PEMANFAATAN KULIT PISANG RAJA DIFERMENTASI DENGAN MOL DAN Trichoderma harzianum PADA BERBAGAI RANSUM TERHADAP PERFORMANS KELINCI REX JANTAN LEPAS SAPIH (original) (raw)
Related papers
2018
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana effek residu pupuk organik berbahan baku limbah padat industri penyamakan kulit yang difermentasi dengan fermentor terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman padi yang ditanam pada awal Musim Kemarau (MK) dan tanam berikutnya. Penelitian dilaksanakan pada lahan milik petani dengan menggunakan Metode Penelitian berupa Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 7 perlakuan yang terdiri dari 1 perlakuan kontrol dan 6 kombinasi perlakuan sumber pupuk (Sumber pupuk I dan II) dan dosis pupuk organik (2, 4, dan 6 ton per ha) dengan 4 ulangan. Hasil analisis data percobaan diketahui bahwa perlakuan kombinasi takaran dan sumber pupuk limbah kulit hasil fermentasi berpengaruh nyata terhadap peubah pertumbuhan tinggi tanaman baik pada tanaman awal maupun tanaman residu (umur 5, 7 dan 9 MST), kecuali untuk umur 3 MST, Namun untuk jumlah tunas, yang berpengaruh nyata pada tanaman awal pada umur (5, 7 dan 9 MST) sedangkan tanaman residunya hanya pada um...
Borneo Journal of Pharmascientech
Penggunaan tanaman sebagai pengobatan diare merupakan sumber potensialsebagai alternatif obat tradisional.Kulit Pisang Kepok (Musa paradisiaca L.)merupakan salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai antidiare karenamemiliki kandungan senyawa flavonoid, tanin dan saponin.Tujuan dari penelitianini adalah mengetahui efek anti diare dari infusa Kulit Pisang Kepok pada mencityang diinduksi dengan oleum ricini dan mengetahui dosis infusa Kulit PisangKepok yang memberikan efek antidiare yang paling baik.Kulit Pisang Kepokdiekstraksi dengan metode infusa.Pengujian efek antidiare dilakukan denganmenginduksioleum ricinike mencit. Kelompok perlakuan terbagi menjadi 5kelompok yaitu kelompok 1 (kontrol negative),kelompok 2 (kontrol positifloperamid 2mg), kelompok 3 (infusa Kulit Pisang Kepok 5% b/v), kelompok 4(infusa Kulit Pisang Kepok 10% b/v) dan kelompok 5 (infusa Kulit Pisang Kepok15% b/v). Pengamatan antidiare dilaksanakan tiap 30 menit selama 4 jam meliputifrekuensi dan konsistensi d...
BIOPENDIX: Jurnal Biologi, Pendidikan dan Terapan
Background: Indonesia as one of agrarian countries rich in natural resources and has a variety of plants that have great potential to be utilized as a natural antioxidant, one of which is a banana. In the utilization of bananas is limited to the meat alone while the skin is only used as waste, whereas banana peels have a high value of benefits, it is evident that the banana skin contains high oxygen activity compared to meat. Method: The method used is Completely Randomized Design (RAL) with factorial pattern consisting of 5 treatments and 3 repetitions. The results were analyzed statistically with Anova test showed sig value. 0.000 <0.05 followed by Tukey test showing very real difference in each treatment. Results: The results showed that group P (3) was the best treatment group that decreased free fatty acid content in cooking oil with the addition of natural antioxidant of banana peel (Musa sapientum). Conclusion: The addition of natural antioxidant of banana skin effect in d...
EVALUASI IN VITRO PADA RANSUM YANG MENGANDUNG KULIT MELINJO (Gnetum gnemon L.)
2021
Melinjo cod has potential as an energy source of feed for ruminant. This study aimed to evaluate rations containing melinjo cod in vitro. The study was conducted experimentally using a completely randomized design. Data collected were analyzed for variance analysis followed by Duncan's test. The treatment was a type of ration containing 0% (R1), 10% (R2), 20% (R3), 30% (R4), and 40% (R5) melinjo cod, each of which was repeated 4 times. Then the ration was evaluated in vitro. The results showed that the use of melinjo cod in the ration produced a significant difference (P <0.05) on fermentability and digestibility in vitro. The use of melinjo cod did not make a difference to the concentration of N-NH 3 , but resulted in an increase (P<0.05) in the concentration of volatile fatty acids and high digestibility of dry matter and organic matter up to 30% with averages of 155.90 mL, 66.79% and 67.81%. It can be concluded that melinjo cod can be used in ration as much as 30%.
Asam laktat mempunyai kelarutan yang tinggi dan mudah dipolimerisasi, oleh karenanya asam laktat banyak dibutuhkan di berbagai industri seperti pada industri makanan, minuman, kosmetik maupun farmasi. Prinsip utama pembuatan asam laktat pada penelitian ini adalah proses fermentasi gula dengan proses glikolisis. Kulit pisang kepok ditimbang, ditambahkan akuades kemudian diblender dan disaring. Setelah itu dilakukan pengukuran pH filtrat kulit pisang kepok dan dikondisikan pada pH 3, 4, 5 dan 6. Ke dalam filtrat kulit pisang kepok ditambahkan nutrisi dan starter yang sudah diinokulasikan dengan 2 ose bakteri Lactobacillus plantarum, kemudian diinkubasi dengan kondisi anaerob pada 35 o C selama 23 hari. Setelah proses fermentasi selesai, dilakukan pengamatan jumlah bakteri dan diberhentikan proses fermentasinya kemudian diuji kadar glukosa dan dilakukan proses pemurnian asam laktat. Pada proses pemurnian asam laktat digunakan resin Amberlite IRA 400. Resin Amberlite IRA-400 memberikan kapasitas adsorpsi yang besar. pH, konsentrasi substrat, dan penambahan CaCO 3 berpengaruh terhadap kadar asam laktat, kadar glukosa sisa dan jumlah bakteri yang dihasilkan. Kondisi optimum proses fermentasi filtrat kulit pisang kepok dengan menggunakan Lactobacillus plantarum dicapai pada konsentrasi substrat 75 mg/L, dengan pH awal media fermentasi =5 dan dengan waktu fermentasi selama 20 hari. Untuk tahap kedua kondisi optimumnya berada pada penambahan CaCO 3 sebanyak 0,2% Kata kunci: kulit pisang, Lactobacillus plantarum, fermentasi, asam laktat
PEMANFAATAN KULIT JAGUNG (Zea mays) UNTUK PRODUKSI GLUKOSA MENGGUNAKAN KAPANG Trichoderma sp
KOVALEN, 2017
This study uses corn husk for the production of glucose by fermentation with the fungus Trichoderma sp. The aim is to determine the amount of Trichoderma sp. which is the best to produce the highest glucose with a variety of heavy fungus are 6, 9, and 12 grams in 25 grams of flour corn husk. Fermentation time variation 3, 4, and 5 weeks. Determination of the glucose level with DNS method using UV-Vis spectrophotometry. The study design using RAL factorial consisting of two factors, namely the weight of the fungus and fermentation time, each factor consists of 3 levels and is done in duplicate.The results showed that high glucose levels obtained in the addition of 12 grams of fungus and fermentation time 4 weeks with a glucose level of 21.72%.Keywords: Corn husk, Trichoderma weight, Time of fermentation, Glucose
Wahana peternakan, 2022
This study aims to determine the use of boiled water of jengkol (Archidendron pauciflorum) peel in drinking water on broiler carcass performance. The study used 96 DOC broilers of the type MB 202 PLATINUM with a study duration of 4 weeks. The research method used is an experimental method using a completely randomized design (CRD) with 6 treatments, namely P0: Control (Drinking water without boiled jengkol peel waste), P1: 2% (2ml jengkol peel decoction/100ml drinking water), P2: 4 % (4 ml of boiled jengkol peel/100 ml of drinking water), P3: 6% (6 ml of boiled jengkol peel/100 ml of drinking water), P4: 8% (8 ml of boiled jengkol peel/100 ml of drinking water), P5: 10% (10 ml of boiled peel) jengkol/100 ml of drinking water) then each treatment was repeated 4 times. The parameters measured were: live weight (g/head), carcass weight (g/head), and abdominal fat weight (g/head). The results of the analysis of diversity showed that the administration of boiled water jengkol peel in drinking water had a significant effect (P<0.05) on carcass weight and abdominal fat weight, and was only able to maintain the same live weight as the control. Based on the results of the study, it can be concluded that the best treatment of jengkol peel boiled water in drinking water is P4 8% treatment (8ml jengkol peel stew/100ml drinking water) with the acquisition of live weight 1089.50 g/head, carcass weight 883.50 g/head, and abdominal fat 9.98 g/head.
2016
ABSTRAK Fermentasi adalah proses pemecahan karbohidrat dan asam amino secara anerobik yaitu tanpa memerlukan oksigen. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kualitas gizi kulit pisang dengan Rhizopus oligosporus terhadap kandungan protein kasar,lemak kasar, dan serat kasar. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap ( Ral Faktorial) dengan 2 faktor, 3 taraf, dan 2 ulangan yaitu Faktor A adalah Lama fermentasi (A 1 =fermentasi 4 hari A 2 = fermentasi 8 hari A 3 = 12 hari) dan faktor B adalah Persen kapang (B 1 = 5% kapang B 2 = 7% kapang B 3 = 10% kapang). Parameter yang diamati protein kasar lemak kasar dan serat kasar. Hasil peneitian menunjukkan bahwa lama fermentasi kulit pisang dan kulit ubi kayu dengan Rhizopus oligosporus terhadap kandungan protein kasar, lemak kasar, dan serat kasar tidak terdapat interaksi. Perlakuan terbaik protein kasar terdapat pada perlakuan dengan lama fermentasi 8 hari dengan kapang 10%, sedangkan pada lemak kasar ...