Daftar Isi Hubungan Antara Ketuban Pecah Dini Dan Kejadian Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir (original) (raw)

Literature Review Hubungan Ketuban Pecah Dini Dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum

2020

Kejadian ketuban pecah dini di Indonesia terjadi pada 6-20% kehamilan, yang sangat berpengaruh pada kehamilan dan persalinan, makin lama jarak antara pecahnya selaput ketuban makin besar kemungkinan infeksi dalam rahim yang dapat meningkatkan kejadian morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi. Komplikasi yang paling sering terjadi pada KPD adalah sindrom distres pernapasan yang terjadi pada 10-40% bayi baru lahir dan menyebabkan hipoksia. Dampak buruk asfiksia neonatorum bila berlangsung terlalu jauh dapat mengakibatkan kerusakan otak dan kematian pada bayi baru lahir. Tujuan penelitian ini untuk menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi kemudian melakukan analisis dinamika kolerasi antara fenomena atau faktor resiko dengan adanya faktor efek yang mengenai pengetahuan hubungan ketuban pecah dini dengan kejadian asfiksia neonatorum. Penelitian ini menggunakan metode literature review dengan menggunakan strategi secara komprehensif baik nasional maupun internasional s...

Hubungan Ketuban Pecah Dini (KPD) Dengan Kejadian Asfiksia

Abstrak: Hubungan Ketuban Pecah Dini (KPD) dengan Kejadian Asfiksia. Ketuban Pecah Dini (KPD) me-merlukan pengawasan yang ketat dan kerja sama antara kelurga dan penolong (bidan dan dokter) karena dapat menyebabkan bahaya infeksi intra uterin yang mengancam kesehatan ibu dan janin. Terdapat hubungan antara terjadinya gawat janin dan derajat oligohidramnion, semakin sedikit air ketuban, janin semakin gawat. Tujuan pe-nelitian ini adalah menganalisis hubungan antara Ketuban Pecah Dini (KPD) dengan kejadian asfiksia di RS Nur Hidayah Bantul Yogyakarta Tahun 2014. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan waktu retrospektif. Populasi penelitian ini adalah ibu bersalin dengan KPD dan ibu bersalin normal, di RS Nurhidayah Bantul Yogyakarta sebanyak 348 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling ditetapkan sebanyak 78 orang. Alat pengumpul data menggunakan rekam medis. Analisis data dilakukan meggunakan Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan b...

Hubungan Kehamilan Serotinus Dengan Kejadian Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir

Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) (2012) Angka Kematian Ibu (AKI) sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Bayi (AKB) pada tahun 2012 sebesar 32 per 1000 kelahiran hidup (BKKBN, 2013). Pe-nyebab langsung kematian ibu di Indonesia adalah perdarahan 28%, eklamsi 24%, infeksi 11%, partus lama 5%, aborsi 5%, dan lain-lain 27%, yang di dalamnya terdapat juga penyulit pada masa kehamilan dan penyulit pada masa persalinan (Kemenkes RI, 2010). Penyebab kematian bayi baru lahir salah satunya disebabkan oleh asfiksia (27%) yang merupakan penyebab kedua kematian bayi baru lahir setelah BBLR (Kemenkes RI, 2008). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kehamilan serotinus dengan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta Tahun 2016. Metode penelitian yang digunakan berupa deskriptif korelatif. Populasi dalam penelitian ini adalah 205 persalinan. Teknik sampling menggunakan purposive sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 13...

Hubungan Korioamnionitis Dengan Asfiksia Neonatus Pada Kehamilan Dengan Ketuban Pecah Dini

DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO), 2018

Dengan ini menyatakan bahwa: 1) Karya tulis ilmiah ini adalah murni gagasan, rumusan dan penelitian saya sendiri, tanpa bantuan orang lain, kecuali pembimbing dan pihak lain sepengetahuan pembimbing. 2) Karya tulis ilmiah ini adalah asli dan belum pernah dipublikasikan atau diajukan untuk mendapatkan gelar akademik di Universitas Diponegoro maupun di perguruan tinggi lain. 3) Dalam karya tulis ilmiah ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan judul buku aslinya serta dicantumkan dalam daftar pustaka.

Literatur Review Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir

2021

Asphyxia neonatorum is a condition in which the baby cannot breathe spontaneously and regularly after birth. This is caused by fetal hypoxia in utero, and results in high rates of morbidity and mortality in newborns. According to the Indonesian Demographic and Health Survey (IDHS) in 2017, the infant mortality rate fell 31 percent from 35 deaths per 1,000 live births to 24 deaths per 1,000 live births (IDHS, 2017). Data from the Ministry of Health of the Republic of Indonesia in 2012 stated that the biggest cause of newborn death was asphyxia, which was 37%, followed by prematurity at 34% and sepsis at 12%. In Indonesia, asphyxia is one of the causes of the high infant mortality rate (IMR). Every year approximately 3% (3.6 million) of the 120 million newborns experience asphyxia, almost 1 million of these babies die. The purpose of this study was to determine the factors associated with the incidence of asphyxia in newborns. The research method used in this study is a literature rev...

Hubungan Antara Kenaikan Berat Badan Selama Kehamilan Dengan Kejadian Ketuban Pecah Dini DI Kabupaten Wajo

IJCNP (INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL NUTRITION PHYSICIAN)

Background : Nutritional status could be used as an assessment of the risk of premature rupture of membranes. One way to determine the nutritional status of pregnant women is to calculate the gestational weight gain of women based on body mass index before pregnancy. Objective : The purpose of this study was to determine the relationship between gestational weight gain and the occurrences of premature rupture of membranes. Methodology : An observational analytic study with a cross sectional approach was adopted in this study. The data of this study were collected from the patients’ medical records at RSUD Lamaddukelleng of Wajo Regency in which the inclusion and exclusion sampling criteria were used. A total of 90 samples of patients’ medical record was obtained related to premature rupture of membranes. The collected data were processed and analyzed using the Chi-Square test with the p value of <0.05. Result : The results of the study indicated that there was a significant relat...

Ketuban Pecah Dini (KPD) Sebagai Determinan Kejadian Asfiksia pada Bayi Baru Lahir Di RSUD Panembahan Senopati Bantul

2021

Ketuban pecah dini merupakan masalah penting dalam obstetrik berkaitan dengan penyulit kelahiran dan terjadinya infeksi khorioamnionitis sampai sepsis yang meningkatkan morbiditas dan mortalitas perinatal dan menyebabkan infeksi ibu. Penelitian ini bertujuan mengetahui Ketuban Pecah Dini (KPD) sebagai faktor determinan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir di RSUD Panembahan Senopati Bantul DIY Tahun 2013. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, metode survei, dan pendekatan case control study (retrospektif). Teknik sampling menggunakan simpel random sampling dengan jumlah sampel 74 BBL, dibagi menjadi 37 kelompok kasus dan 37 kelompok kontrol. Analisa data menggunakan Chi Square dan Odss Ratio. Hasil penelitian kejadian asfiksia pada riwayat persalinan KPD 25 orang (64,6%), sedangkan bayi yang lahir tanpa asfiksia dengan riwayat Ketuban Pecah Dini (KPD) 10 orang (27 %). Dengan α = 5% diperoleh nilai p = 0,000 (ρ<0,05) dan nilai Odss Ratio 5,625>...

Hubungan Ketuban Pecah Dini Dengan Kejadian Asfiksia Literature Review: The Correlation of Premature Rupture of Membranes (Prom) with the Incidence of Asphyxia

Jurnal BIMTAS: Jurnal Kebidanan Umtas

Menurut Human Development Report tahun 2010 Ketuban Pecah Dini (KPD) di Indonesia berkisar 4,4-7,6% dari seluruh kehamilan dengan KPD berkisar antara 3-18% yang terjadi pada kehamilan preterm, sedangkan pada kehamilan aterm sekitar 8-10%. Menurut beberapa peneliti KPD dapat menyebabkan terjadinya asfiksia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan ketuban pecah dini dengan kejadian asfiksia. Jenis penelitian yang digunakan adalah kepustakaan atau kajian literatur. Data penelitian ini berasal dari data sekunder, yaitu berasal dari beberapa sumber penelitian yang terdiri dari 25 sumber yang terdiri dari 7 jurnal ilmiah, 3 jurnal internasional, 5 skripsi/tesis, dan 10 buku. Pencarian sumber menggunakan google scholar, microsoft academic, media meneliti, and google. Dari penelitian ini didapatkan bahwa penyebab terjadinya asfiksia yang disebabkan oleh faktor langsung maupun faktor tidak langsung. Faktor langsung tersebut adalah KPD itu sendiri. Sedangkan, untuk faktor yang tida...