Literatur Review Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir (original) (raw)
Related papers
Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir
Jurnal 'Aisyiyah Medika, 2019
Latar belakang: Asfiksia merupakan suatu dimana keadaan pada bayi baru lahir yang mengalami gagal bernafas secara spontan, teratur segera setelah lahir, sehingga bayi tidak dapat memasukkan oksigen dan tidak dapat mengeluarkan zat asam arang dari tubuhnya, sehingga dapat menurunkan O2 (oksigen) dan mungkin meningkatkan CO2 (karbondioksida) yang dapat dipengaruhi oleh umur ibu, persalinan premature, letak sungsang, serta partus lama/ partus macet sehingga menimbulkan akibat buruk dalam kehidupan lebih lanjut. Tujuan: untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir di Di Bpm Herasdiana Palembang Palembang Tahun 2019. Metode: menggunakan survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Hasil: Pada variable umur ibu berdasarkan hasil uji statistic Chi Square didapatkan hasil ρ value = 0,001
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Asfiksia Neonatorum: Suatu Kajian Literatur
Jurnal Sains dan Kesehatan, 2021
Asfiksia neonatorum didefinisikan sebagai kegagalan memulai dan mempertahankan pernafasan pada neonatus. Penyebab kematian neonatus terbanyak kedua di Indonesia adalah asfiksia neonatorum. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian asfiksia neonatorum dan pembagiannya. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kepustakaan atau kajian literatur. Pencarian literatur telah dilakukan pada minggu kedua dan ketiga bulan Desember tahun 2020. Literatur yang digunakan adalah jurnal dan buku sebanyak minimal 15 judul yang diterbitkan dalam 10 tahun terakhir. Hasil penelitian menemukan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi asfiksia dapat dibagi menjadi faktor resiko antepartum dan faktor resiko intrapartum. Faktor resiko antepartum antara lain preeklampsia, pertumbuhan janin terhambat, dan perdarahan. Faktor resiko intrapartum antara lain prematuritas, sindrom aspirasi mekonium, dan presentasi bokong.
Hubungan Kehamilan Serotinus Dengan Kejadian Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir
Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) (2012) Angka Kematian Ibu (AKI) sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Bayi (AKB) pada tahun 2012 sebesar 32 per 1000 kelahiran hidup (BKKBN, 2013). Pe-nyebab langsung kematian ibu di Indonesia adalah perdarahan 28%, eklamsi 24%, infeksi 11%, partus lama 5%, aborsi 5%, dan lain-lain 27%, yang di dalamnya terdapat juga penyulit pada masa kehamilan dan penyulit pada masa persalinan (Kemenkes RI, 2010). Penyebab kematian bayi baru lahir salah satunya disebabkan oleh asfiksia (27%) yang merupakan penyebab kedua kematian bayi baru lahir setelah BBLR (Kemenkes RI, 2008). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kehamilan serotinus dengan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir di RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta Tahun 2016. Metode penelitian yang digunakan berupa deskriptif korelatif. Populasi dalam penelitian ini adalah 205 persalinan. Teknik sampling menggunakan purposive sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 13...
Daftar Isi Hubungan Antara Ketuban Pecah Dini Dan Kejadian Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir
ABSTRAK Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat sehingga terwujud derajat kesehatan yang optimal. Angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) merupakan indikator derajat kesehatan. AKI di Indonesia masih tinggi disebabkan oleh banyak hal, salah satunya akibat infeksi maternal yang disebabkan ketuban pecah dini (KPD). Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan desain penelitian analitik melalui pendekatan cross sectional dengan metode simple random sampling.Data keterjadian asfiksia dianalisis dengan menggunakan uji x² (Chi-Square) dengan α = 5%. Dari hasil x² hitung adalah 23,68 yaitu lebih besar dari x² table (5,991). Ini berarti ada hubungan antara ketuban pecah dini dengan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir di Ruang Ponek Bapelkes RSD Jombang. ABSTRACT The development objective is to increase awareness of helath, willingness and ability of healthy life to realize optimal health status. Maternal mortality rate (M...
Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Dengan Asfiksia (Literatur Review)
2021
Pendahuluan Asfiksia Neonatorum adalah keadaan dimana bayi tidak bernapas secara spontan dan teratur, sehingga dapat menurunkan oksigen dan meningkatkan karbondioksida yang menimbulkan akibat buruk dalam kehidupan lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk memahami asuhan kebidanan pada Bayi Baru Lahir dengan Asfiksia melalui pendekatan dengan menggunakan teori 7 langkah Varney. Metode Penelitian ini menggunakan studi kepustakaan dan pengumpulan referensi yang kemudian dibuat menjadi Literatur Review dengan menggunakan metode asuhan 7 langkah varney. Hasil Pemeriksaan yang dilakukan pada bayi baru lahir dengan asfiksia ialah dilakukannya pemberian asuhan sesuai dengan evidence based yaitu dengan membersihkannya jalan napas, rangsang reflek pernapasan, serta mempertahankan suhu tubuh. Kesimpulan dari kasus ini yaitu didapatkannya evidence based pada bayi baru lahir dengan asfiksia bahwa pentingnya menilai Apgar atau kondisi bayi yang dilahirkan mengalami asfiksia serta melakukan ti...
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE, 2018
Angka kematian bayi merupakan salah satu indikator dalam menentukan derajat kesehatan anak. Setiap tahun kematian bayi baru lahir atau neonatal mencapai 37% dari semua kematian pada anak balita. Setiap hari 8.000 bayi baru lahir di dunia meninggal dari penyebab yang tidak dapat dicegah. Mayoritas dari semua kematian bayi, sekitar 75% terjadi pada minggu pertama kehidupan dan antara 25% sampai 45% kematian tersebut terjadi dalam 24 jam pertama kehidupan seorang bayi. Penyebab utama kematian bayi baru lahir atau neonatal di dunia antara lain bayi lahir premature 29%, sepsis dan pneumonia 25% dan 23% merupakan bayi lahir dengan asfiksia dan trauma, asfiksia lahir menempati penyebab kematian bayi ke 3 di dunia dalam periode awal kehidupan (WHO, 2012). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka penelitian dapat menyimpulkan hasil dari penelitian sebagai berikut Ada pengaruh yang singnifikan antara berat badan lahir rendah (BBLR) dengan terjadinya asfiksia pada bayi baru la...
Edukasi Tentang Penatalaksanaan Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir
Jurnal Batikmu, 2022
Abstrak Asfiksia merupakan penyebab mortalitas dan morbiditas dan paling sering terjadi pada periode segera setelah lahir dan menimbulkan sebuah kebutuhan resusitasi dan intervensi segera untuk meminimalkan mortalitas dan morbiditas. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberikan upgrade pengetahuan dan ketrampilan penatalaksanaan asfiksian pada bayi baru lahir tenaga kesehatan yang bertugas di Ruang VK dan Perina. Pelaksanaannya peserta diberikan soal pre tes - post test. Jumlah peserta adalah 33 tenaga kesehatan yang bertugas di ruang VK dan Perina. Hasil pelatihan didapatkan sebelumnya hanya 6 peserta yang memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi tetapi di akhir program, setelah dilakukan post test didapatkan ada 31 peserta dengan pengetahuan yang tinggi tentang penatalaksaan asfiksia neonatus. Pengetahuan dan ketrampilan penatalaksanaan asfiksia bagi tenaga kesehatan sakit sangat penting agar bisa meningkatkan kualitas pelayanan. Kata kunci: asfiksia, bayi baru lahir,...
Ceylon Medical Journal, 2019
Asfiksia neonatorum merupakan kasus kegawatdaruratan neonatal, bahkan sangat berisiko untuk terjadinya kematian neonatal. Faktor-faktor yang menyebabkan asfiksia antara lain faktor ibu, faktor plasenta, faktor persalinan dan faktor bayi. Tujuan penelitian ini menganalisis faktor risiko pada ibu dan bayi yang berhubungan dengan asfiksia neonatorum di RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang tahun 2018. Metode yang digunakan pada penelitian adalah observasional analitik dengan desain case control. Sampel pada penelitian terdiri dari 58 bayi yang yang dipilih dengan metode consecutive sampling untuk kelompok kasus dan metode systematic random sampling untuk kelompok kontrol. Analisis data yang dilakukan adalah univariat,bivariat dan multivariat dengan uji Chi Square, Odds Ratio dan uji regresi logistik. Hasil penelitian ini faktor-faktor yang berhubungan dengan asfiksia neonatorum antara lain tingkat pendidikan ibu (
Jurnal Kelitbangan Bappeda Pringsewu, 2017
Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, prevalensi stroke pada penduduk usia >15 tahun di Indonesia sebesar 7 permil dan mengalami kenaikan dari tahun 2007 yang sebesar 6 permil. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi provinsi dengan prevalensi stroke tertinggi kedua di Indonesia dan prevalensinya melebihi angka nasional yakni sebesar 10,3 permil pada tahun 2013. Tujuan studi ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stroke pada penduduk usia >15 tahun di Provinsi DIY. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan menganalisis data Riskesdas 2018 Provinsi DIY sebanyak 6695 responden. Chi square dan regresi logistik ganda digunakan sebagai uji statistik pada penelitian ini. Hasil penelitian menyatakan prevalensi stroke pada penduduk usia >15 tahun di Provinsi DIY tahun 2018 sebesar 1,7%. Faktor yang memiliki hubungan statistik signifikan dengan kejadian stroke antara lain usia (POR=3,23; 95% CI=2,03-5,13), aktivitas fisik (POR=2,86; 95% CI=1,90-4,31), hipertensi (POR=5,69; 95% CI=3,68-8,79), penyakit jantung (POR=2,57; 95% CI=1,47-4,48), dan diabetes melitus (POR=2,44; 95% CI=1,49-3,40). Dari penelitian ini, disimpulkan bahwa ada hubungan antara usia, aktivitas fisik, hipertensi, penyakit jantung, dan diabetes melitus dengan kejadian stroke pada penduduk usia >15 tahun di Provinsi DIY. According to the 2013 Indonesia Basic Health Research (Riskesdas), the prevalence of stroke among population aged >15 years in Indonesia was 7 per mil and increased from 2007 which was 6 per mil. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Province is the province with the second highest prevalence of stroke in Indonesia and the prevalence exceeds the national figure of 10.3 per mil in 2013. This research aimed to determine the factors associated with stroke in the population aged >15 years in DIY Province. This study applied cross-sectional design and analyzed Riskesdas 2018 data from DIY Province with 6695 respondents. Chi-square statistical test and multiple logistic regression used in this study. The results showed that the prevalence of stroke in the population aged >15 years in DIY Province in 2018 was 1.7%. Factors that show statistically significant association with the incidence of stroke included age (POR=3.23; 95% CI=2.03-5.13), physical activity (POR=2.86; 95% CI=1.90-4.31), hypertension (POR=5.69; 95% CI=3.68-8.79), heart disease (POR=2.57; 95% CI=1.47-4.48), and diabetes mellitus (POR=2.44; 95% CI=1.49-3.40). Findings from this study concludes that there is association between age, physical activity, hypertension, heart disease, and diabetes mellitus with the incidence of stroke in the population aged >15 years in DIY Province.
Jurnal Kebidanan : Jurnal Medical Science Ilmu Kesehatan Akademi Kebidanan Budi Mulia Palembang, 2019
Komplikasi yang menjadi penyebab kematian bayi baru lahir yang terbanyak yaitu asfiksia. penyebab terjadinya asfiksia ada 3 yaitu, faktor ibu (preeklamsi dan eklamsia, perdarahan abnormal yang disebabkan karena plasenta previa atau solusio plasenta, partus lama, demam selama persalinan, infeksi berat, kehamilan post matur, usia ibu kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun), faktor bayi (bayi prematur, persalinan sulit, kelainan konginetal, air ketuban bercampur mekonium), faktor tali pusat (lilitan tali pusat, tali pusat pendek, simpul tali pusat dan prolapsus tali pusat) Metode penelitian : Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan data sekunder dengan pendekatan retrospektif. Hasil Penelitian : Faktor penyebab kejadian asfiksia pada bayi baru lahir berdasarkan faktor ibu yaitu mayoritas terjadi pada usia ibu 20-35 tahun sebanyak 16 (51,6%), , paritas10 (32,3%), umur kehamilan 18 (58,1%) dan berdasarkan faktor dari bayi yaitu mayoritas terjadi pada berat lahir bayi >...