Perancangan Interior Sekolah Luar Biasa-c (tuna Grahita) Sukapura, Bandung (original) (raw)
Related papers
Perancangan Interior Gracefully Grace Preschool Di Jakarta
ANGGADA Jurnal Desain dan Seni, 2021
During development, many preschoolers need stimulation and support from the surrounding environment. Because at that time early childhood entered the golden age or golden age. Early childhood education is needed to help the spiritual and physical development of early childhood before entering elementary school education. The efforts made are formal and informal preschools such as Kindergarten, Playgroup, RA and so on. The preschool requires a good quality place so that children can grow and develop both physically and mentally. This design aims to implement interior elements that are in accordance with interior rules and improve the quality of education in early childhood and prioritize comfort, safety and health, for that many aspects of the interior (dimensions, shape of furniture, materials, colors applied in the interior) that must be considered so that the goals to guide, educate and support children's development can be achieved. The method used is interviews, field data and literature and analysis of existing problems. From these results the concept used in this design is to use the style and theme of Natural Cheerful Contemporary with the impression to be applied is fun, safe and comfortable.
Perancangan Sekolah Luar Biasa Tipe C (SLB-C) Dengan Pendekatan Arsitektur Perilaku DI Jakarta
Seminar Nasional Komunitas dan Kota Berkelanjutan, 2020
Pendidikan memiliki peran yang penting dalam kemajuan dan pembangunan suatu bangsa. Menurut UUD 1945 pasal 31 ayat 1, Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan. Oleh karena itu, pendidikan merupakan sarana yang penting dalam lingkungan masyarakat dan negara harus memfasilitasi sarana pendidikan demi keperluan warganya.Terkait dengan peluang untuk memperoleh pendidikan, disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 5 ayat 1 bahwa warga negara Indonesia mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu. Pada pasal 5 ayat 2 disebutkan bahwa warga negara yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, intelektual dan sosial berhak memperoleh pendidikan khusus. Keterbatasan fasilitas yang tersedia pada sekolah luar biasa (SLB) di Indonesia terutama di Jakarta membuat penulis merancang bangunan Sekolah Luar Biasa Tipe C dengan pendekatan arsitektur perilaku yang informatif, edukatif dan nyaman bagi para anak-anak berkebutuhan khusus (ABK) dan orang tua yang menunggu murid. Sesuai dengan kebutuhan dan mempertimbangkan rancangan interior dan eksterior secara estetika, teknis, arsitektural dan dari berbagai segi lainnya. Selain itu, dapat memberikan kemudahan dan membantu berbagai pihak yang terkait didalam meningkatkan efisiensi dan efektifitas mengajar untuk para guru dan siswa.
Redesain Interior Sekolah Alam Tanah Tingal, Kota Tangerang Selatan
2018
Sekolah alam merupakan sekolah alternatif yang digagas oleh Lendo Novo dengan maksud agar anak dapat belajar sambil bermain dan berinteraksi langsung dengan alam. Dengan konsep fun learning , metode pembelajaran unik dan menyenangkan untuk anak yang diterapkan di Sekolah Alam membuat sebuah bangunan sekolah yang biasanya dibatasi oleh sekat dinding permanen menjadi satu kesatuan dengan alam. Membawa hal- hal unik yang ditawarkan alam ke dalam sebuah bangunan membutuhkan struktur, bentuk, dan desain yang tidak merusak alam. Pada sekolah alam ini ruang belajar dan ruang pendukung fasilitas lainnya belum diolah secara khusus dan sesuai standar peraturan. Anak memang menghabiskan waktunya lebih banyak di luar ruang, namun ketika anak berada di dalam ruang kelas perlu adanya penataan interior yang meningkatkan fokus anak ketika belajar. Dengan penerapan tropic style yang diartikan sebagai adaptasi dari iklim tropis lingkungan sekitar, dimaksudkan agar desain yang tercipta dapat membuat a...
Perancangan Bandung Montessori School
2016
Taman Kanak-kanak merupakan lembaga pendidikan anak usia 4-6 tahun yang ditujukan sebagai usaha untuk mengembangkan seluruh segi kepribadian anak. Proses pembelajaran sejak usia dini dapat membuat anak tidak hanya siap untuk memasuki jenjang pendidikan lebih lanjut, tetapi juga untuk memperoleh rangsangan fisik, motorik, intelektual, emosi, dan sosial sesuai dengan usianya. Berbagai kegiatan dan fasilitas perlu didukung secara optimal agar tujuan pembelajaran tersebut tercapai. Salah satu fasilitas yang tersedia adalah ruang kelas. Ruang kelas perlu dibuat secara menarik agar terciptanya minat belajar anak. Aspek yang berperan penting salah satunya adalah warna. Penggunaan komposisi warna yang tepat dapat menciptakan suasana tertentu serta berpengaruh terhadap minat belajar anak, sehingga dapat meningkatkan kualitas belajar mereka. Kata Kunci: Taman Kanak-kanak, Warna, Kelas, Minat Belajar
Perancangan Interior Islamic Boarding School As-syifa Kampus 2 Tanggerang
2017
Abstrak Boarding school merupakan sekolah dengan sistem asrama, seiring berjalannya waktu semakin banyak yayasan yang mendirikan Boarding School sehingga Boarding school sendiri tidak lagi asing didengar, dan semakin berjalannya waktu Boarding School sendiri menjadi tren sekolah yang dituju oleh para orangtua juga para murid, dikarenakan sistem yang ditawarkan mampu menjaga juga membina siswa selama 1x24 jam. Dalam proyek tugas akhir ini perancangan yang diambil merupakan Boarding School yang berbasis Islami yaitu kampus dua dari As-Syifa yang berada di Tangerang Selatan. Penulis membatasi proyek perancangan Boarding School ini dengan hanya mengambil beberapa gedung diantaranya SMP, SMA, Laboraturium, IC center, Asrama putra/i. Tujuan dari perancangan proyek tugas akhir ini adalah untuk menjawab permasalahan yang terdapat di kampus satu As-Syifa Subang, diantaranya ergonomi, penyuasanaan yang islami, juga konfigurasi dengan lingkungan sekitar. Dalam menjawab permasalahan tersebut, m...
Perancangan Interior/ Ruang Belajar Yang Ergonomis Untuk Sekolah Luar Biasa (SLB)
2017
Dari penelitian yang dilakukan terdapat beberapa pemasalahan dari ruang kelas SLB/c Pembina di Lawang, khusus tuna grahita, yaitu dari beberapa aspek lingkungan yang kurang ergonomis, pencahayaan, suhu dan temperatur, kelembaban, kebisingan, warna, dan desain interior kelas yang konvensional. Serta dari tata letak papan tulis yang kurang sesuai untuk ukuran tubuh siswa tuna grahita di SLB tersebut. Untuk papan tulis di ukur dari kegiatan yang dilakukan dalam pemakaian papan tulis tersebut (duduk dan berdiri). Untuk tahap perbaikan desain interior harus lebih mengacu pada nilai ergonomis, dimulai dari mengetahui apa yang dibutuhkan, pengembangan kebutuhan, dan pengambilan keputusan. Peneliti mengandalkan pada studi literatur, rekomendasi para ahli dan hasil penelitian yang berkorelasi dengan perbaikan desain interior Hasil perhitungan dan pendekatan yang dilakukan untuk lebih ergonomis adalah dari ukuran tubuh pengguna ruang kelas yang disesuaikan dengan fasilitas pengajaran dan juga...
Sekolah Luar Biasa Tipe D DI Kota Semarang
2012
Kota Semarang merupakan ibukota dari Provinsi Jawa Tengah yang pastinya mengalami pertumbuhan kota yang lebih pesat dari kota-kota lain di Jawa Tengah. Seiring dengan perkembangan jaman yang disertai dengan perkembangan di berbagai sektor diantaranya perindustrian, transportasi dan kesehatan di Indonesia khususnya di Semarang, terdapat kecenderungan akan semakin meningkatnya jumlah kecelakaan pada sektorsektor tersebut dimana adanya kecacatan khususnya cacat tubuh merupakan salah satu dampak yang ditimbulkan dari kecelakaan tersebut. Para penyandang cacat tubuh yang merupakan bagian dari kehidupan masyarakat pun tetap harus diperhatikan dan diberi bimbingan secara khusus agar mereka dapat melaksanakan fungsi social/berinteraksi secara wajar dalam keberadaan mereka di masyarakat masyarakat, sehingga kecacatannya tidak menjadi halangan untuk melakukan pekerjaan sehari-hari. Pola kehidupan masyarakat kota yang modern, banyaknya jumlah penyandang cacat tubuh yang ada dikota Semarang, dan kurangnya fasilitas yang ada ini sudah selayaknya mendapat perhatian khusus. Oleh karena itu perlu adanya sebuah tempat pendidikan yang terpadu dari pendidikan hingga rehabilitasi untuk para penyandang cacat di Kota Semarang ini. Kajian diawali dengan mempelajari pengertian tentang penyandang cacat, pengertian tentang sekolah luar biasa, pengelompokkan penyandang cacat berdasarkan kecacatannya, perbedaan sekolah biasa dan sekolah luar biasa dalam hal bangunan yang menyesuaikan dan kurikulum yang ada juga mempelajari standar-standar yang harus dipenuhi dalam merancang sebuah sekolah luar biasa tipe-D. Pendekatan perancangan arsitektural dilakukan dengan konsep Perilaku Penyandang Cacat dalam Arsitektur dengan substansi penerapan Universal Design dengan mengidentifikasi prinsip-prinsip Universal Design dan contoh-contoh penerapannya dalam bangunan. Selain itu, dilakukan dengan pendekatan fungsional, kontekstual, teknis dan kinerja. Sebagai kesimpulan, program ruang yang diperlukan, tapak terpilih serta gambar-gambar 2 dimensi dan 3 dimensi sebagai ilustrasi desain.
Perancangan Interior Sanggar Seni Tari Sunda Di Kota Bandung
2018
Abstrak Tingkat minat masyarakat untuk mengenal seni tari Sunda mengalami penurunan yang berdampak pada kelestarian seni budaya yang ada di Indonesia, terutama di Bandung. Dari 18 sanggar tari yang beroperasi di Kota Bandung tidak semua memiliki fasilitas yang lengkap sesuai standar fasilitas seperti studio tari, kelas makeup, kostum, ruang penyimpanan dan ruang diskusi/auditorium masih banyak kekurangan dalam hal fasilitas yang dimiliki. Hal ini di temukan setelah melakukan studi literatur, survey lapangan, hingga wawancara. Perancangan ini mengaplikasikan konsep yang mengangkat tema konsep Natural Modern, yang mengikuti gaya bangunan yang memiliki area bukaan yang besar sehingga mengangkat konsep natural dan lokasi tempat perancangan nantinya yang ditempatkan di Kota Baru, oleh karena itu konsep yang diaplokasikan juga akan memilih material dan warna yang natural atau alami dan simple. Sehingga dengan adanya perubahan dalam hal fasilitas dapat meningkatan minat masyarakat dalam me...
Perancangan Interior Politeknik STTT Bandung Program Studi Produksi Garmen
Jurnal Desain Interior
Dalam rangka menyongsong perkembangan Industri 4.0, fasilitas pembelajaran sekolah ataupun perguruan tinggi memerlukan sebuah perubahan. Fasilitas sebagai sarana dan prasarana pembelajaran berperan penting dalam menciptakan perubahan dalam aspek cara hidup, bekerja, hingga konektivitas dan komunikasi yang diperlukan pada era revolusi 4.0. Seperti yang dikatakan Adedeji dalam Robert (2007) bahwa 'facilities have to be adequate and should be in good condition for schools to function properly.' Namun saat ini masih banyak fasilitas sekolah Indonesia masih belum di perhatikan dengan baik. System pendidikan Indonesia seperti abad 19, pengajar/dosen seperti abad 20, serta peserta didik abad 21" (MENDIKBUD, 2014-2015). Untuk itu di perlukannya pembaharuan guna mengimbangi kemajuan teknologi pada era sekarang ini, dimana segala aktivitas manusia melibatkan kecanggihan teknologi digital berbasis Cyber Phisical System (berbasis data dan cloud computing). Tujuan perancangan yang akan dilakukan adalah mendesain ruang belajar dengan pendekatan teknologi untuk menciptakan ruang belajar yang terintegritas berbasis muatan teknologi Industri 4.0. Serta Politeknik STTT Bandung, sebagai satu-satunya perguruan tinggi milik pemerintah di bidang tekstil dibawah kementrian perindustrian, dijadikan sebagai objek perancangan.