EKSTRAKK UMBI BAWANG DAYAK (Eleutherine palmifolia (L.) Merr.) SEBAGAI PEREDUKSI ION PERAK DALAM SINTESIS NANOPARTIKEL PERAK (original) (raw)
Related papers
2018
Bawang Dayak ( Eleutherine americana Merr.) adalah salah satu tanaman yang telah digunakan secara empiris oleh masyarakat untuk mengatasi berbagai macam penyakit seperti diabetes, hipertensi, menurunkan kadar kolesterol darah hingga mengobati kanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antihipertensi dari ekstrak etanol bawang Dayak ( Eleutherine americana Merr.) pada tikus jantan ( Rattus novergicus ) yang diinduksi Prednison ® dan NaCl 2%. Hewan coba sebanyak lima belas ekor tikus jantan ( Rattus novergicus ) dibagi dalam lima kelompok dengan pemberian dosis yang berbeda, yaitu kelompok I (dosis 200 mg/KgBB), kelompok II (dosis 400 mg/KgBB), dan kelompok III (dosis 600 mg/KgBB) kelompok IV pemberian Kaptopril ® sebagai kontrol positif, kelompok V CMC 1% sebagai kontrol negatif. Pengukuran tekanan darah dilakukan dengan menggunakan alat pengukur tekanan darah Non- Invasif CODA ® . Hasil analisis pengukuran darah menunjukkan bahwa ekstrak etanol bawang Dayak ( Eleutherin...
Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian, 2018
Pemakaian obat tradisional (herbal) semakin berkembang pesat akhir-akhir ini. Salah satu jenis tanaman obat yang berkhasiat bagi kesehatan namun masih minim penggunaannya untuk pengobatan di masyarakat adalah bawang dayak (Eleutherine palmifolia (L.) Merr.). Senyawa bioaktif pada umbi bawang dayak berupa fenol, flavonoid, dan turunannya memiliki efek preventif terhadap berbagai macam penyakit, salah satunya yakni Ulcerative Colitis. Untuk mengetahui kemampuan umbi bawang dayak dalam mencegah Ulcerative Colitis maka perlu dilakukan ekstraksi selanjutnya diujikan pada hewan coba. Sehingga tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui jenis dan perbandingan pelarut yang tepat serta mengetahui pengaruh ekstrak umbi bawang dayak dalam upaya pencegahan ulcerative colitis. Metode penelitian tahapan ekstraksi menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial. Faktor pertama adalah jenis pelarut yang terdiri atas 3 level, yaitu aquades, etanol 96%, dan heksana. Faktor kedua yaitu perban...
Chimica et Natura Acta, 2016
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan biosintesis nanopartikel perak menggunakan ekstrak rimpang jahe merah sebagai pereduksi pada suhu ruang. Sintesis dilakukan dengan pengadukan pada shaker (150 rpm) dan tanpa pengadukan dengan rasio ekstrak dan larutan AgNO 3 1:1; 1:3; 1:4; 1:5; 1:10 dan 1:20 pada berbagai rentang waktu pengamatan. Hasil memperlihatkan bahwa metabolit sekunder pada ekstrak jahe merah mampu mereduksi Ag + menjadi Ag 0 dan membentuk nanopartikel perak yang diindikasikan dengan adanya perubahan warna larutan. Nanopartikel perak dikarakterisasi menggunakan spektrofotometer UV-Vis dan absorbansi maksimum terukur di sekitar 450 nm. Secara keseluruhan, sintesis dengan pengadukan menghasilkan produk dengan waktu yang lebih singkat dibanding tanpa pengadukan.
Darussalam Nutrition Journal
Antioksidan adalah senyawa yang dapat mencegah, menunda, dan menghilangkan kerusakan oksidatif pada molekul target, seperti lemak, protein dan DNA. Penambahan senyawa antioksidan dalam makanan dibutuhkan sebagai usaha pencegahan penyakit degeneratif yang sering ditimbulkan akibat radikal bebas. Penggunaan antioksidan sintetik mulai dibatasi karena dapat bersifat karsinogenik. Aktivitas antioksidan yang terkandung dalam produk olahan tempe dapat ditingkatkan dengan menambahkan bahan pangan lain yang juga mangandung antioksidan. Penambahan ekstrak bawang dayak diharapkan dapat meningkatkan aktivitas antioksidan nuget tempe. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan ekstrak bawang dayak (Eleutherine americana Merr.) terhadap aktivitas antioksidan nuget tempe. Penelitian dilakukan menggunakan RAL (Rancangan Acak Lengkap) dengan dua kali ulangan dan memiliki empat sampel. Aktivitas antioksidan diuji dengan 1,2,2-Diphenyl Picryl Hydrazyl (DPPH). Pada uji aktivitas antioksidan memiliki nilai p value 0,000 dengan memnggunakan uji statistik One Way ANOVA (Analysis of Varian). Pada penelitian ini kandungan aktivitas antioksidan dalam produk nuget tempe yang telah disubstitusi dengan ekstrak bawang dayak 15% mempunyai IC 50 66,826 µg/ml, sehingga peredaman terhadap radikal bebas semakin baik.
2018
Bawang dayak (Eleutherine Palmifolia (L.,) Merr.) adalah salah satu tanaman berkhasiat bagi kesehatan. Ekstrak umbi bawang dayak memiliki kandungan fitokimia yang bersifat sebagai antioksian antara lain triterpenoid, poliphenol , flavonoid dan kandungan antidiabetik yaitu Eleuterol, eleutosida A dan Eleuterinoside B. Bawang dayak dapat digunakan sebagai antidiabetik efektif dalam menurunkan kadar gula darah dan menangkal radikal bebas dalam tubuh sehingga dapat menekan kondisi stres oksidatif. Tujuan: penelitian ini bertujuan Menganalisis pengaruh pemberian ekstrak umbi bawang dayak (Eleutherine palmifolia L., Merr) sebagai obat antidiabetes dan antioksidan. Metodologi: Penelitian yang dilaksanakan bersifat eksperimental laboratoris. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Hewan Coba Fakultas Kedokteran Hewan Universits Airlangga. Populasi dalam penelitian ini adalah tikus putih jantan Wistar dengan populasi 25 ekor. Konsetrasi ekstrak umbi nbawang dayak yang digunakan dengan be...
Jurnal Insan Farmasi Indonesia
Sistem imunitas dapat rusak oleh adanya radikal bebas. Pembentukan radikal bebas harus dihalangi dengan antioksidan. Manusia pada dasarnya tidak memiliki cadangan antioksidan di dalam tubuhnya, sehingga apabila terjadi paparan radikal berlebih maka tubuh memerlukan asupan antioksidan dari luar. Saat ini digalakkan pengembangan antioksidan yang berasal dari tumbuhan, yang relatif lebih mudah didapat dan aman dikonsumsi manusia. Tumbuhan yang potensial sebagai antioksidan Salah satunya ialah daun bawang dayak. Daun bawang dayak merupakan tanaman khas Kalimantan Tengah yang digunakan oleh suku Dayak sebagai obat. Untuk mendapatkan kandungan zat aktif yang tinggi didalam daun bawang dayak, maka perlu dilakukan optimasi jenis pelarut maserasi. Adapun jenis pelarut yang digunakan ialah air dan etanol. Pengujian aktivitas antioksidan menggunakan DPPH sebagai senyawa radikal bebas. Panjang gelombang maksimal DPPH pada penelitian ini berada pada 519 nm. Nilai IC50 terbesar terdapat pada ekstrak daun bawang dayak dengan pelarut air yaitu 58,62 ppm, dengan pelarut etanol-air sebesar 33,71 ppm, dan yang terkecil dengan pelarut etanol 26,98 ppm.
2019
Latar Belakang: Bawang dayak ( Eleutherine palmifolia (L.) Merr.) merupakan tanaman herbal yang cukup banyak digunakan masyarakat Indonesia khususnya para penduduk di daerah Kalimantan. Bawang Dayak memiliki kandungan senyawa bioaktif seperti fenol, flavonoid, tannin, saponin, triterpenoid, steroid dan glikosida sehingga enjadikan bawang dayak memiliki potensi sebagai analgesik. Tujuan: Membuktikan efek analgesik ekstrak bawang dayak pada mencit. Metode: Penelitian quasi experimental dengan desain post test only with control group design. 24 ekor mencit dibagi menjadi 4 kelompok yaitu kontrol negatif (K1) diberikan aquades, kontrol positif diberikan 0,065 mg/gramBB aspirin, kelompok perlakuan 1 (P1) diberikan 0,06 mg/gramBB ekstrak bawang dayak, dan kelompok perlakuan 2 (P2) diberikan 0,12 mg/gramBB ekstrak bawang dayak. Setelah 30 menit semua mencit diinjeksi asam asetat 1% sebanyak 0,1 ml secara intraperitoneal. Masing – masing mencit pada tiap kelompok kemudian diamati dan dihitu...
Jurnal Farmamedika (Pharmamedica Journal), 2018
Penelitian ini bertujuan untuk mensisntesis nanopartikel perak dan uji aktivitas nanopertikel perak terhadap bakteri Staphylococcus aureus.Nanopartikel perak (NPAg) disintesis menggunakan metode green synthesis dengan meraksikanekstrak kulit bawang merah (Allium cepaL.) dengan perak nitrat (AgNO 3).Sintesis NPAg dilakukan dengan memvariasikan konsentrasilarutan AgNO 3 0,1mM(F1); 0,5mM(F2) dan 1,0mM(F3).Karakterisasi NPAg dilakukan menggunakan spektrofotometer UV-Vis, dan Particle Size Analyzer (PSA). Analisis menggunakan spektrofotometer UV-Vis menunjukkan bahwaNPAg pada F2 dan F3 berada pada kisaran panjang gelombang 400-500nm. Ukuran partikel diukur menggunakan PSA pada F1, F2 dan F3 berturut-turut390,7nm, 62,34nm dan 50,63nm. Uji aktivitas antibakteri terhadap bakteri S.aureus dari F3, hasil menunjukkan bahwa aktivitasnya lebih baik dibandingkan larutan AgNO 3 1,0 mM yang tidak berukuran nanometer.
STUDI FITOKIMIA DAN FARMAKOLOGI BAWANG DAYAK (Eleutherine palmifolia (L.) Merr)
Jurnal Buana Farma
At present, the existence of herbal medicines has succeeded in attracting global attention and many countries in the world are participating in conducting research on these herbal medicines. There are many diseases that can be looked for alternatives with compounds found in plants, including one of the Dayak Onion species (Eleutherine palmifolia (L.) Merr) which can be used as microbial agents, anti-inflammatory, antihypertensive, antidiabetic, antidermatophyte, anti-melanogenic and has anti-inflammatory activity. cytotoxic because of the content of flavonoids, alkaloids, saponins, tannins, steroids or triterpenoids, phenols, and quinones and their derivatives. There are many other uses of Onion Dayak which are only based on empirical experience. Therefore, further development in pharmacological research on Dayak Onions is needed to fulfill the medical interests of the general public.
2018
Bawang Dayak ( Eleutherine sp ) merupakan salah satu tanaman yang tumbuh liar di hutan Kalimantan yang berpotensi dikembangkan menjadi Obat Herbal Terstandard. Berdasarkan studi etnofarmakologi, tanaman ini dimanfaatkan masyarakat suku Dayak sebagai obat diabetes, stroke, kanker payudara, antihipertensi, mempercepat penutupan luka, dan pengobatan jantung. Meski sudah digunakan turun temurun dan riset yang berkelanjutan, bawang Dayak belum dimanfaatkan dokter formal untuk pengobatan klinis. Hal ini disebabkan belum adanya uji y akurat dan terstandar yang dapat digunakan sebagai bukti ilmiah. Pada sisi lain, masyarakat berpendapat bahwa penggunaan bawang Dayak sebagai jamu dapat berbahaya karena komplikasi akibat bercampur dengan Bahan Kimia Obat (BKO). Dengan demikian, bawang Dayak perlu diupayakan dalam Program Saintifikasi Jamu untuk mewujudkan jamu, obat herbal terstandar, dan fitofarmaka yang berkualitas, bermutu serta aman. Oleh karena itu, pada artikel ini akan dibahas beberapa...