Dinamika Sosial Budaya Masyarakat Desa Adat Penglipuran DI Era Globalisasi (original) (raw)
Related papers
Strategi Pemberdayaan Desa Adat pada Era Globalisasi
Public Inspiration: Jurnal Administrasi Publik
Seperti kita ketahui bahwa Pulau Bali dikenal sebagai Pulau Dewata atau Pulau Seribu Pura. Masyarakat Bali mayoritas beragama Hindu dan mereka bertempat tinggal di dalam wilayah desa adat. Desa adat di Bali sejak semula sudah bersifat heterogin, kalau dilihat dari segi kasta/ wangsa, soroh atau kelas. Kehetroginan ini menjadi semakin tinggi, disebabkan, karena adanya perpindahan (migrasi) etnik non-Bali ke daerah Bali. Mereka membawa adat-istiadat, tradisi, kebudayaan, agama, dan identitas etnik yang lainnya. Apabila dengan adanya globalisasi, maka kebudayaan global leluasa masuk ke Bali. Adanya kondisi ini tentu memerlukan pemberdayaan agar desa adat tetap eksis ditengah-tengah terpaan gelombang arus globalisasi. Arah pemberdayaan adalah dengan mengembangkan aneka modal yang mereka miliki, tanpa mengabaikan asas normatif yang berlaku bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), karena Bali adalah bagian dari NKRI. Begitu pula tuntutan Global tidak bisa diabaikan begitu saja, kar...
Keunikan Desa Penglipuran Sebagai Pendorong Menjadi Desa Wisata Berbasis Kerakyatan
2017
Desa Penglipuran merupakan salah satu desa yang memiliki ciri khas tersendiri sebagai desa wisata di Bali. Keberadaan desa wisata ini didukung oleh beberapa keunikan yang tidak dimiliki oleh desa-desa lain pada umumnya. Dalam penelitian ini digunakan metode kualitatif deskriptif analisis, dimana data yang diambil dari obyek penelitian adalah terdiri dari data dari unsur pengurus adat dan warga masyarakat desa setempat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berbagai keunikan ini mencakup sejarah desa, tata letak, sistem organisasi dan keunikan lainnya. Keunikan yang dimiliki Desa Penglipuran menjadikan daya dukung yang sangat baik dalam mengembangkan Desa Penglipuran sebagai desa wisata yang berbasis kerakyatan.
Potensi Desa Wisata Penglipuran Menurut Mahasiswa Kepariwisataan Politeknik Pariwisata Bali
JURNAL KEPARIWISATAAN
Artikel ini membahas mengenai persepsi mahasiswa kepariwisataan Politeknik Pariwisata Bali terhadap potensi wisata yang dimiliki oleh Desa Wisata Penglipuran, di Kabupaten Bangli. Penelitian yang hasilnya ditulis dalam bentuk artikel ini merupakan sebuah penelitian kuantitatif yang dilakukan pada tahun 2019. Data yang dikumpulkan merupakan data kuantitatif dan kualitatif, baik dari sumber primer maupun sekunder. Data primer diperoleh melalui metode survei, dengan mempergunakan instrumen berupa kuesioner Skala Likert yang memiliki lima (5) pilihan respon, yaitu STS, TS, N, S dan SS. Data sekunder dikumpulkan melalui studi pustaka. Responden ditentukan secara purposif dan pemilihannya di lapangan dilakukan dengan pendekatan insidental. Data yang terkumpul dianalisis dengan teknik Analisis Faktor Ekploratori, sehingga menghasilkan faktor-faktor baru yang menunjukkan potensi Desa Wisata Penglipuran. Penentuan jumlah responden dilakukan berdasarkan pendapat para pakar mengenai jumlah sam...
Nilai-Nilai Sosial Dan Budaya Tradisi Ruwah Desa DI Era Globalisasi
2021
Tradisi adalah salah satu bentuk kebudayaan yang ada dalam masyarakat. Pelestarian tradisi dilaksanakan karena adanya nilai-nilai yang bermakna dalam pelaksanaannya. Tradisi Ruwah Desa yang masih bertahan hingga saat ini memiliki latar belakang, keyakinan, dan nilai-nilai yang ada di dalamnya. Meskipun zaman mengalami modernisasi, akan tetapi tidak membuat budaya tradisi semakin diminati oleh masyarakat dan dapat mengakibatkan masyarakat melupakan nilai-nilai sosial budaya yang diajarkan secara tidak langsung bahkan semakin jarang dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan dari penelitian ini antara lain: (1) untuk mengetahui latar belakang tradisi Ruwah Desa; (2) untuk mengetahui prosesi tradisi Ruwah Desa dan (3) untuk mengetahui nilai-nilai sosial dalam tradisi Ruwah Desa. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pengumpulan data menggunakan metode triangulasi data yaitu meliputi wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan ...
JURNAL DESTINASI PARIWISATA
This research is located at a Tourism Village Penglipuran, Bangli aims to determine the existing condition and synergy Desa Adat and Pengelola Pariwista Penglipuran in the development of tourism in Penglipuran Tourism Village, Bangli. Data collection techniques in this research are by observation, in-depth interviews, and study of the documentation relating to the secondary data in the field. The data have been obtained were analyzed by qualitative data analysis techniques that work with the data, organizing data, sorting them into manageable units, search and find patterns, find what is important, and what is learned, and deciding what can be describe to people other. Results of this study were concluded that the existing condition of Tourism Village Penglipuran includes, physical and non-physical condition. Synergies Desa Adat and Pengelola Pariwisata Penglipuran in the development of tourism at the Tourism Village Penglipuran is customary village as a tourism asset owners served ...
Strategi Adaptasi Komunitas Sedulur Sikep Desa Klopodhuwur Blora di Era Globalisasi
Paradigma: Jurnal Kajian Budaya
In the era of globalization which was characterized by the advancement of science and technology, caused changes in several aspects of life in the sedulur sikep community in Klopodhuwur village. These changes, also cause various challenges for local confidence convenience such as sedulur sikep communities. Therefore, the purpose of this study is to identify the challenges faced by sedulur sikep communities in the era of globalization and explain the adaptation strategies they do. This study uses qualitative research methods with the presentation of writing is descriptive analysis. The results of this study indicate that the challenges experienced by the Samin Blora community include: 1) the religious education system, 2) government as a change actor, 3) negative stigma from the outside community, and 4) technology development in agriculture. In order to maintain its existence, the Sedulur Sikep Community of Klopodhuwur Village has several forms of adaptation strategies, namely 1) ad...
Pola Kehidupan Masyarakat Adat Desa Tenganan Pegringsingan Bali
2017
Penelitian ini dilakukan di Desa Tenganan Pegringsingan Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem. Tenganan merupakan kawasan berupa desa tradisional yang masih memegang teguh adat-istiadat dan kebudayaan warisan leluhur yaitu sebagai Bali Asli atau Bali Aga. Di desa adat Tenganan terdapat Awig-awig yang merupakan suatu norma yang mengatur tatanan sebuah kehidupan masyarakat Desa Adat Tenganan Pegringsingan, termasuk pula dalam hubungannya mengatur hubungan antara manusia dengan manusia, manusia dengan lingkungan dan manusia dengan tuhannya. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini bertujuan antara lain, (1) Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan hukum adat di Desa Tenganan. (2) Untuk mengetahui bagaimana pola kehidupan masyarakat Desa Tenganan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan desain deskriptif kualitatif dimana dalam hal ini peneliti berusaha untuk mengungkap, membuat gambaran serta deskripsi tentang kondisi atau fenomena sosial dalam hal ini mengungkap dan mengga...
Pengelolaan Pariwisata Berbasis Masyarakat di Desa Penglipuran
Manajemen dan Pariwisata
Penglipuran is a village located in Kubu Village, Bangli District, Bangli Regency. Penglipuran Village is a traditional village which has an area of 112 hectares and has 1,028 inhabitants with a total of 280 families. This research is about the management of Penglipuran Village which brings positive aspects to the surrounding community, especially the people who are in the Penglipuran Village area both from an economic, social or cultural perspective. This study uses a descriptive qualitative approach. Data collection was carried out through direct observation, interviews and documentation. The informants in this study are the managers of Penglipuran Village and the surrounding community. The purpose of this study is to find out how Penglipuran Traditional Village is managed. Based on the results of the research, it shows that community involvement in the management of Penglipuran Village has a positive impact on the community and maintains Balinese culture and customs. Community pa...
Kajian Pola Ruang dan Rumah Adat Desa Penglipuran Bali
Prosiding Seminar Peng-Konteks-an Arsitektur Nusantara, 2018
Desa Adat Penglipuran merupakan permukiman tradisional di Bali yang memiliki pola ruang menarik dilihat dari tatanan pola ruang yang khas dari aktivitas budaya masyarakatnya. Desa ini terletak pada jarak 45 km dari Denpasar dan 5 km dari Ibu Kota Kabupaten Bangli. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif dan dengan pendekatan studi kasus. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui konsep pola ruang dan rumah adat yang diterapkan di Desa Penglipuran, sebagai pijakan meneliti arsitektur tradisional Bali. Desa Penglipuran sebagai sebuah permukiman memiliki pola ruang yang terbagi menjadi 3 (tiga) pembagian tata ruang berdasarkan konsep Tri Mandala yang terdiri dari: 1) Utama Mandala (Pura); 2) Madya Mandala (Rumah Tinggal); 3) Nista Mandala (Makam). Rumah Tradisional Penglipuran Bali merupakan suatu tatanan/bentuk hasil budaya pola pikir budaya nenek moyang masyarakat Penglipuran yang menata suatu kawasan dengan baik, menjunjung tinggi adat leluhur serta mengupayakan menjaga tatanan tersebut dengan rapi, teratur, dan tetap memiliki konsep berkesinambungan dengan alam serta lingkungan sekitar.
EKSISTENSI TRADISI NYADRAN DI GUNUNG BALAK DALAM ARUS GLOBALISASI
Evi Kusnianti, 2020
Tradisi nyadran di Gunung Balak merupakan tradisi yang masih rutin dilakukan oleh masyarakat sekitar Gunung Balak. Hal yang melatarbelakangi dilakukan penelitian ini adalah pada era globalisasi sekarang ini tradisi nyadran di Gunung Balak masih rutin diselenggarakan meskipun nyadran di daerah lain di Kabupaten Magelang sudah semakin meredup. Selain itu, ritual-ritual yang menyertai proses nyadran di Gunung Balak juga masih dilakukan sejak jaman pendahulu mereka shingga sekarang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui eksistensi tradisi nyadran di Gunung Balak dalam arus globalisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi nyadran di Gunung Balak masih tetap eksis dalam masyarakat. Ritual dengan cara Islam dan Kejawen masih ada dalam upacara nyadran di Gunung Balak. Kedua ritual tersebut menjadi ciri khas yang membedakan nyadran di Gunung Balak dengan nyadran di daerah lain di Kabupaten Magelang. Adanya proses globalisasi memberikan pengaruh bagi tradisi nyadran di Gunung Balak. Pengaruh tersebut ialah 1) adanya globalisasi informasi menjadikan semakin banyak warga yang mengikuti upacara nyadran di Gunung Balak setiap tahunnya, 2) terdapat perubahan dan perbedaan pola pikir masyarakat dalam memandang tradisi nyadran di Gunung Balak, 3) dari segi ritual, adanya proses globalisasi ternyata tidak mengubah ritual-ritual yang menyertai tradisi nyadran di Gunung Balak. Upaya yang dilakukan untuk melestarikan tradisi nyadran di Gunung Balak ialah 1) melibatkan perangkat desa, 2) sosialisasi kepada masyarakat dan 3) melibatkan kaum muda. Kata kunci: Eksistensi, Nyadran di Gunung Balak, Globalisasi.