Hubungan usia ibu menikah dini dengan status gizi Balita di Kabupaten Temanggung (original) (raw)
Related papers
JURNAL KESEHATAN INDRA HUSADA, 2018
ABSTRAK Usia menikah yang terlalu muda mengakibatkan ibu belum siap dalam mengasuh balita karena kurangnya kematangan ibu dalam mengasuh balita, sehingga pola asuh anak juga sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak. Dampak dari pola asuh otoriter terhadap anak adalah anak menjadi penakut, pendiam, tertutup, tidak berinisiatif, keperbadian yang lemah, cemas dan menarik diri. Dampak dari pola asuh permisif membuat anak-anak yang agresif tidak patuh, manja, kurang mandiri, mau menang sendiri, serta kurang percaya diri. Desa Karangresik merupakan desa yang paling tinggi angka kejadian pernikahan dini dari Desa yang lainnya di Kecamatan Jamanis. Hasil studi pendahuluan terhadap 5 ibu yang menikah muda di Desa Karangresik, terdapat 2 orang dengan pola asuh otoriter dan 3 orang menggunakan pola asuh permisif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pernikahan dini pada ibu yang mempunyai balita dengan pola asuh anak di Desa Karangresik Kecamatan Jamanis Ka...
Faktor yang berhubungan dengan status gizi balita di Kecamatan Kranggan Kabupaten Temanggung
Jurnal Cakrawala Promkes, 2021
Previous research found that 4.17% of children under five who experienced poor nutritional status based on body weight in Klepu Village, Krangan District, Tumangung Regency. The purpose of this study was to determine the factors related to the nutritional status of children under five in Klepu Village, Kranggan District, Temanggung Regency. This observational survey research used a cross sectional study approach. The population consisted of 72 children under five, all of them were research subjects. The data was processed using the chi square test. It was concluded that the factors related to nutritional status were infectious conditions, history of exclusive breastfeeding, history of complementary feeding and income level of parents. Meanwhile, factors that are not related to nutritional status are maternal nutritional knowledge, energy nutrition level and protein consumption level.
Hubungan Menikah Usia Anak Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita DI Wonosobo
Jurnal Keperawatan Widya Gantari Indonesia
Stunting merupakan permasalahan gizi kronis yang disebabkan banyak faktor salah satunya pernikahan usia anak. Pernikahan usia anak masih banyak terjadi terutama di daerah pedesaan, rumah tangga dengan pengeluaran rendah dan pendidikan yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pernikahan usia anak terhadap kejadian stunting pada balita. Metode penelitian menggunakan survei analitik dengan pendekatan cross-sectional, orangtua balita dibagikan kuesioner untuk mengetahui usia pernikahan dan balita dilakukan pengukuran antropometri tinggi badan dengan standar WHO indeks TB/U, kategori stunting balita dengan TB/U < -2 SD. Sampel menggunakan total sampling didapatkan 161 balita dengan 56 balita stunting. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat untuk mengetahui hubungan antar variabel yang diteliti. Penelitian mendapatkan hasil dari uji chi square p value < 0,05 yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara pernikahan usia anak ...
Hubungan Pernikahan Usia Dini dengan Angka Kejadian Stunting pada Balita di Kelurahan Mekarsari
Jurnal Gizi Ilmiah : Jurnal Ilmiah Ilmu Gizi Klinik, Kesehatan Masyarakat dan Pangan
Wanita usia subur (WUS) adalah wanita usia produktif antara usia 15 dan 49 tahun, pada usia ini umumnya cenderung berpotensi memiliki seorang anak. Usia merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keinginan menikah WUS. Perikahan usia dini adalah pernikahan yang dilakukan secara sah oleh seseorang yang memiliki persiapan dan kedewasaan yang belum memadai, sehingga hal ini merupakan suatu keprihatinan dan membawa banyak risiko yang berkaitan dengan masalah kesehatan. Salah satu masalah kesehatan yang terkait dengan pernikahan usia dini adalah kehamilan dan persalinan dini. Usia saat pertama kali menikah adalah salah satu faktor kunci yang mempengaruhi kesuburan, yang berdampak jangka panjang dapat menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan anak gagal stunting. Stunting adalah kegagalan tumbuh kembang yang disebabkan oleh malnutrisi berulang yang berhubungan dengan asupan makanan kronis. Metode penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain observational. Penelitian dil...
2017
Pernikahan dini adalahpernikahan yang dilakukan dengan usia pria di bawah 19 tahun, dan wanita dibawah usia 16 tahun. Faktor-faktor yang menjadi alasan pernikahan dini yaitu, faktor sosial budaya, ekonomi, pendidikan, pekerjaan, dorongan orang tua, pandangan dan kepercayaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor faktor yang berhubungan dengan kejadian pernikahan dini di desa Teamanggung Kecamatan Kaliangkrik Kabupaten Magelang tahun 2016. Rancangan penelitian ini adalah studi korelasi dengan pendekatan cross sectional dengan metode purposive sampling dengan jumlah sampel 61 responnden. Penilaian sosial budaya dan dorongan orang tua diukur menggunakan kuesionerdengan skala Likert. Analisis data menggunakan uji Kendal Tau dengan α = 0,05 Hasil tiap variabel menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna tingkat pendidikan terhadap pernikahan dini (p-value 0,002),pekerjaan terhadap pernikahan dini (p-value 0,038), sosial budaya terhadap pernikahan dini (p-value 0,003), sedangk...
Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Status Gizi Balita DI Desa Redang Seko Kecamatan Lirik
Al-Tamimi Kesmas: Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat (Journal of Public Health Sciences)
Tubuh sangat membutuhkan zat makanan pokok yang diperlukan bagi pertumbuhan dan kesehatan. Status gizi adalah keadaan pada tubuh manusia yang merupakan dampak dari makanan dan penggunaan zat gizi yang dikonsumsi seseorang. Tujuan penenlitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu dengan status gizi balita di Desa Redang Seko Kecamatan Lirik. Metode yang digunakan adalah analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu dan balita dengan jumlah 49 orang. Data dianalisis dengan Uji chi square. Hasil penelitian yang didapatkan pengetahuan adalah cukup (46,9%) dan status gizi balita adalah normal (83,7 %). Hasil uji statistik chi square diperoleh nilai p-value 0,001. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan status gizi balita di Desa Redang Seko Kecamatan Lirik.
Hubungan Asupan Energy Dan Protein Dengan Status Gizi Balita DI Kelurahan Tamamaung
2013
Nutritional problem of children contribute to the quality of human, therefore can causes lost generation. Many factors influence the incidence of nutritional problem included directly and indirectly. The aims of this research is to analyze the association beetwen energy and protein intake with nutrtitional status of under five children in Tamamaung Village.This research was an analytic study with a cross sectional design. Sample was taken by purposive with the total of sample is 237 children. Data analysis was conducted with chi square method.The result showed there is relation of energy intake with nutritional status height of age (p= 0,027) but there is no relation with nutritional status weight of height (p= 0,061). There is no relation of protein intake with nutritional status height of age (p= 1,000) and weight of height (p= 0,587). The conclusion is the energy intake has associated with nutritional status, and protein has not assotiated with nutritional status of under five ch...
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE, 2019
AbstrakPada usia 0-6 bulan ASI masih menjadi andalan karena itu bayi di Indonesia masih bisa tumbuh secara optimal. Penyapihan dini merupakan salah satu pencetus masalah gizi kurang pada bayi, dan penyapihan terlalu lama tanpa diimbangi dengan pemberian makanan yang tepat dapat pula mengakibatkan masalah gizi kurang pada anak. Dari hasil Susenas tahun 2007 menunjukkan bahwa secara nasional terdapat 94,57% yang mendapat ASI. Persentase balita yang pernah mendapat ASI pada tahun 2007 cenderung mengalami penurunan jika di bandingkan dengan dua tahun sebelumnya. Penurunan persentase pada tahun 2006 relatif rendah yaitu 96,02% menjadi 95,24%.Untuk mengetahui hubungan usia penyapihan dan pengetahuan ibu tentang gizi dengan status gizi pada anak balita di Tk.Bungoeng Seuleupoek Kec. Syiah Kuala Kota Banda Aceh tahun 2016. Penelitian survey analitik, dengan pendekatan cross sectional dilakukan pada tanggal 9 s/d 11 Desember tahun 2016 di TK. Bungoeng Seule...
Archive of Community Health, 2012
Rendahnya penerapan manajemen terpadu bayi muda (MTBM) oleh bidan di desa (53,6%) merupakan hambatan utama untuk menurunkan angka kematian neonatal (AKN) dan angka kematian bayi. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan penerapan MTBM oleh bidan setelah menerima pelatihan dan bimbingan teknis (intervensi). Penelitian operasional ini merupakan penelitian non eksperimental dengan desain pretestdi 4 dari 24 pusat kesehatan masyarakat yang dipilih secara acak. Penelitian ini mendapatkan bahwa intervensi dapat meningkatkan pengetahuan bidan dan penerapan MTBM. Perlu pelatihan dan sosialisasi terus menerus untuk mendorong para bidan untuk menerapkan MTBM secara berkelanjutan. Kata kunci: pengetahuan, penerapan, manajemen terpadu bayi muda, bidan.
JURNAL GIZI DAN KESEHATAN, 2019
ABSTRAK Latar Belakang: Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama. Faktor potensial yang mempengaruhi kejadian stunting balita diantaranya adalah ketersediaan pangan, usia ibu saat hamil, tingkat pendidikan keluarga dan pemberian ASI eksklusif. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan usia ibu saat hamil dan pemberian ASI ekslusif dengan kejadian stunting pada balita usia 12-59 bulan di Dusun Cemanggal, Desa Munding Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu balita dan balita 12-59 bulan di Dusun Cemanggal, Desa Munding Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang sejumlah 52 responden, sampel penelitian ini detentukan dengan total sampling sejumlah 52 responden. Analisis data menggunakan analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi dan bivariat menggunakan uji chi square dilanjutkan risk estimate. ...