Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja Berbasis Balanced Scorecard PT Boma Bisma Indra (Persero) (original) (raw)

Usulan Pengukuran Kinerja dengan Menggunakan Metode Balanced Scorecard di PT. Brodo Ganesha Indonesia

2016

Abstract. PT. Brodo Ganesha Indonesia is a company engaged in the retail industry leather shoes. The company has conducted using performance measurement to determine the effectiveness of the financial aspects of the company. From the financial aspects of the company already is positioned good but in terms of the financial benchmarks still has shortcomings and weaknesses. PT. Brodo Ganesha Indonesia has a vision, mission not only think, but both benefit financially provide satisfactory service its customers and employees. Financial performance measurement using just not something that is perfect for the development of the company for the future, the company must have a more comprehensive performance measurement. The performance measurements are using the Balanced Scorecard concept or method.Balanced Scorecard is one method that is viewed from four perspectives, namely, financial perspective, customer perspective, internal busines...

Perancangan Pengukuran Kinerja di PT Sayuran Siap Saji dengan Pendekatan Balanced Scorecard

MANAJEMEN IKM: Jurnal Manajemen Pengembangan Industri Kecil Menengah, 2019

PT Sayuran Siap Saji merupakan salah satu perusahaan pemasok sayuran fresh cut yang sedang berkembang. Dalam mempertahankan eksistensi sebagai dampak dari persaingan bisnis yang semakin ketat, PT Sayuran Siap Saji perlu terus memperbaiki kinerjanya. Tujuan penelitian untuk merancang pengukuran kinerja di PT Sayuran Siap Saji dengan menggunakan pendekatan Balanced Scorecard (BSC). BSC adalah alat manajemen pengukur kinerja secara komprehensif. Penelitian ini dilakukan menggunakan teknik deskriptif dalam bentuk studi kasus. Penetapan narasumber dilakukan dengan metode purposive sampling yaitu lima pakar dari pihak manajemen PT Sayuran Siap Saji. Data dikumpulkan melalui teknik wawancara mendalam menggunakan alat bantu kuesioner dan studi pustaka. Terdapat empat perspektif yang menjadi peubah dalam penelitian ini, yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran. Analytic Hierarchy Process (AHP) digunakan untuk menentukan prioritas perspektif dan sasaran strategik BSC. Hasil menunjukkan perspektif pelanggan terdapat empat sasaran strategik yang teridentifikasi dan masing-masing lima sasaran strategik pada perspektif keuangan, perspektif proses bisnis internal dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran. Pada perspektif pelanggan, peningkatan kepuasan dan kepercayaan dari pelanggan menunjukkan kontribusi tertinggi, sedangkan perspektif keuangan, memenuhi persyaratan kepada pemasok dengan kontribusi tertinggi. Pada perspektif pertumbuhan dan pembelajaran, peningkatan kemampuan dan pengembangan sumber daya manusia menunjukkan kontribusi tertinggi, dan pada perspektif proses bisnis internal, produk dan proses produksi sesuai dengan standar menunjukkan kontribusi tertinggi terhadap kinerja perusahaan. Artinya keempat sasaran strategik dari masing-masing prespektif yang memiliki kontribusi tertinggi tersebut menjadi dasar dalam penentuan target dan inisiatif strategik yang lebih baik bagi perusahaan dalam mempertahankan dan meningkatkan kinerjanya.

Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja Dengan Menggunakan Human Resource Scorecard DI PT Modern Multi Kemasindo

JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI

PT. Modern Multi Kemasindo merupakan perusahaan industri yang bergerak di bidang pembuatan corrugated carton box. Permasalahan yang dihadapi oleh PT. Modern Multi Kemasindo adalah tingkat produksi yang belum mencapai target yang diakibatkan oleh kinerja karyawan yang kurang mendukungnya. PT. Modern Multi Kemasindo selama ini belum memiliki system pengukuran kinerja yang dapat membantu terutama mengatasi masalah kinerja karyawan. Oleh karena itu diperlukan suatu sistem pengukuran kinerja yang dapat memberikan pemahaman antara manajemen perusahaan dengan karyawan. Perancangan system pengukuran kinerja menggunakan metode Human Resource Scorecard yang dimulai dari penurunan strategi menggunakan Balanced Scorecard ke dalam HR Scorecard dengan 4 perspektif yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Hal tersebut dapat dilihat dari tujuan strategis yang dihasilkan seperti meningkatkan produktivitas karyawan...

Pengukuran Kinerja dengan Menggunakan Metode Balanced Scorecard pada Perusahaan Genteng, Bata, dan Roster Bisma, Surabaya

2012

Era globalisasi memaksa setiap perusahaan atau organisasi untuk perlu melakukan kinerja terbaik mereka. Banyak cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk melakukan perbaikan terhadap kinerja yang salah satunya adalah dengan melakukan pengukuran kinerja terlebih dahulu. Metode-metode pengukuran kinerja ini memiliki karakteristik sendiri-sendiri dan penggunaanmya dicocokkan dengan kondisi yang dimiliki oleh suatu organisasi untuk dapat mencapai tujuan dari berdirinya organisasi tersebut. Perusahaan Genteng, Bata dan Roster Bisma merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur yang telah berdiri hampir 30 tahun. Selama ini perusahaan belum pernah melakukan pengukuran terhadap kinerja perusahaan mereka dan mereka hanya melihat keberhasilan perusahaan hanya berdasarkan segi finansial saja. Pengukuran yang hanya memperhatikan segi finansial saja tentunya kurang bagus, oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk melakukan pengukuran terhadap kinerja perusahaan secara kes...

Pengukuran Kinerja Pada PT. Ital Fran’s Multindo Food Industries Cabang Bali dengan Metode Balanced Scorecard

JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN AGROINDUSTRI

Ital Fran's Multindo Food Industries Bali Branch is one of the companies engaged in the food processing industry that produces bread with competitive and complex business competition conditions. The purpose of this study is to determine the company's performance of PT. Ital Fran's Multindo Food Industries Bali Branch using the Balanced Scorecard (BSC) method. This research was conducted by observing the company, interviewing the company's management and distributing questionnaires to customers and employees. The results showed that the total performance score for each perspective was a financial perspective, which was 14.36%, a customer perspective was 22,91%, an internal business process perspective was 24.16% and a learning and growth perspective was 23,43%. Based on the criteria for the total score of performance appraisal shows that the company PT. Ital Fran's Multindo Food Industries Bali Branch is in "Very Healthy (AA)" condition with an overall p...

Perancangan Balanced Scorecard Sebagai Alat Untuk Analisis Kinerja Pada Ibi Darmajaya

2015

IBI Darmajaya is one university in Lampung, which is always increased student growth from year to year. In its growth the IBI Darmajaya not have a comprehensive performance measurement method, to determine the position of IBI Darmajaya and improve their performance in the education industry in Lampung. The purpose and benefits in this study weeks to obtain the design model of the Balanced Scorecard performance measurement is accurate and appropriate for the IBI Darmajaya and measure its performance with the design model. The method used is a survey method and the method of literature. The method uses a questionnaire survey using a total sample of respondents and a sample of 94 student employees and faculty as much as 113 respondents (stratified random sampling method). The results showed that the design of the Balanced Scorecard on the financial perspective with the Current Ratio, Net Profit Margin, Return on Investment and Working Capital Turnover, all indicate the level of capabil...

Perancangan Model Pengukuran Kinerja Menggunakan Metode Balanced Scorecard (BSC) pada PT. Vendor Anak Indonesia

Jurnal Teknik Industri, 2022

Intisari-PT. Vendor Anak Indonesia merupakan sebuah perusahaan yang berdiri pada tahun 2018, dan bergerak pada bidang jasa on demand procurement seperti konveksi, disain interior, kontraktor, dan sebagainya. Saat ini PT. Vendor Anak Indonesia hanya melihat kinerja nya berdasarkan aspek keuangan Perusahaan juga belurm pernah melakukan pengukuran kinerja secara menyeluruh. Pengukuran hanya dilakukan pada bagianbagian yang dianggap perlu oleh perusahaan, sehingga tidak menginformasikan upayaupaya yang harus diambil saat ini dan dimasa yang akan datang untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang dan mengukur kinerja perusahaan pada PT. Vendor Anak Indonesia membutuhkan suatu sistem pengukuran kinerja perusahaan dengan metode Balanced Scorecard (BSC), yang mampu mendapatkan hasil pengukuran kinerja secara keseluruhan berdasarkan aspek keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan. Pada tahap awal perancangan BSC, dilakukan penjabaran visi, misi, tujuan dan strategi yang dilakukan analisa terhadap faktor internal dan eksternal menggunakan analisa SWOT untuk memperoleh strategi-strategi yang akan menghasilkan tujuan strategis, dan diperoleh 8 tujuan strategis yang akan dimasukkan kedalam 4 perspektif BSC. Setelah itu, menentukan tolok ukur, target dan inisiatif strategi untuk tiap tujuan strategis, lalu pembuatan Peta Strategi untuk menggambarkan keterkaitan antar tujuan strategis. Sebelum melakukan pengukuran kinerja, dilakukan penentuan Skala Penilaian Pembobotan terhadap tujuan strategis yang saling terkait menggunakan metode Pairwise Comparison. Tahap akhir adalah pengukuran kinerja dengan menghitung skor tiap perspektif dan perusahaan secara menyeluruh, dan diperoleh hasil pengukuran kinerja perusahaan pada perspektif finansial dengan bobot 0.25 dan score 5.00 dengan skala penilaian ,pada perspektif pelanggan memiliki bobot 0.25 dengan score 4.73, pada proses bisnis internal memiliki bobot 0.25 dengan score 4.19 dan perspektif pembelajaran pertumbuhan dengan bobot 0.25 dengan score 4.56 dan rata-rata keseluruhan sebesar 4.62 yang tergolong dalam kategori "Sangat Baik" dari skala 4.21-5.00 pada penilaian skala Likert.

Rancang Bangun Sistem Dashboard Pengawasan Kinerja Dengan Model Balanced Scorecard (Studi Kasus: BMT Beringharjo Yogyakarta)

SITEKIN: Jurnal Sains, Teknologi dan Industri, 2014

Tamwil (BMT) Beringharjo adalah badan usaha yang berbentuk Koperasi Jasa Keuangan Syariah yang didirikan secara informal. Saat ini BMT Beringharjo melayani lebih dari 32.000 mitra yang tersebar di 11 kantor cabang baik di Yogjakarta, Bandung, Jakarta, Semarang maupun Jawa Timur. Jumlah nasabah yang cukup besar dan kegiatan yang semakin sibuk menjadi alasan bagi eksekutif untuk memantau secara visualisasi keadaan perusahaan mereka. Dashboard system adalah suatu kumpulan ukuran yang memberikan gambaran perusahaan pada top manager dengan cepat dan komprehensif. Sistem ini mempunyai ide dasar dan manfaat yang bisa diperoleh dengan analogi kegunaan dashboard bagi pengemudi, yaitu dashboard dengan layar yang didesain dengan baik yang menampilkan informasi kondisi perusahaan. Sedangkan tolok ukur kinerja BMT Beringharjo menggunakan konsep balanced scorecard melalui empat perspektif, yaitu: keuangan, pembelajaran & pertumbuhan, nasabah, dan proses bisnis internal yang menggunakan analisis Critical Success Factor (CSF) dan Key Performance Indicator (KPI). Dashboard system ini dianalisis dan dirancang dengan metode prototype dengan bantuan tools Unified Modeling Language (UML) dengan menggunakan tujuh diagram, yaitu use case diagram, activity diagram, sequence diagram, class diagram, statechart diagram, component diagram, dan deployment diagram. Pengkodean sistem menggunakan bahasa pemrograman PHP dan menggunakan database Mysql.

Perancangan dan Pengukuran Sistem Manajemen Kinerja Menggunakan Metode Balanced Scorecard(Studi Kasus Pada PT. Primarindo Asia Infrastructure Tbk.)

2017

PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk. merupakan Perseroan yang bergerak dalam bidang produksi alas kaki. Perseroan ini menggunakan sistem pengukuran tradisional yaitu hanya melihat dari aspek keuangan sehingga aspek non-keuangan cenderung diabaikan. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk merancang dan mengukur sistem manajemen kinerja Perseroan menggunakan metode Balanced Scorecard dengan 4 instrumen yang dimiliki yaitu Perspektif Keuangan, Perspektif Pelanggan, Perspektif Proses Bisnis Internal, dan Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran. Dalam perancangan sistem manajemen kinerja dihasilkan 14 KPI bagi Perseroan. Pengukuran yang dilakukan pada 14 KPI tersebut menghasilkan nilai kinerja keseluruhan Perseroan mencapai 63% dari nilai kinerja maksimal 100%. Penentuan traffic light system pada KPI menghasilkan 9 KPI yang bertanda hijau atau pencapaian kinerjanya tinggi, 2 KPI bertanda kuning atau pencapaian kinerjanya cukup baik, dan 3 KPI bertanda merah atau pencapaian ki...