Resolusi Konflik dalam Masyarakat Religius Indonesia (original) (raw)
Related papers
Pemolisian Konflik Keagamaan di Indonesia
2014
Buku ini berawal dari riset mengenai pemolisian konflik-konflik agama di Indonesia pasca-Orde Baru. Konflik-konflik agama di sini dikhususkan dalam dua bentuknya yang paling menonjol beberapa tahun terakhir, yakni konflik sektarian (intra-agama), yang diakibatkan oleh sikap anti-Ahmadiyah dan anti-Syiah, dan konflik terkait tempat ibadat (antar-agama). Ada perkembangan yang patut disyukuri tapi juga disayangkan dalam pengelolaan kehidupan keagamaan di Indonesia pasca-Orde Baru. Di satu sisi, kekerasan kolektif antar-agama, seperti yang terjadi di Ambon, Maluku Utara, dan Poso (Sulawesi Tengah) sudah berhenti sejak sekitar sepuluh tahun lalu. Namun, di sisi lain, beberapa laporan menunjukkan peningkatan insiden konflik antar-agama, khususnya terkait rumah ibadat, dan konflik sektarian intra-agama (Islam), khususnya terkait Jamaah Ahmadiah Indonesia (JAI) dan komunitas Syiah. Meski cukup sering dibicarakan, masalah di atas jarang sekali ditinjau dari sisi pemolisian. Buku ini mencoba ...
Agama dan Resolusi Konflik Agama dan Resolusi Konflik
LEKKAS Bandung, 2021
Dengan buku ini diharapkan pembaca akan mendapatkan wawasan tentang berbagai perkembangan dari hubungan agama dengan resolusi konflik. Demikian sehingga para pembaca dapat menganalisis, mengkategorisasikan, dan menerapkan wacana resolusi konflik tersebut. Pembaca pun diajak untuk mengikuti perkembangan dan memikirkan kembali ide-ide masa depan agama dan multikulturalisme. Dengan demikian, penguasaan dan kritisisme para pembaca terhadap ide-ide dan perkembangan agama dan masyarakat plural merupakan standard kompetensi pembelajaran Agama dan Resolusi Konflik ini.
Agama Dan Konflik Dalam Masyarakat DI Indonesia
2012
Agama adalah ajaran keyakinan utuh dari seluruh kesempurnaan manusia, setiap manusia memiliki keyakinannya masing-masing. Untuk mendapatkan keyakinan yang sempurna tersebut maka manusia biasanya memiliki berbagai perbedaan-perbedaan. Karena perbedaan dalam proses pendekatan dan pandangan terhadap tuhan itulah yang menentukan kualitas iman dalam beragama seseorang. Yang menjadi sumber komplik di tengah-tengah masyarakat adalah proses untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dan biasa terlihat dalam perilaku keseharian mereka. Di Indonesia pandangan terhadap agama juga berbeda-beda sehingga perbedaan tersebut mendapatkan gesekan yang berujung pada komplik. Meskipun demikian, dominasi kelompok awan/pemula dalam beragama yang berujung pada formalisme agam masih menguasai agama-agama sehingga masih ada komplik, pada komplik ini sangat minim jika difahami pada kelompok yang substansialisme Kata kunci : Agama, Konflik
Pemolisian Konflik Keagamaan di Indonesia (Edisi Ringkas)
2014
Buku ini berawal dari riset mengenai pemolisian konflik-konflik agama di Indonesia pasca-Orde Baru. Konflik-konflik agama di sini dikhususkan dalam dua bentuknya yang paling menonjol beberapa tahun terakhir, yakni konflik sektarian (intra-agama), yang diakibatkan oleh sikap anti-Ahmadiyah dan anti-Syiah, dan konflik terkait tempat ibadat (antar-agama). Ada perkembangan yang patut disyukuri tapi juga disayangkan dalam pengelolaan kehidupan keagamaan di Indonesia pasca-Orde Baru. Di satu sisi, kekerasan kolektif antar-agama, seperti yang terjadi di Ambon, Maluku Utara, dan Poso (Sulawesi Tengah) sudah berhenti sejak sekitar sepuluh tahun lalu. Namun, di sisi lain, beberapa laporan menunjukkan peningkatan insiden konflik antar-agama, khususnya terkait rumah ibadat, dan konflik sektarian intra-agama (Islam), khususnya terkait Jamaah Ahmadiah Indonesia (JAI) dan komunitas Syiah. Meski cukup sering dibicarakan, masalah di atas jarang sekali ditinjau dari sisi pemolisian. Buku ini mencoba ...
Konflik Politik Agama di Indonesia
Konflik Politik Agama di Indonesia , 2016
Indonesia sebagai negara yang majemuk, terdiri dari berbagai suku bangsa dan agama yang dipeluk oleh warganya. Sehingga konsep negara kesatuan dipilih oleh pendahulu bangsa untuk mepersatukan bangsa yang berasal dari berbagai latar belakang. Namun keberadaan Islam sebagai agama yang dipeluk oleh mayoritas bangsa Indonesia memberikan kontribusi yang sangat besar atas terbentuknya negara Indonesia yang majemuk ini. Hal tersebut dapat dilihat dari kesediaan bapak pendiri bangsa yang berasal dari kalangan islamis untuk melepaskan kata-kata “kewajiban melaksanakan syariat Islam bagi pemeluknya” yang ada di Piagam Jakarta, sehingga dalam Pancasila yang ada saat ini sudah tidak ada lagi frasa tersebut. Dari kenyataan tersebut, dapat diketahui bahwa toleransi yang tinggi dimiliki oleh para bapak pendiri bangsa demi persatuan bangsa.
AGAMA DAN RESOLUSI KONFLIK (Analisis Terhadap Konflik Kegamaan di Indonesia)
Jurnal Ilmiah Syi'ar, 2015
Agama dan konflik adalah dua sisi mata uang yang saling berhubungan dan bersentuhan. Agama ajaran suci dan damai, konflik agama adalah alat yang paling sensitif dan mudah dikemas menjadi perang suci. Hal ini disebabkan oleh banyak hal yaitu dogma, teks yang salah tafsir, fanatisme yang berlebihan, kepentingan kelompok bahkan kepentingan politik praktis. Akhirnya agama memiliki wajah seram, menakutkan dan dihiasi oleh dendam. Semua penyebab konflik, bila tidak diresolusi dan dimanajemen dengan baik akan melahirkan konflik yang tak berkesudahan. Upaya yang dapat dilakukan yaitu mendialogkan teks dengan konteks, mendialogkan ilmu, dan berfaham beragama moderat, serta memiliki pemimpin atau tokoh agama yang bijaksana. Kata kunci: agama, penyebab konflik dan resolusi konflik.
Resolusi Konflik Sosial-Keagamaan Dalam Mitos DI Kalangan Suku Sasak Pulau Lombok
2021
Pasca orde baru, konflik sosial-keagamaan di Lombok mulai muncul secara terbuka. Diawali dari konflik antara Islam dan Kristen, kemudian merebak konflik antara Islam dan Hindu, dan terakhir, konflik terjadi di internal Islam seperti konflik antara NW Anjani dan Pancor, konflik antara warga setempat dengan Ahmadiyah dan Salafi. Sementara itu konflik sosial mengemuka hampir di seluruh kabupaten dan kota di Pulau Lombok. Warga antar kampung menyerang kampung dan desa lain. Karena itu muncul organisasi masyarakat yang berperan sebagai polisi sipil seperti Amphibi dan Buru Jejak. Namun kehadiran kedua ormas tersebut malah berujung konflik. Menghadapi rentetan konflik yang bersifat inter group semacam ini, pemerintah seperti menemui jalan buntu, penyelesaian hanya berakhir dengan mediasi namun tidak dilanjutkan dengan upaya melakukan resolusi dan transformasi secara berkelanjutan. Adanya kearifan lokal seperti mitos di kalangan Suku Sasak malah tidak digunakan sebagai semacam perekat seka...
Merajut Kembali Komunitas Damai: Studi Landasan Biblis Dan Teologis Resolusi Konflik
Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat, 2019
"REINFORCING PEACEFUL COMMUNITIES": The Study of Biblical and Theological Foundations for Conflict Resolution. Studi Landasan Biblis dan Teologis Untuk Membangun Komunitas Damai. Plurality which is considered as a nation's wealth, it also turns out to be the cause of the emergence of conflicts with nuances of ethnicity, race and religion. Unfortunately political elites often politicize issues based on ethnic and religious sentiments to gain power. They did not consider the serious effects that were caused as a result of the politicization of ethnic and religious issues. Horizontal conflicts with nuances of religion and ethnicity that have occurred in various regions in Indonesia, such as in Ambon, Poso, Kalimatan, are more often triggered by the politicization of religious and ethnic issues or initially the conflict is not caused by ethnic or religious problems, but often the conflict brought to the realm of religion so as to make the conflict increasingly enlarged a...
Konflik Sosial Keagamaan Islam Non-Mainstream dalam Masyarakat Majemuk di Indonesia
2012
Tulisan ini mendiskusikan bagaiman a gerakan ke agama an Islam dalam kaitannya dengan konflik sosial dalam kehidupan masyarakat di Indonesia khsususnya di wilayah Makassar , dengan menggacu pada kasus kelompok gerakan Islam non-maisntream seperti jamaah Ahmadiyah dan An-Nadzir. D i mana aktivitas keagamaan sekelompok masyarakat ini dapat memicu munculnya konflik sosial keagamaan yang dianggap menyimpang dari ajaran agama yang dominan . Dari konflik sosial tersebut, dapat menimbulkan aksi-aksi kekerasan dengan alasan penodaan agama, yang dipicu oleh adanya aktivitas sosial keagamaan komunitas atau penganut paham keagamaan tertentu yang agak berbeda atau dianggap menyempal (non-mainstream) dari ajaran agama yang dipraktikkan secara umum (mainstream) dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Konflik yang sering terjadi di Indonesia akhir-akhir ini sering mengandung muatan yang kompleks. Boleh dikatakan, muatan politis agaknya masih dominan mempengaruhi, di samping masalah kekecewaan dan p...
2021
Religiusitas merupakan suatu keyakinan dan perasaan seseorang terhadap nilai-nilai agama yang dianutnya, sehingga dapat menghasilkan perilaku sehari-hari sesuai dengan nilai-nilai agama tersebut. Resolusi konflik adalah suatu kemampuan seseorang dalam menangani permasalahan dengan cara efektif, selektif, dan tidak menimbulkan konflik baru yang lain. Pada masa remaja penting adanya kemampuan resolusi konflik yang berpedoman pada nilai-nilai agama, agar dalam menyelesaikan permasalahan tidak merugikan orang lain maupun dirinya sendiri. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui hubungan antara religiusitas dengan resolusi konflik pada Siswa SMK Bhinneka Karya Simo Kabupaten Boyolali. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 1.500 siswa dengan subjek penelitian sebanyak 295 siswa yang terdiri dari kelas X, XI, XII. Teknik sampling yang digunakan adalah cluster random sampling dengan menggunakan 2 skala sebagai alat ukur, yaitu Skala Religiusitas (28 aitem valid ...