Keanekaragaman archaea metanogenik pada proses fermentasi anaerob limbah organik rumah tangga (original) (raw)

Tekologi DNA antara Bioetika, Kepentigan, dan Keselamatan Umat Manusia

2003

Berapa banyak peghematan yang dapat dilakukan dengan teknologi kloning sebagai bagian dari kemajuan teknologi DNA.Penelitian khasiat obat dengan hewan hasil kloning sama persis,misalnya,akan menyederhanakan variabel dan memudahkan keberhasilan eksperimen.Atau proses tranpalantasi (pencangkokan) yang tak akan ditolak oleh sistem kekebalan tubuh karena identiknya jaringan atau organ tubuh.Sebagaimana dengan teknologi baru,perkembangan dalam teknologi DNA memiliki konotasi tersirat yang bersifat etis.Memperoleh peta komplet dari genom manusia misalnya, akan membuak pintu untuk kemajuan nyata dalam terapi gen.Pertimbangan etika,seperti juga kekhawatiran tentang potensi bahaya bagi lingkungan dan kesehatan,sepertinya akan memperlambat penggunaan produk bioteknologi baru.Selalu ada ancaman bahwa terlalu banyak aturan akan memadamkan penelitian dasar dan manfaat potensialnya.Akan tetapi,keampuhan rekayasa genetik,kemampuan kita untuk secara nyata dan cepat mengubah spesies yang telah berev...

Tumbuh-kembang Siswi Kelas 5, 6 SD, 7 SMP di Kabupaten Jombang, Provinsi Jawa Timur : Sosial Biologis Usia Menarche, Kekuatan Genggam, Kecepatan Reaksi, Tinggi dan Berat Badan

2019

Melihat jumlah populasi perempuan yang begitu besar di Indonesia, begitu penting bagi kita untuk memperdulikan hal-hal berkaitan dengan kebutuhan hidup mereka. Salah satu kebutuhan hidup mereka adalah bertumbuh. Proses tumbuh kembang perempuan tentu melalui berbagai fase kehidupan termasuk fase peralihan dari anak-anak menuju remaja. Proses peralihan tersebut ditandai secara jelas oleh menstruasi pertama atau menarche. Proses tumbuh kembang khususnya yang berhubungan dengan menarche erat kaitannya dengan berbagai hal, antara lain faktor host, agen dan lingkungan. Faktor-faktor tersebut erat kaitanya dengan budaya, agama dan lokasi tinggal. Variable tersebut akan disamakan menjadi kelompok data dengan menyajikan data secara umum dan data yang diseleksi sesuai variable tersebut. Data yang terkumpul kemudian dilakukan input data, dikategorikan, dianalisis menggunakan SPSS dan dilakukan pemaparan data. Memaparkan usia menarche, kekuatan genggam, kecepatan reaksi, tinggi dan berat badan ...

Metode Ekstraksi Dna Untuk Deteksi Molekuler

JURNAL PERTANIAN

Dalam teknik deteksi molekuler seperti Loop-Amplification Mediated Polymorphism (LAMP) dan Polymerase Chain Reaction (PCR), pembuatan hulu asam deoksiribonukleat (DNA) sangat penting. Ekstraksi fase cair dan ekstraksi fasa padat merupakan beberapa metode ekstraksi DNA yang tersedia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkarakterisasi metode dan produk ekstraksi DNA berdasarkan kemurnian DNA, visualisasi DNA, konsentrasi DNA, dan waktu pemrosesan metode ekstraksi DNA. Metode ekstraksi yang dievaluasi meliputi metode fenol-kloroform (Metode A) sebagai ekstraksi fasa cair dan metode Ekstraksi Surefood kit (Metode B) sebagai ekstraksi fasa padat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Metode A dapat dilakukan pada sampel dengan konsentrasi DNA sangat rendah berkisar antara 7,00 sampai 9,45 ng / μl dengan kemurnian yang baik (1,80-2,10). Meski tidak menunjukkan DNA isolat band pada gel agarosa 1% dan membutuhkan waktu pemrosesan ± 30 jam. Metode B memiliki performa yang baik dalam meng...

Analisis Miskonsepsi Dan Kemampuan Argumentasiilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi Pada Konsepgenetika Molekuler

2017

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keadaan miskonsepsi dan kemampuan argumentasi ilmiah mahasiswa pendidikan biologi pada konsep genetika molekuler. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dan subjek penelitiannya adalah mahasiswa pendidikan biologi Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal DQCs (Diagnostic Question Clusters), lembar observasi, wawancara dan catatan lapangan. Soal diujikan sebanyak dua kali yakni sebelum pembelajaran dan setelah pembelajaran secara tertulis. Soal DQCs digunakan untuk menjaring kemunculan adanya miskonsepsi dan kemampuana argumentasi ilmiah. Lembar observasi digunakan untuk mengetahui aktivitas belajar mahasiswa di dalam kelas ketika proses pembelajaran berlangsung. Wawancara digunakan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab miskonsepsi. Hasil penelitian menyebutkan bahwa miskonsepsi yang teridentifikasi pada pembelajaran genetika molekuler adalah sebagai berikut: DNA dan RNA (17 %); gen (13,75%); kromo...

Pengolahan Limbah Biogas Sebagai Pupuk Organik Untuk Mendukung Ketahanan Pangan DI Desa Palaan, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang

UNES Journal of Community Service

Potensi limbah ternak di Kecamatan Ngajum cukup tinggi, tidak kurang 293,360 kg limbah padat dan cair dihasilkan setiap hari. Sejauh ini potensi pupuk organik dari limbah peternakan belum dikelola dengan baik bahkan cenderung menjadi masalah lingkungan. Pengolahan limbah ternak sapi di Desa Palaan hingga saat ini hanya mengandalkan 7 reaktor biogas skala rumah tangga. Limbah padat (sludge) dan limbah cair (slurry) dari reaktor biogas dibuang ke lingkungan desa tanpa pengolahan lebih lanjut dan menjadi masalah kebersihan dan higienitas lingkungan desa. Komunitas petani yang menjadi mitra dalam program ini adalah Kelompok Tani �Manfaat� dan Kelompok Wanita Tani �Larasati� yang merupakan kelompok tani aktif di Desa Palaan. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada petani dalam cara teknologi formulasi pengolahan limbah biogas menjadi pupuk organik padat. Metode yang digunakan untuk memecahkan masalah di atas adalah dengan pemecahan teknologi yang dilakukan dengan m...

Dinamika Penerimaan Sosial Teknologi Biogas DI Komunitas Pedesaanindonesia: Studi Kasus DI Daerah Istiwewa Yogyakarta

Jurnal Ecolab, 2013

Kenaikan harga bahan bakar bensin dan LPG (Liquified Petroleum Gas) telah meningkatkan kekhawatiran di kalangan masyarakat lokal di pedesaan Indonesia, terutama mereka yang bekerja di industri lokal kecil. Situasi ini memotivasi masyarakat untuk menggunakan biogas sebagai pengganti bahan bakar alternatif dalam rangka mempertahankan industri kecil rumahan mereka dan ekonomi domestik karena efisiensi biogas dianggap cukup terjangkau dan relatif aman. Selain itu, penggunaan biogas cocok dipakai di Indonesia karena jumlah ternak di daerah pedesaan memberikan kontribusi terhadap proses gasifikasi kimia mengubah kotoran menjadi metana-gas di mesin fermentasi, yang nantinya dapat digunakan untuk memasak. Pengembangan gas di daerah pedesaan terutama didasarkan pada inisiatif masyarakat dengan bantuan dari Lembaga Swadaya Masyarakat dan pemangku kepentingan universitas, namun pemerintah daerah belum terlibat secara aktif. Tulisan ini mencoba untuk mengungkap faktor-faktor memfasilitasi dalam masyarakat dan beberapa perbaikan yang pemerintah daerah harus melakukan sebagai cara untuk mendukung ketahanan pangan dan mata pencaharian lokal. Partisipasi lokal di sini kemudian diperhitungkan untuk pengoperasian biogas yang sukses.

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Biologi Berbasis Kearifan Lokal Timor untuk Meningkatkan Pengetahuan Lingkungan dan Sikap Siswa Dalam Menjaga Kelestarian Lingkungan

2015

ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mendeskripsikan perangkat pembelajaran Biologi yaitu RPP, bahan ajar, media dan LKS, kelas X SMA pada topik Keanekaragaman Hayati dan Dasar Klasifikasi, Ekosistem dan Masalah Lingkungan berbasis kearifan lokal Timor; (2) Untuk menganalisa peningkatan pengetahuan lingkungan siswa setelah diberikan perangkat pembelajaran Biologi yaitu bahan ajar, media dan LKS, kelas X SMA pada topik Keanekaragaman Hayati dan Dasar Klasifikasi, Ekosistem dan Masalah Lingkungan berbasis kearifan lokal Timor; (3) Untuk menganalisa perubahan sikap siswa setelah diberikan perangkat pembelajaran Biologi yaitu RPP, bahan ajar, media dan LKS, kelas X SMA pada topik Keanekaragaman Hayati dan Dasar Klasifikasi, Ekosistem dan Masalah Lingkungan berbasis kearifan lokal Timor. Penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development (R & D) yang terdiri dari tahapan penelitian yaitu tahap 1 berupa tahap analisis kebutuhan, dengan cara metode survei untuk m...

Pengembangan Kode Batang Dna Tumbuhan Magnoliopsida Dan Liliopsida Secara in Silico Berdasarkan Sekuen Mat-K Dari Genom Kloroplas

2021

ABSTRAK Indonesia diperkirakan memiliki 20,000 spesies tumbuhan Magnoliophyta yang ada di dunia, tetapi yang teridentifikasi baru 15.5%. Rendahnya persentase tersebut mengharuskan peneliti untuk memperoleh metode identifikasi cepat agar spesies yang belum teridentifikasi dapat dikelompokkan, minimal pada tingkat kelas. Kode batang DNA (DNA barcoding) merupakan salah satu teknik yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi spesies secara cepat. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan kekerabatan serta memperoleh kode batang DNA untuk kelas Magnoliopsida dan Liliopsida berdasarkan penanda mat-K dari genom kloroplas. Gen mat-K banyak digunakan dalam studi filogenetika kelompok tumbuhan Magnoliophyta. Penelitian ini menggunakan pendekatan in silico, karena waktu yang diperlukan relatif singkat dan murah. Rekonstruksi pohon filogenetika berdasarkan DNA mat-K menunjukkan hasil yang selaras dengan penelitian terdahulu. Pohon filogenetika yang menggunakan data molekuler mene...

Isolasi, Seleksi, Dan Identifikasi Bakteri Dari Saluran Pencernaan Ikan Lele Sebagai Kandidat Probiotik

Penambahan probiotik pada pakan telah banyak diaplikasikan pada kegiatan akuakultur dan terbukti bermanfaat meningkatkan pertumbuhan dan efisiensi pakan ikan. Probiotik yang ditujukan untuk membantu meningkatkan aktivitas pencernaan dalam saluran pencernaan ikan, akan lebih baik apabila diisolasi dari saluran pencernaan ikan itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bakteri probiotik dari saluran pencernaan ikan lele, mengisolasi, menyeleksi, serta mengidentifikasi bakteri yang didapatkan. Lambung dan usus lele, digerus dan diencerkan, kemudian dikultur dengan teknik cawan sebar. Koloni yang didapat dimurnikan dan diseleksi dengan uji zona hidrolisis protein dan uji patogenisitas, dan diidentifikasi secara biokimiawi dan molekuler. Tahap isolasi mendapatkan 10 isolat, tahap uji zona hidrolisis protein mendapatkan 4 isolat dengan zona hidrolisis tertinggi, sedangkan uji patogenisitas hanya meloloskan 2 isolat, yaitu A1 dan L1. Hasil uji identifikasi biokimiawi dan molekuler menunjukkan bahwa isolat A1 adalah Staphylococcus epidermidis dan L1 adalah Bacillus cereus. Bacillus cereus merupakan spesies yang sebagian besar anggotanya merupakan probiotik bagi hewan darat dan ikan, dengan demikian dari penelitian ini didapatkan bahwa Bacillus cereus merupakan kandidat bakteri yang berpeluang untuk dijadikan probiotik.

Pemanfaatan ekstrak etil asetat buah merah sebagai zat warna primer pada teknik pengecatan negatif kapsul bakteri

Utilization of ethyl acetate extract of red fruit as primary negative staining substance for bacterial capsule

Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran, 2017

Bakteri memiliki salah satu struktur sel yang penting untuk diamati dan dipelajari, yaitu kapsul. Kapsul merupakan salah satu struktur bakteri yang berkaitan erat dengan virulensinya pada manusia dan sel inang. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa ekstrak etil asetat buah merah dapat digunakan sebagai alternatif pengganti zat warna primer pada teknik pengecatan negatif kapsul. Metode: Penelitian ini mendeskripsikan efektif atau tidaknya ekstrak etil asetat buah merah jika digunakan sebagai zat warna primer pada teknik pengecatan negatif kapsul. Hasil: Pewarnaan berhasil dilakukan. Hasil pewarnaan yang diperoleh selanjutnya disesuaikan dengan lembar degradasi warna berdasarkan RHS Colour Chart. Simpulan: Berdasarkan pengamatan diketahui bahwa penggunaan ekstrak etil asetat buah merah dapat mewarnai struktur bakteri dengan warna yang beragam dan mampu mendekati zat warna karbol fuksin. Kata kunci: Ekstrak etil asetat buah merah, teknik pengecatan negatif, kapsul bakteri, zat warna primer Utilization of ethyl acetate extract of red fruit as primary negative staining substance for bacterial capsule ABSTRACT Introduction: Bacteria have one of the important cell structures to be observed and studied, namely capsules. The capsule is a bacterial structure that is closely related to its virulence in humans and host cells. This study aims to prove that the red fruit ethyl acetate extract can be used as an alternative to primary dyes in the capsule negative staining technique. Methods: This study describes the effectiveness of the red fruit ethyl acetate extract if it is used as a primary dye in the capsule negative staining technique. Result: Coloring is successful. The coloring results obtained are then adjusted to the color degradation sheet based on the RHS Color Chart. Conclusion: Based on the observations it is known that the use of red fruit ethyl acetate extract can color the structure of bacteria with a variety of colors and is able to approach the fusion carbolic dye.