Sketsa Arkeologi Islam di Maluku: Tema dan Implementasi Penelitian (original) (raw)

Arkeologi Sejarah Islam di Pesisir Selatan Pulau Seram Maluku Tengah

Kapata Arkeologi, 2016

The history of Islamization in the region Seram Island Maluku until recently only records the Kingdom Hoamoal as the center of Islamization in the region. However, the formation of customary lands inhabited by the Muslim community is appealing to uncover where Islam originated and how it goes. This research is focused to see Islamization networks formed on indigenous lands in the southern coastal areas of the island of Seram by conducting the archaeological research that adopted survey method and oral history interviews to discover traces of the presence of Islam. This study found that Islamization in the southern coastal areas of the island of Seram, arised from the central region of Islam in the Maluku Islands; with another possibility that have been introduced from Java and the homeland of Islam, Arab and Persia. The study also found the formation process of political networks in the spread of Islam to get to the southern coastal areas of the island of Seram.Dalam sejarah Islamis...

Naskah kuno dan perkembangan Islam di Maluku

2015

Penelitian ini menggunakan data naskah kuno untuk melihat proses Islamisasi di wilayah bekas kerajaan Hitu. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk Islamisasi serta perkembangan ajaran dan aliran Islam.

Perkembangan Islam di Pulau Ambalau: Kajian atas Data Arkeologi dan Tradisi Makam Islam Berundak

Kapata Arkeologi, 2016

AbstrakKajian terhadap perkembangan Islam salah satunya menyangkut apek karakteristik Islam dapat dilihat melalui lensa arkeologi berdasarkan temuan artefak maupun fitur. Dalam aspek budaya material tersebut, dapat memperlihatkan perkembangan nilai budaya yang terkandung dalam konteks sistem dan transformasi nilai budaya sejak masa lampau hingga kini. Data arkeologi yang menunjukkan karakter megalitis hingga data arkeologi Islam serta tradisi keagamaan yang berlaku pada mayarakat Ambalau, memberikan gambaran tentang perkembangan religi mayarakat lokal sejak kepercayaan atau religi masa prasejarah hingga munculnya Islam. Dari data arkeologi dan tradisi yang masih bertahan, memberikan gambaran bahwa agama Islam berkembang dengan tetap mengakomodir kepercayaan lokal yang berbasis pada kepercayaan terhadap leluhur. Bentuk makam kuno berundak, adalah salah satu wujud material budaya yang menggambarkan bahwa masyarakat sangat menghormati leluhur. The study on the development of Islam one ...

Sumbangan Penelitian Arkeologi Bagi Pembangunan Daerah Maluku

2007

Dalam rangka mewujudkan tujuan pembangunan nasional maka segala potensi yang ada harus dioptimalkan, demikian halnya bidang kebudayaan. Mengingat potensi sumberdaya budaya yang tersebar di seluruh pelosok nusantara. Pemerintah dalam hal ini telah membentuk lembaga untuk mengurus kebudayaan, salah satunya adalah instansi pemerintah yang mengurus bidang arkeologi. Balai Arkeologi adalah unit pelaksana tugas Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional yang ditempatkan di daerah. Salah satu Balai Arkeologi yang dibentuk adalah Balai Arkeologi Ambon (Balar Ambon) dengan wilayah kerja yaitu Propinsi Maluku dan Maluku Utara. Balar Ambon inilah yang diharapkan dapat membantu Pemerintah Daerah Maluku dan Maluku Utara dalam memajukan daerahnya. Olehnya itu, sebagai instansi penelitian maka diharapkan penelitian-penelitian Balar Ambon dapat memberikan sumbangan bagi pembangunan daerah. Tulisan ini, mencoba menguraikan manfaat penelitian arkeologi dalam arti yang seluas-luasnya. Bahwa penelitian arkeologi tidak hanya selalu berkaitan dengan pembangunan mental tetapi juga bagi pembangunan fisik. Olehnya itu, kajian-kajian dalam ilmu arkeologi perlu dikembangkan di daerah Maluku agar arkeologi mampu memberi sumbangan nyata bagi pembangunan.

Karakteristik Arsitektur Masjid Kuno Dan Perkembangan Islam Di Maluku

Amerta Berkala Arkeologi, 2013

Masjid adalah produk rancang bangun, yang menandai bagaimana Islam bekembang di suatu wilayah. Hal ini karena masjid adalah penanda atau bukti utama keberadaan Islam di lingkungan masyarakat. Dari bentuk arsitektur masjid juga dapat memberikan gambaran, darimana pengaruh Islam berasal. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan data utama berupa deskripsi arsitektur masjid untuk melihat perkembangan Islam di wilayah Maluku.Selain itu juga melihat karakteristik masjid kuno di Maluku, yang dapat memperlihatkan ciri spesifik masjid kuno di Maluku, sekaligus Abstract. Characteristics of Ancient Mosque Architecture and Development of Islam in the Moluccas. The mosque is a product design, which marks how Islam is developing in a region. This is because the mosque is the main evidence of the existence of Islam in society. The architecture of the mosque can also give us an idea, where the influence of Islam came. This research is qualitative, whose main data is The Moluccas mosque architecture. I Use it to see the development of Islam in the Moluccas, and to the characteristics of the ancient mosque in the region, It can show specific traits of ancient mosques in the Moluccas, as well as the possibility of symbolic meaning. Kemungkinan makna simbolik dari karakteristik masjid itu sendiri.

Islamisasi dan Arkeologi Islam di Susupu Jailolo

Intizar, 2019

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses islamisasi dan arkeologi Islam di Susupu Jailolo Kabupaten Halmahera Barat Provinsi Maluku Utara. Metode penelitian yang digunakan adalah metode sejarah yang bertumpu pada empat langkah yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi dengan menggunakan pendekatan arkeologi. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa islamisasi di Susupu dilakukan oleh pedagang Arab dan Kesultanan Ternate. Sedangkan jejak arkeologi Islam yang ditemukan adalah masjid diantaranya masjid di Saroang dan Masjid Raya An-Nur, juga ditemukan makam yaitu Kubu Gila, Kubu Podo, dan Kalem Abdul Jalil.

Abad Baru Purbakala: Memilih Arah Menentukan Peran Penelitian Arkeologi di Maluku

Tak terasa hampir setahun telah dilewati sejak perayaan satu abad purbakala Nusantara. Tepat tanggal 14 Juni 2013 silam, momentum emas ini diperingati segenap insan arkeologi Indonesia. Gempita nostalgia dikemas menjadi semangat perayaan dalam berbagai kegiatan. Mulai dari seminar sampai pameran. Sekedar sukuran hingga pentas kolosal. Ada kebanggaan yang membuncah dari angka mapan usia ke-100. Kini pesta telah usai. Segalanya kembali senyap. Rasanya tepat untuk mulai merenung. Tentang makna menjadi lembaga dengan umur yang bahkan lebih sepuh dari negara. Memikirkan kembali kiprah pun capaian. Menemukenali kekurangan dan kendala. Adakah arkeologi akan terus mengalir dengan wawasan klasik business as usual? Ataukah memilih bercermin pada jernih kondisi kekinian dan bergegas membenahi diri? Makalah ini mencoba mengamati kondisi terkini arkeologi nasional dengan membedah anatomi penelitian arkeologi di Kepulauan Maluku dalam kerangka kronologis. Alur gagasan yang dibahas mencakup tinjauan atas rekam historis penelitian yang membentuk wajah arkeologi Maluku; dilanjutkan dengan mengamati aktivitas masa kini guna melihat aktualisasi studi arkeologi bagi kemajuan wilayah dan masyarakat; serta membuka ruang diskusi tentang memilih arah dan menentukan peran penelitian arkeologi bagi tujuan akademis dan sosial di masa mendatang.

Pengetahuan Arkeologi sebagai Muatan Lokal: Penerapannya di Maluku

Keberagaman sejatinya adalah elemen yang menyatukan Indonesia. Bentang luas geografis dan wajah kompleks budaya nusantara telah membentuk suatu bangsa dengan warna yang begitu raya. Maka kemampuan untuk mengelola kebhinekaan menjadi syarat mutlak yang harus dimiliki sebagai negara. Kepekaan untuk menemukenali kebutuhan-kebutuhan spesifik setiap elemen bangsa kiranya menjadi aspek yang senantiasa harus ditinjau dan dibentuk kembali. Termasuk kebutuhan dalam ranah pendidikan. Muatan lokal pada hakekatnya merupakan solusi nasional dalam menjawab luasnya dimensi kebutuhan di tingkat sekolah akan materi yang bertautan dengan karakteristik daerah. Melekat dalam hal ini adalah kebutuhan untuk menyajikan pengetahuan budaya lokal. Arkeologi juga menjadi bidang yang dituntut berbagi peran dimaksud. Tulisan ini mencoba untuk mendiskusikan kontribusi studi arkeologi dalam pengembangan muatan lokal di Maluku. Studi pustaka dipilih sebagai pendekatan dalam pengumpulan data. Kajian ini menemukan bahwa arkeologi dan pengetahuan sejarah budaya potensial untuk dikembangkan sebagai bagian dari materi muatan lokal di Maluku.

MASUKNYA ISLAM DI BENGKULU : TINJAUAN ARKEOLOGI

Jurnal Arkeologi Siddhayatra Vol. 15 No. 1 Mei 2010, 2010

Since 2007-2009 Balai Arkeologi Palembang have been revealed in research on the influence of Islam in Bengkulu. The material culture as a tomb, mosques and ceramic can be used to reconstruct the Islamic histoy periode in Bengkulu. Based on material culture and archives can be used to reconstruct the relative aspects of community life many years ago in Bengkulu. The data can be strengthened further by the existence of traces of the Islamic Kingdoms that once flourised in Bengkulu, whose existence was mentioned in the archives of British and Dutch colonial rule which had ruled in Bengkulu, and ancient manuscripts that are still kept by the resident. With reference to the sources of material that this paper seeks to reveal the preliminary of Islam in Bengkulu.