Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Web Articulate Storyline Pada Pembelajaran Ipa DI Kelas V Sekolah Dasar (original) (raw)

Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Menggunakan Articulate Storyline Pada Mata Pelajaran Ips Kelas VIII DI SMPN 34 Samarinda

Educational Studies: Conference Series

Kemajuan teknologi memberikan pengaruh yang sangat besar di bidang pengetahuan dan pendidikan. Terlihat dari penggunaan berbagai macam media pembelajaran untuk membantu siswa menyerap dan memahami materi yang diajarkan. Salah satu media pembelajaran interaktif yang menarik dapat dikembangakan dengan menggunakan software articulate storyline. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode Research and Development (Penelitian Pengembangan). Metode penelitian Research and Development merupakan metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Pengembangan media ini menggunakan model ADDIE karena rasional, sistematis, mudah dipelajari dan lengkap. Model ADDIE tersusun secara sistematis sehingga dalam pelaksanaannya urut, setiap tahap yang akan dilalui selalu mengacu pada tahap sebelumnya yang melalui proses revisi atau perbaikan sehingga tahap selanjutnya diperoleh produk media pembelajaran yang efektif. Hasil peneli...

Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Menggunakan Articulate Storyline Di Sekolah Dasar

2021

Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui kondisi objektif pelaksanaan pembelajaran menggunakan media pembelajaran interaktif (articulate storyline) di kelas V SDN 9 Tilongkabila. 2) Untuk mengembangkan media pembelajaran interaktif (articulate storyline) pada mata pelajaran IPS materi peristiwa kebangsaan masa penjahan yang akan dikembangkan di kelas V SDN 9 Tilongkabila. 3) mengetahui kelayakan media pembelajaran berdasarkan penilaian ahli materi dan ahli media serta siswa. Metode yang dipakai pada penelitian adalah Research and Development (R&D) dengan tahapan pengembangan model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation dan Evaluation), namun penelitian hanya dilaksanakan hingga tahap implementasi. Tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket validasi ahli materi dan validasi ahli media serta respon siswa, Media yang dikembangkan diujicoba oleh 14 siswa kelas V SDN 9 Tilongkabila. Media pembelajaran interaktif menggunakan articulate Storyline 3 pa...

Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Pada Pembelajaran Ips Kelas IV Tema 9 Berbasis Aplikasi Articulate Storyline 3

Jurnal Ilmiah Mandala Education

Pendidikan IPS di Indonesia telah diajarkan sejak lama. Tahun 1975 Pendidikan IPS kali pertama..diperkenalkan..di Indonesia pada. Pada dasarnya IPS mengalami perubahan dan perkembangan mengikuti dengan perubahan zaman. IPS menjadi salah satu mata pelajaran wajib di jenjang sekolah dasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan dari media pembelajaran interaktif berbasis articulate storyline 3 pada pembelajaran IPS kelas IV Tema 9. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan menggunakan model 4-D yang terdiri atas define (pendefenisian), design (perencanaan), develop (pengembangan), dan dissemination (penyebaran). Terdapat 28 siswa kelas IV yang terlibat dalam desain uji coba pada penelitian ini. Instrumen yang digunakan adalah lembar validasi, angket respon siswa dan guru, dan lembar aktivitas siswa serta guru. Hasil validasi pada aspek materi memperoleh rata-rata 4,8 dengan kategori valid. Aspek penyajian diperoleh rata-rata 4,3 dengan kategori valid. Aspek bahasa memperoleh rata-rata 4,3 dengan kategori valid. Rata-rata respon guru dan siswa terhadap media pembelajaran yaitu 4,21 dengan kategori sangat baik/praktis. Lembar aktivitas siswa memperoleh skor rata-rata 4,38 dengan kategori sangat aktif dan aktivitas guru memperoleh skor rata-rata 4,18 dengan kategori sangat aktif.

Pengembangan Multimedia Interaktif berbantuan Aplikasi Articulate Storyline dalam Pembelajaran Kimia Kelas XI MIPA SMAN 1 Utan

Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan

Di era pandemi Covid-19, siswa memerlukan media pembelajaran yang tepat. Salah satunya yaitu memanfaatkan teknologi sebagai pendukung dalam proses pembelajaran dengan mengembangkan media interaktif. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui kevalidan dan kepraktisan multimedia interaktif berbentuk APK yang dikembangkan. Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 4-D (define, design, develop, dan disseminate), tetapi dengan pertimbangan tertentu penelitian ini dibatasi sampai tahap develop (pengembangan). Sampel yang dibutuhkan sebanyak 20 orang siswa kelas XI MIPA SMAN 1 Utan tahun ajaran 2020/2021yang dipilih secara acak. Instrumen yang digunakan untuk menentukan validitas dan reliabilitas adalah lembar validasi, sedangkan untuk menentukan kepraktisan dari media yang dikembangkan menggunakan angket respon siswa. Berdasarkan perhitungan menggunakan Aiken’s V diperoleh nilai rerata V sebesar 0,86 dan ini termasuk kategori sangat valid, serta diperoleh R sebesar 8...

Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Software Articulate Storyline Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Instalasi Penerangan Listrik SMKN 3 Surabaya

2021

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah media pembelajaran interaktif berbasis software Articulated Storyline yang layak berdasarkan aspek kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan. Media pembelajaran ini diperuntukan sebagai media pendamping proses belajar dalam memahami materi pembelajaran instalasi penerangan jalan umum pada mata pelajaran Instalasi Penerangan Listrik. Metode yang digunakan pada penelitian pengembangan ini adalah R&D, yang terdiri dari tujuh tahapan yakni potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi desain, uji coba produk, serta analisis dan pelaporan. Subyek penelitian ini adalah 3 validator ahli, 1 guru dan 32 peserta didik kelas XII TITL 1 SMKN 3 Surabaya. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan kelayakan media pembelajaran pada aspek validitas yang ditinjau dari hasil skor rerata validasi media pembelajaran 84,03%, materi pembelajaran 87,50%, dan butir soal 94,58% dapat dikategorikan sangat valid. Pada aspek keprakt...

Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Articulate Storyline Tematik Terhadap Minat Belajar Siswa Kelas 4 SD

Jurnal Pedagogi dan Pembelajaran

Kurangnya minat belajar siswa disebabkan oleh terbatasnya media pembelajaran yang digunakan guru dalam melakukan proses pembelajaran serta kurangnya kompetensi yang dimiliki guru sehingga tidak dapat memanfaatkan teknologi sebagai media pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan media pembelajaran interaktif berbasis Artiqulate Storyline tematik pada mapel tematik untuk meningkatkan minat belajar siswa kelas IV Sekolah Dasar. Metode penelitian yang digunakan yaitu R & D dengan model pengembangan ADDIE yang terdiri atas 5 tahap, yaitu analysis, design, development, implemation dan evaluatioan. Subjek penelitian ini adalah 15 siswa yang akan melakukan uji coba media, ahli media, dan ahli meteri. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan angket. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan kategoris untuk melihat kelayakan media yang dikembangkan. Hasil penelitian diperoleh media interaktif berbasis Artiqulate Storyline dapat dikat...

Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran IPA Untuk Siswa SD Kelas V

Jurnal Edutech Undiksha, 2020

Penelitian pengembangan ini dilaksanakan karena kurangnya pemanfaatan media digital oleh pendidik dalam melakukan proses pembelajaran sehingga peserta didik kurang tertarik dalam belajar dan menyebabkan menurunnya hasil belajar peserta didik secara signifikan. Dilaksankannya penelitian pengembangan ini yaitu bertujuan untuk mendeskripsikan rancang bangun pengembangan multimedia pembelajaran interaktif dan validitas multimedia pembelajaran interaktif. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan model penelitian pengembangan ADDIE (analyze, design, development, implementation, evaluation). Data yang dikumpulkan adalah data kuantitatif dan data kulitatif dengan mengunakan 3 metode pengumpulan data yaitu metode observasi, metode wawancara, dan metode kuesioner. Hasil Penelitian menunjukkan 1) Rancang bangun pengembangan multimedia pembelajaran interaktif meliputi tiga tahapan yaitu: (a) analisis kebutuhan, (b) desain, (c) pengembangan dan implementasi, valid dengan: (a) hasi...

Pengembangan Media Articulate Storyline 3 pada Pembelajaran IPA Berbasis STEM untuk Mengembangkan Kreativitas Siswa SD/MI

Jurnal Basicedu, 2021

Penelitian ini dilatar belakangi oleh penggunaan media pembelajaran di sekolah yang masih kurang bervariasi khususnya pada mata pelajaran IPA dan bahan ajar yang digunakan hanya berfokus pada buku paket sekolah sehingga belum mengembangkan kecakapan abad 21 di sekolah dengan baik salah satunya yaitu kreativitas. Maka perlu adanya pengembangan media yang dapat mengembangkan kreativitas siswa. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui kelayakan dan efektifitas media articulate storyline 3 pada pembelajaran IPA berbasis STEM untuk mengembangkan kreativitas siswa. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research and development) dengan menggunakan model penelitian ASSURE. Instrumen penelitian berupa wawancara, angket dan lembar observasi. Hasil dari penelitian ini diperoleh presentase kelayakan penilaian dari ahli materi sebesar 79,8%, dengan kategori valid, penilaian ahli media sebesar 97,9% dengan kategori sangat valid, dan penilaian ahli bahasa sebe...

Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif Untuk Guru Ipa DI Sekolah Menengah Pertama

Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains, 2019

Penelitian ini mengembangkan media pembelajaran berbasis multimedia interakif sesuai kebutuhan guru di sekolah menengah pertama dengan materi gejala biotik dan abiotik metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research and Development (R&D) dengan rancangan ADDIE. Tahapan pengembangan meliputi analysis, design, development, implementation dan evaluation. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelayakan dari aspek media diperoleh persentase 86,5% dengan kategori sangat baik. Sedangkan berdasarkan aspek materi mendapatkan persentases sebesar 84,8% dengan kategori sangat baik. Hal tersebut menandakan bahwa media yang dikembangkan bisa digunakan. Dari hasil Uji terbatas mendapatkan presentase kelayakan sebesar 81,7% yang termasuk kategori sangat baik, dan dari hasil respon guru yang menggunakan media dengan presentase 68% dengan kategori baik.