PERBEDAAN GAYA KEPEMIMPINAN DALAM PERSPEKTIF MASKULIN dan FEMININ (original) (raw)

KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR'AN

Speaking of leadership, particularly concerning Islamic leadership is an issue that is very interesting to study. Because from a good leadership system, there will be a good order of society as well. In Indonesia the majority of the population is Muslim, but admitted or not, from the beginning until now the implementation of democracy that is also part of the teachings of Islam, has still been quite alarming. This can be seen from the inequality of the social position of women. Since 14 centuries ago, the Qur'an has abolished a wide range of discrimination between men and women, the Qur'an gives rights to women as well as the rights granted to men. In this case is the issue of Islamic leadership in which Islam has given rights to women as that given to men. In addition, Islam has also impose obligations to women as that imposed to men, except the rights or obligations devoted by Islam to men. Keywords: Women leadership, perspective of the Qur'an. Pendahuluan Dalam panggung sejarah, pembicaraan terhadap wacana gender, feminisme dan kesetaraan laki-laki dan perempuan merupakan bagian dari emansipasi, demokratisasi dan humanisasi kebudayaan. Dari waktu ke waktu, gugatan dan pembongkaran terhadap struktur ketidakadilan, diskriminasi, penindasan dan kekerasan terhadap perempuan nampaknya semakin meluas dan menggugat. Berbicara tentang kepemimpinan perempuan sampai saat ini dikalangan masyarakat masih menimbulkan perbedaan pendapat. Hal ini dimungkinkan karena latar belakang budaya, kedangkalan agama, peradaban dan kondisi sosial kehidupan manusia sehingga menyebabkan terjadinya benturan dan perbedaan persepsi dikalangan masyarakat. Sebagai agama yang ajarannya sempurna, Islam mendudukkan laki-laki dan perempuan dalam posisi yang setara baik sebagai hamba (` Abid) maupun posisinya sebagai penguasa bumi (kholifatullah fil ardh). Kepemimpinan perempuan menurut Islam diperbolehkan selama kepemimpinan itu baik dan bisa dipertanggungjawabkan. Namun Islam memberikan batasan terhadap perempuan disebabkan karena beberapa kendala kodrati yang dimilikinya seperti menstruasi, mengandung, melahirkan dan menyusui. Dimana hal itu menyebabkan kondisi perempuan saat itu lemah, sementara seorang pemimpin membutuhkan kekuatan fisik maupun akal. Artinya: dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat

DISKRIMINASI PEREMPUAN BERCADAR DALAM PERSPEKTIF HEGEMONI

2019

This study aims to determine, describe, and explain people's perspectives on veiled women. The existence of community construction that veiled women are labeled as radicals, seen from the many historical phenomena about terrorism always related to women who use the veil. This study aims to look at discrimination against veiled women with a review of historical phenomenology in the study of hegemony. Through this research it can be seen that veiled women are labeled as radicals and terrorists. The understanding of hegemony emphasizes that hegemony will take place if the way of life, way of thinking and views of the people below and governing are influenced by the elite and the mass media. There should be no discrimination against women of any age, religion, ethnicity and status. All must be treated equally, fairly, and do not distinguish between culture, ethnicity, religion and social status. Discrimination in the use of veils in Indonesia which led to a ban on the use of veils on campus which later arose a criticism of the veil ban through the perspective of hegemony theory Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, menggambarkan, dan menjelaskan perspektif masyarakat terhadap wanita bercadar. Adanya kontruksi masyarakat bahwa perempuan bercadar dilabeling sebagai kaum radikal, dilihat dari banyaknya fenomena histori tentang terorisme selalu berkaitan dengan perempuan yang menggunakan cadar. Penelitian ini bertujuan untuk melihat diskriminasi terhadap perempuan bercadar dengan tinjauan pendekatan kualitatif fenomenologi histori dalam kajian hegemoni. Melalui penelitian ini dapat diketahui bahwa perempuan bercadar dilebeling sebagai radikal dan teroris. Paham hegemoni menekankan bahwa hegemoni akan berlangsung apabila cara hidup, cara berfikir dan pandangan masyarakat bawah maupun memerintah dipengaruhi oleh kaum elit dan media massa. Semestinya tidak ada diskriminasi terhadap perempuan yang berusia apapun, beragama apapun, bersuku apapun dan berstatus apapun. Semuanya harus diperlakukan secara setara, adil, dan tidak membedakan budaya, suku, agama dan status social. Diskriminasi penggunaan cadar di Indonesia yang menimbulkan larangan penggunaan cadar di kampus yang kemudian timbul sebuah kritik terhadap larangan bercadar tersebut melalui perspektif teori hegemoni Kata Kunci: Diskriminasi, Perempuan Bercadar, Hegemoni Kekuasaan. PENDAHULUAN Diskriminasi terhadap pengguna cadar di Indonesia sudah menjadi bahan pembicaraan dan bahan pertimbangan pemerintah dan negara, dengan adanya argument Menteri Agama fakhrurrazi yang disiarkan oleh salah satu media televisi kompas pada tanggal 31 oktober 2019 tentang soal pelarangan penggunaan cadar di instansi pemerintah,-penggunaan cadar bukan budaya orang Indonesia dan dapat menimbulkan kecurigaan karena sering dikaitkan dengan paham tertentu sebaiknya penggunaan pakaian disesuaikan dengan budaya di

TINJAUAN KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM POLITIK PERSPEKTIF FEMINISME

Overview of women in political leadership perspective of feminism. The low participation of women to become leaders in politics because dominance of men and politics. In Indonesian politics, especially in affirmatife action for women, is still increase quantity to fulfill requirement representation as a "politics of presence". This is cause by culture values, perspectives and unbalanced work patterns between men and women.

KEPEMIMPINAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM

EL-HIKMAH: JURNAL KAJIAN DAN PENELITIAN PENDIDIKAN ISLAM, 2020

A leader is someone who has a great responsibility in the organization for social life, being a leader must have a good relationship in cultural life so that it can be used as an example by its members. In Islam itself it is conveyed to the Ummah to becomea leader in accordance with the existing Shari'a in the teachings of Islam, which subsequently leads to Islamic Leadership. Islamic leadership is a balance of leadership with the concept of the world and the hereafter, thetask of leadership is not only atask that is held only for members, but also in the presence of Allah SWT. Allah has sent an Apostle who can be an example for Muslims to carry out Islamic Leadership as the Prophet Muhammad. Islamic leadership prioritizes the values put forward by Islam and also everything that is done because it expects God's blessing. Islamic leadership is more than part of the goals taken while in organizational leadership in general, support the strengthening of the establishment of Islamic order in the organization. Islamic leadership supports absolute leadership or leadership that is authorized, this leadership has a distinct characteristic of leadership in general.

GAYA KEPEMIMPINAN PEREMPUAN (Studi Pada Ketua OSIS diSMA Se-Jakarta Timur)

INSIGHT: JURNAL BIMBINGAN KONSELING, 2014

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gaya kepemimpinan perempuan (studi pada ketua OSIS di SMA se-Jakarta Timur). Penelitian ini menggunakan metode survei. Subyek dalam penelitian ini adalah ketua OSIS perempuan di SMA wilayah Jakarta Timur sebanyak 32 orang di 123 SMA yang terdapat di wilayah Jakarta Timur dari 40 SMA Negeri dan 83 SMA Swasta . Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen gaya kepemimpinan yang dibuat berdasarkan teori dari Ronald Lippit and Ralp K. White yang menyatakan bahwa ada 3 gaya kepemimpinan yaitu otoriter, demokratis, laissez faire. Telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Menghasilkan 56 butir pernyataan yang valid dan 38 butir pernyataan yang tidak valid dari 94 keseluruhan butir pernyataan, agar instrumen lebih proposional maka setiap indikator hanya terdiri 2 butir pernyataan yang valid sehingga didapat 66 butir pernyataan sedangkan reliabilitasnya sebesar 0,9501 yang berarti tinggi.Hasil Penelitian diketahui bahwa ketua OSIS yang me...

KEPEMIMPINAN PEREMPUAN PERSPEKTIF FIKIH

Kepemimpinan Perempuan Perspektif Fikih, 2021

Pada perkembangan sekarang sudah banyak bermunculan perempuan sebagai pemimpin dalam berbagai bidang, sehingga perempuan mempunyai tugas tambahan yaitu selain sebagai ibu rumah tangga (domestik) juga sebagai pemimpin. Reformasi di Indonesia telah memberikan harapan yang besar bagi kaum perempuan yang selama ini terpasung dalam segala hal. Artikel ini memfokuskan mengenai kepemimpinan perempuan dilihat dari perspektif ilmu fikih yang menghasilkan data bahwa baik dalam Al-Qur’an maupun Hadits tidak ada satupun ayat yang melarang perempuan untuk menjadi pemimpin. Baik pemimpin di wilayah domestik (rumah tangga) maupun dalam wilayah politik (publik), dengan syarat memenuhi karakteristik pemimpin yang ideal dan dapat mempertanggungjawabkan atas apa yang dipimpinnya.