PENAMPILAN FENOTIPIK 12 GENOTIP JAGUNG (Zea mays L.) HIBRIDA DI LAHAN KERING (original) (raw)
Related papers
BIOPENDIX: Jurnal Biologi, Pendidikan dan Terapan
Background: The relationship of plant kinship can be done through the identification of the phenotype character that is the character that appears on the individual or plant organism that can be both quantitative and qualitative. The purpose of this research is to know the diversity and kinship of corn cultivar from Kisar Island Regency of Maluku Southwest of Maluku Province based on phenotype character. Methods: The genetic material used was six local corn cultivars and one comparative variety. The six local corn cultivars are Red ruby with a brown cob, Blood red corn, Sticky, Ripe yellow, Deep yellow, and White, while the varieties are Srikandi varieties. To know the effect of cultivars and corn varieties on phenotypic diversity, variant analysis with Statistica Analytical System (SAS version 9.0) was used. To know the character that gives the greatest contribution to the diversity of cultivar phenotype and corn varieties, the main component analysis is done. To know the kinship a...
Pembentukan tanaman poliploidi dengan mutagen kimiawi kolkisin memberikan peluang bagi peningkatan produktivitas jagung pakan nasional yang sampai saat ini masih belum dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri. Induksi kolkisin pada tanaman diharapkan dapat meningkatkan dosis gen sehingga tanaman memiliki penampilan yang lebih baik dan produktivitas yang lebih tinggi. Penelitian bertujuan mengidentifikasi perubahan fenotip pada empat galur inbred jagung pakan (Zea mays L.) akibat induksi kolkisin. Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai September 2014 di Laboratorium Sentral Jurusan Budidaya Pertanian FP-UB dan lahan yang bertempat di Desa Ampel Dento, Karangploso, Malang. Penelitian menggunakan empat genotip jagung pakan, yaitu SM (G1), SH (G2), SJB (G3) dan SF (G4). Pada masing-masing genotip diberi dua perlakuan, yaitu kontrol (K0) dan induksi kolkisin (K1). Kontrol ialah kecambah jagung yang direndam dalam aquades (0 ppm kolkisin) selama 12 jam dan induksi kolkisin dilakukan dengan perendaman kecambah jagung dalam larutan kolkisin 400 ppm selama 12 jam. Penelitian menggunakan metode single plant dan pengamatan dilakukan pada seluruh individu tanaman. Data kualitatif dianalisis menggunakan pendekatan statistika deskriptif, sedangkan data kuantitatif dianalisis menggunakan uji t-Student pada taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan induksi kolkisin dengan konsentrasi 400 ppm menyebabkan perubahan fenotip pada keempat genotip di sebagian besar karakter tanaman. Perubahan fenotip yang muncul bersifat spesifik genotip. Kata kunci: Induksi Kolkisin, Perubahan Fenotip, Karakter Kualitatif, Karakter Kuantitatif, Jagung Pakan.
KARAKTERISASI BEBERAPA GALUR INBRIDA JAGUNG PAKAN (Zea mays L.)
2015
Saat ini, masih terdapat beberapa kendala yang menghambat produksi maksimum jagung. Penggunaan varietas unggul adalah salah satu upaya untuk peningkatan produksi. Karakterisasi merupakan salah satu tahapan penting dalam pembentukan varietas unggul yang bertujuan untuk mengetahui karakter-karakter penting yang bernilai ekonomis dan sebagai penciri dari varietas yang bersangkutan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sejumlah galur jagung hasil dari proses seleksi yang akan digunakan sebagai tetua dalam pembuatan varietas hibrida. Pelaksanaan penelitian di Kebun Percobaan Jatikerto, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Malang pada bulan Nopember 2013 sampai Pebruari 2014. Penelitian dilakukan dengan RAK sederhana sebanyak 3 ulangan dengan cara menanam 4 galur jagung yang disusun dengan pola persilangan. Penanaman dua baris Seri A (tetua jantan) diselang satu baris dengan G6, G3-34 dan G 10 (tetua betina). Data pengamatan terdiri dari karakter kuantitatif dan kualitatif ...
PERKECAMBAHAN BENIH JAGUNG (Zea mays L.) PADA BERBAGAI UMUR PANEN BENIH DAN KELEMBABAN MEDIA TANAM
EUGENIA
Research has been implemented as of July 2012, in the BPSB Laboratory of North Sulawesi Province i.e.: 1) to test the seed lacking in vigour during the Random Complete Design with three treatments of the various harvest ages, i.e. U1 (90 dasy), U2 (100 days) and U3 (110 days) treatments repeated four times; 2) in the greenhouse to see the amount of the normal, sprouts abnormal, seeds, hard seed and dead, shoot root ratio by using the Random Completed Design with two factors, respectively are : factorial in complete factors of the first different age harvest U1 (90 days), U2 (100 days) and U3 (110 days), the second factor granting of the water with different capacity P1 (3600 ml), P2 (2700 ml), P3 (1800 ml) and P4 (900 ml). Data analysis were found by the various analysis, however if there are different results, it would continue on the Smallest Significant Test. The results showed that, Electric Power Conductivity (EPC) affected by the age of harvest seed corn. The highest EPC at ...
KARAKTERISASI BEBERAPA GALUR INBRIDA JAGUNG MANIS (Zea mays L. Saccharata)
2016
Karakterisasi ialah upaya mendeskripsikan karakter dari tanaman. Karakterisasi menghasilkan informasi mengenai karakter tanaman untuk dijadikan calon varietas. Tujuan penelitian ini memperoleh informasi karakter kualitatif dan kuantitatif 9 galur inbrida jagung manis. Penelitian ini dilaksanakan di Dadaprejo, Junrejo - Batu pada 2014. Hasil penelitian menunjukkan semua galur memiliki perbedaan yang jelas pada semua karakter kuantitatif tetapi memiliki kemiripan karakter pada karakter kualitatif. Hasil anova 5% karakter kuantitatif menunjukkan hasil berbeda nyata pada semua karakter. Semua galur memiliki nilai koefisien keragaman berkisar antara 2,37% hingga 43,42%, hal ini menunjukkan bahwa semua galur yang diamati hampir seragam. Kata kunci: Jagung Manis, Inbrida, Karakterisasi, Kualitatif, Kuantitatif
KARAKTERISTIK FENOTIPIK DAN PENGELOMPOKAN GALUR JAGUNG PULUT HIBRIDA Zea mays L
BIOMA : JURNAL BIOLOGI MAKASSAR
Penelitian tentang Karakteristik Fenotipik dan Pengelompokan Galur Jagung Pulut Hibrida Zea mays L. telah dilaksanakan pada bulan Januari 2016 sampai bulan April 2016 di Balai Penelitian Tanaman Sereal, Maros. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik fenotipik galur jagung pulut hibrida dan membuat pengelompokan berdasarkan kesamaan fenotipiknya yang berdasarkan pada 31 perameter pengamatan. Penelitian disusun dalam metode Rancangan Acak Kelompok dengan 7 Perlakuan dan 3 ulangan dengan jarak tanam 80 cm x 20 cm. pengamatan dilakukan pada 31 karakter fenotipik, variable yang diamati ada beberapa yaitu pada daun, batang, malai, tongkol dan tanaman. Data kuantitatif dianalisis menggunakan Analisis of Variansi. Hasil yang berbeda nyata dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan. Hasil analisis menunjukkan bahwa dari 14 karakter yang dianalisis ada 4 karakter yang tdak berbeda nyata dan 10 karakter berbeda nyata. Analisis selanjutnya diolah menggunakan program Numerical ...
2009
High content of aluminum and low N availability in Ultisol are the important limiting factors for crop production. Hence, important efforts on management of Ultisol are increasing N availability for crop demand. Guano fertilizer and pruning of Lamtoro are source of organic matter used to improve the soil, although the two fertilizers still not yet have full attention. The present study was aimed to elucidate roles of Guano fertilizer and green manure of Lamtoro on Al concentration, N availability, crop growth and N uptake by maize in an Ultisol. The study was conducted in a glasshouse. Combination of the two fertilizers at two different rates of each fertilizer (10 and 20 ton/ha) and one control (no fertilizer added) resulted in nine treatments and they were arranged in a factorial randomized block design with three replicates. Results of the experiment showed that the application of Guano fertilizer and Lamtoro green manure significantly reduced Al exch concentration, increased so...
PENAMPILAN HIBRIDA, PENDUGAAN NILAI HETEROSIS DAN DAYA GABUNG GALUR – GALUR JAGUNG (Zea mays L
PENAMPILAN HIBRIDA, PENDUGAAN NILAI HETEROSIS DAN DAYA GABUNG GALUR -GALUR JAGUNG (Zea mays L.) FAHMI WENDRA SETIOSTONO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Penampilan Hibrida, Pendugaan Nilai Heterosis dan Daya Gabung Galur-Galur Jagung (Zea mays L.) adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar pustaka di bagian akhir tesis ini. Bogor, Agustus 2008 Fahmi Wendra Setiostono NRP. A 151060211 ABSTRACT FAHMI WENDRA SETIOSTONO. Hybrid Performance, Estimation of Heterosis and Combining Ability in Maize Lines. Supervised by SRIANI SUJIPRIHATI and FIRDAUS KASIM. The research was conducted to select superior maize inbred lines and their hybrids based on combining ability and heterosis value. The F1's of 8x8 diallel crosses, their reciprocals and parents were evaluated at two locations, in Bogor, West Java and Metro, Central Lampung from December 2007 -May 2008. The experimental design was randomized complete block design with three replications. Analysis of variance showed that genotypes, General Combining Ability (GCA) and Specific Combining Ability (SCA) were significantly different in ear length, number of kernel per ear and 1000 grain weight in both locations. Reciprocal effect gave significant difference for ear length and 1000 grain weight characters in Lampung, also for ear diameter, ear weight and yield in both locations. Inbreds 276-4, 425-3 and 969 had the highest GCA value for characters ear length, number of kernels per ear and 1000 grain weight observed in both locations. Inbred 605 had the highest GCA value for ear diameter character, for ear weight and yield character, inbred 969 had the highest GCA value in both locations. Meanwhile, the best SCA values in Bogor were from the crosses between 426/612 for ear length and numbers of kernel per ear characters, 261-2/425-3 for 1000 grain weight character. In Lampung, hybrids 261-2/425-3, 276-4/786 and 276-4/261-2 showed the best SCA value for ear length, numbers of kernel per ear and 1000 grain weight. Hybrid 786/969 had the highest SCA value for ear diameter character and hybrid 261-2/425-3 for ear weight and yield in both locations. Crosses between 261-2/425-3 in Bogor and 276-4/261-2 in Lampung had the best heterosis and heterobeltiosis for ear weight and yield characters. RINGKASAN FAHMI WENDRA SETIOSTONO. Penampilan Hibrida, Pendugaan Nilai Heterosis dan Daya Gabung Galur-Galur Jagung. Dibimbing oleh SRIANI SUJIPRIHATI dan FIRDAUS KASIM.
ASSOSIASI SERANGGA PADA BEBERAPA VARIETAS JAGUNG ( Zea mays L. ) DI LAHAN GAMBUT
2021
Jagung merupakan bahan pangan karbohidrat yang dapat membantu pencapaian dan pelestarian swasembada pangan. Saat ini petani menanam berbagai varietas jagung, dengan semakin tingginya beragam varietas mungkin serangga yang berassosiasi juga akan beragam. Penelitian bertujuan untuk menghitung populasi serangga dan serangan hama serta indeks keanekaragamannya pada berbagai varietas tanaman jagung di lahan gambut. Penelitian dilaksanakan di Desa Rasau Jaya 2, Kecamatan Rasau, Kabupaten Kuburaya dan Laboratorium Hama Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2019 hingga Juli 2019. Rancangan penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 4 perlakukan yang diulangi sebanyak 5 kali. Adapun perlakuan ada A (varietas Pioneer-21), B (varietas Bisi-18), C (varietas Pertiwi 3), D (varietas Petro Hi-Corn). Variabel pengamatan yang diamati yaitu jenis-jenis serangga, populasi serangga, intensitas kerusakan oleh serangan hama, dan i...