NIAT DALAM BELAJAR (original) (raw)

NIAT DALAM MENUNTUT ILMU

2022

Alhamdulillahi rabbil 'alamin. Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang mana telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga dapat menyusun makalah ini dengan baik dan lancar tanpa DAFTAR ISI

KEUTAMAAN NIAT DALAM MENCARI ILMU

2021

: 0301192170 Jur/Sem : PAI-4/Semester III JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN 2021 PENDAHULUAN Niat merupakan kondisi atau sifat yang muncul dari dalam hati manusia yang menggerakan atau mendorongnya untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Oleh sebab itu niat menjadi peran penting dalam melaksanakan ibadah, Maka ketika niat mendorong manusia untuk melakukan perbuatan semata-mata karena Allah maka perbuatan tersebut dilandasi oleh sifat ikhlas. Sikap Ikhlas mempunyai kaitan erat dengan niat, oleh karena itu adanya sifat ikhlas tergantung pada niatnya. Misalnya ketika seseorang sedang beribadah, dan Ibadahnya itu diniatkan hanya untuk Allah swt, maka di dalam hatinya timbul rasa ikhlas untuk mengerjakan ibadah tersebut. Sebaliknya ketika dalam melaksanakan ibadah tersebut ada perasaan ingin disanjung, agar mendapat imbalan, ataupun agar dinilai sholeh dan lain sebagainya, maka tidak akan muncul sifat ikhlas didalam hatinya. Ikhlas merupakan salah satu buah yang dihasilkan oleh niat. Namun niat yang baik tidak selalu diikuti dengan keikhlasan. Karena niat yang baik belum tentu di dalamnya terdapat tujuan hanya mencari ridho Allah SWT saja, bisa jadi niat yang baik itu terdapat campuran tujuan dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Imam AlGhazali ada kitab Ihya' Ulumuddin mengatakan bahwa niat diibaratkan sifat yang berada di tengah-tengah atau kehendak. Maka penggerak pertama (pendorong) adalah sesuatu yang dicari. Sedangkan yang medorong adalah tujuan yang diniatkan. Kemudian menjadikan bangkit yaitu niat yang dilaksanakan dan terbangkitnya kemampuan untuk menggerakkan anggota badan disebut amal. Akan tetapi terbangkitnya untuk amal terkadang memerlukan satu atau dua pendorong. Maksud dari penjelasan tersebut adalah bahwa niat merupakan pedorong untuk melakukan amal. Di dalam niat sendiri memiliki tiga rangkaian yaitu adanya penggerak pertama (pendorong) yaitu sesuatu yang dicari, yang mendorong adalah tujuan yang diniatkan dan melakukan apa yang diniatkan. 1 Setiap amal tergantung niatnya diterima atau tidaknya dan sah atau tidaknya suatu amal tergantung pada niatnya. Demikian juga setiap orang berhak mendapatkan balasan sesuai dengan niatnya dalam beramal. Dan yang dimaksud dengan amal disini adalah semua yang berasal dari seorang hamba baik berupa perkataan,perbuatan maupun keyakinan hati. 1 Iman Al-Ghazali, Ihya' Ulumuddin, (Jakarta: Republika Penerbit) hlm 229 Niat sangat berpengaruh terhadap suatu perbuatan, suatu perbuatan yang bentuknya terkadang menjadi haram dengan niat, dan dapat pula menjadi halal dengan niat. Seperti menyembelih binatang ternak, jika penyembelihannya dilakukan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, maka hukumnya halal, akan tetapi bila dilakukan untuk selain Allah SWT maka hukumnya haram. Seorang hamba harus mempunyai niat dalam setiap perbuatannya ataupun dalam diamnya. Dalam setiap perbuatan lahir maupun batin. Segala amal ibadah yang ditujukan kepada Allah SWT haruslah di dahului oleh niat yang tulus dan ikhlas. Baik atau tidaknya suatu perbuatan didasari atas baik atau tidaknya niat. Untuk mendapatkan kehidupan dunia dan akhirat yang seimbang diperlukan ilmu pengetahuan. Karena tanpa adanya ilmu pengetahuan kehidupan manusia akan sia-sia. Ia mati sebelum hidupnya berakhir kerena keberadaannya tidak mempunyai arti bagi dirinya sendiri maupun bagi orang lain. Oleh kerena itu Islam sangat menganjurkan kepada pemeluknya untuk senantiasa mencari ilmu, bahkan bagi mereka yang giat mencari ilmu mendapat berbagai insentif dari Allah Swt, seperti diangkat derajatnya, 2 dimudahkan baginya jalan menuju surga serta mendapatkan perlindungan selama mencari ilmu. 3 Secara etimologi, kata ilmu berasal dari bahasa Arab, bentuk mashdar dari kata 'alima-ya'lamu-'ilman, dengan wazan (timbangan) fa'ila-yaf alu-fi'lan, yang berarti pengetahuan. Secara terminologi, ilmu adalah pengetahuan tertentu mengenai suatu bidang yang dirangkai secara bersistem menurut metode tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu pada bidang pengetahuan tersebut. Ilmu juga dapat dipahami sebagai pengetahuan atau kepintaran mengenai soal dunia, akhirat, lahir, batin dan sebagainya. Misalnya adalah ilmu akhirat yaitu pengetahuan mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan kehidupan akhirat, dan ilmu akhlak yaitu pengetahuan tentang tabiat manusia. Dan terdapat banyak lagi macam-macam ilmu. Kehidupan dunia dalam perspektif Islam merupakan ladang bagi kehidupan akhirat. Untuk mendapatkan kehidupan dunia dan akhirat yang seimbang diperlukan ilmu pengetahuan. Karena tanpa adanya ilmu pengetahuan kehidupan manusia akan sia-sia. Ia mati sebelum hidupnya berakhir kerena keberadaannya tidak mempunyai arti bagi dirinya sendiri maupun bagi orang lain. Oleh kerena itu Islam sangat menganjurkan kepada pemeluknya bin Muslim al-Qusyairy an-Naisaburi dalam kitab masing-masing yang merupakan kutab hadits paling shahih). Syarah hadist tentang niat ini sudah dijelaskan oleh para ulama. Menurut para ulama, hadits tersebut mempunyai keterkaitan dengan larangan pelaksanaan perbuatan sebelum mengetahui hukumnya secara jelas. Dijelaskan bahwasanya suatu pekerjaan yang tidak didasari niat, maka pekerjaannya itu akan sia-sia (Faruq, 2016), dan orang yang melakukan suatu perbuatan dengan tidak mengetahui hukumnya secara jelas, maka niatnya tidak sah. Akan tetapi orang yang lalai tidak termasuk dalam hukum ini, kerana setiap perbuatan harus dikerjakan dengan kesadaran diri, sedangkan orang lalai tidak mempunyai maksud (Rosidi, 2017). 8 Kandungan Hadist: 1. Niat merupakan syarat layak/diterima atau tidaknya amal perbuatan, dan mal ibadah tidak akan menghasilkan pahala kecuali berdasarkan niat (karena Allah ta'ala) 2. Waktu pelaksanaan niat dilakukan pada awal ibadah dan tempatnya di hati 3. Ikhlas dan membebaskan niat semata-mata karena Allah ta'ala dituntut pada semua amal shaleh dan ibadah 4. Seoarang mu'min akan diberi ganjaran pahala berdasarkan kadar niatnya. 5. Semua perbuatan yang bermanfaat dan mubah (boleh) jika diiringi niat karena mencari keridhaan Allah maka dia akan bernialai ibadah 6. Yang membedakan anatara ibdah dan adal (kebiasaan/rutinitas) adalah niat. 7. Niat merupakan bagian dari iman menurut pemahaman Ahli Sunnah Wal Jamaah adalah membenarkan dalam hati, diucapkan dengan lisan dan diamalkan dengan perbuatan. 9 Dalam pandangan al Zarnuji), hadits di atas dilekatkan pada pentingnya niat seseorang dalam menimba ilmu, sebab niat merupakan dasar dari seluruh perbuatan yang ada (al Zarnuji, 1981: 66). Pentingnya niat sebagai dasar dari perbuatan manusia itu terangkum dalam makna yang terkandung di hadits niat. Guna memperkuat dan memperjelas keterangannya, al Zarnujipun mengiringinya dengan hadits lain yakni: 8 ِ ‫الن‬ ِ ‫ْن‬ ‫ُس‬ ‫ح‬ ِ ‫ب‬ ُ ‫ير‬ ِ ‫َص‬ ‫ي‬ َ ‫و‬ َ ‫يا‬ ْ ‫ن‬ ُّ ‫الد‬ ِ ‫ل‬ ‫ا‬ َ ‫ْم‬ ‫أع‬ ‫ة‬ َ ‫ُر‬ ‫ص‬ ِ ‫ب‬ ُ ‫ر‬ َّ ‫َو‬ ‫َص‬ ‫َت‬ ‫ي‬ ٍ ‫ل‬ َ ‫َم‬ ‫ع‬ ‫نْ‬ ‫مِ‬ ْ ‫َم‬ ‫ك‬ ‫ة،‬ َ ‫ر‬ ‫اآلخِ‬ ِ ‫ل‬ ‫ا‬ َ ‫ْم‬ ‫ع‬ َ ‫أ‬ ‫نْ‬ ‫مِ‬ ‫َّة‬ ‫ي‬ ‫َّة‬ ‫ِي‬ ‫الن‬ ‫ءِ‬ ْ ‫و‬ ُ ‫س‬ ِ ‫ب‬ ‫َا‬ ‫ي‬ ْ ‫ن‬ ُّ ‫الد‬ ِ ‫ل‬ ‫ا‬ َ ‫ْم‬ ‫ع‬ َ ‫أ‬ ‫نْ‬ ‫مِ‬ ‫ْر‬ ‫ي‬ ِ ‫َص‬ ‫ي‬ َّ ‫م‬ ُ ‫ث‬ ‫األخرة‬ ِ ‫ل‬ َ ‫ْم‬ ‫ع‬ َ ‫أ‬ ‫ة‬ َ ‫ر‬ ْ ‫ُو‬ ‫ص‬ ِ ‫ب‬ ُ ‫ر‬ َّ ‫َو‬ ‫َص‬ ‫َت‬ ‫ي‬ ٍ ‫ل‬ َ ‫َم‬ ‫ع‬ ‫نْ‬ ‫مِ‬ ْ ‫ُم‬ ‫ك‬ Artinya: "banyak perbuatan yang tampak sebagai perbuatan duniawi berubah menjadi perbuatan ukhrawi lantaran niat yang bagus. Banyak pula perbuatan yang terlihat sebagai perbuatan ukhrawi bergeser menjadi perbuatan duniawi lantaran niat yang buruk". Menurut al-Zanuji, seseorang yang sedang belajar seharusnya memiliki niat untuk mencari ridha Allah dan kebahagiaan akhirat, menghilangkan kebodohan dalam dirinya dan juga orang lain, menghidupkan agama dan melanggengkan Islam (al Zarnuji, 1981: 66-67). Selain itu, menurutnya, belajar juga hendaknya diniati dengan mensyukuri kenikmatan akal dan kesehatan badan, bukan untuk mencari pengaruh orang lain, kenikmatan dunia, dan kehormatan di depan penguasa. al Zarnuji memahami niat dalam menimba ilmu seharusnya berorientasi pada aspek keagamaan dan akhirat semata, dan bukan untuk mencari aspek-aspek keduniaan. Dunia merupakan tempat persinggahan yang bersifat sementara, sedangkan akhirat adalah tempat yang menjadi tujuan yang bersifat abadi. Seseorang yang mencari ilmu diharuskan merujuk pada aspek yang abadi itu, dan bukan pada aspek yang sementara. Dengan demikian, dalam kajian pemahaman hadits tarbawi Burhan al Islam al Zarnuji, kata al a'mal (perbuatan) dalam hadits "innama al a'malu bi al niyyat" yang disebutkan olehnya dapat bermakna mencari ilmu sebab ia memang salah satu perbuatan, dan maksud kata niyyat dalam hadits ini apabila dilekatkan pada pemahaman mencari ilmu adalah berorientasi pada kepentingan agama dan akhirat seseorang. 10 2. Meluruskan Niat Ketika Mencari Ilmu Dari penjelasan sebelumnya, kita memahami bahwa dalam melaksanakan segala amal perbuatan, sangatlah penting meluruskan ataupun memperbaiki niat, karena niat merupakan dasar dari rukun amal dimana niat seseoranglah yang menentukan amal seperti apa yang akan ia dapatkan. Perbuatan baik sekalipun akan menjadi akan rusak lantaran niat yang buruk, sebaliknya kecil sekalipun akan bernilai amal ibadah apabila memiliki niat yang baik. Begitu pula ketika kita sedang mencari ilmu, akan lebih baik kita mengawalinya dengan dengan niat yang baik, dengan cara meluruskan niat ataupun menjaga niat agar senantiasa lurus dan terarah. Karena dalam hal ini niatlah yang akan menentukan hasil apa yang kita dapatkan ketika kita mencari ilmu. Secara etimologi, kata ilmu berasal dari bahasa Arab, bentuk mashdar dari kata 'alima-ya'lamu-'ilman, dengan wazan (timbangan) fa'ila-yaf alu-fi'lan, yang berarti pengetahuan. 11 Secara terminologi, ilmu adalah pengetahuan tertentu mengenai suatu bidang yang dirangkai secara bersistem menurut metode tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu pada bidang pengetahuan tersebut. ُّ ‫ِي‬...

KESULITAN BELAJAR

Secara harfiah kesulitan belajar merupakan terjemahan dari Bahasa Inggris "Learning Disability" yang berarti ketidakmampuan belajar. Kata disability diterjemahkan kesulitan" untuk memberikan kesan optimis bahwa anak sebenarnya masih mampu untuk belajar. Istilah lain learning disabilities adalah learning difficulties dan learning differences. Ketiga istilah tersebut memiliki nuansa pengertian yang berbeda. Di satu pihak, penggunaan istilah learning differences lebih bernada positif, namun di pihak lain istilah learning disabilities lebih menggambarkan kondisi faktualnya. Untuk menghindari bias dan perbedaan rujukan, maka digunakan istilah Kesulitan Belajar. Kesulitan belajar adalah ketidakmampuan belajar , istilah kata yakni disfungsi otak minimal ada yang lain lagi istilahnya yakni gannguan neurologist. Defenisi yang dikutip dari Hallahan, Kauffman, dan Lloyd (1985): Kesulitan belajar khusus adalah suatu gangguan dalam satu atau lebih proses psikologis yang mencakup pemahaman dan penggunaan bahasa ujaran atau tulisan. Gangguan tersebut mungkin menampakkan diri dalam bentuk kesulitan mendengarkan , berpikir , berbicara, membaca, menulis, mengeja , atau berhitung. Batasan tersebut mencakup kondisi-kondisi seperti gannguan perseptual, luka pada otak, disleksia, dan afasia perkembangan. Batasan tersebut tidak mencakup anak-anak yang memiliki problema belajar yang penyebab utamanya berasal dari adanya hambatan dalam penglihatan, pendengaran, atau motorik, hambatan karena tunagrahita, karena gangguan emosional, atau karena kemiskinan lingkungan, budaya, atau ekonomi. Menurut Hammill (1981) kesulitan belajar adalah beragam bentuk kesulitan yang nyata dalam aktivitas mendengarkan, bercakapcakap, membaca, menulis, menalar, dan/atau dalam berhitung. Gangguan tersebut berupa gangguan intrinsik yang diduga karena adanya disfungsi sistem saraf pusat. Kesulitan belajar bisa terjadi bersamaan dengan gangguan lain (misalnya gangguan sensoris, hambatan sosial, dan emosional) dan pengaruh lingkungan (misalnya perbedaan budaya atau proses pembelajaran yang tidak sesuai). Gangguan-gangguan eksternal tersebut tidak menjadi faktor penyebab kondisi kesulitan belajar, walaupun menjadi faktor yang memperburuk kondisi kesulitan belajar yang sudah ada. ACCALD (Association Committee for Children and Adult Learning Disabilities) dalam Lovitt, (1989) mengatakan bahwa kesulitan belajar khusus adalah suatu kondisi kronis yang diduga bersumber dari masalah neurologis, yang mengganggu perkembangan kemampuan mengintegrasikan dan kemampuan bahasa verbal atau nonverbal. Individu berkesulitan belajar memiliki inteligensi tergolong rata-rata atau di atas rata-rata dan memiliki cukup kesempatan untuk belajar. Mereka tidak memiliki gangguan sistem sensoris. Sedangkan NJCLD (National Joint Committee of Learning Disabilities) dalam Lerner, (2000) berpendapat bahwa kesulitan belajar adalah istilah umum untuk berbagai jenis

KONSEP NIAT, TERHADAP MOTIVASI PEMBELAJARAN

Tujuan yang sedang di emban oleh pendidikan islam, ialah untuk membebaskan umat islam khususnya dari semua ketidak adilan ataupun anarki, serta tirani. Di dalam islam terdapat banyak sekali rujukan yang bisa di jadikan hujjah, namun dalam pesan nabi sebelum beliau wafat, nabi berpesan kepada umat islam, dan pesan nabi ialah sebagai berikut: Aku tinggalkan dua perkara, yang apabila kalian berpegang teguh pada keduanya kalian akan selamat, dalam dunia dan juga ahirat, kedua perkara itu adalah Al Quran dan hadits,Jelas dalam pesan rasulullah, bahwasanya ia secara tersirat menyerukan agar umatnya berpegang teguh pada alquran dan hadis. Perlu kita ketahui apa itu Al Quran dan hadits, Al Quran ialah kalam allah yang diturunkan kepada nabi muhammad dalam berbahasa arab. Dan di perintahkan agar supaya nabi muhammad mengajarkannya kepada umatnya.Sedangkan Hadits ialah segala perkataan maupun perbuatan ataupun taqrir nabi muhammad. Dalam meuntut ilmu kita juga perlu yang namanya niat, apa itu niat? Niat ialah ketetapan hati atau akrab disebut ujar dalam hati sebelum melaksanakan sesuatu, dan juga kita ketika dalam proses belajar ataupun mengajar, perlu kiranya dengan motivasi, yang pengertian dari motivasi itu sendiri ialah dorongan untuk seseorang melakukan sesuatu agar lebih giat lagi bersemangat Kata Kunci: niat dan motivasi terhadap pembelajaran

MAKALAH TENTANG MINAT BELAJAR

Lia Anggraini Saputri

GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIAH KOTABUMI 2020 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul "Minat Belajar" dengan baik. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas kelompok mata kuliah Pendidikan Karakter di SD Program Studi Pendidikan gru sekolah dasar Semester 2. Tak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada ibu dosen sebagai dosen pengampu yang telah membimbing penulis dalam menyusun makalah ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada temanteman mahasiswa yang telah memberikan kontribusi baik langsung maupun tidak langsung. Dengan selesainya tugas makalah ini, penulis berharap dapat memberikan pengetahuan tambahan tentang "Minat Belajar" dimasa yang akan datang dan juga sebagai bahan referensi bagi yang membutuhkan informasi tentang "Minat Belajar". Dan penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Seperti kata pepatah "Tak Ada Gading yang Tak Retak". Oleh karena itu, penulis mengharapkan masukan berupa saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini dimasa yang akan datang.