Pengaruh Perendaman Dalam Air Hangat Terhadap Kandungan Formalin Pada Mie Basah Dari Tiga Produsen Yang Dijual DI Pasar Johar Semarang (original) (raw)
Related papers
Analisis Kandungan Formalin Pada Mie Basah Pada Beberapa Lokasi DI Kota Ambon
Majalah BIAM, 2017
Telah dilakukan penelitian untuk menganalisis kandungan formalin mie basah pada beberapa lokasi di Kota Ambon. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan kandungan formalin pada mie basah. Penelitian ini menggunakan tiga tahap pengujian. Pada tahap awal, dilakukan uji fisik dan analisis kualitatif untuk menentukan ada tidaknya formalin dan analisis kuantitatif digunakan untuk menentukan kadar formalin dalam mie basah. Dari pengamatan uji fisik, ditemukan dua dari empat belas sampel mie basah mengandung formalin yaitu sampel J (Batu Merah) dan K (Mardika) karena tetap awet sampai tiga hari. Analisis kualitatif dengan pereaksi asam kromatofat tidak menunjukkan perubahan warna yang khas. Pada pengamatan uji fisik mie basah dua sampel yang mengandung formalin dilanjutkan dengan analisis kuantitatif menggunakan Spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 520 nm. Kadar formalin untuk sampel J (Batu Merah) sebesar 9,07 mg/kg dan sampel K (Mardika) sebesar 10,01 mg/kg. Sesuai syarat mutu mie basah pada SNI 01-2987-1992,mie basah tidak boleh mengandung formalin.
Identifikasi Kandungan Formalin Pada Mie Basah Yang Beredar Di Pasar Beriman Kota Tomohon
Biofarmasetikal Tropis, 2022
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya kandungan formalin pada mie basah yang beredar di Pasar Beriman Kota Tomohon. Jenis penelitian ini dengan uji laboraturium untuk mengidentifikasi adanya kandungan formalin, dengan analisis kualitatif menggunakan dua pereaksi yaitu pereaksi KMnO4 dan Test Kit Formalin. Hasil identifikasi kandungan formalin, terdapat dua sampel yang postif dengan menggunakan pereaksi KMnO₄ yaitu sampel A dan D. Hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan terdapat 2 sampel positif mengandung formalin dengan menggunakan pereaksi KMnO₄. Tidak terjadi perubahan warna pada Test Kit Formalin bahwa kandungan formalin pada mie basah bukan formalin murni akan tetapi sudah bercampur dengan natrium karbonat atau soda abu yang biasanya digunakan dalam penambahan pembuatan mie sebagai penguat adonan dan pengawet. Adanya kandungan formalin pada mie basah tidak dapat ditentukan hanya dengan melihat ciri-ciri mie tersebut namun perlu dilakukan penelitian agar hasil yang di dapatkan lebih akurat.
Sci-tech Journal, 2024
Noodles are a popular food among middle class people, both upper and lower classes because they taste delicious and are affordable. Wet noodles have a short shelf life due to their high water content, this is what encourages some sellers to use formaldehyde as a preservative. This examination means to decide if there is formalin content in examples of wet noodles sold by meatball brokers in Sorong City. Formalin investigation was completed subjectively and quantitatively. Subjective tests were done by adding chromatogenic corrosive to wet noodle tests and quantitative tests were completed to see the degree of formaldehyde contained in the examples utilizing an UV-noticeable spectrophotometer. The consequences of the subjective test showed that one example with code (S1) was recognized as sure for containing formaldehyde, which was demonstrated by the adjustment of the shade of the filtrate from brown to purple subsequent to being dribbled with chromatophic corrosive reagent and warmed in bubbling water. The total formalin content contained in sample S1 was 0.905%.
Jurnal Kesehatan
Formalin merupakan bahan tambahan pangan yang dilarang berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 722/MenKes/Per/IX/1988, sehingga kandungannya dalam produk makanan harus negatif.Jika kadar formalin yang terkandung dalam bahan pangan tersebut melewati nilai ambang batas aman, maka akan dapat berakibat toksisl. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan formalin dalam bahan pangan (mie basah, bandeng segar dan presto, ikan asin, tahu) yang dijual di Pasar Gede Kota Surakarta. Penentuan kandungan formalin menggunakan Uji kualitatif (Uji Teskit). Penetapan kadar formalin menggunakan metode Uji Kualitatif (Uji Asisi-Alkalimetri). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 2 sampel mie basah, 1 sampel ikan bandeng segar dan presto, 5 ikan asin, dan 4 tahu positif formalin dengan kadar tertinggi tertinggi sebesar 0,0278ppm pada ikan asin. Sehingga dapat disimpulkan bahwa bahan pangan yang diperdagangkan di Wilayah kota Surakarta belum semuanya mematuhi ...
KOVALEN: Jurnal Riset Kimia, 2020
Meatballs and wet noodles are foods that are favored by the community. The high water content causes these two types of food to be vulnerable and easily damaged in storage. The addition of chemicals such as preservatives in the manufacture of food products is carried out by producers so that the products are more durable, economical, and produce maximum profit. One chemical that is often misused for food preservatives is formaldehyde. Formalin is a dangerous chemical that is carcinogenic, mutagenic, corrosive, and irritating. This study aims to determine whether there is formalin content in meatballs and wet noodles that are sold in the districts of Sukarame, Wayhalim, and Sukabumi. This research was conducted in a qualitative analysis using Schiff's reagent on 30 samples of meatballs and 30 samples of wet noodles which were sold in Sukarame, Wayhalim, and Sukabumi. The results showed that 10 samples of meatballs and 2 wet noodles showed positive results containing formaldehyde....
Studi Kandungan Formalin Dan Zat Pemutih Pada Ikan Asin Di Beberapa Pasar Kota Bandung
2015
Formalin dan hidrogen peroksida adalah salah satu bahan tambah pangan yang dilarang secara resmi melalui Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 033 tahun 2012 tentang Bahan Tambahan Pangan. Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode survey. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui ada tidaknya kandungan formalin dan zat pemutih pada ikan asin yang dijual di beberapa pasar kota Bandung. Pemeriksaan kandungan formalin pada sampel ikan asin dilakukan di Laboratorium Pengolahan Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan dan Pemeriksaan kandungan zat pemutih dilakukan di Laboratorium Uji Fakultas Teknologi Industri Pertanian Universitas Padjadjaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan formalin ditemukan pada ikan kembung asin dari pasar Gedebage, ikan kembung asin dari pasar Caringin, ikan kembung asin dari pasar Ujung Berung, ikan kembung asin dari pasar Cicaheum, dan ikan kembung asin dari pasar Ciroyom, sedangkan k...
Perbandingan Penurunan Kadar Formalin pada Tahu yang Direbus dan Direndam Air Panas
Medical Laboratory Technology Journal, 2015
Tofu is a food with high protein content and the moisture content reaches 85%, so that it knows can not last long. Manufacturers know still use formaldehyde as a preservative. Handling to reduce formaldehyde levels in the know are soaked in hot water and boiled in boiling water. The purpose of this study was to determine the ratio decreased levels of formaldehyde in the know are boiled and soaked in hot water out. This type of research is True Experiment with posttest study design Only Control Group Design. The population in this study is tofu containing formalin. Then examined by spectrophotometry of formaldehyde levels in most groups as a pretest sample, others are given treatment and formalin levels checked by spectrophotometry. Data were analyzed using the Mann-Whitney test. Results of this study the average levels of formaldehyde in the know before the treatment is 68.668 ppm. Decreased levels of formaldehyde in formalin know after boiling for 10 minutes was 64.77%. Decreased l...
Buletin Keslingmas
Kandungan protein dan kadar air tahu yang cukup tinggi menyebabkan tahu tidak dapat bertahan lama,sehingga ada pedagang yang menggunakan formalin sebagai pengawet. Formalin merupakan bahan beracun danberbahaya bagi kesehatan manusia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui variasi kadar garam dan variasiwaktu yang efektif untuk menurunkan kadar formalin pada tahu. Desain penelitian ini adalah True Experimentaldengan dengan bentuk posttest only control group design. Sampel diambil dengan metode Simple RandomSampling. Uji hipotesis secara statistik dengan menggunakan uji Anova Factorial dengan α=0,005. Konsentrasilarutan air garam 5%, dapat menurunkan kadar formalin rata-rata 2.702 ppm (16%); konsentrasi 10% menurunkan5.741 ppm (34%); dan konsentrasi 15%, dapat menurunkan 8.655 ppm (51%). Perendaman selama 15 menit dapatmenurunkan formalin rata-rata 5.714 ppm (33%); perendaman 30 menit menurunkan 5.261 ppm (31%); danperendaman 60 menit menurunkan 6.122 ppm 36). Interaksi konsent...
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (JIIS): Ilmu Farmasi dan Kesehatan
Tahu merupakan salah satu jenis pangan berbahan baku kedelai yang banyak dikonsumsi bahkan digemari oleh masyarakat Indonesia. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Pasar Bersehati Kota Manado tahun 2017, 92,86% tahu putih yang dijual di pasar tersebut positif mengandung formalin. Kandungan formalin yang tinggi akan meracuni tubuh, menyebabkan iritasi lambung, alergi, bersifat karsinogenik (menyebabkan kanker) dan bersifat mutagen (menyebabkan perubahan fungsi sel). Pada penelitian ini akan dikembangkan suatu cara sederhana untuk mereduksi kadar formalin pada tahu yaitu perendaman dengan air kunyit, air cuka, dan air garam pada sampel tahu berformalin (sampel simulasi). Akan dilakukan optimasi pada waktu perendaman untuk mendapatkan kondisi yang paling optimal untuk mereduksi kadar formalin pada tahu. Sampel simulasi diberi perlakuan perendaman dengan air kunyit, air cuka dan air garam selama 15, 30, dan 60 menit kemudian di uji dengan pereaksi fehling dan tollens. Dilakukan juga uji kuantitatif dengan menggunakan spektrofotometri UV-VIS menggunakan pereaksi asam kromatrofat. Hasil uji kualitatif menunjukan adanya penurunan kadar formalin setelah perendaman dengan air kunyit, air cuka dan air garam selama 60 menit. Hasil uji kuantitatif perendaman air kunyit, air cuka dan air garam selama 60 menit menunjukkan penurunan konsentrasi formalin berturut-turut sebesar 22,56%, 25,54% dan 55,33%.
This study purpose to identify formalin content in food material. Prior research has showed that formalin has negative impact to human health and according to the problem, more research related to formalin content in food is necessary. Soft ginger and soft galingale are fresh ingredients which have short time store.There are so many merchants and home industries using foodadditional ingredient to extend the keeping time by using conserving agent. The aim this research is to get information about the formalin usage in soft ginger and soft galingale for sale in Padang traditional market by using Purposive Sampling method.The Samples are collected from the most popular merchants and formalin content is measured by using spectrophotometer. The result show that formalin test is negative. ABSTRAK Formalin dalam bahan makanan berpengaruh negatif terhadap kesehatan sehingga diperlukan penelitian tentang formalin. Jahe giling dan lengkuas merupakan bahan yang berasal dari bahan segar dengan masa simpan tidak tahan lama, sehingga banyak pedagang maupun pelaku industri rumah tangga menggunakan bahan tambahan pangan untuk memperpanjang masa simpannya diantaranya penggunaan bahan pengawet. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui adanya penggunaan formalin pada jahe giling dan lengkuas giling sebagai pengawet yang dijual di pasar tradisional di wilayah kota Padang. Penelitian ini menggunakan metode Purposive Sampling, sampel diambil dari pedagang yang paling ramai dikunjungi dan paling banyak menjual jahe giling dan lengkuas giling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji formalin pada Jahe giling dan Lengkuas giling teridentifikasi negatif dengan menggunakan spektrofotometer.