya 30 mahasiswa dimintai tanggapannya tentang aspek relevansi kedua terjemahan tersebut. Hasilnya, terjemahan Depag RI kurang menghadirkan aspek relevansi terhadap maksud tuturan. Hal ini terjadi, selain karena bahasa Indonesia tidak memiliki konsep kinâyah, juga lantaran penggunaan diksi yang berpotensi menimbulkan ketaksaan. Sementara itu, terjemahan alternatif menggunakan diksi yang jelas dan tedas sehingga tidak memerlukan processing effort yang besar untuk sampai pada maksud tuturan. Abstract: According to relevance theory, translation is seen as the expression and recognition of intentions of the source text writer. This study intends to reveal aspects of relevance in the translations of the Qur'an. In relation to this research selected 13 kinâyah speech acts about coitus and its translations: Depag translation and alternative translations. The next, 30 students asked for his response about the relevance of these two aspects of the translation. As a result, Depag translation less relevance to the purpose of presenting aspects of speech. This occurs, in addition to Indonesian does not have a concept kinâyah, also because of the use of diction that could potentially cause ambiguity, while alternative translations using clear diction and thus do not require great processing effort to arrive at the intended meaning. Pendahuluan Hakikat penerjemahan sesungguh-nya merupakan upaya mengemas pesan ke dalam BT (Bahasa Target) sepadan dengan pesan yang terdapat dalam BS (Bahasa Sumber). Dalam hal ini,

Keragaman Model Pembelajaran Perspektif al-Quran

Kreatifitas: Jurnal Ilmiah Pendidikan Islam

Pandemi mengajarkan kita untuk mengubah proses pembelajaran konvesional menjadi proses pembelajaran online. Proses pembelajaran di dalam Islam tidak hanya sebatas menuntut ilmu di jenjang pendidikan tetapi menuntut ilmu sepanjang hayat. Hal ini tertuang di dalam kitab suci umat Islam yaitu al-Quran. al-Quran sangat banyak berbicara tentang ilmu pengetahuan dan sains. Salah satu yang ada di dalam al-Quran adalah tentang metode pembelajaran. Begitu banyak teori metode pembelajaran yang dapat dipelajari. Metode pembelajaran yang disampaikan pada penelitian ini yang terdapat di dalam al-Quran adalah Tausyiah, Da’wah, Mujadalah, Bayyan/Mubaiyyin, Nazhr, Ra’a, Qissah, dan Sual. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan instrument wawancara dan observasi dengan sampel sebanyak tiga orang guru. Analisis data yang digunakan adalah analisis Miles dan Huberman. Hasil yang diperolah pada penggunaan metode pembelajaran pada proses pembelajaran online pada Sekolah Dasar Isla...

Tawakal Kepada Allah Dan Implikasinya Terhadap Resiliensi

Khazanah: Jurnal Mahasiswa

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia banyak mengalami tantangan dan masalah. Tantangan tersebut datang dari banyak aspek, baik dalam aspek kehidupan pribadi, sosial, ataupun karir. Tantangan dan masalah tersebut dapat membuat kesehatan mental dan keberfungsian individu menjadi terganggu. Dalam banyak penelitian telah dibuktikan bahwa resiliensi sangat bermanfaat bagi kesehatan mental individu. Beberapa penelitian menemukan bahwa religiusitas memiliki hubungan dengan resiliensi. Salah satu aspek dari religiusitas adalah tawakal. Literature review ini ingin menunjukkan bagaimana hasil penelitian-penelitian yang telah dilakukan mengenai hubungan antara tawakal dengan resiliensi. Metode yang digunakan dalam literature review ini adalah studi pustaka. Hasil analisis deskriptif terhadap studi pustaka menemukan bahwa orang yang bertawakal kepada Allah menunjukkan peningkatan positif pada kesehatan mental, keberfungsian, dan resiliensi individu. Kata kunci: tawakal kepada Allah, surrender...

Perspektif Qur'An Tentang Kehidupan

ALQALAM, 2006

Sikap manusia terhadap hidup di chmia ini ada dua: ada yang be,pandangan optimis dan ada yang be,pandangan pesimis. Kaum optimis, yang beragama maupun yang anti agama, sama-sama be,pendapat bahwa hidup ini cukup berh arg a karena mengandung makna datt tujuan. Inilah panda ng an manusia pada umum f!Y a. Tetapi berkesimpulan bah1va hidup ini bem,akna dan bertujuan be/um • .. berarti ba f!Y ak, jika tidak diteruskan de11gan tpt!Ja me,yawab pertaf!Yaan, makna yang mana dan tujuan yang mana, bernilai positi f (baik) atau negatif (jahat)? Di dalam artikel i11i dijelaska11 tenta11g hich,p di dalam pmpektif ([J.al-ffjat Qur'an menumt pemahaman Sffja dengan, tenttt saja, ditu,!}ang oleh hadis-hadis Nabi maupun pandangan beberapa mufasir. Upffja ini terasa penting agar kita. dapat memahami apa sebenarnya hakikat, arti, dan tujuan hidup yang kita jalani ini, menurut Qur'an. Kata Kunci: al-11.ffJdh, al-mawt, munasabah, ta&1. iI. al-'amm, al-du f!Y d, 'arafil, sa 'ddah, al-akhirah, fa/ah., ba b al-11.ffJaJJJan. Prawacana Persoalan tentang hidup (al-b.ffJdh) merupakan sebuah konsep yang sejak dahulu telah diperbincangkan oleh manusia, baik pada tataran filosofis maupun relijius. Di dalam kehidupan sehari-hari, tanpa disadari,. masyarakat awampun juga kerapkali memperbincangkannya. Sering kita mendengar orang berkata, "Mengapa kita hidup kalau untuk menjadi sengsara begini!" ketika ia diterpa kesusahan, atau "Betapa indahnya hidup ini!" ketika ia mengecap kenikmatan. Di dalam makalah ini saya akan mencoba menjelaskan tentang hidup di dalam perspektif ayat-ayat Qur'an menurut pemahaman saya dengan, tentu saja, ditunjang oleh hadis-hadis Nabi maupun pandangan beberapa mufasir. Upaya ini terasa penting agar kita dapat memahami apa sebenarnya hakikat, arti, dan tujuan hidup yang kita jalani mt, menurut Qur'an.