PEMBAHARUAN PEMIKIRAN ALI ABD AL-RAZIQ (original) (raw)
Related papers
PEMIKIRAN ALIRAN AL-MATURIDIYAH
2020
A. Pendahuluan Teologi sebagai sebuah pembahasan ajaran-ajaran yang mendasar dari suatu agama dimana termasuk mengembangkan paham tentang Tuhan. Islam sebagai agama tentunya tidak lepas dari adanya teologi. Teologi di Islam mempunyai keunikan tersendiri dalam pembahasannya, sehingga dalam sejarahnya yang panjang itu pembahasan tentang teologi Islam sangatlah menarik, menegangkan, bahkan tidak sedikit menimbulkan perdebatan, permusuhan sampai pembunuhan atau ada juga pengkafiran. Munculnya banyak aliran dalam teologi Islam tentunya adanya keinginan memahami dasar-dasar agama Islam. Dari pemahaman-pemahaman itulah yang kemudian muncul aliran-aliran yang tentunya tidak terlepas konteks yang ada. Kemunculan paham Teologi al-Maturidiyah adalah diantara aliran-aliran dalam pembahasan teologi Islam adalah salah satu fenomena diantaranya. Sebagai salah satu paham teologi dalam Islam, teologi al-Maturidiyah tentunya mempunyai pendiri, ajaran atau pemikiran. Aliran al-Maturidiyah adalah salah satu aliran dalam teologi Islam yang tergolong kelompok ahlu al-Sunnah wa al-Jamaah. Aliran ini muncul pada awal abad IV H. 1 Aliran al-Maturidiyah disandarkan pada nama pendirinya, yaitu Abu Mansur Muhammad ibn Muhammad ibn Muhammad al-Maturidy, yang lahir di Maturid, yakni sebuah kota kecil di Samarkand Uzbekistan, dan tahun kelakhirannya tidak banyak diketahui. Al-Maturidy wafat sekitar tahun 332 / 333 H. 2 Dalam aliran al-Maturidiyah peranan akal/rasio memiliki tempat yang penting didalam menyusun konsep teologinya dan didalam memahami ajaran-ajaran agamanya. Akal/rasio dalam aliran ini dapat membantu untuk mamahami adanya Allah/ke-Esaan Allah, sifat dan dzat-Nya. Rasio/Akal juga dapat digunakan untuk memahami ayat-ayat al-Qur'an dan hal-hal yang masuk dalam lingkup teologi. 3 1 Ibrahim Madkur, Fi al-Falsafat al-Islamiyah, di terjemahkan oleh Yudian Wahyudi Asmin dengan judul, Aliran dan Teori Filsafat Islam (Cet.
PENAFSIRAN AL-RAZI KISAH ABABIL
Beragam penafsiran yang tertuang dalam kitab-kitab tafsir dilatarbelakangi kuat oleh latar belakang keilmuan dan kehidupan penulisnya. Maka tidak heran, jika kemudian kitab-kitab tafsir yang kita temui memiliki gaya khasnya masing-masing. Tafsir al-Qurtubi, dikenal dengan pendekatan fiqh-nya. Tafsir Lataif al-Isharat dikenal dengan pendekatan sufinya. Tafsir Ibnu 'Ashur dikenal dengan pendekatan bahasanya. Setiap mufassir mempunyai gaya khas-nya dalam membedah makna ayat-ayat Alquran, tak terkecuali al-Razi. Tafsir al-Ra zi atau yang dikenal dengan nama Mafa< tih al-Ghaib merupakan kitab tafsir yang menjadikan bahasa sebagai salah satu pisau bedah dalam menyingkap makna ayat. Semua pembahasan yang terkait dengan penafsiran Alquran selalu menarik untuk dikaji. Salah satunya mengenai burung aba> bi< l yang masyhur dengan ceritanya sebagai 'lawan perang' pasukan Abrahah yang saat itu hendak menghancurkan Ka'bah. Al-Razi selain menggunakan pendekatan bahasa sebagai 'kecondongannya' dalam menafsirkan, ia juga menggunakan pendekatan riwayat untuk menggali makna lain dari kisah tersebut. Dalam hal ini, penulis membaginya dengan tiga sub bab pembahasan. Pertama, apa yang dimaksud dengan ababil. Kedua, bagaimana sifat yang dimiliki oleh ababil. Ketiga, bagaimana ilustrasi pelemparan yang diberikan oleh ababil kepada pasukan Abrahah.
PEMBAHARUAN PEMIKIRAN M. ABDUH
M.Abduh merupakan tok [embaharu pemikiran islam, yang merubah kebekuan berfikir masyarakat pada masanya menuju alam pemikiran kritis dan sesuai dengan garis yang telah ditentukan syariat islam. Selain itu beliau telah berpengaruh besar terhadap kemajuan lembaga pendidikan timur tengah yang terkenal, yakni Universitas Al-Azhar
KEPEMIMPINAN KHALIFAH ABU BAKAR AL-SHIDDIQ
History of the leadership at the time of the Caliph Abu Bakr Al-Shiddiq has a very important meaning in the history of the Islamic Ummat. The reasons for this, among them are: first, the leadership or the Caliph at that time could not be separated from power and if it was not in accordance with the wishes of the people, then it might have caused a conflict; second, a leader is not just a matter of like or dislike, but many factors play an important role such the viewpoint or approach that is used, whether it is his personality, skills, talent, characters or authority he has; third, regardless of the differences of opinion about who is entitled to occupy the office of the Caliphate, which history has proven clearly that Abu Bakr became the First democratically elected Caliph in the history of Islam. The "Riddah" war was as evidence of the accomplishment of Caliph Abu Bakr Al-Shiddiq, by displaying two prominent characters i.e. his gentleness that he showed to the Muslims who committed sin, and his firmness in dealing with Muslims who rebelled. Not only did he manage to uphold the Government of Medina that was on the brink of collapse and reunite the divided tribes, but he also managed to Islamize the tribes that were previously hostile to Islam.
PEMIKIRAN AKHLAK MENURUT SYAIKH UMAR BIN AHMAD BARADJA
It is important to deepen Akhlak teachings through seeing a figure of Ulama, who has a high integrity between knowledge and akhlak. Syekh Umar Ahmad Baradja is an Ulama who has a good character and he was very productive to make a lot of wiritings. Some of them are seperti Al-Akhlaq Lil Banin, kitab Al-Akhlaq Lil Banat, kitab Sullam Fiqih, kitab 17 Jauharah, dan kitab Ad " iyah Ramadhan. All of them were written in Arabic language, since 1950 were used as a main book in almost Islamic boarding school curriculumin Indonesia. He carved Indonesian Santri " s character indirectly by his books. These books (Al-Akhlaq Lil Banin and kitab Al-Akhlaq Lil Banat) are as references for teachers in giving students external and internal education to control their attitude and behavior in daily life. Especially, when they are in public society and worship. The special things in his books are they made guidance about character (Akhlak) in two versions. One version is for boys and the other is for girls. The versions were made according to the needs of boys and girls to create a perfect character (Akhlak al-Karimah) to Allah and His creations. In the book also provided about some du " a (prayer text) and good actions, which had exemplified by Prophet Muhammad (pbuh) based on Qur " an and Sunnah. Syekh Umar Ahmad Baradja had told that before we come into mystical world or spiritual, we should learn about Akhlak teachings comprehensively. Likewise, who does good actions in this world, he will get matchless happiness. There is a harmony relationship between theservant and his God. It is the meaning of ethics in Sufism performance. We can take the model from the fabulous figure, who was able to relieve someone " s thirst in his heart and gave a light to the way to Allah.
PEMBAHARUAN PEMIKIRAN MUHAMMADIYAH DAN
Muhammadiyah dan NU adalah dua organisasi agama Islam terbesar di Indonesia. Kedua organisasi ini memiliki massa yang cukup banyak dan saling berkaitan satu sama lain. Organisai ini berdiri jauh sebelum kemerdekaan Indonesia diplokamirkan. Muhammadiyah sendiri didirikan oleh Kyai Hasyim Asy'ari dan Nahdlatul Ulama digagas oleh Kyai Ahmad Dahlan. Keikhlasan dan perjuangan pendirinya yang membuat organisasi besar ini bisa eksis dan diterima oleh masyarakat hingga saat ini. Kedua organisasi keagamaan ini juga tidak sedikit jasanya dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Meskipun banyak pandangan negatif yang menyasar padanya akan tetapi tidak membuat keharmonisan keduanya luntur. Hal itu terlihat dari perjuangan mereka dalam menyebarkan dakwahnya di Indonesia dengan ikhlas dan penuh perjuangan. Gerakan dakwahnya tidak hanya berfokus dalam pemurnian akidah tetapi juga berperan dalam menjawab permasalahan yang ada di masyarakat. Dengan menggunakan metode telaah kritis saya berusaha untuk menggali kedekatan antara Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama yang tidak bisa dibantah lagi.
PENDIDIK DALAM PERSPEKTIF AL-QUR'AN
Education in Islam is a complete guidance is not merely connotes authoritative teaching of the educational workers are educators, but also with appropriate guidance to Islamic teachings, the students have ample movement space in mengatualisasikan potential they have. Educators is a very important component in the education system, for educators as a bridge for learners reach predetermined goals, along with other components related. Educators have a noble position, educators are expected to be uswatun hasanan that could provide an example for students, as well as guiding and motivating learners in order to meet the future better.
PANDANGAN JAMALUDDIN AL-AFGHANI DAN MUHAMMAD ABDUH
Puji syukur yang sebesar-besarnya peneliti panjatkan kehadirat Allah swt. karena berkat taufik, hidayah, dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Pemikiran Dan Peradaban Islam ini, meskipun dalam bentuk yang sederhana, begitu pula salawat dan taslim penulis curahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad saw. beserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya.