Analisa dan Perbandingan Kinerja Routing Protocol OSPF dan EIGRP dalam Simulasi GNS3 (original) (raw)
Related papers
Analisis Perbandingan Kinerja Routing OSPF Dan EIGRP
IT JOURNAL RESEARCH AND DEVELOPMENT
Dunia teknologi saat ini mengalami perkembangan yang cepat, terlebih pada teknologi internet. Teknlogi internet merupakan sebuah teknologi yang saat ini banyak digunakan oleh manusia untuk berkomunikasi dan mengirim berbagai data dalam jarak yang saling berjauhan dengan cepat. Dalam proses pengiriman data dan komunikasi pada teknologi internet tidak terlepas dari jalur yang digunakan, semakin pendek jalur yang digunakan maka akan semakin cepat data yang dikirim, masalah yang menjadi tolak ukur dalam pembuatan skripsi ini adalah membandingkan 2 (dua) buah routing protokol routing OSPF dan EIGRP memiliki fungsi yang sama yakni melakukan proses routing dimana akan diukur dengan parameter QoS seperti troughput, delay dan paket loss dengan beban pengiriman berupa audio dan video yang diukur dengan aplikasi wireshark. Hasil menunjukkan bahwa routing protocol OSPF memiliki nilai troughput, delay dan paket loss lebih kecil dibandingkan routing EIGRP.
SIMULASI PERBANDINGAN PROTOKOL ROUTING OSPF DAN ISIS MENGGUNAKAN GNS 3
ABSTRAK Routing merupakan proses mengirim data dari satu network ke network lain. Dengan dynamic routing maka mekanisme routing dilakukan secara dinamis dengan menentukan jarak terpendek secara cepat dan akurat antara pengirim dan penerima. Open Shortest Path First (OSPF) dan Intermediate System to Intermediate System (IS-IS) merupakan protokol dynamic routing yang menggunakan algoritma link-state untuk membangun dan menghitung jalur terbaik ke semua tujuan yang diketahui. Penelitian ini mensimulasikan routing protokol OSPF dan IS-IS untuk menguji dan menganalisa kinerja dari routing protokol tersebut agar diketahui perbandingan waktu proses lamanya routing yang lebih cepat dalam menentukan jalur dengan menggunakan software Wireshark. Kata kunci : dynamic routing, OSPF, ISIS, Wireshark. ABSTRACT Routing is the process of sending data from one network to another network. With the dynamic routing mechanism dynamically routing is done by determining the shortest distance quickly and accurately between the sender and receiver equipment. Open Shortest Path First (OSPF) and Intermediate System to Intermediate System (IS-IS) is a dynamic routing protocol that uses link-state algorithm to build and calculate the shortest path to all known destinations. Research was simulate OSPF and IS-IS routing protocols to test and analyze the performance of routing protocols in order to know the length of processing time comparison faster routing in determining the path using Wireshark software. Keywords: dynamic routing, OSPF, ISIS, Wireshark.
Routing protocol adalah suatu aturan yang mempertukarkan informasi routing yang akan membentuk sebuah tabel routing sehingga pengalamatan pada paket data yang akan dikirim menjadi lebih jelas dan routing protocol mencari rute tersingkat untuk mengirimkan paket data menuju alamat yang dituju[1]. Metode routing protocol tediri dari link state dan distance vector routing protocol. Penerapan distance vector routing cukup memadai untuk diterapkan pada jaringan berskala kecil dan menengah. Akan tetapi untuk jaringan berskala Enterprise maka diperlukan suatu methoda routing yang sangat handal yaitu Link State Routing protocol[2]. Methoda Link state routing protocols menawarkan banyak keuntungan dibanding distance vector routing. Perbedaan antara keduanya yitu Pembentukan tabel routing pada Distance Vector dilakukan dengan cara tiap-tiap router atau PC router akan saling bertukar informasi routing dengan router atau PC router yang terhubung langsung[3]. Proses pertukaran informasi routing dilakukan secara periodik, misal tiap 30 detik sedangkan Protokol routing yang menggunakan konsep link state akan membentuk tabel routing menurut pandangan atau perhitungan router atau PC router masing-masing, tidak bergantung pada pendapat router atau PC router tetangga[3]. Protocol routing yang menggunakan skema distance vector adalah RIP. IGRP, EIGRP, sedangkan yang menggunakan konsep link state adalah OSPF[4]. Pada paper kali ini kami akan melakukan analisa perbedaan kinerja Routing Protocol RIPv2 dengan OSPFv2 pada jaringan IPV4 dengan menggunakan simulator GNS3 dan eNSP. IPv4 adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protocol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4. Simulator GNS3 digunakan untuk router cisco sedangkan eNSP digunakan untuk router huawei. Pada pengujian dengan GNS3 didapatkan kinerja OSPFv2 lebih baik daripada RIPv2 karena kecepatannya dalam melakukan konverge pada jaringan ketika terjadi link down dibutuhkan waktu sebesar 4.542 detik dengan round-trip min/avg/max 640/831/1008 ms. Sedangkan RIPv2 membutuhkan waktu 60.566 detik dengan round trip min/avg/max 924/1292/1448 ms. Sedangkan pada pengujian dengan eNSP didapatkan kinerja OSPFv2 lebih baik daripada RIPv2 dengan kecepatan dalam melakukan konverge ditunjukkan dengan round-trip min/avg/max 30/11/70 ms, sedangkan RIPv2 round-trip min/avg/max 50/74/110 ms. Selain karena kinerja dalam melakukan konverge OSPF juga mampu menangani jaringan dalam kapasitas yang luas. Keywords OSPFv2, RIPv2, IPv4, GNS3, eNSP
Analisis Perbandingan Performa Protokol Routing OSPF, IGRP dan EIGRP pada Topologi Mesh dan Tree
Internet adalah sekumpulan Autonomous System (AS) yang saling terhubung. Autonomous system terhubung dengan sekumpulan autonomous system lain dengan kebijakan routing yang berbeda. Setiap protokol routing memiliki karakter yang berbeda, maka dari itu perlu dilakukan penelitian menggunakan routing protokol OSPF, IGRP dan EIGRP pada topologi mesh dan tree. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui protokol routing yang terbaik dalam masing-masing topologi, terutama dalam pengiriman data menggunakan protokol TCP dan UDP. Paket data yang dikirimkan mengunakan protokol TCP adalah HTTP dan protokol UDP adalah VoIP. Pengujian dilakukan dengan cara menyusun beberapa router menjadi topologi mesh dan tree, dengan jumlah router 16, 32 dan 64.Hasil simulasi menunjukan pada topologi mesh dan tree EIGRP memiliki waktu konvergensi tercepat dari protokol routing yang lain. OSPF sangat baik digunakan dengan topologi tree dibandingkan dengan protokol routing lain terutama EIGRP. EIGRP terjadi stuck in active dalam topologi tree, sehingga mempunyai kinerja yang kurang baik. EIGRP mempunyai kinerja yang paling baik dalam topologi mesh dibandingkan protokol routing lain. Tetapi jika topologi mesh tersebut dikoneksikan dengan beberapa jenis link berbeda akan terjadi bottle neck yang lebih besar dari protokol routing lainnya Kata kunci: Protokol routing, VoIP, HTTP, mesh dan tree.
Saat ini jaringan komputer sangat berkembang pesat dan penggunaan internet setiap hari semakit meningkat. Kebutuhan dalam merancang jaringan internet tidak lepas dari routing protocol yang berfungsi untuk mengintegrasikan semua komputer dengan fleksibilitas tertinggi. Routing salah satu bagian yang memberikan kinerja yang efektif dalam jaringan. Dalam mengetahui perbandingan kinerja routing protocol EIGRP maupun OSPF, penerapan EIGRP dan OSPF harus diimplementasikan ketika membangun jaringan maka administrator dengan mudahnya mengetahui perbedaan nilai kinerja dari kedua routing protocol tersebut. Pembahasan dalam penelitian ini yaitu mengetahui perbandingan kinerja routing protocol EIGRP dan routing protocol OSPF yang berada pada jaringan dengan menggunakan topologi hybird. Mengatasi permasalahan pada akses jaringan yang berskala tinggi maka akan dilakukan analisis dan perbandingan kinerja antara routing protocol EIGRP dengan routing protocol OSPF. Dalam memperoleh nilai dan untuk memverifikasi hasil pelaksanaan maka simulasi perangkat lunak menggunakan simulator Packet Tracer.
ANALISA PERFORMANCE ROUTING PROTOCOL OSPF DAN EIGRP PADA JARINGAN IPV4
Routing protocol adalah suatu aturan yang mempertukarkan informasi routing yang akan membentuk sebuah tabel routing sehingga pengalamatan pada paket data yang akan dikirim menjadi lebih jelas dan routing protocol mencari rute tersingkat untuk mengirimkan paket data menuju alamat yang dituju. Metode routing protocol tediri dari link state dan distance vector routing protocol. Penerapan distance vector routing cukup memadai untuk diterapkan pada jaringan berskala kecil dan menengah. Akan tetapi untuk jaringan berskala Enterprise maka diperlukan suatu methoda routing yang sangat handal yaitu Link State Routning protocol. Methoda Link state routing protocols menawarkan banyak keuntungan dibanding distance vector routing. Perbedaan antara keduanya yitu Pembentukan tabel routing pada Distance Vector dilakukan dengan cara tiap-tiap router atau PC router akan saling bertukar informasi routing dengan router atau PC router yang terhubung langsung. Proses pertukaran informasi routing dilakukan secara periodik, misal tiap 30 detik sedangkan Protokol routing yang menggunakan konsep link state akan membentuk tabel routing menurut pandangan atau perhitungan router atau PC router masing-masing, tidak bergantung pada pendapat router atau PC router tetangga. Protocol routing yang menggunakan skema distance vector adalah RIP. IGRP, EIGRP, sedangkan yang menggunakan konsep link state adalah OSPF. Pada paper kali ini kami akan melakukan analisa perbedaan performance Routing Protocol EIGRP dengan OSPF pada jaringan IPV4. IPv4 adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protocol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4. Simulasi akan dilakukan dengan menggunakan software GNS3. Keywords OSPF,EIGRP, routing protocols, link state routing protocol, distance vector routing protocol
Analisis Kinerja EIGRP dan OSPF pada Topologi Ring dan Mesh
Jurnal Elkomika
ABSTRAKEIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) dan OSPF (Open Shortest Path Fisrt) adalah routing protokol yang banyak digunakan pada suatu jaringan komputer. EIGRP hanya dapat digunakan pada perangkat Merk CISCO, sedangkan OSPF dapat digunakan pada semua merk jaringan. Pada penelitian ini dibandingkan delay dan rute dari kedua routing protokol yang diimplementasikan pada topologi Ring dan Mesh. Cisco Packet Tracer 5.3 digunakan untuk mensimulasikan kedua routing protokol ini. Skenario pertama adalah perancangan jaringan kemudian dilakukan pengujian waktu delay 100 kali dalam 5 kasus. Skenario kedua dilakukan pengujian trace route untuk mengetahui jalur yang dilewati paket data lalu memutus link utama. Pada skenario kedua juga dilakukan perbandingan nilai metric dan cost hasil simulasi dengan perhitungan rumus. Skenario ketiga dilakukan pengujian waktu konvergensi untuk setiap routing protokol pada setiap topologi. Hasilnya EIGRP lebih cepat 386 µs daripada OSPF untuk top...
Bina Darma Conference on Computer Science (BDCCS), 2019
Each dynamic routing protocol has its own advantages and disadvantages in conveying information for example EIGRP, OSPFv3 and ISIS. and each routing protocol also has different algorithms and metrics in conveying information on a network. EIGRP uses the DUAL algorithm (diffusing algroritm update), while OSPFv3 and ISIS use a scalable algorithm, although using the same algorithm each routing protocol has its own advantages. redistribute is a technique used to connect different routing protocols that can be interconnected in this study using IPv6 addresses. The method of data collection is by uploading and downloading with a file size of 8.483kb and 58.469kb in the test carried out 10 times the test to find out which redistribute dynamic routing protocol which performance is good. The results obtained from testing uploads with files 8.483kb and 58.469kb for throughput 115 and 146, packet loss 0.68 and 0.31 and for delay 0.0068 and 0.0047 where redistribute eigrp and ospfv3 are better while downloading with files measuring 8.483kb and 58.469 kb obtained throughput results of 151 and 176, for packet loss 0.48 and 0.36 and for delay 0.0067 and 0.0042 where redistribute eigrp and isis for ipv6 are better.
2018
Jaringan komputer adalah himpunan "interkoneksi" antara dua komputer otonom atau lebih yang terhubung dengan media transmisi kabel (kabel) atau tanpa kabel (nirkabel). Jaringan komputer dalam melakukan komunikasi data antar user. Data komunikasi dapat digunakan untuk mengumpulkan data yang dikirim dapat diakses oleh perangkat yang dituju dengan cepat dan utuh. Untuk itu perlu ada sumber Routing Protocol dalam menjalankan komunikasi data. Routing protocol adalah mode yang mengatur jalur komunikasi data dalam suatu jaringan komputer. Enchanced Interior Gateway Protocol (EIGRP) memiliki sistem pembuatan routing protocol dengan cara memastikan dan menyediakan jaringan yang sudah dipastikan perulangan lingkungan tanpa loop, artinya di dalam router tidak akan terjadi perputaran data kompilasi salah satu agen mati. Border Gateway Protocol adalah protokol yang bertanggung jawab untuk Jaringan Reachbility (NRI) antar sistem otonom dengan itu anti routing loop. Penilitian ini bertuj...
Perancangan dan Analisis Redistribution Routing Protocol OSPF dan EIGRP
Jurnal Elkomika
ABSTRAKOSPF (Open Shortest Path First) dan EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) adalah dua routing protokol yang banyak digunakan dalam jaringan komputer. Perbedaan karakteristik antar routing protokol menimbulkan masalah dalam pengiriman paket data. Teknik redistribution adalah solusi untuk melakukan komunikasi antar routing protokol. Dengan menggunakan software Cisco Packet Tracer 5.3 pada penelitian ini dibuat simulasi OSPF dan EIGRP yang dihubungkan oleh teknik redistribution, kemudian dibandingkan kualitasnya dengan single routing protokol EIGRP dan OSPF. Parameter pengujian dalam penelitian ini adalah nilai time delay dan trace route. Nilai trace route berdasarkan perhitungan langsung cost dan metric dibandingkan dengan hasil simulasi. Hasilnya dapat dilakukan proses redistribution OSPF dan EIGRP. Nilai delay redistribution lebih baik 1% dibanding OSPF dan 2-3% di bawah EIGRP tergantung kepadatan traffic. Dalam perhitungan trace route redistribution dilakukan 2 p...